Refka DBD Pediatri
Refka DBD Pediatri
APRIL 2016
Nama
:Nurlaila Asman
No. Stambuk
:N 111 15 024
Pembimbing
PENDAHULUAN
0
berbagai komponen dari respon imun atau reaksi inflamasi yang terjadi secara
terintegrasi. Sel imun yang paling penting dalam berinteraksi dengan virus dengue
yaitu sel dendrit, monosit/makrofag, sel endotel dan trombosit.1
Manifestasi klinis menurut kriteria diagnosis WHO 2011, infeksi dengue
dapat terjadi asimtomatik dan simtomatik. Infeksi dengue simtomatik terbagi
LAPORAN KASUS
I.
Identitas Pasien
Nama
: An. MF
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 4 tahun 4 bulan
Alamat
- Riwayat Imunisasi :
Imunisasi Dasar Lengkap
III. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum
: Sakit sedang
- Kesadaran
: Kompos mentis
- Berat Badan
: 15 kg
- Tinggi/Panjang Badan : 104 cm
- Status Gizi
: CDC BB/TB = 93,75 % : Gizi baik
- Tanda Vital :
Denyut Nadi
: 112 kali/menit
Respirasi
: 22 kali/menit
Suhu
: 38.10C
Tekanan Darah
: 90/60 mmHg
- Kulit
: Warna sawo matang, turgor <2 detik, rumple leede
test positif (petechie 47)
- Kepala
Bentuk
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
- Leher
: Normocephal
: Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-)
: Rhinorrhea (-/-)
: Sianosis (-), stomatitis (-), lidah kotor (-)
: Otorrhea (-/-)
: Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran
kelenjar tiroid (-)
- Paru Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
- Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
- Abdomen
Inspeksi
: Tampak datar, ruam (-)
Auskultasi
: Terdengar peristaltik usus kesan normal
Perkusi
: Timpani pada 4 kuadran abdomen
Palpasi
: Nyeri tekan (-),Hepatomegali (-),Spleenomegali (-)
- Ekstremitas
: Akral hangat, edema (-)
IV. Pemeriksaan Laboratorium
WHOLE BLOOD
Hasil
Rujukan
Satuan
4
Hb
RBC
WBC
Hct
Plt
13,0
4.55
4.63
35.6
126
11,5-16,5
5,00-10,00
3,88-8,50
35 52
150-450
g/dl
ribu /ul
ribu/ul
%
Ribu/ul
V. Resume
Pasien anak laki-laki umur 4 tahun 4 bulan di bawa ke Rumah Sakit
karena mengalami demam (+) sejak 4 hari yang lalu. Demam naik turun
disertai sakit perut (+), sakit kepala (+), nyeri di sekitar mata (-) nyeri pada
badan (-), kejang (-), menggigil (-), mimisan (-), gusi berdarah (-) muntah 1x
sejak kemarin berwarna kuning bercampur dengan makanan, batuk (-) pilek
(-) maupun sakit menelan. Bab biasa, bak lancar.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan denyut Denyut Nadi 112 kali/menit,
Respirasi 22 kali/menit, Suhu 38.10C, tekanan darah 90/60 mmHg, dan
rumple leede test positif. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13.0
g/dl, WBC 4.63 ribu/ul, RBC 4.55 ribu/ul, hematokrit 35,6 %, dan trombosit
126 ribu/ul.
VI. Diagnosis
Demam dengue
VII. Terapi
Medikamentosa :
- IVFD Ringer Laktat 25 tpm
- Cefadroksil syr. 2x21/2 cth
- Paracetamol syr 4x11/2 tablet
Non-medikamentosa :
- Kompres air hangat
- Anak diajurkan cukup minum, boleh air putih atau teh namun lebih baik
jika diberikan cairan yang mengandung elektrolit seperti jus buah, oralit
atau air tajin.
VIII. Anjuran
- Pemeriksaan darah rutin
- Pemeriksaan serologi dengue anti IgM dan dengue anti IgG
IX. Follow Up
Tanggal 30 Maret 2016
S : Sakit perut (+) muntah (-), Nyeri kepala (-), BAB biasa, BAK lancar.
O : Edem palpebra (+/+)
N 124 kali/menit, TD 90/60 mmHg, R 32 kali/menit, S 39,30C
5
Darah rutin:
A
P
WHOLE BLOOD
Hasil
Rujukan
Hb
15.3
11,5-16,5
RBC
5.56
5,00-10,00
WBC
6,90
3,88-8,50
Hct
42.8 ( 20,22%) 35 52
Plt
26
150-450
: Demam Berdarah Dengue tanpa syok
: - IVFD Ringer Laktat 25 tpm
- Cefadroksil syr. 2x21/2 cth
- Paracetamol syr 4x11/2 tablet
- Kompres air hangat
- Anak diajurkan cukup minum, boleh air putih atau
Satuan
g/dl
[106uL]
[103uL]
%
[103uL]
A
P
WHOLE BLOOD
Hasil
Rujukan
Satuan
Hemoglobin
14.4
11,5-16,5
g/dl
Sel darah merah
5.31
5,00-10,00
ribu /ul
Sel darah putih
9.53
3,88-8,50
ribu/ul
Hematokrit
41.1
35 52
%
Trombosit
42
150-450
Ribu/ul
: Demam berdarah dengue tanpa syok
: - IVFD Ringer Laktat 12 tetes permenit (3cc/kgBB/jam)
- Cefadroksil syr. 2x21/2 cth
- Paracetamol syr 4x11/2 tablet
- Kompres air hangat
- Anak diajurkan cukup minum, boleh air putih atau teh namun lebih
baik jika diberikan cairan yang mengandung elektrolit seperti jus
buah, oralit atau air tajin.
A
P
Hasil
13,0
5,0
8.52
38.0
60
Rujukan
11,5-16,5
5,00-10,00
3,88-8,50
35 52
150-450
Satuan
g/dl
ribu /ul
ribu/ul
%
Ribu/ul
lancar.
: Edem palpebra (-)
N : 80 kali/menit, TD : 120/90 mmHg, R: 26 kali/menit, R: 36,60C
Pemeriksaan Laboratorium
WHOLE BLOOD
Hemoglobin
Sel darah merah
Sel darah putih
Hematokrit
Trombosit
A
P
Hasil
13,0
4.76
9.56
37.4
105
Rujukan
11,5-16,5
5,00-10,00
3,88-8,50
35 52
150-450
Satuan
g/dl
ribu /ul
ribu/ul
%
Ribu/ul
DISKUSI
Infeksi virus dengue ditularkan melalui gigitan vektor nyamuk
Stegomiya aegipty (dahulu disebut Aedes Aegipty) dan Stegomiya albopictus
(dahulu Aedes Albopictus). Transmisi virus tergantung dari faktor biotik dan
abiotik. Termasuk dalam faktor biotik adalah faktor virus, vektor nyamuk dan
pejamu manusia; sedangkan faktor abiotik adalah suhu lingkungan, kelembaban
dan curah hujan.1
Virus dengue termasuk dalam genus flavivirus, famili Flaviviridae
yang mempunyai 4 serotipe yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4.
Infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup
terhadap serotipe yang bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap
serotipe yang lain. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat
terinfeksi dengan 3 atau bahkan 4 serotipe selama hidupnya. Keempat jenis
serotipe virus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Di
Indonesia, pengamatan virus dengue yang dilakukan sejak tahun 1975 di beberapa
rumah sakit menunjukkan bahwa keempat serotipe ditemukan dan bersirkulasi
sepanjang tahun.4
Secara umum patogenesis infeksi virus dengue diakibatkan oleh
interaksi berbagai komponen dari respon imun atau reaksi inflamasi yang terjadi
secara terintegrasi. Sel imun yang paling penting dalam berinteraksi dengan virus
dengue yaitu sel dendrit, monosit/makrofag, sel endotel dan trombosit. Akibat
interaksi tersebut akan dikeluarkan berbagai mediator antara lain sitokin,
peningkatan aktivasi sistem komplemen, serta terjadi aktivasi limfosit T. Apabila
aktivasi sel imun tersebut berlebihan, akan diproduksi sitokin (terutama
proinflamasi), kemokin dan mediator inflamasi lain dalam jumlah banyak. Akibat
produksi berlebih dari zat-zat tersebut akan menimbulkan berbagai kelainan yang
akhirnya menimbulkan berbagai bentuk dan gejala infeksi virus dengue.1
8
torniquet positif.
Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital
Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau disekitar rumah
Leukopenia <4.000/mm3
Trombositopenia <100.000/mm3.1
Hemokonsentrasi /peningkatan kadar hematokrit >20%
Perlu mendapat perhatian bahwa yang disebut mendadak adalah tidak
didahului oleh demam ringan, seperti misalnya anak pulang sekolah belum
demam, kemudian tidur, bangun tidur anak menderita demam tinggi di atas
38,5oC. Masalah yang timbul dalam menilai pola demam ini adalah tidak selalu
orang tua mengukur tingginya demam dan pengaruh pemberian obat penurun
panas oleh orang tua. Tingginya demam dapat diperkirakan melalui pertanyaan
mengenai akibat demam terhadap pasien, seperti anak rewel/gelisah, kulit
kemerahan terutama wajah (flushing) dan fotofobi.1
Tata laksana dengue sesuai dengan perjalanan penyakit yang terbagi
atas 3 fase yakni fase demam, fase kritis dan fase penyembuhan. Pada fase demam
hanya diperlukan pengobatan simtomatik dan suportif. Pada kasus ini pasien
masuk rumah sakit pada hari ke-4 sejak timbulnya demam. Keadaan ini masih
termasuk kedalam fase demam dan akan beralih ke fase kritis. Pengobatan yang
diberikan adalah parasetamol dengan dosis 10 15 mg/kgBB/dosis yang dapat
diulang setiap 6 jam bila demam. Cairan intravena diberikan apabila terlihat
kebocoran plasma yang ditandai dengan peningkatan Hematokrit 10 20% atau
pasien tidak mau makan dan minum melalui oral. Diberikan antibiotik berupa
10
cefadroxil untuk mengantipasi adanya infeksi sekunder. Pada pasien ini diberikan
cairan intravena berupa ringer laktat dengan kebutuhan cairan diberikan secara
bertahap sesuai alur penanganan DBD. Selain itu diberikan terapi suportif berupa
kompres hangat dan anak dianjurkan untuk cukup minum, boleh air putih atau teh,
namun lebih baik jika diberikan cairan yang mengandung elektrolit seperti jus
buah, oralit atau air tajin. Tanda kecukupan cairan adalah diuresis setiap 4-6 jam.1
Setelah fase kritis terlampaui yaitu sekitar hari ke-6 sakit, pasien akan
masuk dalam fase penyembuhan. Cairan intravena harus diberikan sesuai
kebutuhan agar sirkulasi intravaskular tetap memadai.6
11
12
13
14
terdapat demam tanpa antipiretik, kondisi klinis membaik, nafsu makan baik, nilai
hematokrit stabil, tiga hari setelah syok teratasi jika terjadi syok, tidak ada sesak
napas atau takipnea, dan jumlah trombosit 50.000/mm3.6
DAFTAR PUSTAKA
1.
IDAI. 2014. Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Infeksi Virus Dengue
2.
15
3.
4.
5.
6.
of
Infectious
Diseases
and
16