Latar Belakang Rotary dryer adalah salah satu jenis mesin pengering yang secara khusus
digunakan untuk mengeringkan aneka bahan padatan biasanya berbentuk
tepung atau granul/butiran. Bahan padatan dimasukkan dari ujung inlet melalui screw conveyor dan dikeringkan sepanjang tabung/drum yang berputar. Adanya kemiringan tabung dan sirip-sirip di dalam tabung/drum menyebabkan bahan akan keluar menuju ujung screw conveyor outlet. Penggunaan DCS (Distributed Control System) bertujuan untuk mengendalikan proses manufaktur secara terus menerus atau batch-oriented. DCS adalah suatu sistem kendali terpadu secara otomatis. Rotary dryer paling cocok untuk mengeringkan material yang tidak mudah pecah dan tahan terhadap panas serta membutuhkan waktu untuk pengeringan yang cepat. Rotary dryer memiliki keunggulan diantaranya dapat mengeringkan baik lapisan luar ataupun dalam dari suatu padatan, proses pencampuran yang baik, memastikan bahwa terjadinya proses pengeringan bahan yang merata, menghasilkan efisiensi panas tinggi dan kesinambungan operasi. Hal yang melatarbelakangi dalam pengambilan tugas akhir yang berjudul pengaruh lama waktu perendaman dan suhu kondisi operasi pada gabah menggunakan rotary dryer firebrick ialah untuk menguji seberapa besar nilai penurunan kadar air dan laju pengeringan yang didapat pada desain rotary dryer yang ditambahi firebrick atau batu tahan api pada bagian tungku.
Kelebihan yang didapat jika dibandingkan dengan desain rotary dryer
tanpa batu tahan api atau firebrick ialah dari segi penggunaan bahan bakar lebih hemat karena panas yang dihasilkan pada tungku dapat dimanfaatkan secara efektif tanpa adanya kehilangan panas dalam jumlah besar sehingga panas yang dihasilkan seluruhnya dapat dimanfaatkan sempurna. 1.1
Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah ini maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.1.1
Bagaimana cara pengoperasian rotary dryer firebrick?
1.1.2
Bagaimana pengaruh lama waktu perendaman dan suhu terhadap
pengurangan kadar air pada pengeringan gabah dengan rotary dryer firebrick?
1.1.3
Bagaimana menghitung laju pengeringan pada pengeringan gabah