TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hormon
Hormon adalah mediator kimiawi jarak jauh yang dikeluarkan oleh kelenjar
endokrin ke dalam darah yang mengangkutnya ke sel sasaran (Sherwood, 2012).
Sistem hormon adalah sistem pemberian sinyal informasi yang mirip dengan sistem
saraf. Sistem syaraf menggunakan serat saraf untuk membawa informasi, sedangkan
sistem hormon lebih menggunakan cairan tubuh, yaitu cairan interstitium dan
darah(Erkadius, 2008).
Pembentukan hormon umumnya berlangsung di dalam sel dan disekresi dari
sel tersebut. Hormon steroid dibentuk dari kolesterol yang terdapat di sitoplasma.
Kolesterol sel ini banyak yang berasal dari plasma, disamping yang dibuat oleh sel
itu sendiri. Hormon tidak disimpan di dalam sel, akan tetapi setelah terbentuk segra
berdifusi keluar. Pembentukan hormon yang lebih rumit adalah perubahan androgen
yang dihasilkan ovarium menjadi estrogen atau perubahan androgen yang dihasilkan
kelenjar adrenal menjadi estrogen oleh hati (Erkadius, 2008).
2.2 Hormon Reproduksi Wanita
Kedua jenis hormon kelamin ovarium adalah estrogen dan progestin. Sejauh ini
yang paling penting dari estrogen adalah hormon estradiol dan yang paling penting
dari progestin adalah progesteron. Estrogen terutama meningkatkan proliferasi dan
pertumbuhan sel sel khusus di dalam tubuh yang berperan dalam perkembangan
sebagian besar karakteristik kelamin sekunder wanita. Progestin berfungsi terutama
untuk persiapan uterus untuk menerima kehamilan dan persiapan payudara untuk
laktasi (Guyton, 2007).
Hipotalamus GnRH
GnRH merangsang mereka untuk melepaskan GnRH. Namun, tingkat estrogen yang
tinggi (atau progesteron atau testosteron) menghambat sekresi kisspeptin dan
menekan produksi hormon tersebut lebih lanjut. Produksi progesteron dirangsang
oleh hormon luteinizing (LH), yang juga dirangsang oleh GnRH.
Kelenjar di
Korpus
LH
Progesteron
bawah otak
luteum
Peningkatan kadar progesteron kontrol diri dengan loop umpan balik negatif
Hipotalamus GnRH
Pada wanita normal yang tidak hamil, estrogen disekresikan dalam jumlah
berarti hanya oleh ovarium, walaupun juga disekresi dalam jumlah kecil oleh korteks
adrenal. Selama kehamilan, estrogen dalam jumlah yang sangat besar juga disekresi
oleh plasenta (Guyton, 2007). Estrogen pada anak anak hanya dihasilkan dalam
jumlah kecil, dan meningkatkan pesat di bawah pengaruh gonadotropin hipofisis
anterior pada waktu pubertas. Ukuran ovarium, tuba falopii, uterus dan vagina
membesar beberapa kali di bawah pengaruh hormon ini. Genitalia eksterna juga
membesar dengan penumpukan lemak di mons pubis, labia mayora dan labia minora
(Erkadius, 2008).
2.2.1.1 Tipe Estrogen
Ada tiga tipe estrogen yang ada dalam jumlah bermakna di dalam plasma
wanita, yaitu :
a. -estradiol
merupakan hormon utama yang disekresi oleh ovarium. Potensi estrogenik
hormon ini adalah 12 kali lebih besar dari pada estron dan 80 kali lebih besar
daripada estriol, sehingga dianggap sebagai estrogen utama.
b. Estron
disekresikan dalam jumlah kecil tetapi sebagian besar estron dibentuk di
jaringan perifer dari androgen yang disekresi oleh korteks ginjal dan oleh sel
teka ovarium.
c. Estriol
merupakan estrogen yang lemah. Merupakan produk oksidasi yang berasal
baik dari estradiol maupun estron dengan pengubahan yang terjadi di dalam
hati.
koenzim A, suatu molekul multipel yang dapat berkombinasi untuk membentuk inti
steroid yang tepat.
Selama disintesis, terutama progresteron dan hormon kelamin pria,
testosteron, akan disintesis pertama kali; baru kemudian, selama fase folikuler siklus
ovarium, sebelum kedua hormonpermulaan ini keluar dari ovarium, hampir semua
testosteron dan sebagian besar progesteron akan diubah menjadi estrogen oleh sel-sel
granulosa. Selama fase luteal dari siklus, jauh lebih banyak progesteron yang
dibentuk yang semuanya akan diubah, jumlah ini berperan pada sekresi progesteron
yang banyak ke dalam sirkulasi darah pada waktu tersebut. Selain itu, testosteron
disekresikan ke dalam plasma wanita oleh ovarium dalam jumlah sekitar
seperlimabelas dari testosteron yang disekresikan ke dalam plasma pria oleh testis.
Estrogen dan progesteron, keduanya ditranspor dalam darah terutama
berikatan dengan albumin plasma dan globulin khusus pengikat estrogen dan
progesteron. Ikatan antara hormon-hormon ini dan protein plasma umumnya kurang
erat sehingga dengan cepat hormon ini dilepaskan ke jaringan setelah waktu 30 menit
kemudian (Guyton, 2007).
10
11
merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami. Hormon ini
merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh kelenjar dan berasal dari
kolesterol darah. Progesteron bertanggung jawab pada perubahan endometrium pada
paruh kedua siklus mestruasi dan perubahan siklik dalam serviks serta vagina.
Progesteron menyiapkan lapisan uterus (endometrium) untuk penempatan telur yang
telah dibuahi dan perkembangannya, dan mempertahankan uterus selama kehamilan.
2.2.2.1 Sintesa Progesteron
Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium, terutama dari korpus luteum
pada fase luteal atau sekretoris siklus haid. Selain itu, hormon ini juga disintesis di
korteks adrenal, testis dan plasenta. Sintesis dan sekresinya dirangsang oleh LH.
Pada pertengahan fase luteal kadarnya mencapai puncak kemudian akan
menurun dan mencapai kadar paling rendah pada akhir siklus haid, yang diakhiri
dengan perdarahan haid. Bila terjadi konsepsi, implantasi terjadi 7 hari setelah
fertilisasi dan segera terjadi perkembangan trofoblas yang mengeluarkan hormon
gonadotropin korion ke dalam sirkulasi. Hormon ini akan ditemukan di urin beberapa
hari sebelum taksiran waktu perdarahan haid yang berikutnya. Pada bulan pertama
kehamilan fungsi korpus luteum akan dipertahankan dan hormon gonadotropin akan
terus disekresi sampai akhir kehamilan trimester I. Pada bulan kedua dan ketiga
plasenta yang sedang tumbuh mulai mensekresi estrogen dan progesteron, mulai saat
ini sampai partus,korpus luteum tidak diperlukan lagi. Sekresi progesteron selama
fase folikuler hanya beberapa milligram sehari, kemudian kecepatan sekresi ini terus
meningkat menjadi 10 sampai 20 mg pada fase luteal sampai beberapa ratus
milligram pada akhir masa kehamilan. Pada pria sekresi ini hanya mencapai 1-5 mg
sehari, dan nilai ini kira-kira sama dengan wanita pada fase folikuler.
Biosintesis progesteron dalam kehamilan manusia disempurnakan melalui
penggunaan kolesterol low-density lipo-protein plasma ibu oleh plasenta. Ingat
bahwa kapasitas untuk sintesis de novo steroid di plasenta hanya terbatas / sebagian,
ini disebabkan oleh kecepatan pembentukan kolesterol yang lambat di trofoblas.
Meskipun jauh lebih banyak progesteron daripada estrogen diproduksi selama
kehamilan normal, relatif jauh lebih sedikit yang diketahui tentang biosintesisnya
12
sampai hari ini. Sangat sedikit progesteron yang diproduksi sepanjang kehamilan
manusia muncul di ovarium setelah beberapa minggu pertama kehamilan.
Pengangkatan secara bedah korpus luteum atau ooforektomi bilateral yang
dikerjakan pada minggu ke-7 sampai ke-10 kehamilan tidak mengakibatkan
menurunnya kecepatan ekskresi pregnanediol urin, metabolit utama progesteron. Ada
peninggian bertahap kadar progesterone plasma dan kadar estradiol-17 serta estriol
pada kehamilan manusia yang normal.
2.2.2.2 Mekanisme Kerja Hormon Progesteron
Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama diproduksi oleh
corpus luteum dan plasenta yang berperan dalam reproduksi dengan mempersiapkan
endometrium
untuk
berfungsinya kelenjar
implantasi
telur
dan
membantu
perkembangan
serta
(biasanya
lemah). Progesteron merupakan progestin alam yang paling banyak yang selain
efeknya sebagai hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai
androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen.
Mekanisme kerja progesteron dalam kontrasepsi adalah sebagai berikut :
1. Ovulasi
Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya
fungsi poros hipotalamus-hipofisis-ovarium dan karena modifikasi dari
FSH dan LH pada pertengahan siklus yang disebabkan oleh progesteron.
2. Implantasi
Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron praovulasi. Ini yang menjadi dasar untuk membuat IUD yang mengandung
progesteron. Pemberian progesteron-eksogenous dapat mengganggu
kadar puncak FSH dan LH, sehingga meskipun terjadi ovulasi produksi
progesteron
yang
berkurang
dari
korpus
luteum
menyebabkan
13
ovum
dapat
diperlambat
bila
diberikan
14
15