Anda di halaman 1dari 14

Proses Pembuatan Keramik

Proses pembuatan keramik:


1. Forming (Dibentuk)
2. Drying (Pengeringan)
3. Sintering (Pembakaran)

1. Metode pembentukan Keramik

a. Die Pressing
Bahan baku keramik dibuat menjadi bubuk,
kemudian dicampurkan dengan suatu bahan
organik yang berfungsi sebagai pengikat
(Binder), lalu dimasukkan kedalam cetakan
(Die), dan ditekan (Press) untuk
mendapatkan bentuk padat yang kuat.
b. Rubber Mold Pressing
Bubuk (powder) dimasukkan ke dalam karet
kemudian dibentuk dalam ruang pencetak
hidrostatik. Bubuk ditekan / press serba
sama sehingga dihasilkan produk.

c. Extursion Molding
Bubuk / powder diekstrusi dengan campuran
plastik yang kaku dan dimasukkan kedalam
cetakan, kemudian dipotong-potong menjadi
batangan-batangan.
d. Slip Casting
Suspensi diperkeras dengan pelumas
(lubrican) kemudian dimasukkan kedalam
cetakan cribs yang berpori, air akan terserap
cetakan dan segera terbentuk lapisan
lempung yang kuat.

e. Injection molding
Bubuk / powder dicampurkan dengan bahan
plastis, proses pembentukannya = proses
pembentukan plastis. Bahan plastis sangat
sulit dihilangkan sehingga banyak diperlukan
suatu bahan pengikat.
2. Drying (Pengeringan)
Setiap proses pembuatan keramik dengan
menggunakan tekanan, ditambahkan sejumlah air
atau cairan sebagai pengikat.
Proses pengeringan berfungsi untuk
menghilangkan kandungan air atau cairan
tambahan. Air atau cairan terevaporasi partikelpartikel keramik menjadi lebih dekat satu sama lain
dan terjadi penyusutan.

3. Sintering (Pembakaran)
Umumnya padatan keramik sebelum
dibakar terdiri dari grain-grain yang
dipisahkan oleh porositas (25-60)%,
tergantung dari bahan baku dan metode
pembentukannya. Untuk memaksimalkan
sifat-sifat seperti: Kekerasan, Konduktivitas
thermal, dll. Perlu untuk mengeliminasi
porositas melalui proses pembakaran
(Sintering). Pembakaran keramik dari 8001600C.
Tujuan: Untuk mengumpulkan partikelpartikel menjadi massa yang koheren.

Proses Sintering mengakibatkan:


1. Perubahan ukuran dan bentuk grain.
2. Perubahan pori
3. Perubahan ukuran pori.
Yang akan mengakibatkan berkurangnya luas
permukaan total, berkurangnya volume total, dan
mengakibatkan KEKUATAN.
Selama proses sintering ini, partikel-partikel keramik
akan saling berdekatan dan bentuk pori menjadi
lebih sferis dan ukurannya menjadi kecil.
Gaya dorong (Driving Force) partikel-partikel
tersebut adalah penurunan Energi permukaan
Total akibat bersentuhannya butiran dan
pertumbuhan butiran.
Atom yang berada pada butiran yang lebih kecil
berpindah ke butiran lebih besar.

JENIS-JENIS SINTERING
1.

Tekanan standart Sintering ( Standart


Pressure Sintering)
Jenis ini paling sering digunakan
misalnya: porselin, Refractories, Keramik
Modern seperti Alumina dan Ferrites, dll.
Keuntungan metode ini adalah murah
dibandingkan dengan metode lain karena
proses pembentukannya sederhana dimana
bahan dasar material langsung dibakar
(Firing).

2. Tekan Panas (Host Pressing)


Powder diletakkan dalam cetakan dan disinter
pada temperatur tinggi. Metode ini dipakai
untuk
dll. Tetapi, cukup mahal
dan penggunaannya sangat terbatas.
3. HIP (Hot Isotactic Press)
Ketika penekanan panas sedang dilakukan
dengan tekanan sepanjang sumbu tunggal
(Single Axis), metode ini menggunakan
tekanan gas untuk mendapatkan tekanan
isotactic digunakan untuk
.
Metode ini salah satu dari teknologi yang baru
dan sangat berpotensial bagi masa depan.

4. Ultra-High-Pressure Sintering
Metode ini sama dengan metode Sintetis
dari Diamonds, Proses Sintering ini
digunakan untuk: Diamond, C-BN, dll.
Penelitian ini mengalami kesulitan dalam
proses sintering.
5. Reaction-Sintering (Reaksi Sintering)
Sintering dalam reaksi kimia akan
mempengaruhi proses yang disebut
Reaction Sintering, metode ini paling
khusus digunakan dengan
dan .
Untuk
prosesnya dapat dijelaskan
sebagai berikut:

Pertama : Bubuk Si yang berwarna hijau dan


direaksi sintered dalam alairan
Nitrogen.
Reaksi : Si +
Keuntungan : Tidak ada perubahan dimensi.
6. Post-Reaction Sintering
Metode ini dapat dilihat untuk
, sebagai contoh
jika
dan MgO dicampur sebelum dinitrasi untuk
Si padat. Dan setelah reaksi sintering didensifikasi
(diselesaikan) dengan sarana tambahan bahan.
Sebagai bahan tambahan, ada sintering bertekanan
atmosfir, sebagai contoh Hip bertekanan rendah
dan CVD (Chemicals Vaspour Deposition).

SKEMA PABRIKASI KERAMIK


Cont oh 1

ASTM
= Pengujian

JIS

Y2O3
MIXING
BINDER ADDITION
FORMING
PROCESSING
SINTERING
PROCESSING
INSPECTION
(Pemeriksaan)

Contoh 2:
Alumina
Powder

Organik
Binder

Aditif

Mixing

Forming

Sintering

Pengujian

Data

= Kesimpulan

Pengujian
1.

ASTM
(American
Standard
Test
2.
JIS
(Japanese
Industries
3.
SNI
(
Standar
Nasional

Sifat Fisika

Sifat Mekanik

Sifat Optik

Sifat Listrik

Sifat Thermal

Sifat Magnet

Struktur kristal

Mikrostruktur

Methode)
Standard
Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai