Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) HIPERTENSI

DI KAMPUNG HEGARMANAH RW 01 DESA CIPINANG

Disusun oleh:
AGUNG M. A. JEUJANAN
SACRYANI POETRY HENUK
LINDA M. LULUPORO
LUSIA OLIVA LEBU

PROFESI PROGRAM NERS ANGKATAN XII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok bahasan

: Penyakit degeneratif

Subpokok Bahasan : Penyakit hipertensi


Sasaran

: Warga RW 01 Desa Cipinang

Tempat

: Madrasa RW 01

Waktu

: 20 menit

Hari/Tanggal

: Selasa, 23 Maret 2015

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan

penyuluhan selama 20 menit diharapkan

seluruh

Warga RW 01 Desa Cipinang dapat memahami mengenai penyakit


hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit diharapkan seluruh Warga RW
01 Desa Cipinang dapat menjelaskan :

C.

1.

Pengertian hipertensi

2.

Penyebab hipertensi

3.

Klasifikasi hipertensi

4.

Tanda dan gejala hipertensi

5.

Komplikasi hipertensi

6.

Penatalaksaan hipertensi

7.

Pengobatan hipertensi

8.

Pencengahan hipertensi

Materi Penyuluhan
1.

Pengertian hipertensi

2.

Penyebab hipertensi

3.

Klasifikasi hipertensi

4.

Tanda dan gejala hipertensi

5.

Komplikasi hipertensi

6.

Penatalaksaan hipertensi

7.

Pengobatan hipertensi

8.
D.

Pencegahan hipertensi

Kegiatan Pembelajaran

No

Komunikator

Komunikan

Waktu

Pre-interaksi
1

Memberi

salam

dan Menjawab salam

1 menit

memperkenalkan diri
2

Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan

1 menit

dan tema penyuluhan


3

Apersepsi dengan menanyakan mendengarkan

2 menit

pengetahuan masyarakat.
Isi
4

Menjelaskan materi penyuluhan.

Memberikan kesempatan kepada Mengajukan pertanyaan


komunikan

untuk

Mendengarkan

5 menit
5 menit

bertanya

tentang materi yang disampaikan


Penutup
6

Memberikan pertanyaan akhir Menjawab

3 menit

sebagai evaluasi
7

Menyimpulkan

bersama-sama Mendengarkan

2 menit

hasil kegiatan penyuluhan


7

Menutup

penyuluhan

dan Menjawab salam

mengucapkan salam

E.

Susunan Penanggung Jawab


1. Moderator

: Agung M. A. Jeujanan

2. Pemateri

: Sacryani Poetry Henuk

1 menit

3. Anggota

a. Linda M. Luluporo
b. Lusia Oliva Lebu
F. Metode, Media dan Sumber
Metode : Ceramah, dan tanya jawab
Media

a. Leaflet
b. LCD
F.

G.

Evaluasi
1.

Menjelaskan pengertian hipertensi

2.

Menjelaskan penyebab hipertensi (minimal 1 dari 2)

3.

Menjelaskan klasifikasi hipertensi (minimal 3 dari 6

4.

Menjelaskan tanda dan gejala spesifik hipertensi (minimal 3 dari 5)

5.

Menjelaskan komplikasi hipertensi (minimal 3 dari 5)

6.

Menjelaskan cara mengatasi hipertensi secara tradisional (2 cara)

7.

Menjelaskan cara pencegahan (minimal 2 dari 4)

Daftar Pustaka

Corwin, E. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Mansjoer, A, dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1.


Jakarta: Media Aesculapius.
Price, A, S. (2005). Patofisiolagi Konsep, Klinis, Proses-Proses
Penyakit. Vol 2. Ed 6. Jakarta: EGC.

Lampiran Materi
HIPERTENSI

A.

Pengertian

Menurut Price (2005), hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah


yang menetap di atas batas normal yang disepakati, yaitu diastolik 90 mmHg atau
sistolik 140 mmHg.
B.

Penyebab Hipertensi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:


1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya,
disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor
yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan
saraf simpatis, sistem renin-angiotensin, defek dalam ekskresi Na,
peningkatan Na dan Ca intraseluler, dan faktor-faktor yang meningkatkan
resiko, seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisetemia.
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat sekitar 5% kasus.
Penyebab spesifiknya diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit
ginjal, hipertensi vaskuler renal, hiperaldosteronisme primer, dan sindrom
cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan
C.

dengan kehamilan dan lain-lain (Mansjoer, 2001).


Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi

Sistolik (mmHg)

Diastolik

Normal tensi
Hipertensi ringan
Hipertensi perbatasan
Hipertensi sedang dan

<140
140-180
140-160
>180

(mmHg)
<90
90-105
90-95
>105

berat
Hipertensi

sistolik

>140

<90

terisolasi
Hipertensi

sistolik

140-160

<90

perbatasan

(Mansjoer, 2001).
D.

Tanda dan Gejala

Sebagian besar manifestasi klinis terjadi setelah mengalami hipertensi bertahuntahun, dan berupa:

1. Sakit kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
peningkatan tekanan darah intrakranium.
2. Penglihatan kabur akibat kerusakan hipertensif pada retina.
3. Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat.
4. Nokturia yang disebabkan peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi
glomerulus.
5. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
(Corwin, 2009).
E.

Komplikasi Hipertensi

Komplikasi yang dapat terjadi:


a. Stroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan darah tinggi di otak, atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan tekanan
tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan penebalan, sehingga aliran
darah ke area otak yang diperdarahi berkurang. Arteri otak yang mengalami
ateorosklerosis dapat melemah sehingga meningkatkan kemungkinan
terbentuknya aneurisma.
b. Infrak miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang aterosklerosis tidak
dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
trombus yang menghambat aliran darah melewati pembuluh darah. Pada
hipertensi kronis dan hipertrofi ventrikel, kebutuhan oksigen miokardium
mungkin tidak dapat di penuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang
menyebabkan infrak. Demikian juga, hipertrofi ventrikel dapat menyebabkan
perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga terjadi
distrimia, hipoksia jantung, dan peningkatan resiko pembentukan bekuan.
c. Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler glomerolus ginjal. Dengan rusaknya glomerulus, aliran darah ke
unit fungsional ginjal, yaitu nefron akan terganggu dan dapat berlanjut

menjadi hipoksik dan kematian. Dengan rusaknya membran glomerulus,


protein akan keluar melalui urine sehingga tekanan osmotik koloid plasma
berkurang dan menyebabkan edema, yang sering dijumpai pada hipertensi
kronis.
d. Ensefalopati (kerusakan otak) dapat terjadi, terutama pada hipertensi maligna
(hipertensi yang meningkat cepat dan berbahaya). Tekanan yang sangat tinggi
pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong
cairan ke ruang interstisial di seluruh susunan saraf pusat. Neuron-neuron di
sekitarnya kolaps dan terjadi koma serta kematian.
e. Kejang dapat terjadi pada wanita preeklamsi. Bayi yang lahir mungkin
memiliki berat lahir kecil masa kehamilan akibat perfusi plasenta yang tidak
adekuat, kemudian dapat mengalami hipoksia dan asidosis jika ibu
mengalami kejang selama atau sebelum proses persalinan (Corwin, 2009).
F.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan berdasarkan klasifikasi resiko


Tekanan
Darah

130139/85-89
140159/90-99
160/ 100

G.

Kelompok
Resiko A

Kelompok
Resiko B

Modifikasi
gaya hidup
Modifikasi
gaya hidup
Dengan obat

Modifikasi
gaya hidup
Modifikasi
gaya hidup
Dengan obat

Kelomp
ok
Resiko
C
Dengan
obat
Dengan
obat
Dengan obat

Cara mengatasi
1.

Minum obat penurun tekanan darah secara teratur dan sesuai


dengan dosisi yang ditetapkan oleh dokter

2.

Diet rendah garam, rendah lemak

3.

Menggunakan obat-obatan tradisional :


a. Dua buah bawang putih di kupas, cuci lalu giling halus, di seduh dengan
cangkir air panas. Di minum 2 kali sehari.

b. Dua buah mentimun di cuci bersih lalu di parut, di peras dan di saring. Di
minum 2 kali sehari.
c. Dua jari kunyit di cuci bersih lalu parut, diperas lalu disaring tambahkan 2
sendok makan madu alam, lalu minum 2 kali sehari.
d. Lima lembar daun kumis kucing di cuci lalu ditumbuk halus. Di seduh
dengan 1 cangkir air mendidih dan setelah dingin di saring. Di minum 2
kali sehari.
H. Cara pencegahan
Cara pencegahan agar hipertensi tidak bertambah berat:
1. Menurunkan berat badan yang berlebihan
2. Banyak mengkonsumsi sayur dan buah
3. Berolahraga secara teratur
4. Mengurangi konsumsi garan dan makanan tinggi lemak
5. Menghindari stress

Anda mungkin juga menyukai