SEBAGAI PARADIGMA
OLEH: HERMIANTO, S.IP
Email:
hermiantohelmi@yahoo.co.id
*) materi ini sebagian besar disarikan dari Kaelan dalam
bukunya yang berjudul Pendidikan Pancasila, 2010, hal:
226-264.
PENGERTIAN PARADIGMA
Istilah paradigma pada awalnya berkembang
dalam dunia ilmu pengetahuan terutama dalam
kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan;
Secara terminologis tokoh yang mengembangkan
istilah tersebut Thomas S. Khun dalam bukunya
yang berjudul The Structure of Scientific
Revolution (1970).
Intisari pengertian paradigma adalah suatu
asumsi2 dasar dan asumsi2 teoritis yang umum
(merupakan suatu sumber nilai), shg merupakan
suatu sumber hukum2, metode, serta penerapan
dalam ilmu pengetahuan shg sangat menentukan
sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu
sendiri;
B. PANCASILA SEBAGAI
PARADIGMA PEMBANGUNAN
Secara filosofis hakikat kedudukan Pancasila
sebagai paradigma pembanguann nasional
mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam
segala aspek pembangunan kita harus
mendasarkan pada hakikat nilai2 Sila2
Pancasila. Karena hakikat nilai2 Pancasila
mendasarkan diri pada dasar ontologis
manusia sebagai subyek pendukung pokok
sila-sila pada kenyataan obyektif bahwa
Pancasila dasar negara dan negara adalah
organisasi (persekutuan hidup) manusia.
Pembangunan
pada
hakikatnya
merupakan suatu realisasi praktis untuk
mencapai
tujuan
bangsa.
Adapaun
pembangunan dirinci dalam berbagai
macam
bidang
antara
lain
POLEKSOSBUDHANKAM. Dalam bidang
kenegaraan penjabaran pembangunan
dituangkan dalam GBHN yang dirinci
dalam bidang2 operasional srt target
pencapaiannya.
3. Pancasila sebagai
Paradigma Reformasi
Gerakan Reformasi yang bergulir tahun
1997 pada dasarnya memiliki tujuan
yaitu memperbaiki kinerja pemerintahan
di bawah kepemimpinan Soeharto.
Sebab
nilai-nilai
kehidupan
yang
demokratis mulai ditinggalkan. Lembaga
perwakilan rakyat tidak mencerminkan
sebagai lembaga yg demokratis, tetapi
lebih
berfungsi
sebagai
lembaga
justifikasi.
Kondisi
yang
memprihatinkan,
telah
menggugah semangat para mahasiswa dan
tokoh2 reformis untuk melakukan gerakan
yang dikenal sebagai gerakan reformasi.
Sampai saat ini gerakan tersebut terus
menggelinding untuk mencapai sasaran
yang dicita-citakan sesuai dengan nilai-nilai
moral bangsa Indonesia.
Gerakan reformasi ini berhasil memaksa
Soeharto mundur dari jabatan pada bulan
Mei 1998, namun bukan berarti bahwa
gerakan reformasi telah berhasil mencapai
tujuannya.
Berdasarkan
uraian
tersebut,
maka
Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai
dasar yang diyakini kebenarnanya dapat
diterima oleh Bangsa Indonesia dapat
dipergunakan sebagai tolok ukur atau
paradigma dalam setiap aktivitasnya.
Artinya, setiap perubahan (ucapan dan
tindakan)
bangsa
dapat
dibenarkan
selama tidak bertentangan dengan nilainilai Pancasila.
Sejalan dengan pemikiran ini, maka
pembangunan dan gerakan reformasi
harus
menggunakan
Pancasila
sbg
paradigmanya. ***