Anda di halaman 1dari 6

ISWIATI UTAMIPUTERI (12908007)

OSEANOGRAFI 2008

Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan penuh semangat saya menulis pengayaan mengenai


pertemuan ketiga kuliah Mekanika Fluida bersama dosen Pak Dadang dan Ibu Sussana.
Pada pertemuan ketiga ini, pak Dadang selaku dosen Mekanika Fluida semester ganjil
Oseanografi 2008 menjelaskan materi bab1 mengenai Pengertian dan Konsep Fluida,
khususnya pada kajian Konsep Kontinuum, Partikel Fluida, serta sedikit mengenai
Dimensi.

Konsep Kontinuum

Konsep kontinuum menyatakan semua materi, baik solid maupun fluida, terdiri dari
molekul-molekul yang tersebar secara diskrit (acak) dan bergerak secara kontinu (terus-
menerus). Diasumsikan bahwa semua karakter fluida (tekanan, kecepatan dll) berubah
secara kontinu. Contohnya, pada perubahan suhu ruangan dengan volume ruangan dari
yg besar kemudian dipersempit lagi. Pada suatu ruangan utuh,suhunya 22°C, kemudian
ruangan itu dibagi menjadi dua dan di ukur tiap bagian, terlihat 22,1°C dan 22,2°C.dari
kasus ini terpaparbahwa perbedaan suhu dari ruangan itu tidak terlalu jauh, maka
karakternya berubah secara kontinu.

Konsep kontinuum mengantikan struktur molekul secara actual dengan hipotesis molekul
yang kontinu. Tidak melihat gerak molekul tapi memperhatikan kumpulan molekul atau
partikel (walaupun secara molekul, fluida itu distrik).

: Selalu merupakan rata-rata


Statistika dari hasil pengukuran.
Kontinuum
: Tidak perlu diteliti secara satuan
Makroskopik kecil.

 Suhu dalam konsep kontinuum partikel merupakan rata-rata dari suhu molekul.
 Densitas partikel dalam konsep kontinuum merupakan rata-rata dari densitas
molekul.
 Kecepatan partikel merupakan resultan dari kecepatan molekul-molekul.
 Volume partikel merupakan penjumlahan dari volume-volume molekul.
 Massa jenis partikel merupakan rata-rata dari densitas-densitas molekulnya.

ρ ≈ ρn = lim (Mn/ Vn)


Vn 0

Vn
V3
Vn = volume partikel
V2
ρ n = konstan
V1

T dan ρ jika ditinjau secara molekul akan berbeda


tetapi jika di tinjau secara partikel akan akan sama
rata-ratanya.
Seperti halnya air yang ada dalam gelas kemudian akan dipindahkan ke dalam gelas
lainnya, partikelnya jika ditinjau satu persatu dalam air di gelas itu akan berbeda, tetapi
jika ditinjau berbarengan dengan partikel air lainnya, maka saat air dipindahkan dari satu
gelas ke gelas lain,secara tidak langsung bagian-bagian kecil dari air itu mempunyai
kecepatan yang tidak jauh berbeda atau hampir sama, karena bergerak secara beriringan
untuk mencapai gelas berikutnya.

Pada konsep kontinuum, variabel fisik (suhu,densitas,kecepatan dll) pada satu titik adalah
rata-rata dari variabel bagian-bagian yang lebih kecilnya. Untuk volume dan massa
partikel, berarti keduanya merupakan penjumlahan dari massa dan volume molekul-
molekulnya. Untuk kecepatan, densitas dan suhu partikel berarti merupakan rata-rata
dari variabel melekul-molekul tadi.

Seberapa baik asumsinya?


3 x 1010 molekul udara ≈ 1018 (gas) ≈ 1021 (liquid)

10-3 Cm

jika dilihat satu persatu (10-9 Cm3), suatu molekul yang berdampingan dan berdempetan
dengan molekul lain, pasti karakteristiknya satu dengan yang lain yang saling
berdempetan tidak jauh berbeda atau sama. Untuk selalu berbarengan, maka kita
membutuhkan kecepatan yang sama. Kalaupun berbeda, maka akan tidak jauh berbeda.
Jadi, membutuhkan karakteristik yang sama satu dengan yang lain. Sehingga, Konsep
Kontinuum dapat diapakai dengan baik.

Partikel Fluida

Partikel (massa elementer) diasumsikan terdiri dari molekul yang kecil tak berhingga/
cukup kecil sehingga seluruh bagian dan elemen dapat ditinjau mempunyai karakteristik
yang sama. Studi mengenai teoritik (fisika,matematika,dll) yang berhubungan dengan
fluida atau mekanika fluida, berdasarkan oleh konsep massa partikel (massa elementer
terkecil). Volume partikel itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan volume dimensi
ruang (sistem) tetapi lebih besar jika dibandingkan dengan jarak siantara molekulnya/
volume molekulnya. Partikel fluida biasa disebut juga materi titik. Elemen partikel
fluida diasumsikan berubah secara kontinu homogen, isotropik dll dalam tinjauan
makroskopik. Pada gerak Brown, masalah molekul dalam fluida tidak diperhatikan.

Partikel fluida didefinisikan sebagai partikel (kecil sekali dan terdapat materi) yang
mempunyai identitas masing-masing. Contohnya, rho (ρ) sebenarnya berbeda-beda
identitasnya, tetapi karena yang diambil satu titik saja dan memang tidak jauh beda antara
ρ yang satu dengan yg lain, maka diambil ρ konstan atau rata-ratanya. Kecepatan
partikel-partikelnya merupakan representasi dari dari molekul-molekul.
ρ = ρ (x, y, z,t) = ρ (r, t)

v = v (x, y, z,t) = v (r, t)

Gerak partikel-partikel ini merupakan gabungan dari karakteristik-karakteristik partikel


yang kontinu (konsep kontinuum).

Perubahan karakteristik fluida yang kontinu digambarkan dengan perubahan karakteristik


partikel. Karena konsep kontinuum menjelaskan tentang perubahan karakteristik fluida
yang berubah secara kontinu didalam ruang fluida, sedangkan definisi partikel
mengatakan bahwa massa terkecil fluida adalah partikel fluida. Sehingga hubungan
antara konsep kontinuum dan definisi partikel adalah, sbb:
Hubungan keduanya adalah bahwa perubahan sifat (karakteristik) partikel didalam
ruang adalah kontinu yang mencerminkan / mewakili perubahan karakteristik fluida
yang kontinu. (Dadang K. Mihardja)

Review of The Concepts

 Fluida adalah materi yang senantiasa / selalu berubah (kontinu) apabila terkena
gaya geser (gaya yang sejajar dengan permukaan dan terus menerus), akibat yang
timbul tidak tergantung dari besar atau kecilnya gaya tersebut.
 Diasumsikan, karakter fluida (tekanan, kecepatan, dll) berubah secara kontinu.
 Pada konsep kontinuum, partikel di satu titik, variabel fisiknya (suhu, densitas,
kecepatan dll) adalah rata-rata dari variabel bagian-bagian yang lebih kecilnya.
 Partikel fluida diasumsikan memiliki identitas masing-masing
 Studi tentang teoritik partikel (matematika, fisika, dll) berdasarkan konsep massa
partikel (massa elementer terkecil).
Dimensi

Dimensi dibutuhkan untuk menyamakan suatu bentuk yg satu dengan yg lainnya dalam
sebuah persamaan matematika (aquation). Dimana lambang digunakan untuk
menunjukkan dimensi dari besaran . Dimensi dibagi 2, yaitu
1. Dimensi dasar (besaran primer)
Dimensi dasar merupakan besaran yg dapat digunakan untuk memberikan
gambaran kualitatif dari suatu dimensi sekunder.
Panjang L
Waktu T Dimensi dari
Massa M mekanika.
Suhu θ
Gaya (F) MLT-2

2. Dimensi sekunder (besaran turunan)


Dimensi sekunder merupakan besaran yg diturunkan dari dimensi dasar.
Beberapa contoh dimensi sekunder :
Dimensi
Simbol
Sistem MLT Sistem FLT
Kecepatan v LT-1 LT-1
-2
Percepatan a LT LT-2
Luas A L2 L2
Volume ∀ L 3
L3
Debit Q L3T-1 L3T-1
Tekanan P ML-1T-2 FL-2
-2
Gravitasi g LT LT-2
Densitas Massa ρ ML-3 FT2L-4
-2 -2
Berat Spesifik γ ML T FL-3
Viskositas Dinamika μ ML-1T-1 FL-2T
2 -1
Viskositas Kinematika υ LT L2T-1
Tegangan Permukaan σ MT-2 FL-1
Modulus Borongan Е ML-1T-2 FL-2

Unit
Unit atau satuan merupakan suatu standar dalam gambaran kuantitatif (ukuran numerik dari
karakteristik). Sistem Satuan (unit sistem) yg sering digunakan adalah Sistem Inggris (The
English System), yg disebut juga sebagai The United State Customary System (USCS) dan The
International System atau disebut The Metric SI. Secara kebetulan, di Indonesia sistem ini disebut
dengan Sistem Internasional (SI). Sistem Inggris terbagi menjadi 2, yaitu
a. British Gravitation (BG) System
b. English Engineering (EE) System
Pada kuliah ini pembahasannya dijadikan satu menjadi sistem inggris (the english system).

Daftar Pustaka

o Bahan kuliah dan presentasi Mekanika Fluida oleh Pak Dadang K. Mihardja.
o Munson, B.R., D.F Young, dan Theodore H.O. 2006. Fundamentals of Fluid
Mechanics. Edisi kelima.
o Garrison, Tom. 2005. Oceanography: AN Invitation to Marine Science. Edisi
kelima.
o Çengel, Yunus A, and John M. Cimbala,. (2006): Fluid Mechanics; fundamentals
and applications.
o http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida
o http://id.wikipedia.org/wiki/Fluida

Anda mungkin juga menyukai