PENDAHULUAN
dispepsia
sebagai
sebuah
laporan
dengan
judul
ASUHAN
Tujuan umum
Mampu menerapkan Asuhan Keperawatan pada pasien Ny. W dengan
Diagnosa medis Dispepsia melalui pendekatan proses perawatan
Tujuan khusus
Adapun penulisan tugas akhir ini adalah sebgai berikut:
2. Observasi
3. Studi Dokumentasi
4. Studi Kepustakaan
1.6 Sistematika Penulis
Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
DEFINISI
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan / gejala klinis yang terdiri dari
rasa tidak enak / sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami
kekambuhan (KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN 1 : 2001 : 488)
Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri ulu hati,
mual, kembung, muntah, rasa penuh atau keyang. Dispepsia merupakan masalah
yang sering ditemukan dalam praktik sehari-hari. Keluhan ini sangat bervariasi
baik dalam bentuk gejala yang ada maupun gejala dari waktu kewaktu (Dahrmika
Djojoningrat ilmu penyakit dalam IPD Jilid II Edisi III, Balai Penerbit Fikul
Jakarta 2001)
Dispepsia merupakan rasa tidak enak pada daerah epigastrium yang sering
berhubungan dengan makanan, gejalanya seperti ulkus tapi pada pemeriksaan
tidak ditemukan ulkus (E Mudjadid dalam Ilmu Penynkit Dalam IPD jilid II
edisi III Balai Penerbit FKUI Jakarta 2001).
ETIOLOGI
1. Perubahan pola makan
2. Pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi secara berlebihan dan dalam waktu
yang lama
3. Alkohol dan nikotin rokok
4. Stress
5. Gastritis
POTOFISIOLOGI
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas,
zat-zat seperti nikotin dan alcohol serta adanya kondisi kejiwaan stress.
Pemasukan makanan menjadi kurang dapat mengakibatkan erosi pada lambung
akibat gesekan antara dinding-dinding lambung. Kondisi Demikian dapat
mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang akan merangsang terjadinya
kondisi asam pada lambung, sehingga rangsangan di medulla oblongata
membawa impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan maupun
cairan.
ANATOMI FISIOLOGI
a
Anatomi
Lambung terletak dari bilik kiri ke kanan menyilang di abdomen atas
tepat dibawah diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk tabung J
dan bila penuh berbentuk seperti buah alpukat raksasa. Kapasitas normal
lambung 1 sampai 2 liter. Secara anatomis lambung terbagi atas fundus,
korpus, dan antrium pilorus. Sebelah atas lambung terdapat cekungan
kurvatora minor. Dan bagian kiri bawah lambung terdapat kurvatora mayor.
Sfingter kedua ujung lambung mengatur pengeluaran dan pemasukan.
Sfingter kardia atau sfingter esophagus bawah. Mengalirkan makanan yang
masuk ke dalam lambung dan mencegah refluks isi lambung memasuki
esofagus kembali. Daerah lambung tempat pembukaan sfingter kardia dikenal
dengan nama daerah kardia. Disaat sfingter pilorikum berelaksasi makanan
masuk ke dalam duodenum dan ketika berkontraksi sfingter ini akan
mencegah terjadinya aliran balik usus halus ke dalam lambung.
Labung terdiri dari empat lapisan yaitu:
1. Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa
3. Lapisan sub mukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh
darah dan saluran limfe.
4. Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri atas
banyak kerutan / rugae, yang menghilang bila organ itu mengembang
karena berisi makanan
b Fisiologi
Fisiologi lambung :
1. Mencerna makanan secara mekanik
2. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500-3000 ml
Gastik Juice (cairan lambung) perhari. Komponen utamanya yaitu masuk.
HCL (Hydrochorik acid) pensinogen, dan air, Hormon gastrik yang
disekresi langsung masuk kedalam aliran darah
3. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein
dirubah menjadi polipeptida
4. Absorpsi secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air,
alkohol, glukosa
5. Pencegahan, banyak mikrooganisme dapat dihancurkan dalam lambung
oleh HCL
BAB 111
ASUHAN KEPERAWTAN
3.1 Pengkajian
1. Biodata
a
Identitas Pasien
Nama
: Ny. W
Umur
: 46 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Dagang
Pendidikan
: Tamat SLTP
Alamat
: Tn. A
Umur
: 52 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki- laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Suami
Alamat
2. Keluhan Utama
Nyeri abdomen
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke rumah sakit Tentara Ciremai melalui UGD pada
jam 14:50 tanggal 2009 dengan keluhan mulai dan nyeri abdomen di
bagian epigastrium dan nyerinya sampai seluruh bagian abdomen nyeri
berkisar antara 10 menit. Nyeri bertambah bila pasien banyak bergerak
dan nyeri berkurang bila pasien istirahat.
b. Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien belum pernah di rawat tetapi punya penyakit Gastritis
c
4. Keadaan Umum
a. Tingkat kecemasan
: Compos mentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah
Suhu
Nadi
: 72 x/ menit
Respirasi
: 20 x / menit
: 110/70 mmHg
: 34,6 oC
c. Penampilan umum
Pasien lemah
5. Pemeriksaan
a. Kulit
Warna kulit
: Sawo matang
Tekstur kulit
b. Kuku
Keadaan kuku
: Bersih
Warna
: Putih
c. Kepala
Bentik kepala
: Simetris
Kelainan
Keadaan rambut
: Bersih
Kulit kepala
: Bersih
d. Mata
Sklera
: Anikterik
Konjungtiva
: Ananemis
Reflek cahaya
Pupil
Kelainan
: Tidak ada
e. Hidung
Bentuk
: Simetris
Serumen
: Sedikit
Kelainan
: Tidak ada
f. Telinga
Bentuk
: Simetris
Keadaan
: Bersih
10
g. Mulut
Fungsi pengcapan
Kebersihan gigi
: Kotor
Kelainan bibir
: Tidak ada
Bentuk
: Simetris
Frekuensi napas
: Normal 20 x / menit
i. Abdomen
Nyeri tekanan
j. Genitalia
Keadaan rectum
: Bersih
k. Kekuatan otot
Reflek bisep
Reflek trisep
Reflek patella
6. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
a. Aspek Psikologis
Keadaan emosi pasien stabil, tetapi pasien mengatakan bosan
dan jenuh berada di Rumah Sakit.
b. Aspek Sosial
11
Frekuensi
Jenis makanan
x
sehari
1 3 x 1 hari
Bubur
2.
3.
Porsi makanan
Kesulitan
+ sayur
1 porsi + Nambah
yang diasedikan
-
Minum
Air putih
Frekuensi
8 gelas
< 8 gelas
Kesulitan
Personal hygiene
Frekuensi mandi
Sikat gigi
x 1 sehari
Di lap
x
12
1 -
sehari
Frekuensi
3
keramas
4.
x 1 sehari
Eliminasi
A.
Eliminasi fecal
Warna urine
Kuning trengguli
Konsistensi urine
Lembek
Kelainan
Kuning
Jernih
Keruh
B.
5.
Euminasi urine
Warna urine
Konsintensi urine
Kelainan
Istirahat / tidur
Mulai tidur
22.00
21.00
Lamanya tidur
6 jam
+ 4 jam
Sering terjaga
ya
8. Daftar Penunjang
a. Pemeriksaan diagnostic
No
Tanggal
1.
12 Januari - 2009
Jenis
Pemeriksaan
Haematokrit
Thrombosit
Lekosit
Haemaglobin
13
Hasil
31.3
209.000
20.500
12,8
Nilai Normal
37.43 %
200.000-500.000/mm3
5.00-10.000/ mm3
12.169 %
b. Program terapi
No
1.
Hari Tanggal
Senin 12 Januari 2009
Nama Obat
Novalgin
Terfacef
Antrain
Acrov
Infuse D5
Dosis Yang
Diberikan
3 X 1 amp
2 X 1 amp
3 X 1 amp
2 X 1 amp
30 tetes / menit
Data
Pasien mengeluh nyeri
epigastrium
DO: -
Wajah
Etiologi
Iritasi
Masalah
Gangguan rasa
mukasa
nyaman nyeri
lambung
TD :
72 x / menit
2.
DS:
S:
34.6 0C
Pasien mengatakan mulai dari
Peningkatan
Gangguan
pemenuhan nutrisi
makan
kurang dari
lambung
kebutuhan tubuh
DO: -
Keada
an umum pasien masih
lemah, bibir kering, dan
pecah-pecah
14
Porsi
makan tidak habis
Tampa
k mual-mual
15
3.4 Percernaan
No.
1.
2.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Gangguan
rasa
nyaman
nyeri
berhubungan dengan intasi pada mukosa
lambung .
DS:
Pasien
mengeluh
nyeri
DO:
epigastrium
Wajah klien terlihat meringis
menahan sakitnya
TO : 110/10 mmHg
N : 72 x/ menit
S : 34.6 0C
Hilangnya
rasa
nyeri
dengan
criteria :
Nyeri hilang
Pasien
tidak
meringis
menahan sakit
lagi
Tampak mual-mual
Nutrisi terpenuhi
dengan criteria :
Pasien
tampak
segar
Perencanaan
Implementasi
Intervensi
Berikan
istirahat
dengan posisi semi
fowler
Berikan
kompres
hangat pada bagian
abdomen
Sajikan
makanan
16
enganjurkan istirahat
posisi semi fowler
M S:
O:
M
dengan
M A:
enganjurkan
pasien
untuk P:
menghindari makanan yang
dapat meningkatkan kerja asam
lambung
M
emberikan kompres hangat
bagian abdomen
M
enganjurkan makan sedikit demi
sedikit
M
enyajikan kebutuhan nutrisi
M
enyajikan
makanan
yang
bervariasi
M
enyajikan makanan yang masih
hangat
S:
O:
A:
P:
Evaluasi
Pasien
menyatakan
nyeri
berkurang
Wajah tampak sedikit tenang
TD : 110/70 MmHg
N : 72 x / menit
S : 34.6 0C
Masalah sebagian teratasi
Lanjutkan intervensi
kesukaan pasien
17
Diagnosa
Tanggal
Keperawatan
Gangguan rasa 12-1-2009
nyaman
nyeri
Tindakan
S : Pasien
pasien
dengan
dalam-dalam
iritasi
mukosa
langbung.
mengatakan
Menganjurkan
berhubungan
pada
Evaluasi
nyeri
napas
berkurang
O: Wajah tampak
tenang
Memberikan bulibuli
hangat
TD : 110/70
pada
daerah
MmHg
yang nyeri /
N : 72 x/menit
sakit
S : 34,6 0C
A: Masalah
teratasi
Memberikan
posisi
nyaman
18
yang P:
Pertahankan
Paraf
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Asuhan Keperawatan yang diberikan pada Ny. W dengan diagnosa medis
Dispepsia di ruang Yudha RS Tentara Tingkat III Ciremai Cirebon meliputi:
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Implementasi, dan
Evaluasi
Dalam pengkajian didapatkan data Pasien datang ke Rumah sakit Tentara
Ciremai Cirebon melalui UGD pada jam14:50 WIB Tgl 10 januari 2009 dengan
keluhan mual dan nyeri abdomen dibagian epigastrium dan nyerinya sampai
seluruh bagian abdomen, nyeri berkisar antara 10 menit. Nyeri bertambah bila
pasien banyak bergerak dan nyeri berkurang bila pasien istirahat.
Sehingga didapat 2 diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan asam lambung.
Setelah membuat perencanaan dan dilakukan implementasi oleh tindakan
keperawatan maka masalah yang teratasi adalah gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Dan yang belum teratasi adalah gangguan
rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung.
19
Saran
Saran yang penulis kemukakan disesuaikan dengan hasil selama
melakukan asuhan keperawatan dan kesenjangan yang ada selama pasien di rawat
di Ruang Yudha RST TINGKAT III Ciremai Cirebon.
Saran saran yang penulis berikan adalah :
1. Untuk Institusi
Sebagai Sekolah yang bergerak di bidang kesehatan, hendaknya dapat
memberi pendidikan yang lebih baik lagi kepada siswanya dalam praktek
pelayanan kesehatan dan menyediakan buku buku penunjang sebagai acuan
dalam melakukan Asuhan Keperawatan.
2. Untuk Keluarga
Dalam Proses Asuhan Keperawatan, sangat diperlukan kerja sama
keluarga dan pasien itu sendiri guna memperoleh data yang bermutu untuk
menentukan tindakan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2 Jakarta,
EGC
Inayah Iin, 2004, Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
pencernaan, edisi pertama, Jakarta, Salemba Medika.
Manjoer, A, et al, 2000, Kapita selekta kedokteran, edisi 3, Jakarta, Medika
aeusculapeus.
Suryono slamet, et al, 2001, buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid 2, edisi, Jakarta,
FKUI
Doengoes. E. M, et al, 2000, Rencana asuhan keperawatan, edisi 3 Jakarta, EGC
Keperawatan. Gun.blogsprot. Com/2008
Tim Keperawatan format Askep 2008
21