4. Selama melakukan tes, anda harus menutup salah satu warna, perhatikan
ke tengah-tengah grafik, dan hanya melihat satu bulatan oval berwarna
merah.
5. Jika mata anda berfungsi dengan baik, anda bisa melihat titik putih di
tengah-tengah grafik dan keempat sudut serta sisi-sisi dari grafik. Garisgaris yang terlihat pada grafik Amsler grid harus terlihat lurus dan tidak
terputus dari atas ke bawah dan dari samping ke samping.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah oftalmoskopi,
angiografi fluorescein, dan Optical Coherence Tomography (OCT).
Dengan oftalmoskopi jika tampak ada penonjolan retina di daerah makula
retina yang berbentuk bulat lonjong dengan batas yang jelas, maka gambaran
tersebut adalah retinopati serosa sentral. Pada kasus yang jarang terjadi dimana
retinopati serosa sentral dapat menyebabkan gumpalan yang memisahkan lapisan
retina, mengakibatkan peningkatan cairan subretina. Akan tampak cairan eksudat
berwarna putih kekuning-kuningan.1,4 (Lihat Gambar 2)
Sedangkan pada pemeriksaan angiografi fluorosen dapat melihat lepasnya
retina dari epitel pigmen retina akibat masuknya cairan subretinal. Angiografi
fluorosens membantu dalam membuat diagnosis pasti retinopati serosa sentral dan
3
Gambar 2. Oftalmoskopi
Sumber : Internet, web Google Images dengan kata kunci oftalmoskopi
Diagnosis Kerja
Dari hasil anamsesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang serta
menyesuaikan dengan gejala-gejala yang ada, maka pasien diduga menderita
retinopati serosa sentral oculus dexter.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding untuk kasus retinopati serosa sentral adalah ablasia
retina regmatogenosa, edema makula, dan makulopati.
Ablasia retina regmatogenosa ialah dimana ablasi terjadi akibat adanya
robekan pada retina sehingga cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel
dengan retina. Terjadi pendorongan retina oleh badan kaca cair (fluid vitreous)
yang masuk melalui robekan atau lubang pada retina ke rongga subretina sehingga
mengapungkan retina dan terlepas dari lapis epitel pigmen koroid. Ablasi ini
terjadi pada mata yang mempunyai faktor predisposisi untuk terjadi ablasi retina
seperti trauma (faktor pencetus), mata dengan miopia tinggi, pasca retinitis, dan
retina yang memperlihatkan degenerasi di bagian perifer. Ablasi retina akan
memberikan gejala terdapatnya gangguan penglihatan yang kadang-kadang
terlihat sebagai tabir yang menutup. Terdapat riwayat adanya pijaran api (fotopsia)
pada lapangan penglihatan.4
Edema makula adalah edema retina yang mengenai makula dapat
disebabkan oleh penyakit peradangan intaokular, membran epiretina, bedah
5
terutama
makulopati
diabetik
bermanifestasi
sebagai
penebalan atau edema retina setempat atau difus, yang terutama disebabkan oleh
kerusakan sawar darah-retina pada tingkat endotel kapiler retina yang
menyebabkan terjadinya kebocoran cairan dan konstituen plasma ke retina di
sekitarnya. Gejalanya adalah hilangnya atau distorsi penglihatan.1
Etiologi
Retinopati serosa sentral atau yang sering disebut retinopati serosa sentral
idiopatik adalah suatu keadaan lepasnya retina dari lapis epitel pigmen retina di
daerah makula akibat masuknya cairan melalui membran Bruch dan pigmen epitel
yang inkompeten serta penyebabnya tidak diketahui. Namun ada kemungkinan
berkaitan dengan kejadian-kejadian stress kehidupan. Retinopati serosa sentral
dapat bersifat residif, jarang ditemukan, bersifat unilateral, dan self limited
disease. Didapatkan bahwa perempuan hamil dan usia di atas 60 tahun
berhubungan dengan terjadinya retinopati serosa sentral.4
Epidemiologi
Retinopati serosa sentral jarang muncul pada orang Afrika dan Amerika
tetapi mungkin dapat muncul pada orang Hispanik dan Asia. Retinopati serosa
sentral biasanya dijumpai pada penderita laki-laki berusia antara 20-50 tahun.6
Patofisiologi
Lepasnya retina dari lapis pigmen epitel di daerah makula karena
masuknya cairan melalui membran Bruch dan pigmen epitel yang inkompeten
menyebabkan distorsi lapisan fotoreseptor dan tertimbunnya cairan di bawah
makula. Akibatnya terdapat gangguan fungsi makula sehingga penglihatan
menurun mendadak disertai metamorfopsia (distorsi penglihatan berbentuk
6
mempersingkat
durasi
pelepasan
retina
sensorik
dan
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
Ilyas HS. Ilmu penyakit mata. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2008.h.44-198.
5.
6.