Oleh: Hartono
Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Abstrak
Sejak prasejarah sampai hari ini, orkes tradisional ( gamelan) telah
berubah beberapa kali, dalam format bentuk dan angka-angka nya
.Orkes tradisional mempunyai posisi unik ke arah proses
pengembangan historis. Reputasinya telah terlewat dalam batasan
dunia musik. Negara maju dan yang belajar musik dunia [itu], telah
buat orkes tradisional [sebagai/ketika] tanda kebesaran di (dalam)
beberapa universitas. Kemunculan orkes komputer di (dalam) abad
ke duapuluh telah mewarnai gamelan musik Jawa. Untuk aesthetic
yang akustik Jawa gamelan Musik telah nampak dengan nada yang
baru [itu]. Seni tradisional diharapkan untuk ber;ubah manapun
sektor hidup. Pembaruan [dari;ttg] tradisi musik di (dalam) jaman
[yang] mega-speed ini telah mengharapkan proyek riset [itu] yang
mungkin kembang;kan gaya berbakat musik kepada kecepatan
aktivitas manusia dan pengembangan nilai-nilai budaya [dirinya]
sendiri, membandingkan terhadap masa lampau.
Kata Kunci : Pengembangan Estetika ,Musikal, Seni Karawitan
Jawa, Pengaruh
Abstract
PENDAHULUAN
Gamelan Jawa merupakan
meliputi:
ornamennya.
bentuk,
Keistimewaan
konstruksi,
pada
kedua
aspek
mempunyai
system),
Eropa,
embat
(interval),
dan
2
musikalnya
mendorong
peluang
Australia,
dan
untuk
beberapa
(pamurba
gamelan
2002: 23).
Jawa
sebagai
lambang
lebih
instrumen.
dua
Bila
puluh
dihitung
(Sumarsam,
wirama)
yang
jenis
sangat
unik
pada
proses
secara
1979:
3).
Reputasinya
mampu
kesempatan
rincian
dalam
bahwa
setiap
instrumen
untuk
pameran
diikutsertakan
internasional
di
Sebagian
larasnya
besar
merupakan
alat
yang
unik
mengusik
perhatian
para
pemusik
komposer
barat.
Salah
adalah
dari
kategori
chordophone
Claude
yaitu:
kemudian
(rebab,
siter,
aerophone
(suling)
dan
yang
lainnya,
1992:
satunya
Debussy
melukiskan
dan
Lebih
gamelan
di
fantasinya
dalamnya
spesifik
bagi
pelog)
43).
pada
gamelan
lagu),
yang
irama
(Vetter,
Berdasarkan
bertugas
dan
2001:
fungsi
(2)
untuk
instrumen
mengatur
pengrawit
(sebutan
adalah
untuk
perspektif
yang
penglihatan.
sebuah
di
misalnya
siaran
penyajian
karawitan,
kemampuan
pengrawit
dapat
diindera
Namun
langsung,
dengan
bagi
para
kualitas
bunyi
psikologis. Dampaknya
kognitif,
meliputi:
garap
kemungkinan,
gending,
tafsir
instrumen,
meningkatkan
tafsir
garap
ada
yaitu:
atau
dua
dapat
sebaliknya
penyajiannya.
memainkan
instrumen
sikap,
intonasi,
baik
pada
saat
bermain
dan
tingkat
kuantitas,
masing-masing
instrumen
penting
menentukan
baik
tontonan
sangat
pada
perangkat
menjadi
yang dapat
yang
berkonsep
membanggakan.
keunikan
bunyi
gamelan
sebuah
di
inspirasi
Vetter
dan
keraton
untuk
memberikan
penghargaan
dengan
disingkat
menjadi
Masing-masing
KK
diciptakan
secara
instrumen
bertahap
dan
PERKEMBANGAN
KARAWITAN
dan
SENI
PADA
fungsinya
dalam
kehidupan
MASA
Beberapa
LAMPAU
peninggalan
sejarah
yang
dari
memberikan
kehidupan
manusia.
Musik
berasal
dari
abad
informasi
VIII,
mengenai
dari
sebagai
masyarakat
tertentu
karena
embrio
dari
beberapa
keindahan
ketenangan.
dan
memperoleh
Perkembangan
terdapat
pada
candi
Prambanan,
9).
Pertunjukan
Indonesia
kaitan
yang
membutuhkan
137).
erat
dan
saling
(Sedyawati,
1981:
misalnya
pada
menyebutkan
musik
gesek
dan
membuktikan
sebagainya.
bahwa
Ini
relief
dinding
candi.
Selain
keistimewaan
gamelan
sebenarnya
karmawibhangga
dan
itu
alat
sebagainya
suatu
memberikan
tempat
yang agak
tinggi
informasi
instrumen
menyebutkannya,
manusia
bunyi
berkembang
melakukan
perjalanan
sebagai
tarian
sumber
secara
sekilas
kendang
bahwa
mempunyai
yaitu:
padahi,
seiring
waktu
dengan
hingga
pada
antara
instrumen
tari
dan
musik
sebagai
pengiringnya.
lengkap
Kreativitas
yang
Jawa
disebut
secara
gamelan
pada
yang
juga
jenis
tidak
dengan
instrumen
manusia
musik
jumlah
musik
dan
yang
biasa
dimiliki
perkembangan
masyarakat
sejarah
sederhana.
peninggalan
arkeologis
gamelan
kemudian
diterbitkan
Karawitan
oleh
pendidikan;
1981.
Informasi
mengenai
terapi; mengorganisir
ritual;
perkawinan
sendiri
meneguhkan
sebagai
kelengkapan
adat/ritual
salah
dalam
atau
satu
upacara
dalam
kegiatan
sebuah
dan
kematian;
kepercayaan
tradisi.
individual,
Orang
dan
dapat
tetapi
belum
tentu
untuk
alat
menjadi
tertentu
memahami
musik
kreativitas
kelahiran,
membuahkan
penanda
yang
pada
ada
perkembangannya
musik
dan
budaya.
laras,
alat
teknik
memainkan,
dan
yang
dipergunakan,
bentuk
yang
yaitu gamelan.
digunakan,
konteks
sosial
SOSIAL
dimungkinkan
SENI
untuk
menemukan
KARAWITAN JAWA
Dalam banyak masyarakat,
dengan
kesamaan.
musik
yang
memiliki
upaya
pelestarian
budaya
yang
adiluhung ini.
bisa
berkualitas
Berarti
(garapan
pula
musikal).
ini
merupakan
tentang
memperoleh
teknik
pengetahuan
eksplorasi
dalam
Ungkapan
bukan
gagasan
sulaya,
dan
arithmetical
baik
mungkin
modal
between
menghindari
waton
dan
sifat
diberikan
egois
sedini
pemahaman
kebersamaan.
proportions
science
and
Bandung
Yogyakarta,
Surabaya,
Jawa
Solo,
Denpasar
Barat,
Banyumas,
Bali
dan
pemerintah
andeed
dalam
menunjukkan
patterns
are
all
moyang
Augustine
Plato,
a department of phylosophy.
from
kita
telah
menemukan
gencar
barat
yang
ini
menyebutkan
bahwa
sebagai
media
dan
mampu
mempertajam
kecerdasan
pendidikan
bermacam-macam
pendapat
seorang
pakar
musik
maksud
serta
menyebutkan bahwa:
Dengan
mengembangkan
kemampuan
maka
keunggulan
menyertainya.
musik
yang
Kegiatan
musik
menghargai
milik
suatu
akan
komunitas
tertentu
(baik
meningkatkan perkembangan
komunitas
religius,
sosial
penyembuhan.
musik
ritual
Pada
umumnya,
ritus
upacara
pendapatan.
Karawitan
menjadi
diciptakan
dan
jenggleng,
panembrama,
memenuhi
kebutuhan
kelompok tertentu.
campur
uyon-uyon,
adalah
swaran
sari,
siteran
nomor-nomor
Seni
karawitan juga
bisa
lain,
yang
membangun
semalam
suntuk
dengan
iringan
karawitan Jawa.
sangat
tari,
erat
teater,
dalam
daya
hidup
dan
upaya
tari,
seperti
Djohan
Wawasan
Seni
Tari
268),
iringan
ekspresi emosi.
ilustrasi.
Banyak
(2008:
berjudul
masyarakat
Jawa
gerak,
Musik
musik
sebagai
sebagai
pengiring
karawitan
dengan
menggantungkan
kata
lain
hidupnya
pada
hanya
dipentingkan
untuk
mencari
penghasilan
atau
5
secara
umum
pemilihan
musik
gerakan,
artinya
musik
tertentu
dan
karenanya
sebagai
yang mantap.
jenis
musik
musik
yang
lain
memberi
salah
55)
menyatakan
sebagai
iringan
satu
instrumen
yang
bahwa
musik
tari
(bunyi
seni
bunyi
tepukan
dipegang
tertentu,
atau
seperti
diikatkan
pada
karawitan
ketika
dapat
sedangkan
instrumen
eksternal
menjadi
dijadikan
Musik
mediator
sebagai
ilustrasi
musik
yang
difungsikan
untuk
memberikan
suasana
sehingga
peristiwa
digambarkan
mampu
lebih
bersifat
teknis
terhadap
6
koreografi
yang
terbangun
berstruktur
dramatari.
Adegan-
harmonis
nada-nada
mengandung
hati.
garapan
musikal
mengiringi
Jawa
kualitas-kualitas
unsur-unsur
ritmikal
seperti
struktur
dinamika
metrikal
memperkuat
Lewat
musik
metrikal
struktur
yang
tariannya.
tempo,
laya
dan
seni
iringan
karawitan
ritmisnya
ritme,
Elemen musik
sebagai
Sedyawati
Musik
sebagai
karawitan
iringan
tari
mensugestikan
dalam
tulisan
Jawa
dapat
atau
mengekspresikan
gerakan
yang
mengalir
tersendat-sendat,
atau
PERKEMBANGAN
ESTETIKA
gamelan
karawitan
pada
masyarakat
pendukungnya.
Kehadirannya
elektrik
menjadi
tersendiri
kalangan
fenomena
seniman
di
mewarnai
karawitan.
agung,
dengan
yang
muda.
muncul
tergolong
ketika
generasi
budaya
modern
artistik
perangkat
dan
sejumlah
niyaga
musik
luhung
yang
perangkat
alat
adi
keyboard,
jiwa
sebagian
apakah
hajatan
seperti
sunatan,
anak
muda
masyarakat
pernikahan,
ulang
dan
tasyakuran
tahun
pernikahan,
dan
dia
akan
kompromistis
sebagainya.
Secara
ekonomis
individu
dengan
pikiran
mempengaruhi
dimilikinya,
pendapatan
senimannya.
Oleh
dan
pertimbangan
perasaan
baik
yang
yang
bersifat
karena
sering
ditanggap
sebagai
pengisi
atau
diundang
acara
sekaligus
Pada
perayaan
pernikahan
sepasang
Manusia
menuju
makhluk
produk
akustik
ditelusuri,
biokultural,
terlihat
adalah
pengantin
ia
adalah
karawitan
Jawa
muncul
pada
akhirnya
akan
sesuatu
yang
terasa
Jawa
terpadu
snare
drum
lihat
sebagai
bahwa
manusia
dengan
serta
dentuman
lengkingan
purwa.
Seorang
dalang
terkenal
ketidakjelasan.
Sebuah
gerak
Dhalang
Setan
pada
waktu
sasaran
pada
sering
seperti
garap
iringannya
drum,
cymbal
dan
di
depannya,
seni
suasana.
Seni
tradisi
tradisi
justeru
tetap
memberikan
dihadapkan
yang
yang
kegamangan.
secara
sederhana
disebut
jelas
akan
terhindar
dari
lain
sehingga
terhindar
muncul
warna
baru,
secara
proporsional
dari
diskusi
akan
yang
mempersoalkan
efisiensi.
efektifitas
Memang
dan
perubahan
pada
saling
mempertentangkan.
keduanya
(nilai-nilai) masyarakat.
misalnya,
terpaksa
ada
harus
artinya
arif, serta
kalanya
terjebak
pada
bijaksana.
menggusur
Pada
kenyataannya
kehidupan
maka
yang
terjadi
justeru
3
sehari-hari
kita
dalam
tidak
menokohkan
lainnya.
masa lalu.
dan
yang
maknanya
sendiri-sendiri.
Masing-masing
akan
Perubahan
saling
agraris
menjadi
dari
budaya
budaya
transisi
keselarasan.
seni
budaya
tradisi
formalisme,
dalam
kehidupan
tepa
slira
ke
budaya
semuanya
itu
membelah diri
dengan karakter-
seni
kehilangan
membuktikan
arah,
dan
karenanya
musik
tradisi
bahwa
kita
telah
perhatian
gamang
atau
suatu
kelompok
dengan
baik,
tetapi
perlu
juga
era
transformasi
budaya
yang
arah
pendukungnya
mengandalkan
adanya
proyek-
pembentukan
transmisi
itu
bumerang-bumerang
akan
melalui
masyarakat
berubah
menjadi
yang
musik
demikian
tidak
keuntungan
tradisi
dengan
langsung
mendapatkan
yang
relatif
bisa
2. Faktor Sosial
ini.
estetika
Kadangkala
aspek
bahwa
dalam
masyarakat
ini
menjadi
dengan
yang
tujuan.
mempergunakan
berbau
modern
peralatan
berikut:
1. Faktor Ekonomi:
meningkatkan
gengsi.
Hal
ini
modern.
kesenian
pada
masyarakat
Sebagai
contoh:
pendukungnya.
jumlah
jadwal
Kenyataan
ini
tajam
mempergunakan
baju
seniman
gamelan
lapangan
disukai
oleh
seragam/kostum
di
apabila
3. Faktor Budaya
mendapat
5
tampil
perangkat
Bila
kita
benar-benar
harus
mendengarkan
sepertinya
mampu
kesabaran,
tambahan
pengetahuan
serta
kebersamaan.
kaset
rekaman
memberi
serta
mereka.
mengenal,
awal
proses
dilakukan
latihan.
Bila
terus-menerus
ini
pada
Semakin
pekerti.
maka
Jangan
dini
mereka
mereka
sampai
akan
mereka
membentuk
saatnya
nanti
akan
karawitan
pendukungnya
tradisional,
kenyataan
penghayat/pandhemen)
sekarang
ini,
dimana
Jawa
sesungguhnya
tantangan,
saling
Rongowarsito
seolah
jamanne
ramalan
jaman
dan
masyarakat
(seniman
pengrawit/
tari
pemusik,
terdapat
hubungan
ketergantungan
terhadap
Pengrawit
Seni
Pandhemen
Karawitan
Jawa
Keterkaitan
saling
atau
hubungan
menguntungkan
antara
sangat
unik
pada
proses
perkembangan
Reputasinya
mutual
pengrawit
dan
simbiosis
pandhemen
sejarahnya.
mampu
Beberapa
menembus
keistimewaan
antara
seni
karawitan Jawa.
KESIMPULAN
embat
(interval),
dan
meliputi:
ornamennya.
bentuk,
Keistimewaan
konstruksi,
pada
kedua
aspek
musikalnya
mendorong
kalangan
yang
mempunyai
Semangat
peluang
untuk
seniman
tergolong
karawitan.
generasi
muda.
muncul
ketika
baru
tradisional ini.
Eropa,
Australia,
beberapa
gamelan
mempengaruhi
Jawa
dan
sebagai
lambang
berbagai
aspek
sosial
menguntungkan
yang
digunakan
eksklusif:
tarian
antara
pengrawit
dan
susunan
relasi
pengrawit
meneguhkan
karawitan Jawa.
kegiatan
dalam
musik
kepercayaan
tradisi.
Orang
dan
secara
mutual
dan
horisontal.
simbiosis
antara
pandhemen
seni
dapat
tetapi
belum
tentu
gamelan
DAFTAR RUJUKAN
karawitan
pada
masyarakat
Dinamika Masyarakat
dan
pendukungnya.
Kehadirannya
Kebudayaan
menjadi
tersendiri
fenomena
di
2
Kontemporer.
Kebudayaan,
PT
Academe,
Gramedia: Jakarta.
terjemahan
Suharto,
Ben
Yogyakarta:
Sebuah
Lingkungan
Yayasan
Yogyakarta.
ASTI
Pembelajaran
Pendidikan,
(ed.),
Oxford
University
Tari
Banjar
Seni
Press, London.
_____. 2005. Wawasan Seni Tari,
Djohan. 2003.
Psikologi Musik,
Djohan. 2008.
Malang.
Psikologi Musik,
Ihromi,
Kanisius, Yogyakarta.
T.
2006.
Pokok-Pokok
Kuno,
Yayasan
Mahardhika, Yogyakarta.
Serat
Wedhatama,
Music and
Oxford
Koentjaraningrat.
Sejarah
1980.
Teori
Antropologi
I,
Jakarta: UI Press.
_______. 1988.
Metode-metode
Antropologi
dalam
Palgunadi,
Bram.
2002.
Serat
Karawitan
Jawi,
Kandha
Kebudayaan
Indonesia,
Antropologi
Kebudayaan,
Sosial,
Terj.
Dick
Yogyakrta, 1976.
sebuah
Pengantar
Untuk
Sana, Yogyakarta.
Nijhoff.
______.
Meriam,
Alan
P.
Anthropology
terjemahan
1964.
Of
Trilogi
Seni,
The
Music,
Triyono
Indonesia
2006.
Yogyakarta,
Yogyakarta.
Press,
Bloomington.
Soedarsono,
RM.
2003.
Seni
Sosial
Dasar
dan
Ekonomi.
University Press.
Trustho.
2005.
Kendang
Tradisi
Tari
Tari Yogyakarta.
Press, Surakarta.
Dalam
Jawa, STSI
in
Central
Javanese
Musical
XXXII-2.
Chicago Press.
Hawaii.
Interaction
and
STSI
Press
Surakarta.
BIODATA PENULIS
University
of