Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Prakikum
D. Manfaat Praktikum
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu Dan tempat
B. Alat dan Bahan
C. Prosedur Kerja
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
A. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup
akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari -harinya. Makanan dapat membantu
kitadalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan
makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.
Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat,
lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari
makanan. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidra tmerupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu
contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh
tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak
digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.
Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah
menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
Setiap bahan makanan yang kita ketahui maupun yang kita makan pasti mempunyai
kandungan makanan seperti protein, karbohidrat, glukosa, dan lemak. Makanan adalah
bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup
untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Cairan dipakai untuk maksud ini sering disebut
minuman, tetapi kata 'makanan' juga bias dipakai. Makanan yang dibutuh manusia
biasanya dibuat melalui bertani atau berkebun yang meliputi sumber hewan dan
tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti,
daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka memakan daging dan sejenisnya
disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok
mereka.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah kerupuk rambak mengandung zat gizi karbohidrat, protein, glukosa,
dan lemak?
2. Bagaimana langkah kerja praktikum uji gizi kerupuk rambak?
C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahuikandungangizididalamkerupukrambak
2. Mengujikeberadaaankandungankarbohidrat,
protein
glukosapadakerupukrambak
3. Memahamifungsikerupukrambakbagitubuh

lemak

D. MANFAAT PRAKTIKUM
1. Mengetahuikandunganzat yang dapatdimanfaatkandarikerupukrambak
2. Lebihberhati-hatidalammengkonsumsimakanan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Krupuk kulit yang biasa dikenal dengan nama krupuk RAMBAK ini merupakan produk
pangan hasil olahan dari kulit sapi yang diolah dengan menambahkan tepung tapioka dan
bumbu-bumbu dapur lainnya sehingga menghasilkan cita rasa yang gurih dan lezat. Tetapi
sebagian orang ogah makan penganan tersebut dengan alasan mengandung bahan-bahan
yang berbahaya. Memang tidak dapat disalahkan kewaspadaan sebagian orang tersebut, tetapi
juga perlu diketahui bahwa tidak semua krupuk rambak tersebut berbahaya. Krupuk rambak
dianggap berbahaya apabila bahan yang digunakan sebagai bahan pokok pembuatan krupuk
ini berasal dari limbah pembuatan tas dan sepatu kulit.
Berikut dijelaskan fakta tentang krupuk rambak sehingga Anda tidak antipasti terhadap
penganan tersebut tetapi juga tetap waspada.
Kandungan zat Gizi Krupuk Kulit Sapi (Rambak) Mentah
Kandungan Gizi
Protein
Lemak
Mineral
Natrium glutamat ( MSG atau NaG bebas)
Zat pewarna
Hidrogen Peroksida (H2O2)
Timbal,Krom dan Arsenik

Prosentase
82,91%
3,84%
0,04%
0,8 g 5,3 %
0
0
0

Kandungan zat yang terdapat pada kerupuk kulit yang terbuat dari kulit
sapi asli yaitu protein, lemak, mineral, MSG atau NaG bebas. Namun pada
kerupuk kulit yang berbahan baku dari sisa pembuatan sepatu atau tas
maupun jaket banyak mengandung zat kimia berbahaya dan zat pewarna,
seperti timbal, krom dan arsenik.
Krom (Cr2O3) merupakan bahan atau zat kimia yang digunakan
sebagai bahan utama penyamakan kulit yang bertujuan untuk membuat
sifat kulit dari sifat labil menjadi stabil (matang). Logam krom (Cr) adalah
salah satu jenis polutan logam berat yang bersifat toksik, dalam tubuh
logam krom biasanya berada dalam keadaan sebagai ion Cr3+. Krom
dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver) dan ginjal.
Jika kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan jika tertelan dapat
menyebabkan
sakit
perut
dan
muntah.
Latar belakang dari munculnya kerupuk dari bahan limbah kulit sapi
adalah karena perekonomian serba sulit dan pengusaha tak mau rugi.
Daripada dibuang, sisa-sisa kulit yang tadinya akan dibuat bahan baku,
misalnya produk tas, dimanfaatkan lagi. Padahal karsinogennya tinggi

sekali. Adapun proses kulit sapi hingga siap menjadi bahan baku kulit
untuk produk tas dan lainnya, yakni kulit sapi diberi garam agar awet lalu
dicelup di penyamakan kulit yang mengandung bahan kimia tinggi. Nah,
jika ada sisa lembaran yang tidak terpakai, tak jarang digunakan lagi
dengan cara dicelup lalu dicuci dan dikembangkan lagi menjadi kikil yang
siap dikonsumsi.
Dampak yang di timbulkan bila mengkonsumsi kerupuk kulit yang
berbahan baku dari sisa pembuatan sepatu atau tas maupun jaket yaitu
mulai dari mengakibatkan keracunan hingga kematian, mengakibatkan
karsinoma, membangkitkan kanker, sakit liver, rusak jaringan otak hingga
ginjal. Selain itu jika sumber air tanah tercemar dengan limbah kulit dan
airnya di konsumsi akan membahayakan janin bagi ibu hamil.
Diharapkan dengan tambahan pengetahuan ini para konsumen lebih
teliti dan lebih selektif pada saat memilih jajanan untuk dikonsumsi. Oleh
karena produk ini mempunyai nilai gizi cukup tinggi maka hendaknya kita
tidak hanya memperhatikan harga tetapi juga mempertimbangkan mutu
dari makanan tersebut dengan melihat label/sertifikat LP POM MUI pada
kemasan.
Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang
dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan
tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan. Suatu bahan makanan dapat
mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat
makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan
sumber zat makanan tertentu. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu
pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan
hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di
ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
1. Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses
fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat
dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah
karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula dihasilkan oksigen yang lepas di udara.
Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Dalam bentyk sederhana formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn.

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan
karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida,
disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan
karbohidrat yang banyak mengandung serat. Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida
dan serat.
Karbohidrat dalam makanan memiliki berbagai fungsi bagi tubuh diantaranya sebagai
sumber energi, pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme
lemak, dan membantu dalam pengeluaran feses. Sebagai sumber energi, karbohidrat
menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian
karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah
menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.
Sebagai pemberi rasa manis karbohidrat memberikan rasa manis pada makanan
khususnya mono dan disakarida. Sebagai penghemat protein, ketika kebutuhan karbohidrat
tidak mencukupi maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dan
mengalahkannya fungsinya sebagai zat pembangun dan sebaliknya ketika kebutuhan
karbohidratnya tercukupi maka protein akan digunakan sebagai zat pembangun saja. Sebagai
pengatur lemak karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna
sehingga menghasilkan bahan-bahan berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksibutirat. Bahan-bahan tersebut dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan
mengikat basa berupa ion natrium sehingga dapat menyebabkan keseimbangan natrium dan
berdampak pada dehidrasi. pH cairan tubuh menurun menimbulkan suatu keada ketosis atau
asidosis yang merugikan tubuh sehingga untuk mencegah hal tersebut maka dibutuhkan antara
50-100 gram karbohidrat sehari untuk mencegah ketosis. Karbohidrat pun membantu
pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses.
Kebutuhan karbohidrat sangatlah penting diperhatikan karena apabila mengkonsumsi
secara berlebihan atau pun kekurangan akan mengalami berbagai penyakit tertentu.
Kebutuhan karbohidrat sehari untuk memelihara kesehatan WHO (1990) menganjurkan 5065% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya 10%
berasal dari gula sederhana.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Umumnya dimiliki oleh tumbuhan. Tepung atau amilum merupakan salah satu
bentuk dari karbohidrat yang merupakan bagian utama dari bahan makanan seperti gandum,

jagung, kentang, ubi, singkong, padi, dan lain-lain. Keberadaan amilum didalam bahan
makanan diuji dengan pemberian larutan yodium dalam KI. Larutan yodium menyebabkan
amilum berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi bahan makanan yang mengandung amilum
jika ditetesi oleh larutan yodium dalam KI akan berubah warnanya menjadi biru ungu atau
biru. Agar perubahan warna itu dapat diidentifikasi hendaknya mengusahakan untuk memilih
bahan makanan yang berwarna putih. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam penggunaan
larutan yodium adalah agar selalu ingat bahwa larutan yodium beracun dan jika terlalu pekat
dapat membuat iritasi pada kulit.
Tentu saja adanya kegiatan pengujian makanan ini dapat memberikan informasi
kepada kita tentang berbagai jenis bahan makanan yang mengandung zat gizi tertentu dan
salah satunya yaitu karbohidrat sehingga dengan mengetahui kandungan karbohidrat pada
suatu bahan makanan kita dapat memilih dan mengatur menu makanan kita sehari-sehari
untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi kesehatan tubuh kita sehingga kita tidak akan bingung
dalam penyusunan menu makan dan kita dapat menyusun menu makanan seimbang.
2. Lemak
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai
pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang berasal dari hewan yang
mengandung lemak adalah daging, jeroan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng,
margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang
terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada
kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air
menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari
kertas karena minyak tidak menguap. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian
sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu :
a. Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam
lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana
yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).

b. Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak seperti
fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan antara lipid
dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
c. Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya
kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada
membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat
hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol digunakan
untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu untuk penyerapan
lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang merupakan asam organik
dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam
lemak jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya
berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya
mentega dan gajih.Kedua, asam lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat
disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar.Asam lemak tidak jenuh
berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goring, minyak kedelai, dan minyak jagung.
Lemak mempunyai fungsi anatara lain sebagai berikut :
a. Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama dibandingkan bahan
b.
c.
d.
e.
f.

makanan lain,
Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
Pelindung alat tubuh yang lunak,
melindungi tubuh dari suhu yang rendah,
Bahan penyusun membran sel,
Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lama.
Adapun akibat kelebihan dan kekurangan lemak, antara lain:

a. Kekurangan Lemak
Kekurangan lemak dapat menyebabkan kurang gizi, perubahan warna kulit dll.Dalam
jumlah yang banyak lemak sangat berbahaya bagi tubuh, Namun kekurangan lemak juga
dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia. Beberapa penyakit yang dapat
ditimbulkan akibat kekurangan lemak antara lain; depresi, dyslexia (anak yang sulit
membaca), sulit konsentrasi, autis, merasa lelah, daya ingat yang lemah dan problem pada
perilaku.
b. Kelebihan lemak
Kelebihan lemak dapat menyebabkan obesitas, meningkatkan risiko penyakit jantung
dan pembuluh darah pada usia dewasa. Kelebihan lemak sehat secara fisik, mengurangi risiko

alergi, asma, eksem, infeksi dan lebih dari itu dapat menunjang kesehatan mental pula dan
Kegemukan.
3. Protein
Selain uji karbohidrat dan uji lemak, uji protein pun dilakukan guna mengetahui
kandungan bahan makanan yang mengandung protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani
proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang
ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein
adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein adalah bagian dari semua sel
hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah
protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh
di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai
hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah
protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor
sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk
kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain
yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain
dalam ikatan peptida.
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan,
mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya. Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi
dua golongan, yaitu protein hewani berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari
tumbuhan. Protein hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino
esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati
merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang
lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan
terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan
sayuran.
Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh, jadi
harus dikonsumsi secara teratur. Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara
pembakaran bahan yang diuji atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu
diingat bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun, jadi hati-hatilah jangan sampai tertelan.
Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan seperti bau bulu
ayam yang terbakar. Bau tersebut menandakan bau protein yang terbakar. Dalam pemakaian
larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang diuji sebelumnya diberi larutan

air kapur dulu baru kemudian diberi larutan tembaga sulfat. Dengan pemberian air kapur dan
larutan tembaga sulfat akan terbentuk adanya warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang
terjadi semakin tinggi kadar protein dalam bahan yang diuji tersebut.
Adapun karakteristik dari protein ini, adalah sebagai berikut:
a. Protein ikan bersifat tidak stabil dan mempunyai sifat dapat berubah (denaturasi) dengan
berubahnya kondisi lingkungan.
b. Apabila larutan protein tersebut diasamkan hingga mencapai pH 4,5-5 maka akan terjadi
pengendapan atau salting out.
c. Sebaliknya apabila dipanaskan seperti dalam pemasakan atau penggorengan , protein ikan
menggumpal atau terkoagulasi.
d. Protein juga dapat mengalami denaturasi apabila dilakukan pengurangan kandungan air, baik
selama pengeringan maupun pembekuan.
e. Protein otot sebagaian besar dalam bentuk koloid, baik berupa sol maupun gel.

Selain itu terdapat fungsi protein, antara lain:


a. Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang bayi yang lahir dengan BB 3 kg
Dengan bertambahnya umur bayi ini, berat badannya juga bertambah. Tambahan berat
ini tidak lain akibat terbentuknya jaringan baru seperti tulang, massa otot, darah dan
sebagainya. Dengan kata lain, bayi itu dari hari ke hari akan tetap berkembang atau tumbuh.
Untuk tumbuh inilah diperlukan protein dalam jumlah yang cukup.
b. Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak
Sel-sel tubuh manusia mempunyai usia tertentu. Supaya sel-sel itu jumlahnya tidak
berkurang, maka setiap sel yang rusak atau aus harus diganti dengan yang baru. Untuk
mengganti sel-sel ini juga diperlukan protein. Inilah sebabnya orang dewasa pun yang sudah
berhenti pertumbuhan tubuhnya masih tetap memerlukan protein.
c. Untuk membuat air susu
Enzim dan hormon air susu yang diberikan ibu kepada bayinya dibuat dari makanan
ibu itu sendiri. Karena dalam air susu juga terdapat protein, maka untuk membuat air susu
diperlukan protein. Demikian juga untuk membuat berbagai enzim dan hormon.
d. Untuk membuat protein darah
Butir-butir darah juga dibuat dari protein. Disamping itu, dalam cairan darah sendiri
harus terdapat protein dalam jumlah yang cukup, karena berguna untuk mempertahankan

tekanan osmose darah. Jika protein dalam cairan darah tidak cukup, maka tekanan osmose
darah akan menurun. Bila hal ini terjadi akan menyebabkan gangguan pula bagi tubuh,
misalnya akan terjadi penumpukan air dalam jaringan tubuh manusia.
e. Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh
Hal ini berhubungan dengan kimia faal dari tubuh. Reaksi cairan tubuh adalah netral,
jadi tidak asam dan tidak juga bersifat basa. Protein diperlukan untuk mengikat kelebihan
asam atau basa dalam cairan tubuh, sehingga reaksi netral dari cairan tubuh selalu dapat
dipertahankan.
f. Sebagai pemberi kalori
Protein adalah zat yang terutama diperlukan untuk pertumbuhan sel tubuh, protein
juga bertindak sebagai pemberi kalori. Misalnya, pada suatu saat jumlah protein yang berasal
dari pecahan sel tubuh (karena rusak) sebanyak 10 gram. Dalam makanan yang dimakan
terdapat 20 gram protein. Protein yang 10 gram digunakan untuk mengganti sel yang rusak,
sedangkan yang 10 gram lagi digunakan untuk membentuk sel-sel tubuh yang baru. Protein
yang berasal dari sel-sel yang diganti ini tidak dibuang dan tidak pula digunakan lagi untuk
membentuk sel tubuh yang baru. Tetapi protein ini akan dibakar oleh tubuh, dan sebagai
hasilnya didapatkan kalori pula.
g. Alat Pengangkut dan Penyimpan
Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan
oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit,
sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Pengatur pergerakan Protein
merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein
yang saling bergeseran.
h. Penunjang Mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu
protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau
imunisasi Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus yang
dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh
seperti virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.

i. Media Perambatan Impuls Syaraf


Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin,
j.

suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
Pengendalian Pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi

bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter.


Berikut akibat kekurangan protein dan kelebihan protein dalam tubuh, yakni:
a. Akibat Kekurangan Protein dalam Tubuh
protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan protein
murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak dibawah 5 tahun
(balita). Kekurangan protein sering ditemukan bersamaan dengan kekurangan energy yang
menyebabkan kondisi yang dinamakan marasmus.
Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh
intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang normal atau tinggi. Tanda atau
gejala yang dapat dilihat pada anak dengan Kwashiorkor, antara lain: Gagal untuk menambah
berat badan, Pertumbuhan linear terhenti, Edema gerenal (muka sembab, punggung kaki,
perut yang membuncit), diare yang tidak membaik, dermatitis, perubahan pigmen kulit
(deskuamasi dan vitiligo), perubahan warna rambut menjadi kemerahan dan mudah dicabut,
penurunan masa otot, perubahan mental seperti lethargia, iritabilitas dan apatis dapat terjadi,
perubahan lain yang dapat terjadi adala perlemakan hati, gangguan fungsi ginjal, dan anemia,
pada keadaan berat/akhir (final stages) dapat mengakibatkan shock, coma dan berakhir
dengan kematian.
2. Kelebihan Protein dalam Tubuh
Kelebihan konsumsi protein tidak baik untuk kesehatan ginjal, karena apabila protein
digunakan sebagai sumber energi, maka grup NH3 nya harus dilepaskan melalui proses
deaminasi, dan kemudian disintesis menjadi urea. Urea yang berlebihan dalam darah akan
membahayakan kesehatan, sehingga harus dibuang melalui ginjal dalam bentuk urine. Makin
banyak protein yang dikonsumsi, makin banyak urea yang terbentuk, dan makin keras kerja
ginjal untuk membuang urea tersebut.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum biologi tentang uji zat Kerupuk Rambak dilaksanakan pada hari Selasa
Tanggal 26 Januari 2016 pada pukul 13:30 WIB. Bertempat di laboratorium Biologi
SMAN 2 kebumen.

B. ALAT DAN BAHAN


Rak tabung reaksi
Tabung reaksi
Gelas Beker 500 mL
Tabung reaksi
lumpang dan alu
Pippet tetes
Kaki tiga
Kerupuk rambak
Kasa asbes
Pembakar spirtus (bunsen)
Penjepit tabung reaksi
Kertas
Korek api
Penggaris
Reagen Benedict, Biuret, lugol (iodin)

C. CARA KERJA / PROSEDUR KERJA

1. Uji Lemak
a) Teteskan 3 tetes ekstrak kerupuk rambak pada kertas
b) Jemur kertas tersebut hingga kering. Amati adanya noda
transparan pada kertas. Jika terdapat noda transparan, berarti
kerupuk rambak tersebut mengandung lemak.
2. Uji Protein
a) Teteskan ekstrak kerupuk rambak pada tabung reaksi
b) Teteskan reagen Biuret sebanyak 3 tetes pada ekstrak
kerupuk rambak. Kocok secara perlahan
c) Catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan
perubahan warna ungu, berarti kerupuk rambak tersebut
mengandung protein.
3. Uji karbohidrat / Amilum
a) Teteskan ekstrak kerupuk rambak pada tabung reaksi
b) Teteskan reagen lugol / iodium sebanyak 3 tetes pada ekstrak
kerupuk rambak. Kocok secara perlahan.
c) Catatlah perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan
perubahan warna biru tua, berarti ekstrak kerupuk rambak
tersebut mengandung karbohidrat. Jika tidak terjadi
perubahan warna, maka kerupuk rambak tidak mengandung
karbohidrat.
4. Uji glukosa
a) Masukkan ekstrak kerupuk rambak ke dalam tabung reaksi
sebanyak 2 mL. Tambahkan 3 tetes reagen Benedict dan
kocok hingga bercampur merata.

b) Siapkan pemanas kaki tiga dengan kasa asbes. Isi gelas beker
dengan air hingga setengahnya.
c) Masukkan tabung reaksi yang telah terisi ekstrak kerupuk
rambak dan reagen Benedict tersebut ke dalam gelas beker.
Rebus hingga mendidih beberapa saat. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan
mulai dari hijau, kuning akhirnya merah merata, berarti
kerupuk rambak tersebut mengandung glukosa.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel hasil pengamatan :

Larutan Penguji

Perubahan
warna

Kandungan
zat
makanan

Ada (+) /
tidak ada Keterangan
(-)

Lugol

Putih

Karbohidrat

Tidak mengandung karbohidrat

Biuret
(NaOH + CuSO4)

Ungu

Protein

Mengandung protein

Benedict

Merah
muda

Glukosa

Sedikit mengandung glukosa

Lemak

Mengandung lemak

Noda Transparan
Ada
(ada/tidak ada)
Pembahasan :

Uji karbohidrat, lemak, dan protein ini memberikan kita pengetahuan tentang
kandungan zat gizi tersebut yang terdapat dalam makanan. Berdasarkan teori diatas telah
disebutkan bahwa amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang merupakan
bagian utama dari bahan makanan seperti gandum, jagung, kentang, ubi, singkong, padi, dan
lain-lain. Keberadaan amilum ini didalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian
larutan lugol/iodium. Larutan iodium tersebut dapat menyebabkan perubahan warna amilum
menjadi biru sehingga bahan makanan yang mengandung amilum jikaditetesi oleh larutan
lugol/iodium akan berubah warnanya menjadi biru. Dalam percobaan diatas tentunya untuk
menentukan adanya zat-zat gizi pada kerupuk rambak tersebut kita memerlukan beberapa
proses percobaan dimana untuk menguji keberadaan dan membuktikan adanya zat gizi
karbohidrat pada makanan kita dapat menentukannya dengan menetesi 2-3 tetes bahan
makanan tersebut dengan larutan lugol/iodium. Dalam uji karbohidrat ini kerupuk rambak
tidak mengalami perubahan warna menjadi ungu biru. Oleh karena itu, kerupuk rambak tidak
mengandung zat gizi karbohidrat.
Adapun untuk menentukan dan membuktikan adanya zat gizi lemak pada suatu bahan
makanan kita dapat menentukannya dengan cara mengusap-usapkan larutan makanan tersebut
keatas kertas dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Adapun bahan makanan yang
meninggalkan bekas noda transparan menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung
lemak sedangkan bahan makanan yang tidak meninggalkan bekas noda transparan tidak
mengandung lemak. Berdasarkan hasil pengamatan kami, kerupuk rambak mengandung
lemak karena meninggalkan bekas noda transparan.
Begitu pula dalam menentukan keberadaan zat gizi protein dalam suatu bahan
makanan, kita dapat menentukannya dengan cara menambahkan larutan NaOH + CuSO 4.
Adapun bahan makanan yang mengalami perubahan warna setelah ditetesi larutan menjadi
ungu menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung protein, sedangkan yang tidak
berubah warna tidak mengandung protein. Berdasarkan hasil pengamatan kami, kerupuk
rambak mengalami perubahan warna menjadiungu, oleh karena itu kerupuk rambak
mengandung protein.
Adapun untuk menentukan dan membuktikan adanya glukosa pada suatu bahan
makanan kita dapat menentukannya dengan proses pembakaran dan menambahkan Benedict

pada larutan bahan makanan. Adapun bahan makanan yang mengalami perubahan warna
setelah proses pembakaran dan ditetesi larutan Benedict menjadi merah menunjukkan bahan
makanan tersebut mengandung glukosa, sedangkan yang tidak berubah warna tidak
mengandung glukosa. Berdasarkan hasil pengamatan kami, kerupuk rambak mengalami
perubahan warna menjadi merah muda, oleh karena itu kerupuk rambak sedikit mengandung
glukosa.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Kerupukrambakmerupakanmakananyang
sedikitglukosadantidakmemilikikarbohidrat.

banyakmengandung

protein

danlemak,

B. DaftarPustaka
http://www.scribd.com/doc/173825683/MAKALAH-RAMBAK-jadi#scribd
http://dokumen.tips/documents/kandungan-gizi.html
http://lindadoang.blogspot.co.id/2013/12/laporan-praktikum-uji-makanankesehatan.html
http://pusatkerupukrambak.blogspot.co.id/2012/03/gizi-kerupuk-rambak-kulitsapi.html

Anda mungkin juga menyukai