Anda di halaman 1dari 2

RS.

BAPTIS
BATU
Jl. Raya Tlekung
No. 1
Batu

No
Dokumen

Tanggal
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

MANAJEMEN NYERI
No. Revisi
Halaman
1
1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Baptis Batu

dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp.


Terbit
Menyiapkan pasien dan keluarga tentang strategi
mengurangi nyeriKFR,
atau MARS.
Memfasilitasi pasien untuk tindakan pengurangan
Surat Keputusan Direktur RS. Baptis Batu No.
49/17/VII/SK_DIR_KEB/2013 Tentang Kebijakan
Pelayanan
1. Lakukan pengkajian yang konprehensif tentang
nyeri,termasuk
lokasi karakteristik, onset/durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas,
atau beratnya nyeri dan faktor presipitasi.
2. Amati perlakuan non verbal yang
menunjukkan
ketidaknyamanan,khususnya ketidakmampuan
komunikasi
efektif.
3. Pastikan pasien menerima analgesik yang tepat.
4. Gunakan strategi komunikasi terapeutik yang
dapat di terima
tentang pengalaman nyeri dan merasa menerima
respon pasien
terhadap nyeri.
5. Identifikasi dampak pengalaman nyeri terhadap
kualitas hidup.
6. Evaluasi pasca mengalami nyeri termasuk riwayat
individu dan
keluarga mengalami nyeri kronik atau yang
menimbulkan
ketidakmampuan.
7. Evaluasi bersama klien tentang efektifitas
pengukuran kontrol
pasca nyeri yang dapat di gunakan.
8. Bantu pasien dan keluarga untuk memperoleh
dukungan.
9. Bersama keluarga mengidentifikasi kebutuhan
untuk mengkaji
kenyamanan pasien dan merencanakan
monitoring tindakan.
10. Beri informasi tentang nyeri seperti penyebab
nyeri, berapa lama
berakhir, antisipasi ketidaknyamanan dari
prosedur.

RS. BAPTIS
BATU
Jl. Raya Tlekung
No. 1
Batu

No
Dokumen

Tanggal
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

MANAJEMEN NYERI
No. Revisi
Halaman
1
2/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Baptis Batu

dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp.


Terbit
17. Lakukan verifikasi tingkat ketidaknyamanan
dengan pasien,catat
KFR, MARS.
perubahan pada rekam medik.
18. Evaluasi keefektifan pengukuran kontrol nyeri
yang dilakukan
dengan pengkajian terus menerus terhadap
pengalaman nyeri.
19. Dorong istirahat yang adekuat/tidur untuk
memfasilitasi
penurunan nyeri.
20. Anjurkan pasien untuk mendiskusikan
pengalaman nyeri,sesuai
Instalasi Rawat Inap.

Anda mungkin juga menyukai