A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama (Inisial)
Jenis Kelamin
Umur/tanggal lahir
Status Perkawinan
Agama
Suku/ Kewarganegaraan
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan Terakhir
Alamat
: Tn. S
: Laki-laki
: 42 tahun/ 3 November 1964
: menikah
: Islam
: Jawa / Indonesia
: SMP
: Swasta
: Tangerang
b. Identitas Penanggung
Nama (Inisial)
: Ny. I
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Hububungan dengan Klien : Istri
Alamat
:
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
pasien
mengatakan
keringat
dingin,
tidak
bisa
tidur.
c.
d.
e.
f.
Kebiasaan
:
Merokok
14
Minum Kopi
3. Riwayat Keluarga :
Keterangan Gambar:
1. Pria
2. Wanita
3. Meninggal
4. Riwayat kanker
5. Pasien
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Suhu Badan
6. Suami-Istri
7. Anak
8. Satu Rumah
: 130/90 mmHg
: 75x/mnt
: 20x/mnt
: 36.1oC
Kepala
berwarna
hitam, distribusi merata, tidak teraba massa dan tidak
pendengaran.
Hidung
: tidak ada mukus, tidak ada riwayat
sinusitis, tidak tampak polip, hidung terlihat kering dan
c.
15
Perkusi
Inspeksi
Kardiovaskuler
Inspeksi : Bentuk dada Simetris, bibir kemerahan dan lembab, Capillary
Refill Time: <3 detik.
Palpasi
: ekstremitas gerak teraba dingin
Perkusi
: tidak ditemukan adanya pembesaran jantung
Auskultasi : S1 dan S2 terdengar reguler tidak ditemukan bunyi tambahan,
5 5
Kulit/Integumen
Saat diinspeksi turgor kulit elastis. Warna kulit terlihat gelap dan akral teraba
j.
16
Pasien berdangang keliling, sehingga sering jalan kaki hingga beberapa kilo
dalam satu hari. Biasanya bila berjalan jauh pasien tidak akan merasa sesak
ataupun kecapean. Akan tetapi beberapa waktu terakhir berjalan 5 meter saja
pasien sudah mulai sesak. Keadaan ini lebih berat bila naik tangga.
d. Istirahat dan tidur
Klien memiliki pola tidur yang tidak teratur, biasanya bila nyeri dada muncul
pasien akan langsung tidur. Namun bila sedang tidak nyeri pasien akan tidur
hingga larut malam. Pasien mengatakan disiang hari tidak istirahat
6. Pola Interaksi Sosial
Klien memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan lingkunganya
7. Kegiatan Sosial
Klien tidak mengikuti kegiatan sosial dilingkungan tempat tinggalnya karena
tidak ada waktu
8. Kegiatan Keagamaan
Klien mengatakan rajin sholat
9. Kedaan Psikologis selama Sakit
Pasien merasa aneh dan bingung akan pola makannya yang bertambah
selama dirumah sakit. Pasien berharap saat pulang kerumah nanti tidak akan
merasakan nyeri dada lagi. Pasien mengatakan bahwa sejak masuk rumah
sakit tidak merasakan nyeri lagi, ini berarti pasien sudah sembuh dan akan
segera pulang
10. Data Laboratorium & Diagnostik
a. Laboratorium
Cek darah lengkap
Hemathology
Full Blood Count
HB
Hematocrit
Erythrocit
White Blood cell
Platelet count
Ureum
Creatinine
eGFR
Blood Random
Glucose
MCV,MCH, MCHC
MCV
MCH
MCHC
Pt-APTT
Biochemistry
SGOT
SGPT
(21/11/15)
13.56
41.83
5.00
8.18
343.60
30.0
H 1.77
43.3
91.0
g/dL
%
106/L
103/L
103/L
Mg/dl
Mg/dl
ml/mnt/1.73m2
Mg/dl
13.20-17.30
40.00-52.00
4.40-5.90
3,80-10,60
150.00-440.00
<50.00
0.7-13
83.75
27.15
32.42
fL
pg
g/dL
80.00100.00
26.0034.00
32.0036.00
17
12
U/L
U/L
534
055
<200.00
CK-CKMB-TROPONIN
17
CK
CK-MB
Troponin T hs
H 360
19.2
H 32.0
U/L
U/L
Pg/mL
38174
725
0.0014.00
139
4.4
105
mmol/L
mmol/L
mmol/L
137-145
3.6-5.0
98-107
b. Diagnostik
Photo Thorak (21/11/15) : Kardiomegali, infiltrate minimal pada suprahiler dan
perihiler bilateral DD/Bronkopneumonia
EKG (21/11/2015) : Sinus rhythm, anterioseptal MI
EKG (22/11/2015) : Sinus rhythm. Prolonged QT consider ischemia, electrolyte
imbalance, drug effect. Inferior infarct, possible anterioseptal
infarct
EKG (23/11/2015) : Sinus rhythm. Border line prolonged QT interval inferior
infarct, anterioseptal infarct.
c.
Penatalaksanaan/terapi pengobatan:
Obat:
Aspilet
PO
80 mg OD
Clopodogrel PO
75 mg OD
Ranitidine
IV
50 mg BD
Valsartan
PO
80 mg OD
ISDN
PO
5 mg TDS
Simuastatin PO
20 mg OD
Lovenox
SC
0.6 ml OD
Alprazolam
PO
0.5 mg ON
Laxadine syr PO
15 ml TDS
Ambroxolol
PO
30 mg TDS
Bisoprolol
PO
1.25 mg OD
B. Analisa Data
Tgl
2/11/15
Masalah Keperawatan
keluarga)
Pasien mengatakan
cm,
IMT:27.2 kg/m2
Blood Random Glucose
91.0 Mg/dl
Pasien terlihat obesitas
18
saja.
Akan tetapi semenjak
masuk rumah sakit
pasien mengatakan
nafsu makan
bertambah, rasanya
ingin makan dan
2/11/15 -
minum terus.
Pasien mengatakan
Kurang pengetahuan
dan pengobatan.
perhari)
Minum Alkohol: ya, namun
yang lalu
Pasien terlihat banyak
pulang
bertanya mengenai
penyakitnya
Diagnosa medis: ACS
2/11/15 -
prolonged QT interval
DD/Bronkopneumonia
Terdengar bunyi rhonchi
lebih jelas pada dada
infarct
Photo Thorak (21/11/15) :
output
Kardiomegali, infiltrate
finger
Akral teraba dingin
Pasien terlihat keringat
dingin
CRT < 3 detik
CK H 360 U/L
CK-MB 19.2 U/L
Troponin T hs H 32.0
Pg/mL
TD: 130/90 mmHg
N: 75x/mnt
P: 20x/mnt
S: 36.1oC
19
C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubunan dengan
pola makan yang tidak teratur.
2. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis, dan pengobatan
berhubungan dengan tidak terpaparnya dengan informasi
3. Resiko penurunan cardiac output berhubungan dengan perubahan inotropic
20
: 3D03
Tanggal masuk
: 21 November 2015
No.
DK
1
: ACS NSTEMI
Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi
diharapkan ketidak
Intervensi
Mandiri:
1. Nilai risiko atau adanya kondisi yang
antara
obesitas
3. Diskusikan kebutuhan untuk mengurangi asupan
dengan
berhubungan
pada
yang
aterosklerosis
merupakan
dapat
dan
predisposisi
memiliha
dan
aorta
jantung
tetap
curah
berkontribusi
to
kapasitas
peningkatan
approaches
Rasional
cairan
intravaskuler
dan
dapat
merusak ginjal
Menghindari makanan tinggi lemak jenuh
dan kolesterol penting dalam mencegah
kemajuan atherogenesis. Diet DASH dalam
hubungannya dengan olahraga, penurunan
berat badan, dan batas asupan garam, dapat
21
Kolaborasi:
1.
program
menentukan
diet.
kebutukan
Bantu
dalam
individu
untuk
Kurang pengetahuan
Setelahdiberikan edukasi
mengenai penyakit,
prognosis, dan
pengobatan berhubungan
kriteria hasil:
dengan informasi
Mandiri:
1. Diskusikan patofisiologi dari penyakit ACS N
olahraga.
output berhubungan
dengan perubahan
3. Berikan edukasi pentingnya kontrol berat badan, 2. Pasien dengan 2 faktor resiko atau lebih
Mandiri:
1. Pertahankan posisi yang nyaman selama
episode akut
22
inotropic
dengan kriteria:
- Tidak ada dyspnea, nyeri
dada, dan disritmia
- Menunjukkan peningkatan
toleransi aktifitas
- Berpartisipasi dalam perilaku
dan kegiatan yang
mengurangi beban kerja
jantung.
Kolaborasi:
Pemberian terapi obat
23
24
E. Catatan Perkembangan
CATATAN IMPLEMENTASI
Nama Klien (Inisial) : Tn. S
Ruang/Kamar
: 3D03
Tanggal masuk
: 21 November 2015
No. DK
: ACS NSTEMI
Hari/Tanggal
Implementasi
Jam (WIB)
Senin 23/11/15
1,2,3
08.00
1,2,3
08.10
09.00
1,2,3
09.30
1,2,3
10.30
1,2
12.00
14.00
15.00
1.
Mandiri:
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital: TD 130/90 mmHg; N 75
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
bersantan
Diskusikan patofisiologi dari penyakit ACS N stemi. Stres perlu untuk
9.
25
3lpm
1,2,3
16.00
Selasa 24/11/15
13.00
Mandiri:
1. Melakukan observasi hasil EKG (24/11/15): Sinus rhythm. Inferior inferct.
Anteroseptal infarct. Lateral ST-T abnormality may be due to MI
2. Melakukan observasi hasil Tes ECHO (24/11/15): morfologi katup-katup
normal, dilatasi LA & LV, hipokinetik dinding anterior & lateral, LVEF
13.15
13.30
13.45
14.15
1.
2.
3.
4.
Mandiri
Mengkaji keluhan dan karakteristik nyeri
mendemonstrasikan posisi yang nyaman bagi klien
mengajarkan tehnik nafas dalam
menghimbau klien untuk menyokong luka operasi dengan
5.
26
F. Hasil Evaluasi
CATATAN PERKEMBANGAN
27
: 3D03
Tanggal masuk
: 21 November 2015
: ACS NSTEMI
Diagnosa
Keperawatan
Hari/Tanggal
SOAP
Ketidakseimbangan nutrisi
Kurang
mengenai
pengetahuan
penyakit,
terpaparnya
dengan
28
informasi
belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
-
S: pasien mengatakan nyeri dada tidak ada, sesak juga tidak ada, namun
saat jalan kekamar mandi terasa engap
O: TD 130/80 mmHg; N 63 x/menit; P 20 x/menit; S 36.50C; SpO2 98%,
terpasang nasal kanul O2 3lpm.
Terdengar bunyi rhonchi lebih jelas pada dada dextra. Tidak ada
clubbing finger
Akral teraba dingin, CRT < 3 dtk
Pasien terlihat keringat dingin
A: Resiko penurunan cardiac output belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
-
nadi.
Berikan terapi oksigen bila diperlukan
29
30
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil analisa baik secara teori dan praktek langsung mengenai
perawatan pasien dengan diagnosa medis kolelitiasis didapatkan kesimpulan
bahwa batu empedu terdiri dari dua jenis yaitu batu empedu kolesterol dan batu
empedu pigmen. Pasien memiliki batu empedu kolesterol. Penangan kolelitiasis
secara pembedahan pada pasien dilakukan kolesistektomi. Sesuai dengan
prognosis yang ada pasien mengalami masa perawatan selama kurang lebih
empat hari hingga pasien pulang kerumah. Asuhan keperawatan untuk pasien
pulang adalah edukasi mengenai perawatan luka di rumah dan edukasi
konsumsus obat dan waktu kontrol.
B. Saran
- Untuk mahasiswa profesi Nurse
24
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tinjauan teoritis dan praktik pada
saat merawat pasien dengan diagnosa kolelitiasis
25