Hay adalah hijauan makanan ternak yang sengaja dipotong dan dikeringkan agar
bisa diberikan kepada ternak pada kesempatan yang lain. Menurut Nitis dkk.,
(1991) hay merupakan proses pengawetan hijauan dengan cara di keringkan
dibawah sinar matahari maupun menggunakan mesin pengering (dryer).
A. Tujuan Pembuatan Hay
Tujuan dari pembuatan hay adalah untuk mengurangi tingkat kandungan
air dari hijauan hingga pada suatu level dimana menghambat aksi dari
enzim-enzim baik yang dihasilkan oleh tanaman maupun mikrobial (Mc
Donald, dkk, 2002). Untuk menghasilkan hay dengan kualitas yang tinggi
minimal harus mempertemukan dua kondisi: hijauan yang dipanen dengan
kualitas yang bagus dan pengeringan hijauan dengan meminimalkan
kehilangan nutrisi (Sullivan,1973).
Dari pernyataan tersebut tentunya dalam pembuatan Hay dapat
diketahui tujuannya yaitu untuk :
1. Dengan menyeragamkan waktu panen agar tidak menganggu pertumbuhan
pada periode berikutnya, sebab tanaman yang seragam akan memiliki daya
cerna yang lebih tinggi.
2. Agar tanaman hijauan (pada waktu panen yang berlebihan) dapat disimpan
untuk jangka waktu tertentu sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam
mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau.
B. Metode Pembuatan Hay
dan hay yang dihasilkan dari proses pengawetan yang baik dapat
dipertahankan keawetannya dalam waktu yang lama dengan sedikit
kehilangan zat makanan yang dikandungnya.
2. Kerugian Pembuatan Hay
Kerugian pembuatan hay dapat terjadi pada saat pra pembuatan, proses
pembuatan maupun pada pasca pembuatan.
Kerugian Pra Pembuatan
Hijauan yang akan diolah harus dipanen saat menjelang berbunga
(berkadar protein tinggi, serat kasar dan kadar air optimal), Jika kadar air
terlalu tinggi, sementara proses pembuatannya tidak sempurna, maka hay
yang diperoleh berjamur sehingga menyebabkan kualitasnya rendah.
Di Indonesia limbah pertanian terutama jerami padi banyak diolah menjadi
hay karena hasilnya berlimpah, tidak perlu menanam khusus tinggal
mengumpulkan saja sehingga penggunaannya menjadi sangat populer,
meskipun rendah nutrisi. Sehingga perlu perlakuan khusus dengan
penambahan garam atau baking soda atau pengawet lainnya untuk
meningkatkan palatabilitas dan menekan pertumbuhan jamur. Selain itu
pencacahan menjadi ukuran lebih kecil juga sangat penting untuk
meningkatkan kecernaan
Kerugian Proses Pembuatan
Kerugian yang terjadi pada pembuatan hay di lapangan dapat
disebabkan oleh shattering, respirasi dari hijauan yang dipotong
kualitas
menurun
karena
turunnya
palatabilitas
dan
Kualitas hay yang disimpan dipengaruhi oleh kadar air terakhir waktu
hay akan disimpan, lamanya waktu penyimpanan dan kelembaban
lingkungan sekitarnya. Kadar air terakhir waktu hay akan disimpan
berkisar antara 15-16%. Penyimpanan hay yang dilakukan sebelum
cukup kering / mengandung kadar air yang berlebihan akan mudah
tumbuh jamur, hal ini tidak baik untuk pakan ternak.