Anda di halaman 1dari 5

Hipertensi --- Mengenali Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi

Posted by zoomyadam at 08.36


Hipertensi --- Mengenali Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor
resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan
merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri
darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan
darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /
80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat
denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan
tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole.
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan
dalam keadaan duduk atau berbaring.

Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu
dikatakan mengalami masalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Penderita tekanan
darah tinggi (hipertensi) mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan
darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.

Pada hipertensi sistole terisolasi, tekanan sistole mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi
tekanan diastole kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastole masih dalam kisaran
normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan
darah; tekanan sistole terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastole terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis.

Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan
menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1
dari setiap 200 penderita hipertensi.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anakanak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, di mana akan lebih tinggi pada saat
melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam 1 hari
juga berbeda; paling tinggi pada waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur
malam hari.

Sebab-sebab Tekanan Darah Meningkat

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

Pertama, Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada
setiap detiknya.

Kedua, Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena
itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit
daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia
lanjut, di mana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.

Ketiga, bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan


darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu
membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh
meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.

Sebaliknya, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran,


banyak cairan keluar dari sirkulasi, tekanan darah akan menurun.

Faktor-faktor Penyebab Hipertensi

Hipertensi terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi, dapat berlangsung cepat
maupun perlahan-lahan. Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab;
beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama
menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Jika penyebabnya diketahui, disebut
hipertensi sekunder.

Beberapa penyebab hipertensi diantaranya adalah :

1. Usia yang semakin tua

2. Stres dan tekanan mental


3. Makan berlebihan
4. Merokok
5. Terlalu banyak minum alcohol
6. Kelainan pada ginjal
7. Lain-lain

Pada sekitar 5%-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada
sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu
(misalnya pil KB)

Bertambahnya usia juga menyebabkan elastisitas arteri berkurang. Arteri tidak dapat
lentur dan cenderung kaku, sehingga volume darah yang mengalir sedikit dan kurang
lancar. Hal ini dapat memacu peningkatan tekanan darah

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolahraga), stres, alkohol
atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang
memiliki kepekaan yang diturunkan.

Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika
stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal. Beberapa
penyebab terjadinya hipertensi sekunder adalah penyakit ginjal, kelainan hormonal, dan
obat-obatan.

Gejala-gejala Hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan
tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).

Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi,
maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala seperti sakit
kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak napas, gelisah, pandangan menjadi kabur,
yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma
karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang
memerlukan penanganan segera.

Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi


Perubahan gaya hidup bisa membantu mengendalikan tekanan darah tinggi (karena
darah tinggi tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikendalikan agar tidak meningkat,
dengan gaya hidup sehat, dan kalau tidak bisa turun, harus dengan obat obatan).

Anda mungkin juga menyukai