I. Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta pemanfaatannya secara luas
telah membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi
dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan menunjukkan bahwa
penggunaan media elektronik dalam pengelolaan SIM (Sistem Informasi Manajemen)
merupakan faktor yang sangat penting.
Perubahan-perubahan yang terjadi saat ini menuntut terbentuknya pemerintahan
yang bersih, transparan dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif di
mana masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat
luas di seluruh wilayah, dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara
interaktif. Diharapkan pemerintah daerah harus mampu membentuk dimensi baru ke
dalam organisasi, sistem manajemen dan proses kerja yang lebih dinamis. Dengan
demikian perlu dikembangkan sistem dan proses kerja yang lebih lentur untuk
memfasilitasi berbagai bentuk interaksi yang kompleks dengan lembaga-lembaga
pemerintahan, masyarakat, dunia usaha maupun stakeholder.
Dalam era globalisasi dimana informasi mempunyai nilai ekonomi yang sangat
tinggi kemampuan untuk mendapatkan, memanfaatkan dan mengolah informasi mutlak
dimiliki untuk memicu pertumbuhan ekonomi sekaligus mewujudkan daya saing suatu
daerah.
Instruksi Presiden No 3 tahun 2003 mengenai kebijakan dan strategi nasional
pengembangan e-government tidak bisa dipungkiri adalah angin bagus bagi penerapan
teknologi komunikasi dan informasi di pemerintahan. Dalam master plan pemerintah,
sejak tahun 2003 dicanangkan setidaknya ada 4 (empat) tahap perkembangan egovernment : (1). Tahap Persiapan : eksistensi situs; (2). Tahap Pematangan : situs
interaktif/antarmuka; (3).Tahap Pemantapan : transaksi pelayanan publik dan (4). Tahap
Pemanfaatan aplikasi pelayanan yang terintegrasi. Fakta menunjukkan perkembangan
di lapangan belum beranjak dari tahap satu, yakni instansi pemerintah baru sekadar
memiliki web site saja.
E-Government atau lebih lanjut kita sebut SIMPeDa merupakan penggunaan
teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihakKAK SIMPeDa Pakpak Bharat 2009
b. Manfaat
Untuk pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pemerintahan pembangunan
serta pembinaan/pelayanan kemasyarakatan.
c. Sasaran
Terbentuknya studi yang mengkaji adanya :
G2G
memudahkan
penyelenggara
pemerintahan
lokal
untuk
untuk
mengurangi
biaya
administrasi
pemerintahan
dengan
menggunakan alat bantu yang sudah teruji efektifitasnya di dunia bisnis seperti
supply chain management, financial management dan knowledge management.
5) Model Government to Bussiness (G2B). G2B mengurangi beban kerja
pengontrolan bisnis (misalnya pelaporan keuangan perusahaan pada pemerintah,
penghitungan pajak dan sebagainya) dengan cara menghilangkan duplikasi
pengumpulan data.
Tower triagle
Server
Router
BackBone Utama
Sistem teknologi Wide Local Area network (WLAN) dengan
perangkat wireless pada frekuensi 5.8 GHz di 8 lokasi Kecamatan
yang berfungsi sebagai Repeater.
Client
Hotspot
Koneksi Intranet/internet untuk publik dipasang di lingkungan
Rumah Dinas Bupati/Pendopo, Kompleks Setda dan beberapa titik
tertentu yang dianggap strategis untuk pelayanan publik.
kegiatan
dilaksanakan
untuk
menyebarluaskan
konsep
dan
pelaksanaan dan pelestarian manfaat kegiatan pada prinsipnya dilakukan untuk menjaga
kualitas dan sasaran kegiatan.
V. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat dan diharapkan menjadi perhatian
dalam pelaksanaan kegiatan.