Anda di halaman 1dari 7

ILMU KALAM

PENGERTIAN IMAN & MUKMIN, ISLAM & MUSLIM, IKHSAN & MUHSIN,
KUFUR & KAFIR, SYIRIK & MUSYRIK, NIFAQ & MUNAFIQ, TAKHAYUL, DAN
KHURAFAT
Donsen Pengampu:
Abdul Aziz Dahlan, Prof.

Disusun Oleh:
M.Khidzmatul Hadi (11150321000041)
Rozzatul Husna (11150321000043)

Kelas: 2 B

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN AGAMA


FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015/2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Sumber-sumber ilmu kalam Adalah berasal dari Al Quran, Hadist dan pemikiran manusia itu sendiri.
Pemikiran manusia dalam hal ini, baik berupa pemikiran orang islam maupun non islam. Kali ini pemakalah
akan membahas tentang pengertian Iman dan Mukmin, Islam dan Muslim, Ikhsan dan Muhsin, Kafir dan
Kufur, Syirik dan Musyrik, Nifaq dan Munafiq, Takhayul, dan Khurafat. Untuk memberikan tuntunan dalam
menjalankan sebuah kebaikan duniawi alangkah baiknya jika kita mempelajari baik-baik materi-materi yang
berhubungan dengan Akhalak.

B. Rumusan Masalah
1.
Pengertian Iman dan Mukmin
2.
Pengertian Islam dan Muslim
3.
Pengertian Ikhsan dan Muhsin
4.
Pengertian Kafir dan Kufur
5.
Pengertian Syirik dan Musyrik
6.
Pengertian Nifaq dan Munafiq
7.
Pengertian Takhayul dan Khurafat
B. Tujuan
1.
Dapat menjabarkan dan mengerti Pengertian-pengertian materi makalah ini
2.
Dapat membedakan yang benar dan yang salah
3.
Dapat memberikan tuntunan dalam berakhlak mulia

BAB II
PEMBAHASAN

1.Iman dan Mukmin


Kata Iman makna aslinya keyakinan dari hati atau menurut Abdullah At-tustari: Iman adalah,
ucapan,perbuatan,niat, dan sunnah. Jika Iman adalah ucapan tanpa perbuatan maka kufur, jika iman adalah
ucapan dan perbuatan tanpa niat maka munafik, jika iman adalah ucapan,perbuatan, dan niat tanpa sunnah
maka Bidah. Mukmin, adalah orang yang takwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa, dalam
arti senantiasa menjalankan segala perintah-Nya, menjauhi semua larangan-Nya, dan berjihad dengan harta
jiwa mereka pada jalan Allah SWT.

2.Islam dan Muslim


Kata islam makna aslinya masuk dalam perdamainan,11 dan orang muslim ialah orang yang
damai dengan Allah dan damai dengan manusia. Damai dengan Allah artinya berserah diri sepenuhnya
kepada kehendak-Nya, dan damai dengan manusia bukan saja berarti menyingkiri berbuat jahat atau
sewenang-wenang kepada sesamanya, melainkan pula ia berbuat baik kepada sesamanya. Dua pengertian ini
dinyatakan dalam Quran suci sebagai inti agama Islam yang sebenarnya. Islam bukan saja dikatakan Agama
sekalian Nabi Allah, melainkan pula sebagai segala sesuatu yang secara tak sadar tunduk sepenuhnya kepada
undang-undang Allah, yang kita saksikan pada alam semesta, ini pun tersirat dalam kata Aslama.
Arti yang luas ini tetap dipertahankan dalam penggunaan kata itu dalam hukum syara, karena menurut
hukum syara, islam mengandung arti dua macam, yakni (1) mengucap kaliman syahadat, yaitu bahwa tidak
ada tuhan yang pantas disembah selain Allah, dan bahwa muhammad itu utusan Allah; dan (2) berserah diri
sepenuhnya kepada kehendak Allah yang ini hanya dicapai melalui penyempurnaan rohano.2 jadi, orang yang
baru saja masuk islam, ia di sebut muslim, sama halnya seperti orang berserah diri sepenuhnya kepada Allah
dan melaksanakan segala perintah-Nya dengan menaklukkan hawanafsunya kepada kehendak Allah.

2.

. Islam artinya masuk dalam salm; kata salm dan silm dua-duanya berarti Damai(R). Dua perkataan ini digunakan Quran suci dalam arti dalam damai lihatlah 2:208 dan 8:61.

. Menurut hukum syara, Islam ada dua macam: (1) Mengucap kalimah syahadat dengan lisan baik disertai iman (kesadaran) dalam hati atau tidak (2).Di atas iman, yaitu mengucap

kalimah syahadat, disertai dengan iman (kesadaran) dalam hati, dan melaksanakan itu dalam perbuatan, dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam hal apa saja yang Ia jadikan dan Ia
putuskan (R).

3.Ihsan dan Muhsin


Muhsin berarti orang yang berbuat Ihsan kata Ihsan berasal dari Hasuna yang berarti baik atau
bagus. Seluruh perilaku yang mendatangkan manfaat dan menghindarkan kemudaratan merupakan perilaku
yang Ihsan. Namun, karena ukuran Ihsan bagi manusia sangat relatif dan temporal, maka kriteria Ihsan yang
sesungguhnya berasal dari Allah SWT. Karena itu, hadist Nabi SAW. Menyebutkan bahwa Ihsan bermuara
pada pribadatan dan muwajahah, dimana ketika sang hamba mengabdikan diri pada-Nya, seakan-akan
bertatap muka dan hidup bersama (maiyyah) dengan-Nya, sehingga seluruh perilakunya menjadi baik dan
bagus.
Sang budak tidak akan berbuat buruk dihadapan majikannya, apalagi sang hamba di hadapan
tuhannya. Dengan demikian, yang dimaksud dengan kepribadian Muhsin adalah kepribadian dapat
memperbaiki dan mempercantik individu, baik berhubungan dengan diri sendiri, sesamanya, alam semesta
dan kepada Tuhan yang diniatkan hanya untuk mencari ridhanya, dan Ihsan ini terkait dengan perilaku batin
yang dapat menghiasi diri manusia untuk menyempurnakan keimanan dan peribadatannya.
4.Kufur dan Kafir
Sebagaimana iman itu berarti menerima segala kebenaran yang dibawa oleh Nabi Suci, maka kufur itu
berarti menolak kebenaran; dan sebagaimana mempraktekkan kebenaran atau berbuat baik itu disebut iman
atau sebagian daripada iman, maka demikianlah menolak kebenaran atau berbuat jahat disebut kufur atau
sebagian dari kufur. Judul salah satu bab dalam kitab Bukhari berbunyi sbb:Maashi (perbuatan maksiyat)
adalah sebagian dari pada perkara Jahilliyah (Bu.2:22).
Kata jahiliyah (Makna aslinya kebodohan) itu menurut istilah Islam berarti Zaman Jahilliyah
sebelum datang Nabi Suci; Jahilliyah itu sinonim dengan Kufur atau Kafir. Menurut Hadist lain, Nabi Suci
diriwayatkan memeberi peringatan kepada para sahabat sbb: Ingat! Nanti sepeninggalku, janganlah kamu
menjadi kafir (Kuffar, jamaknya kata Kafir), sehingga sebagian kamu memenggal leher sebagian yang lain
(Bu.25:132).
Kufr atau kafir itu ada dua macam: pertama, mendustakan Iman, dan kedua, mendustakan sebuah
Far (Cabang) dari Furuil-Islam (Cabang-cabang Islam), dan orang tidaklah keluar dari Iman, hanya karena Ia
mendustakan Far itu. Jadi terang sekali bahwa orang Islam tetap Islam, sekalipun Ia bersalah karena
melakukan perbuatan kufur.
5.Syirik dan Musyrik
Kata Syirk artinya persekutuan kata Syarik yang jika dijamakan menjadi Syuraka artinya Sekutu.
Dalam Quran Suci diterangkan, bahwa syirik adalah perbuatan dosa yang paling berat. Sesungguhnya syirik
itu kelaliman yang paling besar (31:13) segungguhnya Allah tidak memberi ampun jika Ia dipersekutukan,
tetapi Ia memberi ampun selainnya itu, kepada siapa yang Ia kehendaki (4:48).
Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya tuhan selain Allah atau
menyamakan sesuatu dengan Allah. Dengan demikian orang musyrik disamping menyembah Allah
mengabdikan kepada Allah, juga mengabdikan dirinya kepada yang selain Allah. Orang musyrik itu ialah

mereka yang mempersekutukan Allah baik dalam bentuk Itikad (Kepercayaan) ucapan maupun dalam
bentuk amal perbuatan.

6.Nifaq dan Munafiq


Nifaq yang diambil dari kata ( naafiqaa). Nifaq secara bahasa (etimologi) berarti salah satu
lubang tempat keluarnya yarbu (hewan sejenis tikus) dari sarangnya, di mana jika ia dicari dari lobang yang
satu, maka ia akan keluar dari lobang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata ( nafaq) yaitu lobang
tempat bersembunyi.3
Nifaq menurut syara (terminologi) berarti menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan
kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian karena dia masuk pada syariat dari satu pintu dan keluar dari
pintu yang lain.
Nifaq merupakan perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih tetap ada iman di dalam hati. ini tidak
mengeluarkannya dari agama, tetapi merupakan wasilah (perantara) kepada yang demikian. Pelakunya berada
dalam iman dan nifaq. Lalu jika perbuatan nifaqnya banyak, maka akan bisa menjadi sebab terjerumusnya dia
ke dalam nifaq sesungguhnya, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:





.
Ada empat hal yang jika terdapat pada diri seseorang, maka ia menjadi seorang munafiq sejati, dan jika
terdapat padanya salah satu dari sifat tersebut, maka ia memiliki satu karakter kemunafikan hingga ia
meninggalkannya: 1) jika dipercaya ia berkhianat, 2) jika berbicara ia berdusta, 3) jika berjanji ia memungkiri,
dan 4) jika bertengkar ia melewati batas.4
Terkadang pada diri seorang hamba terkumpul kebiasaan-kebiasaan baik dan kebiasaan-kebiasaan buruk,
perbuatan iman dan perbuatan kufur dan nifaq. Karena itu, ia mendapatkan pahala dan siksa sesuai
konsekuensi dari apa yang ia lakukan, seperti malas dalam melakukan shalat berjamaah di masjid. Ini adalah
di antara sifat orang-orang munafik. Sifat nifaq adalah sesuatu yang buruk dan sangat berbahaya, sehingga
para Sahabat Radhiyallahu anhum begitu sangat takutnya kalau-kalau dirinya terjerumus ke dalam nifaq. Ibnu
Abi Mulaikah rahimahullah berkata: Aku bertemu dengan 30 Sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam, mereka semua takut kalau-kalau ada nifaq dalam dirinya.5

3.

Lihat an-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits (V/98) oleh Ibnul Atsiir.

4 . HR. Al-Bukhari (no. 34, 2459, 3178), Muslim (no. 58), Ibnu Hibban (no. 254-255), Abu Dawud (4688), at-Tirmidzi (2632), an-Nasa-i (VIII/116) dan Ahmad (II/189),
dari Sahabat Abdullah bin Amr Radhiyallahu anhu.

5 . Fat-hul Baari (I/109-110).

7.Takhayul dan Khurafat


Kata Takhayul berasal dari bahasa Arab yang artinya: berangan-angan tinggi, melamun,
membayangkan atau menghayal (Kamus Munawwir, h. 361). Kata Takhayul juga berasal dari bahasa
Arab, al-tahayul yang bermakna reka-rekaan, persangkaan, dan khayalan. Sementara secara istilah,
tahayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan
akal, bukan didasarkan pada sumber Islam, baik al-Quran maupun al-hadis.
Secara bahasa, berasal dari kata khayal yang berarti: apa yang tergambar pada seseorang mengenai suatu hal
baik dalam keadaan sadar atau sedang bermimpi. Dari istilah takhayul tersebut ada dua hal yang termasuk
dalam kategori talhayul, yaitu:
1.Kekuatan ingatan yang yang terbentuk berdasarkan gambar indrawi dengan segala jenisnya, (seperti:
pandangan, pendengaran, pancaroba, penciuman) setelah hilangnya sesuatu yang dapat diindera tersebut dari
panca indra kita.
2.Kekuatan ingatan lainnya yang disandarkan pada gambar idrawi, kemudian satu dari unsurnya menjadi
sebuah gambar yang baru. Gambar baru tersebut bisa jadi satu hal yang benar-benar terjadi, atau hal yang
diluar kebiasaan (kemustahilan). Seperti kisah seribu satu malam, Nyai Roro Kidul dan cerita-cerita khurafat
lainnya.
Takhayul diartikan juga: percaya kepada sesuatu yang tidak benar (mustahil) .
Kata khurafat berasal dari bahasa arab: al-khurafat yang berarti dongeng, legenda, kisah, cerita
bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal, atau akidah yang tidak benar.
Mengingat dongeng, cerita, kisah dan hal-hal yang tidak masuk akal di atas umumnya menarik dan
mempesona, maka khurafat juga disebut al-hadis al-mustamlah min al-kidb, cerita bohong yang menarik
dan mempesona.
Sedangkan secara istilah, khurafat adalah suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang
sesungguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memiliki dasar
dari agama. Dengan demikian, bagi umat Islam, ajaran atau pandangan, kepercayaan dan keyakinan apa saja
yang dipastikan ketidakbenaranya atau yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran al-Quran dan Hadis nabi,
dimasukan dalam kategori khurafat.
Khurfat secara bahasa berarti takhayul, dongeng atau legenda Sedangkan khurfy adalah hal yang berkenaan
dengan takhayul atau dongeng. Dalam kamus munawir khurafat diartikan dengan: hal yang berkenaan dengan
kepercayaan yang tidak masuk akal (batil).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Iman merupakan suatu bentuk urusan hati yang mendorong seseorang untuk melakukan amaliahamaliah serta iman merupakan dasar atau pondasi seseorang untuk dapat dekat dengan Allah. Sebaliknya
kufur adalah merupakan sesuatu yang sangat dimurkai oleh Allah. Kufur juga merupakan ketidak percayaan
terhadap Allah swt. beserta segala Kekuasaan-Nya. Sehingga kufur merupakan suatu bentuk urusan hati yang
dapat mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela. Kemudian dalam konsep
iman dan kufur terdapat perbedaan pendapat diantara aliran-aliran teologi islam. Perbedaan itu menurut Harun
Nasution, sedikit banyak dipengaruhi oleh teori kekuatan akal dan fungsi wahyu. Bagi aliran-aliran yang
berpendapat bahwa akal mencapai kewajiban mengetahui Tuhan (KMT), iman melibatkan marifah di
dalamnya.

Referensi
Keyakinan, Ucapan & Perbuatan Pembatal Keislaman,Dr.Abdul Aziz Muhammad Bin Ali Al-Abdul Lathif,
Jakarta: Darul Haq
Pengantar Theologi Islam, A.Hanafi, M.A, Pustaka Al-Husna Baru
Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam
Asy-Syafii, Po Box 7803/JACC 13340A Jakarta, Cetakan Ketiga 1427H/Juni 2006M
Kepribadian Dalam Psikologi Islam,Mujib Abdul. Jakarta: Raja Grasindo Persada
http://keluargaumarfauzi.blogspot.co.id/2013/03/tahayui-dan-khurafat.html

Anda mungkin juga menyukai