Perlakuan Panas
Perlakuan Panas
Sebelum kita membahas lebih jauh lagi tentang perlakuan panas, tidak
ada salahnya jika kita sedikit mereview kembali (mengulang kembali)
pengetahuan kita tentang Diagram Near Equilibrium Ferrite-Cementid
(Fe-Fe3C)
Garis-garis
Garis Liquidus ialah garis yang menunjukan awal dari
proses pendinginan (pembekuan).
Garis Solidus ialah garis yang menunjukan akhir dari
proses pembekuan (pendinginan).
Garis Solvus ialah garis yang menunjukan batas antara
fasa padat denga fasa padat atau solid solution
dengan solid solution.
Garis Acm = garis kelarutan Carbon pada besi Gamma
(Austenite)
Garis A3 = garis temperature dimana terjadi perubahan
Ferrit menjadi Autenite (Gamma) pada pemanasan.
Garis A1 = garis temperature dimana terjadi perubahan
Austenite (Gamma) menjadi Ferrit pada pendinginan.
Garis A0 = Garis temperature dimana terjadi
transformasi magnetic pada Cementid.
Garis A2 = Garis temperature dimana terjadi
transformasi magnetic pada Ferrite.
Struktur mikro
Ferrite ialah suatu komposisi logam yang mempunyai
batas maksimum kelarutan Carbon 0,025%C pada
temperature 723 Derajat Celcius, struktur kristalnya BCC
(Body Center Cubic) dan pada temperature kamar
mempunyai batas kelarutan Carbon 0,008%C.
Austenite ialah suatu larutan padat yang mempunyai
batas maksimum kelarutan Carbon 2%C pada
temperature 1130 Derajat Celcius, struktur kristalnya
FCC (Face Center Cubic).
Cementid ialah suatu senyawa yang terdiri dari unsur Fe
dan C dengan perbandingan tertentu (mempunyai rumus
empiris) dan struktur kristalnya Orthohombic.
Lediburite ialah campuran Eutectic antara besi Gamma
dengan Cementid yang dibentuk pada temperature 1130
Derajat Celcius dengan kandungan Carbon 4,3%C.
Pearlite ialah campuran Eutectoid antara Ferrite dengan
Cementid yang dibentuk pada temperature 723 Derajat
Celcius dengan kandungan Carbon 0,83%C.
URAIAN
1. Full annealing (annealing)
Merupakan proses perlakuan panas untuk menghasilkan
perlite yang kasar (coarse pearlite) tetapi lunak dengan
pemanasan sampai austenitisasi dan didinginkan dengan
dapur, memperbaiki ukuran butir serta dalam beberapa
hal juga memperbaiki machinibility.
Pada proses full annealing ini biasanya dilakukan dengan
memanaskan logam sampai keatas temperature kritis
(untuk baja hypoeutectoid , 25 Derajat hingga 50 Derajat
Celcius diatas garis A3 sedang untuk baja hypereutectoid
25 Derajat hingga 50 Derajat Celcius diatas garis A1).
Kemudian dilanjutkan dengan pendinginan yang cukup
lambat (biasanya dengan dapur atau dalam bahan yang
mempunyai sifat penyekat panas yang baik).
2. Normalizing
Merupakan proses perlakuan panas yang menghasilkan
perlite halus, pendinginannya dengan menggunakan
media udara, lebih keras dan kuat dari hasil anneal.
Secara teknis prosesnya hampir sama dengan
annealing, yakni biasanya dilakukan dengan
memanaskan logam sampai keatas temperature kritis
(untuk baja hypoeutectoid , 50 Derajat Celcius diatas
garis A3 sedang untuk baja hypereutectoid 50 Derajat
Celcius diatas garis Acm). Kemudian dilanjutkan dengan
pendinginan pada udara. Pendinginan ini lebih cepat
daripada pendinginan pada annealing
3. Spheroidizing
Merupakan process perlakuan panas untuk
menghasilkan struktur carbida berbentuk bulat
(spheroid) pada matriks ferrite. Pada proses
Spheroidizing ini akan memperbaiki machinibility pada
baja paduan kadar Carbon tinggi. Secara sederhana
dapat dijelaskan sebagai berikut : bahwa baja
hypereutectoid yang dianneal itu mempunyai struktur
yang terdiri dari pearlite yang terbungkus oleh jaringan
cemented. Adanya jaringan cemented (cemented
network) ini meyebabkan baja (hypereutectoid) ini
mempunyai machinibility rendah. Untuk memperbaikinya
maka cemented network tersebut harus dihancurkan
dengan proses spheroidizing.
4. Process Annealing
Merupakan proses perlakuan panas yang
ditujukan untuk melunakkan dan menaikkan
kembali keuletan benda kerja agar dapat
dideformasi lebih lanjut. Pada dasarnya proses
Annealing dan Stress relief Annealing itu
mempunyai kesamaan yakni bahwa kedua
proses tersebut dilakukan masih dibawah garis
A1 (temperature kritis A1) sehingga pada
dasarnya yang terjadi hanyalah rekristalisasi
saja.