Anda di halaman 1dari 9

KONSEP EKSPLORASI SISTEM UTILITAS

1. TANGGA DARURAT
Untuk menentukan jumlah dan lebar pintu kebakaran tiap zona dapat ditentukan dengan
perhitungan di bawah ini:
1. Mengetahui luas bangunan (A) tiap lantai atau zona
A = 800 m2
2. Perhitungan jumlah orang (N)
Pada tabel komponen penentuan lebar pintu keluar dibawah ini kita bisa menetapkan
beban okupensi bangunan.

Beban okupensi = 4,6


N=

A (Luas Bangunan)
Beban okupensi

800 m2
4,6

= 173,91 ~ 174 orang

3. Perhitungan kebutuhan eksit pada tiap lantai


Setelah mengetahui jumlah tiap lantai atau zona, selanjutnya menghitung kebutuhan eksit
pada tiap lantai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Waktu escape (T) untuk bahaya kebakaran sedang = 3 menit

Lebar Tempat Keluar (U)


N
174
U=
=
40 3
(40 T )
Jumlah eksit (E)

= 1,45 ~ 1,5 m

E=

U
4

+1=

1,5
4

+ 1 = 1,375 ~ 1 unit

Jadi jumlah pintu kebakaran yang dibutuhkan setiap 800 m2 adalah 1 unit dengan lebar 1,5 m.

2. PEMBUANGAN SAMPAH
Sistem pembuangan sampah pada apartemen antara lain menggunakan Trash Chute. Trash Chute
adalah chute untuk membuang sampah, bahan terdiri dari Stainless Steel 304 dengan ketebalan
material disesuaikan dengan ketinggian dari trash chute itu sendiri. trash Chute dilengkapi
dengan system fire protection dengan sprinkler yang diletakan di TOP dan dekat dengan pintu
linen chute pada masing-masing lantai.

Bahan Baku
Banyak faktor yang diperhitungkan dalam pemilihan bahan baku trash chute chute, antara
lainnya adalah life time atau umur dari trash chute itu sendiri. Dikarena sistem instalasinya yang
bersifat permanen maka disarankan menggunakan bahan baku stainless steel dibanding
menggunakan bahan alumunium atau BJLS.
Dari segi Investasi dengan menggunakan bahan baku stainless stell lebih mahal dibanding
menggunakan bahan baku alumunium atau BJLS, akan tetapi biaya perawatan dan idle waktu
repair menjadi lebih mahal kedepannya. (terlebih membongkar tembok dan sebagainya.
Peluncuran trash/linen chute diproduksi dengan kualitas tinggi. trash / Linen Chute terbuat
dengan standar bahan stainless steel 304 dan dengan ketebalan bahan 1.5, 2.0, 3.0 mm
disesuaikan dengan design dan perhitungan-perhitungan lainnya.

3. KEBUTUHAN LIFT

T=

( 2 h+ 4 s ) ( n1 ) +s(3 m+ 4)
s

detik

Dimana:
h adalah jarak lantai ke lantai = 4 m
s adalah kecepatan rata-rata lift = 2 m/s (antara 1,5 2,5 m/s)
n adalah jumlah lantai yang dilayani lift = 10 lantai
m adalah daya angkut/kapasitas lift = 12 orang

T=

( 2.4 +4.2 ) ( 101 ) +2( 3.12+ 4)


2

T=

( 16 )( 9 )+(80)
2

T=

224
2

= 112 detik

Waktu tunggu (WT)


Waktu tunggu (waiting interval) adalah waktu maksimum, yang diukur dalam detik, antara
pemanggilan lift (ditekannya tombol lift) di lobby utama lantai dasar pada beban puncak
datangnya lift (terbukanya pintu lift).
WT =

T
N

Dimana N adalah jumlah lift.


Ketentuan perkiraan batas waktu tunggu tertera pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Waktu Tunggu yang Ideal
Jenis bangunan
Kantor/ RS
Apartemen
Hotel
Asrama
Kampus
WT =

112
10

WT (detik)
25 45
50 70
40 70
60 80
40 - 60

= 11,2 detik

a. Lift Penumpang
Penggunaan lift pada apartemen:
Bangunan menengah rendah 6 ~ 20 lantai, mengunakan kereta kapasitas 1.000 kg ~ 1.150 kg
dengan kecepatan 90 mpm atau 105 mpm.
Dasar pemilihan passenger elevator meliputi :

1.

Penentuan jumlah populasi orang dalam gedung berdasar pada peruntukan gedung
yang bersangkutan yaitu

Apartment
* 1 bed room (1 br) @ 2 orang
* 2 bed room (2 br) @ 3 orang
* 3 bed room (3 br) @ 4 orang
* penthouse (ph) @ 6 orang

2.

Average Arrival Interval (AAI dalam detik)


Waktu tunggu rata rata yang diperlukan dalam satuan detik.

* apartement kelas mewah 50 ~ 70 detik


* apartment kelas menengah 60 ~ 80 detik
* apartment kelas biasa 80 ~ 120 detik

3.

Handling Capacity (HC dalam %)


Batas kemampuan maksimum kereta dalam mengangkut sejumlah orang tiap 5 menit
pertama saat jam-jam padat (rush hour) yang dihitung dalam %.

Standard HC (%) dalam 5 menit yang berlaku umum,


* apartement kelas mewah 5 ~ 7 %
* apartment kelas menengah 6 ~ 8 %
* apartment kelas biasa 10 ~ 11 %

b. Lift Barang
Kriteria untuk lift barang yang penting ialah ukuran dan berat barang yang harus diangkut.
Dalam gedung- gedung dengan penggunaan campuran (mixed use) seringkali lift barang juga
harus dapat melayani angkutan orang terutama pada jam-jam sibuk. Perkiraan yang dapat
digunakan dalam perencanca ialah untuk setiap 5 lift diperlukan 1 lift barang. Kapasitas lift
barang berkisar antara 1-5 ton dengan ukuran dalam antara 1.60 x 2.10 m sampai 3.10 x 4.20 m
dan kecepatan bergerak 1.5 2 m/detik maximum atau rata-rata 0.25 1 m/detik.

Kapasitas Angkat Dari Elevator

Kapasitas kereta elevator direncanakan untuk 26 orang , pada setiap orang diasumsikan
massanya = 75 kg, sebagaimana table di bawah:

Qmax = 26 x 75 kg = 1950 kg.Maka kapasitas berat beban maksimum yang diambil


adalah 2000 kg.
Kecepatan Angkat Dari Elevator
Kecepatan angkat dari lift barang yang dirancang adalah 3 m/detik.
Massa Kereta Elevator
Berat kereta (Car) Elevator dengan penumpang adalah (Gc) = 2800 kg. (Diasumsikan)
Ukuran kereta (car) Elevator
Ukuran kereta lift yang dirancang dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut : Ukuran
kereta lift dengan berpedoman pada tabel 1 :
Panjang = 2300 mm Lebar = 2300 mm Tinggi = 2500 mm
Pada kereta lift dilengkapi dengan pintu yang dapat membuka dari tengah-tengah
kesamping, dengan perancangan ukuran pintu sebagai berikut :
Ukuran pintu kereta : Tinggi = 2000 mm
Lebar = 1500 mm
Ukuran lorong Elevator (Hoist Way)
Ukuran lorong Elevator (hoist way) yang akan dirancang untuk lift barang : Panjang
(AA) = 3000 mm Lebar (BB) = 2600 mm

Gambar 1 Kereta dan lorong lift

Gambar 1 Kereta dan lorong lift Gambar 2 Konstruksi kereta Elevator

4. KEBUTUHAN LISTRIK (GENSET)


1. kamar
Cahaya
= 15 watt/m2
Ac
= 50 watt/m2
Lain lain
= 5 watt/m2
Total
= 70 watt/m2
Total listrik yang dibutuhkan :
800 m2 x 70 watt/m2 = 56.000 watt/m2

2. lobby
Cahaya
= 60 watt/m2
Ac
= 80 watt/m2
Lain lain
= 5 watt/m2
Total
= 145 watt/m2
Total listrik yang dibutuhkan :
800 m2 x 145 watt/m2 = 116.000 watt/m2
3. lift

5. BASEMENT (TEMPAT PARKIR)


Ukuran basement

= ukuran keseluruhan inti bangunan (core)


= 800 m2 - 160 m2
= 640 m2
Penghuni apartemen = 1 kamar untuk 2 org
Total kamar = 120 kamar
Penghuni
= 120 x 2 = 240 org
Satu kamar untuk satu kendaraan
- pengguna mobil = 110 org
= 15 m2/ mobil
Total = 110 x 15 m2
= 1.650 m2 untuk lahan parkir mobil
-

pengguna motor = 10 org


= 3 m2/ motor
Total = 10 x 3 m2
= 30 m2 untuk lahan parkir motor

Total keseluruhan lahan parkir


1.650 m2 + 30 m2 = 1.680 m2

6. RUANG KEAMANAN
Penguni
:
Fungsionalitas
:
- Ruang Jaga
- Rg. Istirahat
- Ruang Ganti

4 Orang Satpam (Laki-laki)


= 66 m = 36 m2
= 34 m = 12 m2
= 23 m = 6 m2

KM/WC
Rg. Monitoring

= 22 m = 4 m2
= 88 m= 64 m2

Total keseluruhan ruang = 122 m2

Anda mungkin juga menyukai