Anda di halaman 1dari 6

Nama

: Mursalin

NPM

: 200110140122

Kelas

: A
METABOLISME PROTEIN

PROTEIN adalah salah satu makromolekul yang terdapat dalam berbagai jaringan dalam
tubuh, interstitial dan cairan darah.
Metabolisme Protein :
1. Sintesis
Pencernaan Protein
Merupakan sebagian besar zat makanan harus dipecahkan menjadi molekul-molekul
yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan.
Perubahan kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim-enzim saluran
pencernaan yang mengkatalisis hidrolisis :
Protein menjadi asam amino
Pati menjadi monosakarida
Triasilgliserol menjadi monoasilgliserol, gliserol dan asam lemak.
Urutan Pencernaan Protein

Zat makanan yang mengandung


protein masuk ke dalam mulut
Proses mengunyah
Masuk ke dalam lambung
Enzim pepsin bersama HCl mengubah protein asli menjadi proteosa dan pepton yang

masih merupakan derivat protein yang agak besar


Isi lambung (kimus) yang konsistensinya kental seperti rum susu, secara intermitten
masuk ke dalam duodenum melalui spinkter pilorus
Sekresi pankreas dan empedu yang sangat basa menetralkan
asam dalam kimus : pH menjadi alkali (perlu untuk aktivitas enzim berikutnya)
Getah pankreas yang mengandung enzim tripsin & kimotripsin : mengubah protein
asli, proteosa dan pepton menjadi polipeptida
Getah pankreas yang juga mengandung enzim peptidase:
- Karboksipeptidase : menghidrolisis ikatan peptida terminal pada ujung karboksil
rantai polipeptida

Aminopeptidase & Dipeptidase: memecahkan ikatan peptida terminal pada ujung

amino bebas rantai polipeptida


Isi duodenum terus masuk ke dalam usus penyusunnya
Getah usus yang disekresi oleh kelenjar Brunner & Lieberkuhn juga mengandung
enzim aminopeptidase & dipeptidase
Proses hidrolisis peptida akan terus berlanjut sampai protein makanan hampir
seluruhnya berubah menjadi asam amino :
o Asam amino di absorpsi oleh mukosa usus halus
o Asam amino masuk ke dalam sirkulasi darah
2. Katabolisme
Katabolisme atau penguraian protein merupakan satu dalam pertukaran protein tubuh
yang terjadi secara kontinu dalam semua bentuk kehidupan.
Dewasa normal : 1-2 % protein tubuh diganti/hari
Protein diuraikan menjadi asam amino
As.Amino : 75-80 % sintesis protein baru
20-25 % amina membentuk ureum karbon jadi KH dan Lemak
Kecepatan penguraian protein tergantung pada :
o Respon terhadap kebutuhan fisiologik
o Usia/waktu paruh protein
Enzim pemecah protein :
o Protease intrasel
o Peptidase
o Aminopeptidase dan karboksipeptidase
Pada Lisosom :
Protein ekstrasel, pada membran dan protein intrasel usia panjang, tanpa ATP
Pada Sitosol:
o Protein berusia pendek, perlu ATP dan Ubikuitin
Katabolisme atom Nitrogen/Amina :
1. Transaminasi
Pemindahan/interkonversi antara sepasang asam amino dan sepasang asam keton.
o
o
o
o

Sebagian besar asam amino (kecuali : lisin,treonin,prolin dan hidroksi prolin)


Perlu enzim transaminase
Koenzim piridoksamin fosfat via basa Schiff.
Gugus amino dipindahkan ke alfa-ketoglutarat membentuk Glutamat

Glutamat melepaskan amonia (enzim glutamat dehidrogenase)


Inhibitor : ATP, GTP dan NADH
Aktivator : ADP

2. Deaminasi oksidatif
o Asam amino jadi asam keto mengeluarkan amonia

o Enzim asam amino oksidase


o Perlu Flavin
Organ yang penting dalam mempertahankan kadar asam amino :
Otot menghasilkan :
o Alanin hati
o Glutamin ginjal
o Valin otak
Ginjal mengeluarkan :
o Amonium urine
o Alanin dan serin hati
Usus menghasilkan :
o Alanin hati
Hati menghasilkan :
o Ureum ginjal/urine
o Glukosa darah (siklus glukosa-alanin)
Konsumsi 100 gr protein/hari 16,5 gr Nitrogen/hari : 95 % lewat urine, 5 %
lewat feses
Katabolisme Asam Amino
Pemecahan asam amino baik berasal dari diet atau dari biosintesis dimulai dengan
melepaskan gugus alfa-amino dari molekulnya melalui 2 reaksi utama :
1. Deaminasi Oksidatif ion amonium
2. Transaminasi asam keto
Semua jaringan tubuh menghasilkan ion amonium dan kadarnya dalam darah tepi sangat
rendah. Ion amonium sangat beracun bagi sistem saraf pusat (SSP) dan harus dihilangkan.
Otak mengubah amonium menjadi glutamin.Glutamin mempunyai peranan membawa
amonium ke hati dan diubah menjadi urea. (urea/ureum sedikit beracun pada SSP)
Bila fungsi hati gagal Keracunan amoniak
o
o
o
o
o

penglihatan kabur
tremor
bicara tidak jelas
akhirnya koma (koma hepatikum)
meninggal

Sintesis Urea :
1. Pembentukan Karbamoil fosfat

Disintesis dalam mitokondria dengan enzim sintetase kabamoil fosfat (irreversible)


Hiperamonemia kongenital tipe I (kerusakan enzim diatas) timbul gejala : muntah dan
keterlambatan psikomotor dan kadar glutamin meningkat
2. Pembentukan Sitrulin
Dalam mitokondria dengan enzim transkarbamoilase ornitin (irreversble). Kerusakan
enzim ini menimbulkan penyakit. Hiperamonemia kongenital tipe II, dengan gejala seperti
diatas dan ditemukannya metabolit pirimidin dalam urine.
3. Pembentukan Arginosuksinat
Diperlukan enzim sintetase arginosuksinat. Kerusakan enzim ini menimbulkan
sitrulinuria
4. Pembentukan Arginin
Bantuan enzim argino-suksinase. Kerusakan enzim menimbulkan Arginonosuksinat
asidemia
5. Pembentukan Urea
Dibantu oleh enzim arginase
Kelima reaksi diatas terjadi dalam suatu siklus urea dan kemudian urea dikeluarkan dari
tubuh melalui ginjal.
Kegagalan ginjal akan menimbulkan suatu keadaan yang disebut dengan Uremia
o mual, muntah, koma (koma uremik) dan dapat menimbulkan kematian.
o Terapi dengan alat Hemodialisa.
Sumber Asam Amino
Asam amino yang beredar dalam darah dapat berasal dari : katabolisme protein
makanan, sintesis dalam tubuh
Protein makanan
Protein yang berasal dari makanan mengandung 20 macam/jenis asam amino yang
penting secara biologis.

Dalam lambung : Enzim Pepsin dan Renin dalam suasana asam (pH 1) terjadi denaturasi
protein.
Dalam sel-sel mukosa usus halus : Tripsin dan kimotripsin, Aminopeptidase dan
karboksipeptidase
Asam-asam amino yang terbentuk, secara aktif ditransport ke dalam darah porta dan
kemudian ke sel-sel tubuh untuk homeostasis. Asam amino yang terus menerus beredar
dalam darah 2-6 mmol/L. Pengeluaran asam amino terutama melalui hati, sedikit melalui
ginjal dan otot.
Sintesis dalam tubuh :
Asam amino hasil pencernaan makanan tidak terdapat dalam perbandingan seperti
yang diperlukan oleh tubuh, oleh karena itu perlu disintesis dalam tubuh, terutama asam
amino nonesensial.
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis dalam jumlah yang
cukup yaitu : fenilalanin, valin, triptofan, treonin, isoleusin, metionin, histidin, arginin,leusin
dan lisin (Pvt Tim Hall)
Katabolisme kerangka karbon
Dalam penelitian terbukti bahwa ada kemampuan interkonversi antara :
Kerangka karbon lemak, karbohidrat dan protein.
Setiap asam amino dapat dikonversi jadi :

Karbohidrat (13 aa)

Lemak (leusin)

Karbohidrat dan lemak (5 aa)

Sebelum terjadi katabolisme kerangka karbon didahului oleh pengeluaran nitrogen alfaamino.
Kelainan Bawaan Metabolisme Asam Amino
1. Fenilketonuria
a. Defisiensi enzim fenilalanin hidroksilase

b. Cacat bawaan
c. Keterlambatan mental
d. Dalam urine terdapat : fenil piruvat, fenil asetat, fenil laktat
2. Alkaptonuria
a. Defisiensi enzim homogentisat oksidase
b. Homogentisat dengan bantuan oksigen menjadi hitam
c. Klinis tak ada
3. Sistinuria
a. Kelainan ginjal / absorbsi kurang
b. Batu ginjal (sistin)
c. Dalam urine terdapat : sistin, lisin, arginin
4. Urine sirup Mapel
a. Defisiensi enzim -keto dekarboksilase
b. Kurang dari 1 minggu meninggal
c. Dalam urine terdapat : valin, isoleusin, leusin, asam2 keto

Anda mungkin juga menyukai