Anda di halaman 1dari 21

Simbol dan Label Bahan Kimia

(Klasifikasi Berdasarkan PBB)

Anggi Della Syaputri


Aqiilah
Elvira Dara Sariska
Guhartini
Hikmah Turiyah
Dwi Indah Mayasari
Samapta Probowisnu

(061430401220)
(061430401221)
(06143040122 )
(06143040122 )
(06143040122 )
(06143040
)
(061430401236)

Simbol dan Label Bahan Kimia


(Klasifikasi Berdasarkan PBB)
Pengenalan :

Bahan kimia merupakan hal yang sangat penting dan suatu


keharusan bagi siapa saja yang berada dalam lingkungan bahan
Kimia (laboratorium atau gudang kimia) atau yang akan mengemas,
menggunakan, atau memperlakukan bahan kimia itu dalam pekerjaan
tertentu.
Sifat bahan kimia terbagi sifat fisis dan sifat kimia. Sifat-sifat ini meliputi
wujud, warna, bau, berat jenis, titik didih, titik lebur, titik nyala, titik bakar,
viskositas, higroskopis, kelarutan dalam air, rumus molekul, dsb. Sebagian
bahan kimia merupakan pencemar bagi lingkungan, sebagian ada yang
bersifat mudah terbakar, mudah meledak, korosif, racun, merusak organ
tubuh, atau meracuni organisme.

SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI BAHAN-BAHAN KIMIA


MENURUT PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (UNITED NATIONS)

Simbol bahaya adalah simbol dikenali dirancang untuk


Memperingatkan tentang bahan berbahaya, lokasi, atau benda,
termasuk arus listrik, racun, dan hal-hal lain. Penggunaan
simbol-simbol bahaya sering diatur oleh hukum dan diarahkan
oleh organisasi standar. Simbol bahaya mungkin muncul dengan
warna yang berbeda, latar belakang, perbatasan dan informasi
tambahan dalam rangka untuk menentukan jenis bahaya.

1. BAHAN MUDAH
MELEDAK (EKSPLOSIF)

2
2.1 GAS MUDAH
TERBAKAR
2.2 GAS BERACUN
2.3 GAS BERTEKANAN
TIDAK MUDAH
TERBAKAR

3. BAHAN CAIR MUDAH TERBAKAR


3.1 Titik nyala : <-18C
3.2 Titik nyala : -18C - 23C
3.3 Titik nyala : 23C-61C
44.1 BAHAN PADAT MUDAH
TERBAKAR
4.2 BAHAN PADAT TERBAKAR
SPONTAN
4.3 BAHAN BILA BASAH
MENGELUARKAN GAS MUDAH
TERBAKAR
5
5.1 BAHAN PENGOKSIDASI
(OKSIDATOR)
5.2 BAHAN PENGOKSIDASI
ORGANIK

6
6.1
BAHAN
BERACUN
(POISON)
MENGGANGU KESEHATAN
(HARMFUL)
6.2 PENYEBAB INFEKSI ATAU
MENGANDUNG PENYAKIT

7BAHAN RADIOAKTIF,
dengan tipe sesuai kecepatan
dosis maksimum pada
permukaan :
7.1 Radiasi = 0,5 mili
roentgen/jam
7.2 Radiasi = sampai 50 mili
roentjgen/jam
7.3 Radiasi = sampai 200 mili
roentgjen/jam

BAHAN KOROSIF

1. Explosive (bersifat mudah meledak)

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya explosive dapat
meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala
lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras
dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang
bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang
diberikan dalam Law for Explosive Substances Di laboratorium, campuran senyawa
pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat
meledak . Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi
dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau
bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman
praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan
tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan
maupun persediaan/cadangan. Frase-R untuk bahan mudah meledak :
R1, R2 dan R3.

Terhadap bahan tersebut ketentuan penyimpananya sangat ketat, letak


tempat penyimpanan harus berjarak minimum 60[meter] dari sumber
tenaga, terowongan, lubang tambang, bendungan, jalan raya dan bangunan,
agar pengaruh ledakan sekecil mungkin. Ruang penyimpanan harus
merupakan bangunan yang kokoh dan tahan api, lantainya terbuat dari
bahan yang tidak menimbulkan loncatan api, memiliki sirkulasi udara yang
baik dan bebas dari kelembaban, dan tetap terkunci sekalipun tidak digunakan.
Untuk penerangan harus dipakai penerangan alam atau lampu listrik yang dapat
dibawa atau penerangan yang bersumber dari luar tempat penyimpanan.
Penyimpanan tidak boleh dilakukan di dekat bangunan yang didalamnya terdapat oli,
gemuk, bensin, bahan sisa yang dapat terbakar, api terbuka atau nyala api.
Daerah tempat penyimpanan harus bebas dari rumput kering, sampah, atau material
yang mudah terbakar, ada baiknya memanfaatkan perlindungan alam seperti bukit,
tanah cekung belukar atau hutan lebat.
Bahaya
: Eksplosif pada kondisi tertentu
Contoh
: Ammonium nitrat, Nitroselulosa, TNT
Keamanan : Hindari panas, benturan, gesekan dan loncatan api

2. Flammable (mudah terbakar)


Jenis bahaya flammable dibagi menjadi dua yaitu Extremely flammable
(amat sangat mudah terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah
terbakar. Untuk Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi
bahaya extremely flammable merupakan likuid yang memiliki titik nyala
sangat rendah (di bawah 0 0C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal
(di bawah +350C). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan
udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah
kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12.
Sedangkan untuk Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya
highly flammable adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah
kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah
+21 0C). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat
sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat
menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan
akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable. Frase-R untuk bahan
sangat mudah terbakar yaitu R11.

Praktis semua pembakaran terjadi antara oksigen dan bahan bakar dalam
bentuk uapnya atau beberapa lainnya dalam keadaan bubuk halus.
Api dari bahan padat berkembang secara pelan, sedangkan api dari
cairan menyebar secara cepat dan sering terlihat seperti meledak.
Dalam penyimpanannya harus diperhatikan sebagai berikut :
a.Disimpan pada tempat yang cukup dingin untuk mencegah penyalaan tidak
sengaja pada waktu ada uap dari bahan bakar dan udara
b. Tempat penyimpanan mempunyai peredaran hawa yang cukup, sehingga bocoran
uap akan diencerkan konsentrasinya oleh udara untuk mencegah percikan api
c. Lokasi penyimpanan agak dijauhkan dari daerah yang ada bahaya kebakarannya
d. Tempat penyimpanan harus terpisah dari bahan oksidator kuat, bahan yang mudah
menjadi panas dengan sendirinya atau bahan yang bereaksi dengan udara atau
uap air yang lambat laun menjadi panas
e. Di tempat penyimpanan tersedia alat-alat pemadam api dan mudah dicapai
f. Singkirkan semua sumber api dari tempat penyimpanan
g. Di daerah penyimpanan dipasang tanda dilarang merokok
h. Pada daerah penyimpanan dipasang sambungan tanah/arde serta dilengkapi alat
deteksi asap atau api otomatis dan diperiksa secara periodik

Bahaya : mudah terbakar


Meliputi :
zat terbakar langsung, contohnya aluminium alkil fosfor; keamanan : hindari
campuran dengan udara. gas amat mudah terbakar. Contoh : butane, propane.
Keamanan : hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api. Zat sensitive
terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air atau api.
Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik bakar di bawah 21C. contoh : aseton
dan benzene. Keamanan : jauhkan dari sumber api dan loncatan bunga api.

Flammable Gas (Gas mudah terbakar )


Simbol pengaman yang digunakan untuk transportasi atau penyimpanan
gas yang mudah terbakar.Gas-gas tersebut amat mudah untuk terbakar
dan bisa menimbulkan ledakan. Bahaya: bisa menyebabkan kebakaran
dan ledakan Contoh: gas alam.hidrogen,asetilen,etilen,oksida.
Keamanan : jauhkan dari panas dan bahan korosif yang menyebabkan kerusakan.
Flammable Liquid (Mudah terbakar Cair)
Sebuah cairan yang mudah terbakar adalah cairan dengan titik nyala tidak lebih
dari 60,5 C (141 F), atau materi dalam fase cair dengan titik nyala pada atau
di atas 37,8 C (100 F). Sebuah cairan yang mudah terbakar adalah cairan
yang memiliki titik nyala tidak lebih dari 60,5 C (141 F), atau materi dalam
fase cair dengan titik nyala pada atau di atas 37,8 C (100 F) yang sengaja
Dipanaskan.
Bahaya: Dapat menyebabkan kebakaran
Contoh : Alcohol, aseton, xylene, toluene, ethanol, methanol, hexane, acetonitrile
Keamanan: Hindari panas

Flammable Solid ( padatan mudah terbakar)


Padatan yang mudah terbakar merupakan bahan peledak basah,
Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil terhadap
panas dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen
dari udara), Padatan yang mudah sekali terbakar.
Bahaya
Contoh
Keamanan

:Dapat menyebabkan terjadinya kebakaran


:Bahan yang bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api
: Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor serta
hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan
menimbulkan panas serta api.

3. Oxidizing (pengoksidasi)
Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya oxidizing biasanya
tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan
sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara
signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam
(salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.
Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9.

Bahan ini adalah sumber oksigen dan dapat memberikan oksigen pada
suatu reaksi meskipun dalam keadaan tidak ada udara. Beberapa bahan
oksidator memerlukan panas sebelum menghasilkan oksigen, sedangkan
jenis lainnya dapat menghasilkan oksigen dalam jumlah yang banyak pada
suhu kamar. Tempat penyimpanan bahan ini harus diusahakan agar suhunya
tetap dingin, ada peredaran hawa, dan gedungnya harus tahan api. Bahan ini
harus dijauhkan dari bahan bakar, bahan yang mudah terbakar dan bahan yang
memiliki titik api rendah. Alat-alat pemadam kebakaran biasanya kurang efektif dalam
memadamkan kebakaran pada bahan ini, baik penutupan ataupun pengasapan, hal
ini dikarenakan bahan oksidator menyediakan oksigen sendiri.
Bahaya
Contoh
Keamanan

:penyebab timbulnya api atau penyebab sulitnya pemadaman api


: hidrogen peroksida, kalium perklorat
: hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor

4. Toxic (beracun)
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya toxic dapat
menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian
pada konsentrasi sangat tinggi jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui
mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Bahan ini dalam kondisi normal
atau dalam kondisi kecelakaan ataupun dalam kondisi kedua-duanya dapat
berbahaya terhadap kehidupan sekelilingnya. Bahan beracun harus disimpan
dalam ruangan yang sejuk, tempat yang ada peredaran hawa, jauh dari bahaya
kebakaran dan bahan yang inkompatibel (tidak dapat dicampur) harus dipisahkan
satu sama lainnya. Jika panas mengakibatkan proses penguraian pada bahan
tersebut maka tempat penyimpanan harus sejuk dengan sirkulasi yang baik, tidak
terkena sinar matahari langsung dan jauh dari sumber panas

Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:


LD50 oral (tikus)
LD50 dermal (tikus atau kelinci)
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu
LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap

25 200 mg/kg berat badan


50 400 mg/kg berat badan
0,25 1 mg/L
0,50 2 mg/L

Frase-R untuk bahan beracun yaitu R23, R24 dan R25


Bahaya
Contoh
Kemananan

: toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, tertelan atau kontak


dengan kulit, dan dapat mematikan.
: arsen triklorida, merkuri klorida
: hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila
kemungkinan keracunan.

5. Harmful irritant (bahaya, iritasi)


Ada sedikit perbedaan pada symbol ini yaitu dibedakan dengan kode Xn
dan Xi. Untuk Bahan dan formulasi yang ditandai dengan kode Xn memiliki
resiko merusak kesehatan sedangkan jika masuk ke tubuh melalui inhalasi,
melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut:
LD50 oral (tikus)
200-2000 mg/kg berat badan
LD50 dermal (tikus atau kelinci)
400-2000 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu
1 5 mg/L
LC50 pulmonary (tikus) untuk gas/uap
2 20 mg/L
Frase-R untuk bahan berbahaya yaitu R20, R21 dan R22
Sedangkan Bahan dan formulasi dengan notasi irritant atau kode Xi adalah tidak
korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Frase-R untuk bahan irritant yaitu R36, R37, R38 dan R41
.

Kode Xn (Harmful)
Bahaya
: menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh
Contoh
: peridin
Kemanan
: hindari kontak dengan tubuh atau hindari menghirup,
segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.
Kode Xi (irritant)
Bahaya
: iritasi terhadap kulit, mata, dan alat pernapasan
Contoh
: ammonia dan benzyl klorida
Keamanan
: hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata
6. Bahan Radioaktif
Bahan Kimia Radioaktif adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan
memancarkan sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002
microcurie/gram.Radioaktif itu bersifat melaju melalui celah/rongga ruang dengan
kecepatan tinggi, yaitu sekitar 100,000 mili persekon, tentunya Radioaktif dengan
mudah bisa masuk ke tubuh dan merusak sel alami yang telah disusun tubuh. Ini
bisa menyebabkan sel kanker yang mematikan didalam tubuh kita, dan jika mengenai
bagian reproduksi, bisa merusak generasi manusia. Penggunaan zat-zat radioaktif
merupakan bagian dari teknologi nuklir yang relatif cepat dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat. Hal ini disebabkan zat-zat radioaktif mempunyai sifat-sifat yang spesifik,
yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur lain.

Radiasi dari bahan radioaktif dapat menimbulkan efek somatik dan efek
genetik, efek somatik dapat akut atau kronis. Efek somatik akut bila terkena
radiasi 200[Rad] sampai 5000[Rad] yang dapat menyebabkan sindroma
system saraf sentral, sindroma gas trointestinal dan sindroma kelainan darah,
sedangkan efek somatik kronis terjadi pada dosis yang rendah. Efek genetik
mempengaruhi alat reproduksi yang akibatnya diturunkan pada keturunan.
Bahan ini meliputi isotop radioaktif dan semua persenyawaan yang mengandung
radioaktif. Pemakai zat radioaktif dan sumber radiasi harus memiliki instalasi fasilitas
atom, tenaga yang terlatih untuk bekerja dengan zat radioaktif, peralatan teknis yang
diperlukan dan mendapat izin dari BATAN. Penyimpanannya harus ditempat yang
memiliki peralatan cukup untuk memproteksi radiasi, tidak dicampur dengan bahan lain
yang dapat membahayakan, packing/kemasan dari bahan radioaktif harus mengikuti
ketentuan khusus yang telah ditetapkan dan keutuhan kemasan harus dipelihara.
Peraturan perundangan mengenai bahan radioaktif diantaranya :
Undang-Undang Nomor 31/64 Tentang Ketentuan Pokok Tenaga Atom
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1975 Tentang Keselamatan Kerja terhadap radiasi
Peraturan pemerintah No. 12 Tahun 1975 Tentang izin Pemakaian Zat Radioaktif dan
atau Sumber Radiasi lainnya Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 1975 Tentang
Pengangkutan Zat Radioaktif.

Bahaya
Contoh
Keamanan

: dapat merusak atau mematikakan sel-sel didalam tubuh


: tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum bensin
: jauhi penggunaan bahan ini karena sangat berbahaya.

7. Corrosive (korosif)
Bahan dan formulasi dengan notasi corrosive adalah merusak jaringan hidup.
Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat
diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2)>11,5),
ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35.
Beberapa jenis dari bahan ini mudah menguap sedangkan lainnya dapat bereaksi
dahsyat dengan uap air. Uap dari asam dapat menyerang/merusak bahan struktur
dan peralatan selain itu beracun untuk tenaga manusia. Bahan ini harus disimpan
dalam ruangan yang sejuk dan ada peredaran hawa yang cukup untuk mencegah
terjadinya pengumpulan uap. Wadah/kemasan dari bahan ini harus ditangani
dengan hati-hati, dalam keadaan tertutup dan dipasang label. Semua logam
disekeliling tempat penyimpanan harus dicat dan diperiksa akan adanya kerusakan
yang disebabkan oleh korosi. Penyimpanannya harus terpisah dari bangunan lain
dengan dinding dan lantai yang tahan terhadap bahan korosif, memiliki
perlengkapan saluran pembuangan untuk tumpahan, dan memiliki ventilasi yang
baik. Pada tempat penyimpanan harus tersedia pancaran air untuk pertolongan

pertama bagi pekerja yang terkena bahan tersebut


Bahaya
Contoh
Keamanan

: korosif atau merusak jaringan tubuh manusia


: klor, belerang dioksida
: hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata

8. Dangerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi lingkungan)


Bahan dan formulasi dengan notasi dangerous for environment adalah dapat
menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen
lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan
menyebabkan gangguan ekologi. Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan
yaitu R50, R51, R52 dan R53.
Bahaya
Contoh
Keamanan

: bagi lingkungan, gangguan ekologi


: tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum bensin
: hindari pembuangan langsung ke lingkungan

Anda mungkin juga menyukai