Anda di halaman 1dari 3

BULETIN PENGAJIAN

SMAN 1 GLAGAH BANYUWANGI

27 APRIL 2016 / 19 RAJAB 1437

Bagaimana Neraka dan Surga Allah itu?


Secara rutin di masjid milik SMAN 1 Glagah Banyuwangi selalu ada
sebuah taklim ilmu pada hari selasa malam rabu yang diperuntukkan bagi siswa
kelas X dengan tujuan untuk menambah ilmu serta merefresh pikiran dalam
rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pada pertemuan tanggal 27 April 2016 kemarin Ustad Ahmad Sukardi
memberikan beberapa materi yang sangat bermanfaat bagi siswa yang hadir.
Ada salah satu hadist yang dibahas dalam pengajian tersebut, yaitu salah satu
hadist riwayat tirmidzi yang berbunyi "Surga diliputi hal-hal yang tidak
menyenangkan dan neraka diliputi syahwat."Dalam hadist di atas sudah sangat
jelas tergambar bahwa neraka diliputi oleh segala hal yang menyenangkan, hal
ini tentu saja sangat benar mengingat banyaknya hal yang dianggap
menyenangkan oleh beberapa orang seperti meminum khamr,berzina, dan lain
sebagainya dianggap sebuah hal yang menyenangkan bagi manusia, padahal
perbuatan itulah yang mengelilingi neraka. Sementara Surga dengan segala
keindahannya
diliputi oleh sesuatu yang tidak menyenangkan sehingga tidak berlebih
jika Ustadz Ahmad Sukardi menyebutkan bahwa Surga itu butuh perjuangan,
tidak mudah masuk dalam surga. Surga diliputi oleh hal-hal yang terkesan
sulit dan tidak menyenangkan layaknya sebuah kewajiban sholat, berpuasa, dan
sebagainya yang dilihat oleh orang-orang yang lalai sebagai sebuah beban yang
sulit, meskipun bagi orang beriman sebagai sebuah kenikmatan. Ini adalah
gambaran singkat dari hadist di atas.Melirik dari hadist yang telah diterangkan
di atas, maka Ustad Ahmad Sukardi memberikan beberapa nasehat supaya kita
sebagai umat muslim tidak tertipu akan tipudaya syaitan yang membuat kita
melihat hal-hal yang mengelilingi neraka menjadi sebuah nikmat, maka Ustad
Ahmad Sukardi memberitahu bagaimana itu tanda orang yang celaka menurut
Nabi Muhammad SAW.

BULETIN PENGAJIAN
SMAN 1 GLAGAH BANYUWANGI

27 APRIL 2016 / 19 RAJAB 1437

Nabi SAW menyatakan, bahwa tanda orang celaka ada 4, yaitu :


1. Suka melupakan dosa-dosa yang telah lalu, padahal dosa-dosa itu
tersimpan disisi Allah.
Ini merupakan tanda yang pasti untuk orang yang celaka, karena ia sengaja
melupakan dosa yang telah dilakukan, padahal dosa tersebut belum
mendapatkan ampunan Allah.
2. Suka membangga-banggakan kebaikan yang telah lalu, padahal ia
tidak tahu apakah kebaikannya itu diterima atau tidak.
Bangga terhadap amalan yang telah ia lakukan merupakan hal yang akan
membuat diri ini celaka, orang yang seperti ini akan merasa dirinya
sombong karena telah melakukan suatu kebaiakan, padahal belum tentu
amalannya diterima.
3. Dalam urusan dunia ia suka melihat kepada orang yang lebih tinggi.
Jika perkara dunia selalu melihat kepada orang yang lebih tinggi, maka
yang akan kita rasakan hanyalah kekurangan yang tiada habisnya, tidak ada
rasa syukur didalam dirinya, dan selalu ingin mengejar ketertinggalan
dunia. Yang dikhawatirkan ketika perkara dunia saja yang ingin dicapai, ia
lupa akan akhiratnya sehingga cara apapun dilakukan untuk mendapatkan
tujuannya tanpa melihat halal dan haramnya.
4. Dalam urusan agama ia suka melihat kepada orang yang lebih rendah.
Orang yang seperti ini akan merasa cukup dengan ibadah yang dilakukan,
merasa dirinya lebih baik dari orang lain. Padahal hal seperti ini yang akan
menyebabkan ia menjadi orang yang celaka. Karena seharusnya hari ini
harus lebih baik dari hari kemarin, jangan hanya sama dengan hari kemarin,
atau parahnya lagi lebih buruk dari hari kemarin..

Hisablah diri kalian sendiri sebelum kalian dihisab Allah


SWT.
-Sayyidina Umar Bin Khatab RA

V O L UM E

1 ,

I S S UE

S E P T E M B E R

2 0 1 4

Anda mungkin juga menyukai