DASAR TEORI
untuk
penyimpanan
secara
internal
instruksi-instruksi
yang
41
42
Kelemahan
pengkabelan(wiring),
pada
PLC
kesulitan
biasanya,
saat
perlu
merubah
kerja
keras
rangkaian,
pada
saat
kesulitan
saat
Power Supply
CPU
MODUL I/O
Memory
43
Bagian-bagian PLC terdiri dari Unit Catu Daya, Unit Prosesor Pusat, Unit
Memori, Modul Masukan dan Keluaran ( I/O ), serta Peripheral.
1. Unit Catu Daya
Unit ini adalah salah satu bagian terpenting dalam PLC, karena tanpa catu
daya CPU dan memori tidak dapat berfungsi. Unit ini berfungsi memberikan
sumber daya kepada PLC, bekerja dengan tegangan 220 VAC dan
menyediakan tegangan keluaran 24 VDC, arus 300 mA untuk keperluan
catu daya bagi CPU dan peralatan-peralatan input luar. Modul ini sudah
berupa Switching Power Supply.
2. Unit Memori
Unit ini berfungsi sebagai penyimpan instruksi-instruksi PLC, biasanya
fungsi-fungsi khusus PLC. Dengan demikian memori adalah bagian penting
dari PLC.
a. RAM
(Random
Access
Memory),
merupakan
media
tempat
44
45
46
Selector Switch
Temperature Switch
Flow Switch
Level Switch
Pushbutton
Motor starter contacts
Limit Switch
Pressure Switch
Relay Contact
OUTPUT
Annunciator
Alarm light
Electric fan
Indicating light
Electric valve
Alarm horn
Selenoid valve
47
Motor starters
Peralatan Analog
Contoh dari peralatan analog baik input maupun output adalah sebagai berikut :
INPUT
Flow transmitters
Pressure transmitters
Temperature transmitters
Position transmitters
Level transmitters
OUTPUT
Electric motor drives
Analog meters
Chart data recorders
Process controllers
Variable speed drives
Peralatan Digital
Contoh dari peralatan digital baik input maupun output adalah sebagai berikut :
INPUT
48
Selector Switch
Temperature Switch
Flow Switch
Level Switch
Pushbutton
Motor starter contacts
Limit Switch
Pressure Switch
Relay Contact
OUTPUT
Annunciator
Alarm light
Electric fan
Indicating light
Electric valve
Alarm horn
Selenoid valve
49
Motor starters
Pada sistem pengepakan Bulb ini PLC yang digunakan merupakan produksi
OMRON tipe SYSMAC CQM1H. PLC ini merupakan jenis PLC compact
sehingga tidak dapat ditambahkan modul I/O, namun sudah paten dari pabrik
pembuatnya. Berikut di bawah ini merupakan gambar dari PLC yang dipakai.
50
52
B yang menjadi objek yang akan diukur. Ketika cahaya tersebut mengenai benda
tersebut maka akan langsung memantul dan melalui Receiver Lens yang kemudian
akan diterima oleh Position Detector. Sinyal hasil pantulan tersebut akan menjadi
ukuran dari keadaan benda tersebut setelah dilakukan pengiriman dan penerimaan
oleh sensor tersebut.
53
Capacitive Proximity
cm.
54
Non flush maksudnya dalam pemasangannya harus di beri jarak antara proximity
dengan benda-benda di sekitarnya.
3. Magnetik
yaitu memakai magnet permanen sebagai pemancar medan magnet.
Obyek yang mendekat akan memantulkan medan magnet ke keping berikutnya.
Switch yang digunakan dalam pneumatic cylinder adalah permanent magnet.
Magnet tersebut digunakan untuk pengukuran posisi tetap dalam cylinder.
Outputnya sensor jenis ini dibuat dari kontak relay.
55
lampu indikator, relay dll. Pada saat sensor ini sedang bekerja atau mendeteksi
adanya logam (besi) maka akan ditandai dengan lampu kecil berwarna merah
atau hijau yang ada dibagian atas sensor, sehingga memudahkan kita dalam
memonitor kerja sensor atau ketika melakukan preventive maintenace.
Jarak deteksi merupakan jarak dari posisi referensi (permukaan referensi)
untuk operasi yang diukur (reset) ketika obyek standar penginderaan digerakkan
oleh metode tertentu. Jarak dari permukaan referensi yang memungkinkan
penggunaan stabil, termasuk pengaruh suhu dan tegangan, ke posisi objek
(standar) sensing transit. Ini adalah sekitar 70% sampai 80% dari jarak (nilai)
normal sensing. Berikut di bawah ini merupakan representasi jarak deteksi dari
proximity sensor.
56
57
58
dengan
catu
daya.
Pada
Kontaktor
biasanya
digunakan
Relay
Relay memiki kontruksi seperti saklar biasa yang sebagai
penggeraknya menggunakan selenoid atau kumparan. Apabila selenoid
dialiri arus maka akan timbul medan magnet yang akan menggerakan
coil tersebut. Sehingga akan menghubungkan pada catu daya yang akan
digunakan suplay pada aktuator. Pada umumnya Relay digunakan pada
aktuator yang mempunyai catu daya tegangan DC. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
59
60
61
Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik (AC) maupun
tegangan searah (DC), tergantung dari bagaimana magnet tersebut
dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus
(bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan
tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak
tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.
Salah satu jenis dari kontaktor yang sering digunakan yaitu kontaktor
semikonduktor yang memiki kontruksi menggunakan prinsip saklar pada
komponen Transistor. Pada Transistor apabila bagian basis diberi trigger catu
tegangan maka akan terhubung arus antara bagian connector menuju emittor.
Prinsip tersebut dapat digunakan sebagai saklar dimana tegangan trigger
merupakan penghubungnya dan arus yang mengalir merupakan bagian yang
akan dihubungkan dengan aktuator. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
62
63
G. Inverter
Inverter merupakan sebuah alat elektro-mekanika yang mengubah arus
searah menjadi arus bolak-balik. Penggunan inverter ini dimanfaatkan sebagai
pengendali kecepatan motor AC dengan merubah frekuensi dari suplay
tegangan AC motor.
Inverter adalah sebuah perangkat elektronik yang mengubah tegangan
AC tiga fasa dari jala-jala (berfrekuensi 50 Hz atau 60 Hz) menjadi tegangan
DC, kemudian mengubahnya kembali menjadi tegangan AC tiga fasa dengan
frekuensi yang bisa diatur-atur sesuai keinginan pengguna/user.
Salah satu aplikasi Inverter dalam dunia keelektroteknikan adalah
untuk mengendalikan kecepatan putaran motor AC. Contohnya pada sistem ban
berjalan (conveyor belt) Seperti yang kita ketahui bahwa kecepatan putaran
motor AC dapat dikendalikan dengan mengatur frekuensi dari tegangan AC
yang menjadi sumbernya. Pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa PLC
mengendalikan Inverter dalam menghasilkan tegangan AC dengan frekuensi
yang dinginkan.
Biasanya frekuensi tegangan AC output Inverter komersial dapat
dikendalikan dengan menggunakan sinyal tegangan atau sinyal arus eksternal.
Oleh karena itu, Slave Output Analog PLC yang dapat menghasilkan sinyal
arus, dapat digunakan untuk mengendalikan Inverter dalam menghasilkan
tegangan AC dengan frekuensi yang diinginkan
Aplikasi inverter banyak diperlukan dalam industri. Jika sebelumnya
banyak dipergunakan system mekanik, kemudian beralih ke motor slip/
pengereman maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor. Tidak seperti
softstarter yang mengolah level tegangan, inverter menggunakan frekuensi
tegangan masuk untuk mengatur speed motor. Seperti diketahui, pada kondisi
ideal (tanpa slip)
64
Pada sistem ini inverter yang digunakan adalah produksi dari Toshiba
dengan perubahan frekuensi 0 50 Hz. Berikut merupakan gambar dari
komponen ini.
65
H. Motor AC
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan
arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua
buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor". Stator merupakan komponen listrik
statis, sedangkan rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar
sumbu motor. Motor AC dibagi menjadi 2 yang sekanjutnya akan dijelaskan di
bawah ini.
a. Motor Sinkron
Motor sinkron merupakan motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap dan
sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu
motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti
kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron
mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada
sistim yang menggunakan banyak listrik.
adalah :
Rotor
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa
rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan
magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnet rotor tidak lagi terinduksi.
Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk
mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
66
Rotor
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor, yaitu.
Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan
dalam petak - petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan
pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi
kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke
cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel
padanya.
Stator
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub
yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.
67
68