Anda di halaman 1dari 5

ISWIATI UTAMIPUTERI

12908007
OSEANOGRAFI 2008

Assalamualaikum wr.wb.

Dengan penuh semangat dan motivasi yang tinggi, saya

menulis pengayaan mengenai pertemuan kelima kuliah Mekanika Fluida bersama dosen
Pak Dadang K. Mihardja.

Pada pertemuan keenam ini, pak Dadang selaku dosen

Mekanika Fluida semester ganjil Oseanografi 2008 menjelaskan materi bab2 mengenai
sifat-sifat fisis fluida. Sifat fisis fluida yang dibahas adalah tekanan uap atau vapor
pressure dan tegangan permukaan atau surface tension.
Tekanan Uap (Vapor Pressure)
Tekanan uap air pada temperature 100oC adalah 101kPa. Pada grafik slide kuliah pak
Dadang mengenai tekanan uap, terlihat semakin tinggi suhu, semakin tinggi pula tekanan
uapnya. Hal ini dikarenakan semakin banyak air yang menguap pada suhu yang semakin
tinggi. Penguapan terjadi karena beberapa molekul liquid telah mempunyai momentum
yang cukup disebabkan suhu, merubah energi termal menjadi energi kinetik. Suhu kritis
(suhu dimana mulai terjadi penguapan) merupakan suhu dimana momentum liquidnya
sudah cukup untuk molekul-molekul pada liquid tersebut melepaskan diri sehingga dapat
mengatasi gaya kohesifnya dan lepas ke udara.

Jika suatu keadaan setimbang tercapai maka jumlah molekul yang meninggalkan
permukaan cairan sama dengan jumlah molekul yang masuk ke permukaan cairan
tersebut, sehingga uap disebut telah jenuh dan tekanan uap tersebut yang bekerja pada
permukaan cairan disebut tekanan uap.
Keadaan setimbang :

Uap air yang naik = uap yang jatuh

Keadaan setimbang disebut juga keadaan uap air jenih.


Tekanan uap diukur pada keadaan setimbang, bukan pada saat mulai menguap. Dengan
kata lain, tekanan uap harus diukur pada saat keadaan uap air jenuh. Ciri khas tekanan

uap air jenuh adalah apabila tekanan uap saat diukur sudah tidak naik lagi atau sudah
konstan. Seperti pada grafik:
P

T
Apabila tekanan udara (P) lebih rendah dari tekanan uap,maka akan terjadi pendidihan.

Apabila tekanan udara menurun, maka menurun pula titik didihnya. Apabila tekanan
udara meningkat, maka meningkat pula titik didihnya. Contoh kasusnya adalah pada
perbedaan titik didih di Bandung dan di Jakarta.

Bandung dan Jakarta memiliki

perbedaan ketinggian dataran dr permukaan laut. Maka berbeda pula suhu udara dan
curah hujan di Jakarta dan di Bandung. Tekanan udara di Jakarta lebih tinggi daripada di
Bandung sehingga titik didih air di Jakarta lebih tinggi dibandingkan titik didih air di
Bandung.

Pada ruang tertutup seperti panci presto, tekanan udaranya yang dipanaskan akan
semakin tinggi karena sifat udara yang jika dipanaskan volumenya akan membesar.
Sedangkan pada panci presto, volumenya akan makin susah mengembang karena ditutup
dengan sangat rapat dan kedap sehingga tekanan udaranya makin besar (tekanan uap
airnya tetap).

Tegangan Permukaan (Surface tension)


Tegangan permukaan disebebkan oleh kohesi (ikatan molekul) dari fluida tersebut. Dari
gambar, dapat kita lihat bahwa fluida mempunyai sifat tegangan permukaan.

Pada gelembung sabun permainan anak-anak, mengapa gelembung sabun tidak pernah
bertahan lama?
Pa
= tegangan permukaan (atraksi molekul/ unit panjang)
Pa

Pin

Pa
Pa = tekanan luar
Pin = tekanan dalam gelembung

Pa
karena tegangan permukaan semakin melemah sejalan dengan meningkatnya suhu.
Agar gelembung tetap utuh, P = ( P in P a ) <=
Jika temperature membesar, maka tegangan permukaan melemah.
PR2 = 2 R
P = 2 / R
P < : sampai batas tertentu (Pin tidak 0) gelembung tetap
P = : gelembung tetap
P > : gelembung pecah
Mengapa gelembung udara di air laut naik keatas dan pecah?
Karena keseimbangan antara tegangan permukaan dan tekanan terganggu. Pengaruh
tekanan hidrostatis dalam laut.

Pada saat diam Pin = P hidrosatik.

Pada saat bergerak keatas P in > P hidrostatik , jadi gelembung berubah bentuk
(semakin dalam air P hidrostatik makin besar). Tetapi gelembung belum pecah
karena P = ( P h P in ) masih kurang dari .

Pada saat sudah dipermukaan, P hidrostatik berubah menjadi P atmosfer.


Patmosfer < P hidrostatik P = ( P in P a ) makin besar, lebih besar dari
sehingga gelombang pecah.
Didalam air Pnya Ph + Pa
Diatas permukaan air Ph = 0, maka Ph + Pa = 0 + Pa = Pa

Medan Kecepatan Fluida

1. Medan Kecepatan Fluida/ medan kecepaan partikel2 fluida sebagai fungsi dari
ruang dan waktu.
2. Sesuai dengan konsepkontinuum, medan kecepatan fluida (hal 68) fluida dalam
hal ini dianggap fluida padat

Ada 2 cara menganalisa sifat medan kecepatan partikel fluida.


1. Deskripsi Lagrange

merupakan cara yang benar karena mengikuti garak 1 partikel (partikel per
partikel), tetapi susah dihitung jika partikelnya banyak sekali.

2. Deskripsi Euler
Merupakan cara pendekatan karena melihat dari 1 titik ke titik lain. Kurang tepat
karena belum tentu dihitung pada partikel yang sama. Dengan deskripsi Euler
ini, merupakan cara efektif karena dapat dihitung untuk partikal fluida yang
banyak.

Lagrange

Euler

Daftar pustaka
o Bahan kuliah dan presentasi Mekanika Fluida oleh Pak Dadang K. Mihardja.
o Munson, B.R., D.F Young, dan Theodore H.O. 2006. Fundamentals of Fluid
Mechanics. Edisi kelima.
o Garrison, Tom. 2005. Oceanography: AN Invitation to Marine Science. Edisi
kelima.
o engel, Yunus A, and John M. Cimbala,. (2006): Fluid Mechanics; fundamentals
and applications.
o http://en.wikipedia.org/wiki/Euler
o http://id.wikipedia.org/wiki/Fluida
o http://en.wikipedia.org/wiki/Lagrange

Anda mungkin juga menyukai