Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN

Berkembangnya ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang telah mempengaruhi manusia


dalam berbagai sisi kehidupan. mengharuskan kita untuk meningkatkan kewaspadaan dalam
memilih makanan yang akan dikonsumsi.

LATAR BELAKANG
Maraknya penggunaan zat-zat berbahaya yang tak seharusnya digunakan pada makanan,
banyak menimbulkan keresahan dan mengharuskan masyarakat untuk lebih waspada dalam
memilih makanan yang akan dikonsumsi. Mutu dan keamanan pangan semakin menurun karena
penggunan zat berbahaya yang disalahgunakan sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) dalam
makanan yang banyak beredar di masyarakat. Zat berbahaya yang paling sering dijumpai
peredaranya di masyarakat adalah Formalin, Boraks, dan Rodamin B. Zat-zat tersebut digunakan
karena harganya murah, (warna yang lebih menarik?) dan menghasilkan ketahanan yang lama,
sehingga makanan tidak perlu dibuang dan dapat di jual kembali.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh badan POM pada tahun 2013 sebanyak
24.906 sampel pangan menunjukkan bahwa 3.442 (13,82%) sampel tidak memenuhi persyaratan
keamanan dan mutu pangan, 221 sampel mengandung Boraks; 304 sampel mengandung
Rhodamin-B; 115 sampel mengandung Formalin; 9 sampel mengandung Methanyl Yellow dan 6
sampel mengandung Auramin. Selain itu masih ditemukan 3 sampel yang positif mengandung
Bahan Kimia Obat (BKO) sildenafil dan tadalafil. Pada tahun 2014 sebanyak 21.899 sampel,
menunjukkan 18.963 (86,34%) sampel memenuhi syarat dan 2.926 (13,36%) sampel tidak
memenuhi persyaratan keamanan. 161 sampel mengandung Boraks; 179 sampel mengandung
Rhodamin-B; 165 sampel mengandung Formalin dan 6 sampel mengandung Methanyl Yellow.
Hasil pengujian yang dilakukan pada tahun 2013 sampai 2014 menunjukan bahwa sampel yang
tidak memenuhi syarat hanya mengalami penurunan sebesar 0,46%. Maka perlu dilakukan
upaya-upaya untuk membantu masyarakat dalam menentukan dan memilih makanan yang aman
untuk dikonsumsi.
Cara untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung formalin, boraks,
rhodamin-b dan metilen kuning atau tidak adalah dengan melakukan uji laboraturium dengan
metode ekstraksi () dan bantuan alat-alat serta zat kimia lainya. Sedangkan tidak semua
masyarakat mengerti tentang prosedur yang benar dalam melakukan uji laboraturium. Uji ini
dapat dilakukan karena (). Maka yang perlu dilakukan adalah dengan membuat alat bantu
pengujian yang lebih mudah dan bisa dilakukan dimanapun atau kapanpun. Untuk
mempermudah masyarakat dalam melakukan uji, maka hanya diperlukan suatu tisu basah yang
mengandung () untuk melakukan uji, karena kandungan dari () akan mengahsilkan warna
yang berbeda yang terjadi kontak dengan formalin etc. Maka masyarakat akan lebih mudah
dalam menentukan makanan mana yang mengandung formalin etc dan menghindarinya dengan
makanan yang lebih aman untuk dikonsumsi. Bla bla bla (kalo perlu).

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Kunyit memiliki kandungan yang () bla bla. Kunyit sangat mudah didapatkan
di Indonesia dengan jumlah yang sangat besar. Bla bla

Anda mungkin juga menyukai