Tugas Evaporator
Tugas Evaporator
Pengertian
Evaporator adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah fase sebuah larutan menjadi
fase uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan
uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar
panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah
untuk memisahkan
uap
dari
cairan
lalu
dimasukkan
ke
dalam
kondenser
B. Metode Evaporasi
Prinsip-prinsip Evaporasi :
Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi uap.
Evaporasi merupakan proses pemisahan terroal, dipakani secara luas untukk merekatkan
cairan dalam bentuk larutan, suspensi maupun emulsi dengan cara menguapkan pelarutnya,
umumnya air dan cairan.
Evaporasi menghasilkan cairan yang lebih pekat, tetapi masih berup cairan pekat yang dapat
dipompa sebagai hasil utama, reaksi kadang-kadang ada pula cairan volatile sebagai hasil
utama, misalnya selama pemulihan pelarut.
C. Jenis-jenis evaporator
Evaporator dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Submerged combustion evaporator, adalah evaporator yang dipanaskan oleh api yang
menyala di bawah permukaan cairan, dimana gas yang panas bergelembung melewati cairan.
2. Direct fired evaporator, adalah evaporator dengan pengapian langsung dimana api dan
pembakaran gas dipisahkan dari cairan mendidih lewat dinding besi atau permukaan untuk
memanaskan
3. Steam heated evaporator, adalah evaporator dengan pemanasan stem dimana uap atau uap
lain yang dapat dikondensasi adalah sumber panas dimana uap terkondensasi di satu sisi dari
permukaan pemanas dan panas ditranmisi lewat dinding ke cairan yang mendidih.
E. Tipe-Tipe Evaporator
Evaporator sirkulasi alami/paksa
Evaporator sirkulasi alami bekerja dengan menambahkan sirkulasi yang terjadi akibat
perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan. Pada evaporator tabung, saat air mulai
mendidih, maka buih air akan naik ke permukaan dan memulai sirkulasi yang
mengakibtakan permisahan liquid dan uap air di bagian atas dari tabung pemanas. Jumlah
evaporasi bergantng dari perbedaan temperature uap dengan larutan. Seringkali
pendididhan mengakibatkan system kering.untuk menghindari hal ini dapat digunakan
sirkulasi paksa, yaitu dengan menambahkan pompa untuk meningkatkan tekanan dan
sirkulasi sehingga pendidihan tidak terjadi.
Evaporator ini berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi denan jaket uap.
Distribusi larutan yang sergaam sangat penting. Larutann masuk dan memperoleh gaya
gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan gerakan larutan akan mempengaruhi
karakteristik medium pemanas yang juga mengalir turun. Tipe ini cocok untuk menangani
larutan kental sehingga sering digunakan untuk industri kimia, makanan dan fermentasi.
Plate evaporator
Mempunyai luas permuakan yang besar, plate biasanya tidak rata dan ditopang oleh
bingkai (frame. Uap mengalir melalui ruang-ruang diantara plate. Uap mengalir secara
co-current dan counter current terhadap larutan. Larutan dan uap masuk ke separasi yang
nantinya uap akan disalurkan ke condenser. Evaporator jenis ini sering dipakai pada
industry susu dan fermentasi karena flesibilitas ruangan.
Multi effect evaporator
Menggunaan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya. Semakin banyak tahp,
semakin rendah konsumsi energinya Biasanya maksimal teridri dari tujuh tahap, bila
lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi biaya penghematan energy Ada 2 tipe
aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling panas ke yang lebih rendah,
dan aliran mundur kebalikan dari aliran maju. Cocok untuk mengani produk yang
sensitive terhadap panas seperti enzim dan protein.
A. Pengertian Kristalisasi
Kristalisasi merupakan peristiwa pembentukan kristal-kristal padat dalam suatu
fase homogen. Baik dalam pembuatan partikel padat di dalam uap, seperti dalam
pembuatan salju atau pembuatan partikel padat di dalam lelehan cair sebagaimana dalam
pembuatan kristal tunggal yang besar maupun kristalisasi dari larutan cair misalnya
pembuatan garam.
Prinsip dari kristalisasi adalah bahwa senyawa padat akan mudah terlarut dalam
pelarut panas bila dibandingkan pada pelarut yang lebih dingin. Jika suatu larutan
senyawa tersebut dijenuhkan dalam keadaan panas dan kemudian didinginkan,senyawa
terlarut akan berkurang kelarutannya dan mulai mengendap, membentuk kristal yang
murni dan bebas dari pengotor. Kemurnian zat ini disebabkan oleh pertumbuahan kristal
zat telarut, sehingga za-zat ini dapat dipisahkan dari pengotornya. Peristiwa kristalisasi di
tandai dengan terbentuknya kristal padat.
Agar kristal dapat terbentuk dalam suatu larutan, maka larutan harus dalam
keadaan lewat jenuh. Kondisi tersebut terjadi karena pelarut sudah tidak mampu
melarutkan zat terlarutnya, atau jumlah zat terlarut sudah melebihi kapasitas pelarut.
Sehingga kita dapat memaksa agar kristal dapat terbentuk dengan cara mengurangi
jumlah pelarutnya, sehingga kondisi lewat jenuh dapat dicapai. Keadaan lewat jenuh juga
dapat dicapai dengan cara yang berbeda beda. Metode yang biasa digunakan :
1. Penguapan
2. Pendinginan
3. Penambahan bahan / senyawa lain
oleh baling-baling yang terdapat pada tanki.Agitasi ini menunjukkan 2 fungsi, yaitu :
Hal ini akan menambah transfer panas serta menjagatemperatur larutan agar tetap
ii.
sama.
Menjaga kebaikan kristal pada suspensi ini sertamemberikan kesempatan
pembuatan yang lebih seragamdari luar kristal yang terbentuk (agregat).
cepat
bila
temperature
yang
panjang
tersebut
dan
untuk
berjaket,dimana
aliran
air
jaket
pendingin.
yang lain membentuk kristaliser yang panjang. Biasanya lebar = 24 inch dengan dasar
semisilindris tiap = 10 ft.
Di dalam salurannya dilengkapi dengan pengaduk yang horizontal sepanjang
saluran. Pengaduk tersebut berupa suatu as yang dilengkapi dengan pengaduk bentuk
helic, yang mana disamping fungsinya sebagai pengaduk (untuk membuat
homogen) juga untuk mengalirkan bahan sesuai dengan arus aliran helicnya. Larutan
masuk pada ujung yang satu dengan temperature yang tinggi dan keluar pada ujung
yang lain dengan temperature yang relative rendah. Air pendingin dapat dialirkan
dalam jaket secara cocurrent ataupun conter current.
Cara Kerja :
Larutan masuk pada ujung yang satu dengan temperatur yang tingi dan keluar
pada ujung yang lain dengan temperatur relatif rendah. Air pendingin dapat dialirkan
di dalam jaket secara co-current ataupun counter current. Di dalam salurannya
dilengkapi pengaduk yang horisontal sepanjang saluran. Pengaduk tersebut berupa
suatu as yang dilengkapi dengan pengaduk bentuk helic, yang mana disamping
fungsinya sebagai pengaduk (untukmenjadikan larutan homogen) juga untuk
mengalirkan bahan sesuai dengan arus helicnya.
dengan
sisa
larutan
dari
tangki
Cara Kerja :
i.
ii.
4. Evaporator Crystallizer
Digunakan untuk kristalisasi dengan penguapan nonadiabatic. Alat ini terdiri dari
dua bagian yaitu :
a. Heat exchanger sebagai penguap dengan pemanas uap
b. Crystallizer yang berfungsi sebagai tempat kristalisasi
Kedua alat ini digabung menjadi satu sehingga merupakan evaporator crystallizer.
Disini super saturasi diperoleh dengan penguapan di dalam evaporator, yang mana
sebelum masuk ke evaporator terlebih dulu dilewatkan heater yang dipanaskan dengan
uap dengan system shell side.
Cara kerja :
Feed masuk pada T, kemudian masuk pada pemanas (heater),
dialirkan uap (steam yang berada diluar tabung.
Kemudian dikeluarkan pada kondensor bagian bawah dan
dipompakan ke bejana. Diatas evaporator ada penghisap U untuk
mengkondisikan,
umumnya
untuk
mencapai
yang
masuk
dan
disirkulasi
kembali
sehingga
bekerjasecara kontinyu. Kristal hasil dan mother liquor dikeluarkan lewat M untuk
dipisahkan kristalnya dengan menggunakan separator atau centrifuge
diperlukan apabila suhu akhir dari magma dibawah suhu yang seharusnya. Kondensor
dilengkapi dengan pompa vacuum yang digunakan juga
untuk memindahkan udara maupun gas-gas yang
tak
terkondensasikan.
Cara kerja :
Feed masuk mencapai ketingggian tertentu, kran
ditutup.
Didalam
tangki
terdapat
propeller
yang
masuk
dijalankan
mendorong uap ke vacuum pompa. Yang sebelumnya dihisap oleh bouster dan dibuat
vacuum, untuk memperbesar vacuum menggunakan kondensor. Pada kondensor
digunakan atau dilengkapi pompa vacuum agar uap yang tidak terkondensasi dihisap
oleh pompa vacum. Setelah penguapan tersebut larutan lewat jenuh sehingga
mempengaruhi pertumbuhan kristal. Kemudian kristal dikeluarkan dan lewat induk
dipisahkan dengan cara centrifugal.
6. Continuous Swenson Vacum Crystallizer
Operasi yang direncanakan dalam unit ini semua magma disirkulasi dengan
pompa melalui dasar tangki. Aliran yang keluar dari pompa menimbulkan olakan yang
berfungsi sebagai pengadukan sehingga suhu dan konsentrasinya uniform. Dengan
adanya system vacuum maka uap meninggalkan tangki menuju booster atau
kondensor. Suhu larutan yang keluar dari pompa sedikit lebih tinggi (+ 20F)
dibanding suhu magma di dalam tangki. Perbedaan suhu ini diatur dengan control
terhadap perbandingan antara feed dengan magma yang direcycle. Pipa pengeluaran
kristal dibuat miring ke atas dengan maksud apabila sementara discharge ditutup,
kristal akan kembali ke pipa kristalisasi sehingga menyumbat aliran, untuk memberi
kesempatan pertumbuhan kristal. Pertumbuhan kriatal yang baikterjsdi pada magma
dengan density tinggi dan berkisar antara 20-30% solid.
Cara kerja :
Sistem yang digunakan dalam operasi alat ini yaitu sistem vaccum. Dengan
adanya sistem vaccum maka uap meninggalkan tangki menuju booster atau kondensor.
Larutan umpan akan masukke
pipa
pengeluar yang
didalam
pemisah
induk
dipisahkan
dari
cairan
kembali
induk
Sebagian
dengan
didaurkan
cairan
pipa
turun.
pompa
akumulasi
kedalam
untuk
ketakmurnian.
mencegah
Crystallizer
dilengkapi klasifikasi dan pemindahan inti kristal ukuran kristal yang lebih kecil
biasanya tidak diinginkan, sehingga harus dicegah supaya tidak masuk dalam tangki
kristalisasi dengan jalan mengalirkan ke classifier. Untuk membantu pemisahan kristal
kecil agar tidak terikut keluar sebagai produk maka dialirkan larutan jenuh dari bawah
kaki cristallizer. Klasifikasi hanya efektif bila jumlah pertumbuhan kristal dapat diatur.
Untuk memindahkan inti kristal yang tidak diinginkan (kelebihan inti kristal) maka
magma disirkulasi melalui separator. Dalam separator, kristal yang besar mengendap
kebawah yang kemudian bersama sama feed disirkulasi kembali, sedang kristal yang
kecil (inti kristal) bersama-sama cairan akan dikeluarkan.
Cara Kerja :
Feed dicampur dengan cairan yang direcycle kemudian
dipompa keruang penguap untuk diuapkan secara adiabatic
sehingga terjadi larutan lewat jenuh. Larutan tersebut
mengalir
melalui
pipa
tangkikristalisasi
sehingga
8. Continuous Crystallizer
Pada kristaliser unit tunggal, pada dasarnya menyerupaievaporator efek tunggal
tetapi unit ini dapat pula dioperasikandalam efek berganda. Magma disirkulasikan dari
dasar kristaliser yang berbentuk kerucut,
melalui pipa turun ke dalalm pompasirkulasi
yang mempunyai tinggi tekan rendah dan
kecepatan rendah, mengalir ke atas melalui
pemanas tabung vertical yang dipanaskan
oleh
uap
yang
kondensasi
di
dalam
serbaguna.
Tubuh
kristalisator
ini
yang
mengarah
Paper
Alat Industri Kimia
ke
bawah
Disusun Oleh :
Eko Aji Surdiyansah
(5511311002)
Radityo Pungky P
(5511311015)