Anda di halaman 1dari 11

ASKEP KLIEN DENGAN ANEMIA

PENGKAJIAN
I.

IDENTITAS KLIEN

II.

RIWAYAT KESEHATAN
I.1 Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien pernah mendapatkan atau menggunakan obat-obatan
yang mempengaruhi sumsum tulang dan metabolisme asam
folat.
Riwayat kehilangan darah kronis mis: perdarahan GI kronis,
menstruasi berat(DB), angina, CHF (akibat kerja jantung
berlebihan)
Riwayat endokarditis infektif kronis.
Riwayat pielonefritis, gagal ginjal.
Riwayat TB, abses paru.
Riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia, mis:
benzene, insektisida, fenil butazon, naftalen.
Riwayat terpajan pada radiasi baik sebagai pengobatan atau
kecelakaan.
Riwayat kanker, terapi kanker.
Riwayat penyakit hati, ginjal, masalah hematologi, penyakit
malabsorbsi, lan spt: enteritis regional, manifestasi caciong
pita, poliendokrinopati, masalah autoimun.
Penggunaan anti konvulsan masa lalu / sekarang, antibiotic,
agen kemoterapi, aspirin, obat antiinflamasi, atau anti
koagulan.
Adanya / berulangnya episode perdarahan aktif (DB)
Pembedahan sebelumnya: splenektomi, eksisi tumor,
penggantian katup prostetik, eksisi bedah duodenum,
reseksi gaster, gastrektomi parsial / total.

I.2 Riwayat Kesehatan Sekarang


Keletihan, kelemahan, malaise umum
Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
klien mengatakan bahwa Ia Depresi
Sakit kepala
Nyeri mulut & lidah
Kesulitan menelan
Dyspepsia, anoreksia
Klien mengatakan BB menurun
Nyeri kepala,berdenyut, sulit berkonsentrasi
Penurunan penglihatan
Kemampuan untuk beraktifitas menurun
I.3 Riwayat Kesehatan Keluarga
Kecendrungan keluarga untuk anemia.
Adanya anggota keluarga yang mendapat penyakit anemia
congenital.
Keluarga adalah vegetarian berat.
Social ekonomi keluarga yang rendah.
III.

PEMERIKSAAN FISIK
III.1 Kardiologi
o Kardiomegali , Hepatomegali
o Edema perifer
o Takikardi, palpitasi,
III.2 Pernafasan
Takipnea, orthopnea, dispnea.
III.3 Sirkulasi
TD: peningkatan sistolik dengan diastolic stabil & tekanan
nadi melebar, hipotensi postural.
Bunyi jantung murmur sistolik (DB)

Ekstremitas: pucat pada kulit, dasar kuku, dan membrane


mukosa,
Sclera biru atau putih seperti mutiara.
Pengisisan darah kapiler melambat
Kuku mudah patah dan berbentuk seperti sendok (koilonika)
(DB)
Rambut kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara
premature
III.4 Gastrointestinal
o Diare, muntah,
o glositis (peradanagan lidah)
o melena/ hematemesis
III.5 Neurologi
o Parastesia
o Ataksia
o Koordinasi buruk
o Bingung
III.6 Integuman
o Mukosa pucat,kering
o Kulit kering
IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
IV.1 Pemeriksaan Diagnostik

Jumlah darah lengkap JDL) : HB & HT menurun


o Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik), MCV
& MCH menurun, & mikrositik dg eritosit hipokromik (DB),
peningkatan (AP), pansiitopenia (aplastik)
o Jumlah retikulosit bervariasi :menurun(AP), meningkat
(hemolisis)

o Pewarnaan SDM: mendeteksi perubahan warna & bentuk


(dapat mengindikasikan tipe khusus anemia)
o LED : peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi
o Massa hidup SDM : untuk membedakan diagnosa anemia
o Tes kerapuhan eritrosit : Menurun (DB)
o SDP : jumlah sel total sama dengan SDM (diferensial) mungkin
meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik)

Jumlah trombosit : menurun (aplastik), meningkat (DB), normal/tinggi


(hemolitik)

Hb elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur Hb

Bilirubin Serum (tidak terkonjugasi) : meningkat (AP, hemolitik)

Folat serum dan vit. B12 : membantu mendiagnosa anemia

Besi serum : tak ada(DB), tinggi (hemolitik)

TIBC serum : menurun (DB)

Masa perdarahan : memenjang (aplastik)

LDH serum : mungkin meningkat (AP)

Tes Schilling : penurunan eksresi vit. B12 urin (AP)

Guaiiac : mungkin positif untuk darah pada urin, feses, dan isi gaster,
menunjukkan perdarahan akut/kronis (DB)

Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatann pH dan tak


adanya asam hidrokolorik bebas (AP)

Aspirasi sum-sum tulang/pemeriksaan biopsy : sel mungkin tampak


berubah dalam jumlah, ukuran, bentuk, membedakan tipe anemia

Pemeriksaan endoskopoi dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan,


perdaraha GI

Analisa data dan masalah keperawatan


No
1. DS:

Analisa data

klien mengeluhkan lemah

etiologi
Penurunan

masalah
Gangguan

komponen

perfusi

pengangkut O2

jaringan

klien mengeluhkan sakit


kepala
klien mengatakan bahwa
terjadi penurunan urinnya
klien mengatakan ia sering
merasakan berdebar-debar
klien mengatakan bahwa
napasnya terasa sesak
DO:
kulit terlihat pucat
palpitasi, angina
nafas cepat
rambut kering, mudah putus,
menipis, tumbuh uban secara
prematur
Kuku mudah patah dan
berbentuk seperti sendok
(koilonika)
Pengisisan darah kapiler
melambat
Edema perifer
Membrane mukosa kering
Ekstremitas dingin
2

Perubahan tekanan darah


DS:

ketidakseimbagan Intoleransi

Klien mengatakan bahwa ia

suplai

merasakan lemah dan letih

kebutuhan O2

Klien mengatakan klien


menyatakan nyeri, sakit kepala

Klien mengatakan
penglihatannya kabur

& Akatifitas

Klien menyatakan penurunan


semangat utk bekerja

Klien menyatakan bahwa ia


membutuhkan banyak tidur

Klien mengatakan mudah letih


saat bekerja

DO:

Klien terlihat meringis


menahan nyeri

Klien terlihat lesu, lemah

Klien terlihat mengatuk, ptosis

Kehilangan tonus otot

Palpitasi, takikardi,
peningkatan TD

Parastesia, ataksia
DS:

gangguan

Klien mengeluh sulit menelan

pencernaan

Klien mengeluh tidak nafsu

ketidakmampuan

Kurang dari

makan

mencerna/

kebutuhan

Klien menyatakan mual

menyerapnutrisi

tubuh

Klien mengatakan bahwa ia


sering BAB/ diare

Klien mengeluh mulutnya


terasa nyeri

DO:

Glositis

Mukosa Mulut kering, pecahpecah

BB rendah

Klien terlihat lemah

Kulit kering dan pecah-pecah

yang
pentingdalam
pembentukan
SDM normal

Gangguan
/ Nutisi

V.

RENPRA

Diagnosa Keperawatan :
D.X 1: Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan komponen pengangkut
O2 Tujuan: Peningkatan perfusi jaringan
K.H: menunjukan perfusi adekuat, mis: tanda vital stabil, membrane
mukosa warna merah muda, pengisian kapiler baik, haluaran urine
adekuat, mental seperti biasa.
Intervensi
Tindakan

Rasional

Mandiri
Awasi tanda vital, kaji pengisian Memberikan informasi tentang derajt/
kapiler, warna kulit/ membrane keadekuatan
mukosa, dasar kuku

membantu

perfusi
menentukan

intevensi
Tinggikan kepala tempat tidur Meningkatkan
sesuai toleransi

Awasi

bunyi

napas, karena

perhatikan bunyi adventisus


Selidiki

keluhan

nyeri

palpitasi
Kaji
agitasi,

oksigenasi

&

untuk

seluler.catt:kontraindikasi

regangan

peningkatan
jantung.
dada, Iskemia

jantung

lama

kompensasi
seluler

curah

mempengaruhi

jaringan miokardial/ potensial resiko

untuk

melambat,

paru

bila ada hipotenti


pernapasan: Dispnea, gemercik menunjukanGJK

upaya

auskultasi

&

kebutuhan

ekspansi

memaksimalkan
kebutuhan

jaringan

respon
mudah

gangguan

infark
verbal Dapat

teransang, fungsi

mengindikasikan
serebral

karena

gangguan
hipoksia/

memori, defisiensi vit.B12

bingung
Orientasikan ulang pasien sesuai Membantu memperbaiki proses piker
kebutuhan. Catat jadwal aktivitas &

kemampuam

melakukan/

pasien

untuk

dirujuk.

Berikan memperthankan kebutuhan AKS

waktu untuk berpikir, komunikasi,


dan aktivitas
Catat nkeluhan

rasa

dingin, Vasokonstriksi menurunkan sirkulasi

perthankan suhu lingkungan & perifer. Kebutuhan rasa hangat harus


tubuh hangat sesuai indikasi

seimbang dengan kebutuhan untuk


menghindari

Hindari

penggunaan

panas

berlebihan

pencetus vasodilatasi
bantalan Termoreseptor
jaringan

dermal

penghangat / botol air hangat. dangkal karena gangguan oksigen


Ukur suhu air mandi dengan
thermometer
Kolaborasi
Awasi pemeriksaan laboratorium, Mengidentifikasi
mis: Hb/Ht, &jumlah SDM, GDA.
Berikan

SDM

kebutuhan

defisiensi

pengobatan/

&
respon

terhadap nyeri
lengkap/packed, Meningkatkan jumlah sel pembawa

produk darah sesuai indikasi, O2,

memperbaiki

defisiensi

untuk

awasi komplikasi transfuse


menurunkan resiko perdarahan
Berikan tambahan O2 sesuai Memaksimalkan transport O2
indikasi
jaringan.
Siapkan intervensi pembedahan Transplantasi
sesuai indikasi

sumsum

ke

tulang

dilakukan pada kegagalan sumsum


tulang/ anemia aplastik

D.X.2 Intoleransi Akatifitas b.d. ketidakseimbagan suplai & kebutuhan O2


Tujuan: kebutuhan aktifitas sehari-hari terpenuhi mandiri atau dengan
bantuan orang lain.
K.H:

1. melaporkan peningkatan toleransi aktifitas (termasuk aktifitas

sehari-hari). 2. menunjukan penurunan tanda fiosiologis intoleransi, mis:


nadi, pernapasan, & TD masih dalam rentang normal.
Intervensi:

Tindakan

Rasional

Mandiri
Kaji kemampuan pasien untuk

Mempengaruhi pilihan intrvensi/

melakukan tugas normal, catat

bantua

laporan kelelahan, keletihan, &


kesulitan menyelesaikan tugas
Kaji kehilangan / gangguan

Menunjukan perubahan neurology

keseimbangan gaya jalan,

karena defisiensi vit B12

kelemahan otot

mempengaruhi keamanan pasien /

Awasi TD, pernapasan, selama &

resiko cidera
Manifestasi kardiopulmonal dari upaya

sesudah aktifitas. Catat respon

jantung & paru untuk membawa

terhadap tingkat aktifitas(mis:

jumlah O2 adekuat kejaringan

peningkatan denyut jantung/TD,


disritmia, pusing, dispnea,
takipnea, dsb)
Berikan lingkungan tenang.

Meningkatkan istirahat untuk

Pertahankan tirah baringbila

menurunkan kebutuhan O2 tubuh &

diindikasikan. Pantau & batasi

menurunkan regangan jantung&paru

penunjung,telepon& gangguan
berulang tindakan yang tidak
direncanakan
Ubah posisi pasien dengan

Hipotensi postural/ hipoksia serebral

perlahan & pantau terhadap

dapat menyebabkan pusing,

pusing
Prioritaskan jadwal asuhan

berdenyut & peningkatan resiko cidera


Mempertahankan tingkat energi &

keperawatan utk meningkatkan

meningkatkan regangan pada system

istirahat
Berikan bantuan dlm aktivitas/

jantung & pernapasan


Membantu bila perlu, harga diri

ambulasibila perlu,

ditingkatkan bila kpasien melakukan

memungkinkan pasien utk

sesuatu sendiri

melakukannya sebanyak
mungkin
Rencanakan kemajuan aktivitas

Meningkatkan secara bertahap tingkat

dg pasien. Tingkatkan tingkat

aktivitas sampai normal &

aktivitas sesuai toleransi

memperbaiki tonus otot/stamina tanpa


kelemahan. Meningkatkan rasa harga

Gunakan teknik penghematan

diri & rasa terkontrol


Mendorong pasien melakukan banyak

energi,Mis: mandi dg duduk

dg membatasi penyimpanan energi &

Anjurkan pasien utk

mencegah kelemahan
Regangan/stress kardiopulmonal

menghentikan akatifitas bila

berlebih/stress dpt menimbulkan

palpitasi, nyeri dada, napas

dekompensasi/kegagalan.

pendek, kelemahan, atau pusing


D.X.3 Gangguan Nutisi Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. gangguan
pencernaan

ketidakmampuan

mencerna/

menyerapnutrisi

yang

pentingdalam pembentukan SDM normal


Tujuan: memberikan kebutuhan nutrisi/cairan
K.H: Menunjukan peningkatan berat badan, atau berat badan stabil
dengan nilai laboratorium normal.
Tidak mengalami tanda malnutrisi
Menunjukan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan &/
mempertahankan BB yang sesuai
Intervensi:
Tindakan

Rasional

Mandiri
Kaji riwayat nutrisi termasuk

Mengidentifikasi defisiensi, menduga

makanan yang disukai


Observasi & catat masukan

intervensi
Mengawasi masukan kalori/kualitas

makan pasien
Timbang BB tiap hari

kekurangan konsumsi makanan


Mengawasi penurunan BB / efektifitas

Berikan makanan sedikit &

intervensi nutrisi
Makan sedikit dpt menurunkan kelemahan

frekuensi sering

& meningkatkan pemasukan & juga

Observasi & catat kejaduian

mencegah distensi gaster


Gejala GI dpt menunjukan efek anemia

mual muntah, flatus & gejala

(hipoksia ) pd organ

lain yg berhubungan
Berikan & Bantu hygiene

Meningkatkan nafsu makan & pemasukan

mulut yg baik

oral, menurunkan pertumbuhan bakteri,


meminimalkan resiko infeksi

Kolaborasi
Konsul pd ahli gizi

Membantu utk membuat rencana diet utk

Pantau aktifitas labor

memenuhi kebutuhan individual


Meningkatkan efektifitas program
pengobatan termasuk sumber diet nutrisi
yg dibutuhkan

Berikan obat sesuai indikasi


Vitamin & suplemen mineral

Kebutuhan penggantian tergantung pd tipe


anemia

Besi dextran (IV/IM)

Diberikan sampai deficit teratasi

Tambahan besi oral

Berguna pd tipe anemia defisiensi Fe

Asam hidroklorida
Anti jamur/ pencuci mulut

Mempunyai sifat absorbsi vit B12


Mungkin diperlukanpd stomatitis/glositis.

anestetik jika diindikasi

Utk meningkatkan penyembuhan jaringan

Berikan diet halus, rendah

mulut & memudahkan masukan


Bila ada lesi oral, nyeri dpt membatasi tipe

serat, hindari makanan

makanan yg dpt ditoleransi pasien

pedas, terlalu asm atau


sesuai indikasi.
Berikan suplemen
nutrisi,mis: ensure, isocal

Meningkatkan masukan protein & kalori

Anda mungkin juga menyukai