PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pankreas merupakan suatu organ yang mempunyai fungsi endokrin dan
eksokrin, dan kedua fungsi ini saling berhubungan. Fungsi eksokrin yang utama
adalah untuk memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam
duodenum
proksimal.
Sekretin
dan
kolesistokinin-pankreozimin
(CCC-PZ)
BAB II
1
LAPORAN KASUS
2.1
2.2
Identitas
Nama
: Tn. J
Jenis Kelamin
: Laki laki
Usia
: 34 tahun
Kebangsaan
: Indonesia
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Satpam
Alamat
: Jeruju Pontianak
Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri di seluruh perut
Riwayat Perjalanan Penyakit
Nyeri di seluruh perut dirasakan pasien 10 jam SMRS sesaat setelah pasien BAB. Nyeri
dirasakan terus menerus di seluruh perut dan menjalar sampai ke pinggang kanan dan
kiri. Pasien juga mengeluhkan mual dan tidak ada kentut. Sehari yang lalu pasien
memakan makanan yang biasa dikonsumsi. Pasien juga tidak ada buang air kecil dan
tidak bisa kentut sejak BAB terakhir. Pasien juga mengeluhkan psusing dan demam.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkal. Hipertensi dan DM juga
disangkal.
Riwayat Kebiasaan
Pasien suka makan makan yang berlemak dan berminyak seperti ayam goreng dan sering
minum alkohol (2-3 kali dalam seminggu). Pasien juga merupakan seorang perokok yang
rata-rata menghabiskan 1 bungkus rokok dalam satu hari.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien sehari-hari bekerja sebagai satpam.
2.3
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
Pernafasan
: 22 x/menit
Nadi
: 84 x/menit
Tekanan Darah
: 120/90 mmHg
Suhu
: 39C
Status Generalis
1.
Kepala
Mata
(-)
2.
THT
Krepitasi (-)
4.
Dada
Jantung
Bentuk dada normal (+), barrel chest (-), pectus eksavatum (-) pectus
ekscarinatum (-)
Pergerakan dada simetris (+) dada tertinggal (-)
Perkusi sonor (+), nyeri ketok (-)
SND : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
5.
Abdomen :
Inspeksi
nervi (-)
Auskultasi
Palpasi
6.
Genital
7.
Status Lokalis
Abdomen : defans muskular (+), nyeri tekan (+) di semua regio abdomen
2.4
Resume
Pasien Tn. J 34 tahun mengeluhkan nyeri di seluruh perut sejak 10 jam SMRS sesaat setelah
pasien BAB. Nyeri dirasakan terus menerus dan sampai ke pinggang. Pasien juga
mengeluhkan mual dan tidak ada kentut. BAK (-), muntah (-), pusing (+), demam (+). Pasien
memiliki riwayat sering mengkonsumsi alkohol dan senag dengan makanan berlemak. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan peningkatan suhu (39 0C). Pada pemeriksaan fisik
abdomen didapatkan bising usus (-), defans muskular, nyeri tekan disemua regio abdomen,
massa (-) dan nyeri ketok CVA (+/+).
2.5
Diagnosis Kerja
Peritonitis generalisata
2.6
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin :
Hemoglobin
: 16,6 gr/dl
Eritrosit
: 6.030.000 juta/mm3
Hematokrit
: 51,4 vol%
Leukosit
: 21.800 /mm3
Trombosit
: 213.000 /mm3
Granulosit
: 18,5%
SGOT
: 21 u/l
SGPT
: 54 u/l
Ureum
: 40 mg/dl
Kreatinin
: 1,1 mg/dl
Lipase
: 83,45 U/L
BT
: 300
CT
: 330
GDS
: 142 mg/dl
Urinalisa:
Warna
: kuning
Kejernihan
: keruh
Berat jenis
: 1,020
pH
:5
Nitrit
:-
Protein
:+
Glukosa
:-
Keton
:-
Urobilinogen
:-
Bilirubin
:-
Blood
: ++++
Eritrosit
: 3-5
Leukosist
: 1-2
Epitel
:+
Silinder
:-
Kristal
2.7
Diagnosis
Peritonitis generalisata ec pankreatitis akut hemoragik
2.8
Penatalaksanaan
Tatalaksana pre op:
IVFD RL 20 tpm.
Inj ceftriaxon 2 x 1 g
Inj ketorolac 3 x 30 mg
Pro op Laparatomi:
Informed consent
Penandatanganan SPO
Puasa
Konsul spesialis anestesi
Tatalaksana post op:
IVFD RL 28 tpm + drip petidin, ondansentron, tramadol.
Inj Ceftriaxon 2 x 2 gr
Inj Metronidazole 3 x 500 mg
2.9
Prognosis
Quo ad sanactionam : Dubia ad bonam
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
2.10
Laporan Operasi
Tanggal
: 21 Maret 2016
Sifat
: Emergency
Indikasi
Pritonitis generalisata
Sepsis
Jenis operasi
: Laparatomi eksplorasi
Tahapan operasi :
1.
2.
3.
4.
Follow Up
10
Tanggal
21/3/2016
Subjective
Objective
Nyeri diseluruh perut TD : 120/90
Assesment
Peritonitis
Planning
- IVFD RL 20
(+),
generalisata
tpm
- Inj.
Mual
(+), N : 80 x/menit
Ceftriaxon
2x1 gr via
- Inj. Ketorolac
3 x 30 mg
- Inj
CA (-/-)
SI (-/-)
Metronidaz
ole
C/P:
3x500
mg
- Pro
Laparatomi
<2
Nyeri post op (-), TD : 113/73
POD
Laparotomi
tpm + drip
ec
petidin,
I - IVFD RL 28
11
Pankreatitis
kateter
akut
Mata:
CA (-/-)
SI (-/-)
hemoragik
ondansentro
n, petidin
- Inj.
Ceftriaxon
2x2 gr
- Inj.
Metronidaz
C/P:
S1S2 reg g(-) m(-)
Ves (+/+) sama,
Wh (-/-). Rh (-/-)
ole 3 x 500
mg
- Inj
Dexamatha
son 3 x 1
Abdomen:
Defans muskular
(-), NT(-), BU(+)
normal,
hipertimpani.
Luka op tertutup
perban, rembesan
darah (-), pus (-)
Drain:
Darah (+) 250 cc
Urine:
1000cc/16 jam
Ekstremitas:
amp
- Inj Ranitidin
2x 30mg
- Puasa
12
cairan:
-650cc
23/3/2015
POD
Laparotomi
tpm + drip
ec
petidin,
Pankreatitis
ondansentro
kateter
akut
Mata:
CA (-/-)
SI (-/-)
hemoragik
II - IVFD RL 28
n, petidin
- Inj.
Ceftriaxon
2x2 gr
- Inj.
Metronidaz
C/P:
S1S2 reg g(-) m(-)
Ves (+/+) sama,
Wh (-/-). Rh (-/-)
ole 3 x 500
mg
- Inj
Dexamatha
son 3 x 1
Abdomen:
Defans muskular
(-), NT(-), BU(+)
normal,
hipertimpani.
Luka op tertutup
perban, rembesan
darah (-), pus (-)
amp
- Inj Ranitidin
2x 30mg
- Mobilisasi
- Boleh minum
sedikitsedikit
- Kosongkan
drain
urine
dan
13
- Boleh pindah
Drain:
ruangan
cairan:
-903cc
Ekstremitas:
Akral hangat, CRT
<2
14
24/3/2016
POD
Laparotomi
tpm + drip
ec
petidin,
Pankreatitis
ondansentro
kateter
akut
Mata:
CA (-/-)
SI (-/-)
hemoragik
III - IVFD RL 28
n, petidin
- Inj.
Ceftriaxon
2x2 gr
- Inj.
Metronidaz
C/P:
S1S2 reg g(-) m(-)
Ves (+/+) sama,
Wh (-/-). Rh (-/-)
ole 3 x 500
mg
- Inj
Dexamatha
son 3 x 1
Abdomen:
Defans muskular
(-), NT(-), BU(+)
normal,
hipertimpani.
Luka op tertutup
perban, rembesan
darah (-), pus (-)
Drain:
Darah (+) 200 cc
Urine:
1500cc/18 jam
amp
- Inj Ranitidin
2x 30mg
- Mobilisasi
- Boleh minum
sedikitsedikit
- Sering makan
bubur
- Kosongkan
drain
dan
urine
- Boleh pindah
ruangan
15
25/3/2016
POD
Laparotomi
tpm + drip
ec
petidin,
Pankreatitis
ondansentro
akut
Nafsu
hemoragik
makan
dan Mata:
minum meningkat.
CA (-/-)
SI (-/-)
IV - IVFD RL 28
n, petidin
- Inj.
Ceftriaxon
2x2 gr
- Inj.
Metronidaz
C/P:
S1S2 reg g(-) m(-)
Ves (+/+) sama,
Wh (-/-). Rh (-/-)
ole 3 x 500
mg
- Inj
Dexamatha
son 2 x 1
Abdomen:
Defans muskular
(-), NT(-), BU(+)
normal, timpani.
Luka op tertutup
perban, rembesan
darah (-), pus (-)
Drain:
Darah (+) 0 cc
Urine:
1600cc/24 jam
amp
- Inj Ranitidin
2x 30mg
- Mobilisasi
16
Balance
Cairan:
-650cc
Ekstremitas:
Akral hangat, CRT
<2
26/3/2016
POD
sampai
Laparotomi
tpm + drip
ec
petidin,
Pankreatitis
ondansentro
akut
hemoragik
kepinggang N : 86 x/menit
kateter,
Nafsu
n, petidin
- Inj.
Ceftriaxon
2x2 gr
- Inj.
Metronidaz
V - IVFD RL 28
ole 3 x 500
mg
- Inj
Dexamatha
son 1 x 1
Abdomen:
Defans muskular
(-), NT(-), BU(+)
normal, timpani.
Luka op tertutup
perban, rembesan
amp
- Inj Ranitidin
2x 30mg
- Mobilisasi
17
18
27/3/2016
Nyeri
pinggang TD : 130/100
POD
VI - IVFD RL 28
Laparotomi
tpm + drip
op
ec
petidin,
Pankreatitis
ondansentro
akut
hemoragik
(-),
Mual
(-), RR : 24 x/menit
makan
dan SI (-/-)
n, petidin
- Inj.
Ceftriaxon
2x2 gr
- Inj.
Metronidaz
C/P:
S1S2 reg g(-) m(-)
Ves (+/+) sama,
Wh (-/-). Rh (-/-)
ole 3 x 500
mg
- Inj
Dexamatha
son 1 x 1
Abdomen:
Defans muskular
(-), NT(+) regio
hipokondrium
dextra dan iliaca
dextra, BU(+)
normal, timpani,
CVA(+/-).
Luka op tertutup
perban, rembesan
darah (-), pus (-)
Drain:
Darah (+) 0 cc
amp
- Inj Ranitidin
2x 30mg
- Mobilisasi
19
28/3/2016
Nyeri
pinggang TD : 130/100
POD
Laparotomi
ec
Pankreatitis
akut
hemoragik
makan
dan SI (-/-)
C/P:
S1S2 reg g(-) m(-)
Ves (+/+) sama,
Wh (-/-). Rh (-/-)
Abdomen:
Defans muskular
(-), NT(+) regio
hipokondrium
dextra dan iliaca
dextra, BU(+)
normal, timpani,
CVA(+/-).
Luka op tertutup
perban, rembesan
darah (-), pus (-)
Drain:
Darah (+) 100 cc
2 x 200 mg
- Omeprazole
tab 2 x 20
mg
- Paracetamol
tab 3 x 500
mg
- Kosongkan
drain
- Mobilisasi
20
29/3/2016
Nyeri
pinggang TD : 130/70
POD
Laparotomi
ec
Pankreatitis
akut
(+),
hemoragik
BAK
dalam Mata:
2 x 200 mg
- Omeprazole
tab 2 x 20
mg
- Paracetamol
tab 3 x 500
mg
- Besok
drain
- Mobilisasi
Aft
21
30/3/2016
Nyeri
pinggang TD : 110/80
POD
IX - Cefixime tab
Laparotomi
ec
Pankreatitis
akut
(+),
hemoragik
BAK
dalam Mata:
2 x 200 mg
- Omeprazole
tab 2 x 20
mg
- Paracetamol
tab 3 x 500
mg
Aft drain
GV
Mobilisasi
BLPL
22
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
Pankreatitis akut didefinisikan sebagai peradangan akut, non-bakterial pada
organ pankreas. Pankreatitis adalah inflamasi pankreas yang berlangsung akut
(onset tiba-tiba, durasi kurang dari 6 bulan) atau akut berulang (>1 episode
pankreatitis akut sampai kronik -durasi lebih dari 6 bulan). Rentang gejala dan
penyakit berbeda-beda. Pankreatitis terjadi oleh karena enzim autodigesti, dimana
enzim pankreas yang teraktivasi mencerna pankreas, sehingga menyebabkan edema,
kerusakan vaskular, perdarahan dan nekrosis organ pankreas.1,7
3.2 Etiologi
Etiologi yang paling sering adalah batu empedu (40-70%) dan alkohol
(25-35%). Karena prevalensi yang tinggi dan pentingnya pencegahan,
USG
abdomen untuk menilai kolelitiasis harus dilakukan pada semua pasien pankreatitis
akut. Pankreatitis karena batu empedu biasanya merupakan kejadian akut, dan
sembuh apabila batu telah disingkirkan atau lewat/lepas secara spontan.8
Apabila tidak ada riwayat batu empedu dan minum alkohol, medikasi, agen
infeksius, dan penyebab
metabolik
seperti
hiperkalsemia dan
hiperparatiroid
DDI (2-,3-dideoxyinosine)
dapat
menyebabkan pankreatitis
akut.
23
24
Pankreatitis akut lebih banyak terjadi pada pria. Pada pria, etiologi lebih banyak
dihubungkan dengan alkohol, sedangkan pada wanita lebih sering dihubungkan
dengan penyakit saluran bilier. Berdasarkan ras, risiko keturunan AfrikaAmerika
berumur 35-64 tahun adalah 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan kelompok lain.
Risiko untuk ras Afrika-Amerika selalu lebih tinggi daripada ras Kaukasia pada
tiap kelompok umur.10
3.4