Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1 PROSES INDUSTRI KIMIA 1

UDARA DAN PEMANFAATANNYA

Ditulis oleh:
Didan Prasiasda Priadana (14/363460/TK/41577)
Muhammad Farizan Praevia (14/363460/TK/41489)
Nanda Satya Anindra (14/363359/TK/41493)
Tito Fesadianto (14/363491/TK/41607)
Yohanes Dito Prabowo Diaz (14/367080/TK/42329)

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA
2016

1.
2.
3.
4.
5.

Apa nama senyawa kimia yang terdapat di udara?


Berapa komposisi senyawa kimia dalam udara?
Senyawa kimia apa saja yang dapat dibuat dari senyawa kimia dalam udara?
Gambarkan Flow Diagram Process dari senyawa-senyawa kimia tersebut!
Tuliskan daftar pustaka untuk soal 1-4!

1. Berdasarkan International Union of Pure and Applied Chemistry, komposisi udara


bervariasi dari beberapa komponen, seperti CH4, CO2, dan H2O, serta terbebas dari debu,
aerosol, dan gas kontaminan yang bersifat reaktif. Komponen utama dari udara secara
kuantitatif dapat ditunjukkan berdasarkan diagram berikut.

Nitrogen
Oksigen
Argon

20.95

Karbon Dioksida
Neon
Helium
Metana
Kripton
78.08

Hidrogen
Nitrous Oksida
Xenon

Diagram 1. Komposisi Udara Bebas


Dari diagram diatas dapat kita ketahui bahwasannya komposisi utama gas yang terkandung di
dalam udara adalah Nitrogen (N2) dan Oksigen (O2). Sedangkan konsentrasi gas-gas lainnya
yang terdapat di dalam udara sangat kecil. Seperti Argon (0,943), Karbon Dioksida (0,033),
Neon (0,0018), Helium (0,000524), Methane (0,00016), Kripton (0,000114), Hidrogen
(0,00005), Nitrous Oksida (0,00003), dan Xenon (0,0000087). Konsentrasi Karbon Dioksida
(CO2), Metana (NH4), Nitrous Oksida (NO2) dan Klorofluorokarbon (CFC), jumlahnya sangat
fluktuatif di udara. Tempat yang berbeda tentunya memiliki komposisi udara yang berbeda
pula. Selain itu komposisi udara juga sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia di sekitarnya.
Misalnya komposisi udara di kawasan perindustrian atau kota besar banyak mengandung gas
CO2 daripada daerah hutan lindung. Udara yang bersih setidaknya memiliki komposisi gas
pengotor seperti NO, NO2 dan SO2 yang relatif sangat sedikit. Tentunya gas-gas pengotor

tersebut tidak dapat dihindari keberadaannya. Tanpa kita sadari udara tidak hanya bermanfaat
bagi kelangsungan hidup komponen biotik secara biologis saja. Namun juga kebutuhan
sehari-hari manusia seperti keperluan industri kimia ataupun industri-industri lainnya.
2. Berikut ditampilkan data fisis dari udara secara umum.

Dan berikut juga ditampilkan komposisi senyawa-senyawa kimia yang terdapat di udara.

Bagaimana dengan komposisi penyusun udara di wilayah Indonesia?


Untuk bisa menentukan, kita harus tahu dulu beberapa parameter seperti luas wilayah
Indonesia, tekanan udara di wilayah Indonesia, serta ketinggian udara di wilayah Indonesia.
a. Luas wilayah Indonesia
Berdasarkan sumber yang didapatkan dari internet, didapatkan luas wilayah Indonesia
sebesar 1.919.000 km2.
b. Tekanan udara di wilayah Indonesia
Untuk tekanan udara sendiri, kita menggunakan tekanan udara sebesar 1 atmosfer
sebagai referensi untuk tekanan di wilayah Indonesia.
c. Ketinggian udara di wilayah Indonesia
Tekanan yang ditentukan berdasarkan ketinggian disebut sebagai tekanan hidrostatis.
Persamaan untuk menyatakan tekanan hidrostatis yaitu :
P=gh
Dengan,

P = tekanan hidrostatis udara (atm,Pa)


= massa jenis (kg/m3, gr/cm3)
h = ketinggian udara (m,cm)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/s2)

Tekanan sebesar 1 atmosfer diukur dari raksa yang memiliki ketinggian sebesar 76 cm.

Massa jenis dari raksa sebesar 13600 kg/m3 dan massa jenis udara sebesar 1,2 kg/m3.
Maka ketinggian udara Indonesia :
P=gh
101.325 Pa = 1,2 x 9,81 x h
8,607 km = h
Setelah mendapatkan ketinggian udara, lanjut dengan menghitung volume udara
wilayah Indonesia.
V=A x h

V =1.919 .000 x 8,607


V = 16.516.833 km3

Mendapatkan komposisi udara bisa menggunakan persamaan gas ideal (asumsi udara
sebagai gas ideal). Suhu yang digunakan yaitu pada 25oC (298,15 K).
P x V =n x R x T
101.325 x 16.516 .833 x 10

= n x 8,314 x 298,15

17

6,75 x 10 mol=n
Maka komposisi udara di Indonesia :
-

Untuk gas N2 = 78,08% x 6,75x1017 mol = 5,27 x 1017 mol.


Untuk gas O2 = 20,95% x 6,75x1017 mol = 1,41 x 1017 mol.
Untuk gas Ar = 0,93% x 6,75x1017 mol = 6,27 x 1015 mol.
Untuk gas lain = 7,3 x 1014 mol.

3. Seperti yang telah diungkapkan pada bagian sebelumnya, udara tersusun dari berbagai
macam komponen gas. Salah satu gas yang paling bermanfaat dalam bidang industri adalah
Oksigen (O2), yang komposisinya dalam udara adalah sebesar 20,95 %. Pada industri yang
melibatkan mikrobiologi atau bioproses seperti industri makanan atau agrikultur, Oksigen
berperan sebagai penunjang proses-proses biologis pada agen biologis seperti bakteri atau
jamur. Selain itu pada industri lainnya, Oksigen berperan pada proses pembakaran. Seperti

pada pabrik baja, penempaan besi, bahan kimia, pengolahan minyak bumi, manufaktur gelas
dan keramik, pabrik kertas. Selain itu Oksigen yang dikonversikan menjadi Ozon (O 3)
melalui beberapa tahapan, dapat bermanfaat untuk meningkatkan laju reaksi pada berbagai
industri kimia dan

mengeliminasi berbagai pengotor pada sistem pengolahan air yang

kemudian kita kenal dengan istilah Ozonisasi. Selain itu, Nitrogen (N 2) yang terdapat di udara
bersifat inert dapat dimanfaatkan untuk melindungi material yang bersifat reaktif dari kontak
langsung terhadap oksigen. Nitrogen cair juga dapat menjadi pendingin pada industriindustri. Tentunya sifat Nitrogen cair sebagai pendingin akan mendapatkan nilai tambah
karena sifatnya yang inert. Nitrogen cair juga dimanfaatkan untuk pembentukan atau
pelunakan material yang sensitif terhadap panas, seperti plastik dan ban. Kemudian Argon
(Ar) yang juga bersifat inert berperan pada proses produksi baja dengan kualitas yang sangat
baik dan pembuatan kristal silikon yang bebas dari pengotor untuk kebutuhan industri semi
konduktor. Selain itu, Argon juga berperan sebagai shield gas pada pengelasan dengan suhu
yang sangat tinggi. Sebelum dimanfaatkan oleh industri, udara yang mengadung banyak
komponen tersebut tentunya harus diolah terlebih dahulu pad Air Separation Plants, dimana
komponen-komponen yang tidak dibutuhkan dalam proses produksi atau bahkan dapat
mengganggu keberlangsungan proses produksi yang dapat menyebabkan penurunan kualitas
dan kapasitas produksi. Air Separation Plants, didesain pada kondisi komposisi udara yang
diinginkan. Namun, sebelumnya perlu dilakukan analisis komposisi udara di tempat atau
lokasi tersebut secara eksperimen sehingga diperoleh sebuah data empiris yang dapat menjadi
salah satu dasar pengambilan keputusan dalam pengolahan udara. Komposisi udara di suatu
tempat dapat dibuktikan dengan melakukan pengujian pada skala laboratorium. Jika atmosfer
lokal diketahui mengandung gas-gas pengotor yang tidak biasa seperti Sulfur Oxides, CO2,
Hydrogen, Ammonia, Methane, dan hidrokarbon rantai panjang, proses lainnya dibutuhkan
seperti air compression dan air separation system.
Jika kita telah mengetahui komposisi udara dan mengetahui metode apa yang sesuai yang
dapat kita gunakan untuk memurnikan udara tersebut. Maka tahapan selanjutnya, barulah
udara tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya dalam industri.Industri kimia
secara umum dikelompokkan menjadi industri inorganik dan industri organik. Pada kali ini,
akan diungkapkan secara ringkas peranan udara dalam beberapa industri inorganik.
Industri Asam Nitrat (HNO3)

Tahapan pertama pada produksi Asam Nitrat adalah tahapan oksidasi amoniak dengan udara
dibantu dengan katalisator Rhodium Alloy atau Platinum. Pada proses oksidasi tersebut,
sudah jelas membutuhkan Oksigen sebagai oksidator. Oksidasi tersebut dilakukan pada
tekanan rendah terutama pada pabrik yang menerapkan sistem dual pressure plant. Tidak
hanya sampai disitu, udara juga berperan pada proses oksidasi NO. Berikut adalah
mekanisme reaksi oksidasi yang terjadi.
4NH3 + 5O2

4NO + 6H2O

2NO + O2

2NO2

Berikut adalah Flow Diagram Process untuk produksi Asam Nitrat

Gambar 1. Flow Diagram Process Nitric Acid Production


Industri Pupuk Urea
Pupuk Urea adalah pupuk dengan kadar Nitrogen yang tinggi. Salah satu bahan baku dalam
pembuatan Pupuk Urea adalah CO2. Pemanfaatan CO2 pada produksi Pupuk Urea, terdapat
pada unit sintesis. Pada unit sintesis reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
NH3(l) + CO2(g)
NH2COONH4(l)

NH2COONH4(l) + Q1
NH2CONH2 + H2O Q2

Berikut adalah Flow Diagram Process untuk produksi Asam Nitrat

Gambar 1. Flow Diagram Process Urea Production

Industri Ammonium Sulfat


Pada industri produksi Ammonium Sulfat atau yang lebih dikenal dengan pupuk ZA juga
menggunakan gas CO2 sebagai bahan bakunya, yang diperoleh dari udara. Gas Karbon
Dioksida yang dicampur bersamaan dengan Ammonia Superheater yang telah dipanaskan di
boiler pada Carbonation Tower akan membentuk Ammonium Carbonat. Berikut adalah
diagram alir proses produksi Ammonium Sulfat.

Gambar 3. Flow Diagram Process Ammonium Sulfate Production


Industri Amoniak

Bahan baku sintesa Amoniak terdiri dari dua komponen yaitu, Nitrogen (N 2) yang diperoleh
dari udara dengan komposisi pada umumnya sekitar 20-21% Oksigen dan 79-80% Nitrogen.
Dan Hidrogen (H2), dapat berasal dari gas alam, minyak bakar (C mHn) seperti Low Sulfur
Fuel Oil (LSFO), kokas, dan elektrolisis air. Gas alam merupakan bahan baku yang paling
banyak digunakan,karena tidak diperlukan lagi unit pemisahan udara karena karena hasilnya
sudah berupa gas sintesis yang memiliki komposisi H2 : N2 = 3:1. Namun karena komposisi
Hidrogen di udara sangat sedikit, dan diperlukan unit pemisahan maka untuk Industri
Amoniak, Hidrogen bukan diperoleh dari udara. Meskipun N2 tidak diperoleh dari udara
bebas, namun pada pembuatan gas sintesis, diperlukan Oksigen yang sumber utamanya
berasal dari udara bebas. Dalam pembuatan gas sintesis hanya di secondary reformer yang
membutuhkan Oksigen. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
2H2 + O2

2H2O + 2(56,8) kcal/mol

CH4 + O2

CO2 + H2O + 191,8 kcal/mol

2CO+ O2

2CO2 + 2(67,6) kcal/mol

Sedangkan, pada unit sintesis atau yang lebih dikenal dengan synthesis loop akan terjadi
reaksi sebagai berikut.
K1

N2 + 3H2

K2

2NH3 + 3903 kcal/mol

REFERENSI
REFERENSI
Gambar 4. Flow Diagram Process Ammonia Production
Referensi

http://goldbook.iupac.org/C01214.html# Diakses pada tanggal 18 Februari 2016, Pukul


18.06 WIB.

http://energy-indonesia.com/03dge/0131009furyoku.pdf Diakses pada tanggal 18 Februari


2016, Pukul 22.41 WIB.

http://www.uigi.com/air.html Diakses pada tanggal 18 Februari 2016, Pukul 23.49 WIB.

Anda mungkin juga menyukai