Anda di halaman 1dari 4

EMOSI, STRESS DAN ADAPTASI

A. EMOSI
Emosi adalah hal yang begitu saja terjadi dalam hidup kita. Bisa perasaan marah,
takut, sedih, senang, benci cinta, antusias, bosan dll sebagai akibat dari peristiwa
yang terjadi pada kita.
Munurut Daniel Golemen, emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran
khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan
untuk bertindak.
B. STRES
Menurut Selye tahun 1976, Stres adalah segala situasi dimana tuntutan non spesifik
mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan.
Menurut Hans Selye tahun 1950, Stres adalah respons tubuh tubuh yang bersifat
tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban di atasnya.
Macam-macam stres, antara lain:
1. Stres fisik
Stres fisik yang disebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang
tinggi atau yang sangat rendah, suara yang bising, sinar matahari atau tegangan
arus listrik.
2. Stres kimiawi
Stres ini disebabkan karena zat kimia seperti adanya obat-obatan, zat beracun,
asam basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa
kimia.
3. Stres mikrobiologik
Stres ini disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri atau parasit.
4. Stres fisiologik
Stres yang disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh di antaranya gangguan
dari struktur tubuh, fungsi jaringan, organ dan lain-lain.
5. Stres proses pertumbuhan dan perkembangan
Stres yang disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan sperti pada
pubertas, perkawinan dan proses lanjut usia.
6. Stres psikis atau emosional
Stres yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan
kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal, sosial
budaya atau faktor keagamaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stress
Respons terhadap stresor yang diberikan setiap individu akan berbeda berdasarkan
faktor yang akan mempengaruhi dari stresor tersebut, dan coping yang dimiliki
individu, di antara stresor yang dapat mempengaruhi respons tubuh antara lain:
1. Sifat stresor
Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap
stresor. Sifat stesor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsur-angsur, sifat ini pada
setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor.

2. Durasi stresor
Lamanya stresor yang dialami klien akan mempengaruhi respons tubuh. Apabila
stresor yang dialami lebih lama, maka respons yang dilaminya juga akan lebih lama
dan dapat mempengaruhi dari fungsi tubuh yang lain.
3. Jumlah stresor
Jumlah stresor yang dialami seseorang dapat menentuka respons tubuh. Semakin
banyak stresor yang dialami pada seseorang, dapat menimbulkan dampak besar
bagi fungsi tubuh juga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami banyak dan
kemampuan adaptasi baik, maka seseorang akan memiliki kemampuan dalam
mengatasinya.
4. Pengalaman masa lalu
Pengalaman ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh terhadap stresoryang
dimiliki. Semakin banyak stresor dan pengalaman yang dialami dan mampu
menghadapinya, maka semakin baik dalam mengatasinya sehingga kemampuan
adaptifnya akan semakin baik pula.
5. Tipe kepribadian
Tipe kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respons terhadap stresor.
Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A, maka lebih rentan terkena
stress dibandingkan dengan tipe kepribadian B. tipe kepribadian A memiliki ciri
ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung,
mudah marah, memiliki kewaspadaan yang berlebihan, berbicara cepat, bekerja
tidak kenal waktu, pandai berorganisasi dan memimpin atau memerintah, lebih
suka bekerja sendirian bila ada tantangan, kaku terhadap waktu, ramah, tidak
mudah dipengaruhi, bila berlibur fikirannya ke pekerjaan dan lain-lain. Sedangkan
tipe kepribadian B memiliki sikap tidak agresif ambisinya wajar-wajar, penyabar,
senang, tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah, cara berbicara tidak
tergesa-gesa, perilaku tidak interaktif, lebih suka kerjasama, mudah bergaul, dan
lain-lain atau merupakan kebalikan dari tipe kepribadian A.
6. Tingkat perkembangan
Tingkat perkembangan pada individu ini juga dapat mempengaruhi respons tubuh
di mana semakin matang dalam perkembangannya, maka semakin baik pula
kemampuan untuk mengatsinya. Dalam perkembangannya kemampuan individu
dalam mengatasi stresor dan respons terhadapnya berbeda-beda dan stresor yang
dihadapinya pun beda yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahap Perkembangan
Jenis Stresor
Anak

Remaja

Dewasa muda

Dewasa tengah

Dewasa Tua Konflik mandiri dan ketergantungan orang tua


Mulai sekolah
Hubungan dengan teman sebaya
Kompetisi dengan teman

Perubahan tubuh
Hubungan dengan teman
Seksualitas
Mandiri

Menikah
Meninggalkan rumah
Mulai bekerja
Melanjutkan pendidikan
Membesarkan anak

Menerima proses menua


Status sosial

Usia lanjut
Perubahan tempat tinggal
Penyesuaian diri masa pensiun
Proses kematian

C. ADAPTASI
Adaptasi adalah suatu perubahan yang menyertai individu dalam berespons
terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan

tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis yang akan menghasilkan perilaku
adaptif.
Macam-macam adaptasi, antara lain:
1. Adaptasi fisiologis merupakan proses penyesuaian tubuh secara alamiah atau
secara fisiologis untuk mempertahankan keseimbangan dan berbagai faktor yang
menimbulkan atau mempengaruhi keadaan menjadi tidak seimbang contohnya
masuknya kuman penyakit, maka secara fisiologis tubuh berusaha untuk
mempertahankan baik dari pintu masuknya kuman atau sudah masuk dalam tubuh.
Adaptasi secara fisiologis dapat dibagi menjadi dua yaitu: apabila kejadiannya atau
proses adaptasi bersifat lokal, maka itu disebut dengan LAS (Local Adaptation
Syndroma) seperti ketika daerah tubuh atau kulit terkena infeksi, maka di daerah
kulit tersebut akan terjadi kemerahan, bengkak, nyeri, panas dan lain-lain yang
sifatnya lokal atau pada daerah sekitar yang terkena. Akan tetapi apabila reaksi
lokal tidak dapat diatasi dapat menyebabkan gangguan secara sistemik tubuh akan
melakukan proses penyesuaian seperti panas seluruh tubuh, berkeringat dan lainlain, keadaan ini disebut sebagai GAS (General Adaption Syndroma).
2. Adaptasi psikologis merupakan proses penyesuaian secara psikologis akibat
stresor yang ada, dengan memberikan mekanisme pertahanan dari dengan harapan
dapat melindungi atau bertahan diri dari serangan atau hal-hal yang tidak
menyenangkan.
Dalam adaptasi secara psikologis terdapat dua cara untuk mempertahankan diri
dari berbagai stresor yaitu dengan cara melakukan koping atau penanganan
diantaranya berorientasi pada tugas (task oriented) yang di kenal dengan problem
solving strategi dan ego oriented atau mekanisme pertahanan diri.
3. Adaptasi sosial budaya merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan
melakukan proses penyesuaian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat, berkumpul dalam masyarakat dalam kegiatan kemasyarakatan.
4. Adaptasi spiritual. Proses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku
yang didasarkan pada keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan
agama yang dianutnya. Apabila mengalami stres, maka seseorang akan giat
melakukan ibadah, seperti rajin melakukan ibadah.

Anda mungkin juga menyukai