Anda di halaman 1dari 15

DIAGNOSIS DAN INDIKASI TRANSFUSI DARAH

PADA ANEMIA APLASTIK


M Rizqa Fauzi
Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum
Pusat Sanglah Denpasar
ABSTRAK
Anemia aplastik merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kegagalan dari sumsum tulang
untuk memproduksi komponen sel-sel darah sehingga mengakibatkan anemia yang disertai
pansitopenia. gejala-gejala yang timbul akan sesuai dengan sel-sel darah yang mengalami
penurunan. Anemia aplastik merupakan penyakit yang berat dan kasusnya jarang dijumpai.
The International Aplastic Anemia and Agranulocytosis Study menemukan insiden
terjadinya anemia aplastik di Eropa sekitar 2 dari 1.000.000 pertahun. Insiden di Asia 2
sampai 3 kali lebih tinggi dibandingkan di Eropa. Di China insiden diperkirakan 7 kasus
per 1.000.000 orang dan di Thailand diperkirakan 4 kasus per 1.000.000 orang. Frekwensi
tertinggi terjadi pada usia 15 dan 25 tahun, puncak tertinggi kedua pada usia 65 dan 69
tahun. Penyebab anemia aplastik sebagian besar (50-70 %) masih belum diketahui dengan
pasti. Penegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang baik laboratorium maupun radiologis. Salah satu penanganan anemia aplastik
yaitu transfusi darah. Transfusi darah pada anemia aplastik sangat diperlukan bila kadar
haemoglobinnya < 7 g/dl dan trombositnya <20.000/L.
Kata kunci : anemia aplastik, pansitopenia, haemoglobin, trombosit

DIAGNOSTIC AND INDICATION OF BLOOD TRANSFUSION


IN APLASTIC ANEMIA
ABSTRACT
Aplastic anemia is a disease caused by a failure of the bone marrow to produce blood cells
components resulting anemia with pancytopenia. symptoms will arise according to the
blood cells decreased. Aplastic anemia is a rare and severe disease. The International
Aplastic anemia and agranulocytosis Study found the incidence of aplastic anemia in
Europe about 2 than 1,000,000 per year. Incidents in Asia 2 to 3 times higher than in
Europe. In China, the incidence is estimated to 7 cases per 1,000,000 people and in
Thailand is estimated to 4 cases per 1,000,000 people. The highest frequency at 15 and 25
years, the second highest peak at age 65 and 69 years. The cause of aplastic anemia
majority (50-70%) is unknown. Enforcement of diagnosis based on history, physical
examination, laboratory investigations and radiological either. One treatment in aplastic
anemia is a blood transfusion. Blood transfusion in aplastic anemia is necessary when
haemoglobin levels <7 g / dl and platelet count <20.000/L.
Keywords : aplastic anemia, pancytopenia, haemoglobin, platelet

klinis yang paling sering nampak adalah

PENDAHULUAN
Anemia

aplastik

kegagalan

definisikan

sumsum

tulang

sebagai
untuk

demam dan nyeri. Dan bila terjadi


trombositopenia

maka

akan

mudah

memproduksi komponen sel-sel darah.1

mengalami pendarahan seperti perdarahan

Anemia aplastik adalah Anemia yang

gusi, epistaksis, petekia, ekimosa dan

disertai oleh pansitopenia pada darah tepi

lain-lain.3,4

yang disebabkan kelainan primer pada

Anemia

aplastik

merupakan

sumsum tulang dalam bentuk aplasia atau

penyakit yang berat dan kasusnya jarang

hipoplasia tanpa adanya infiltrasi, supresi

dijumpai.

atau

Anemia

pendesakan

sumsum

tulang.

The
and

International

Aplastic

Agranulocytosis

Study

Pansitopenia sendiri adalah suatu keadaan

menemukan insiden terjadinya anemia

yang

anemia,

aplastik di Eropa sekitar 2 dari 1.000.000

leukopenia, dan trombositopenia dengan

pertahun. Insiden di Asia 2 sampai 3 kali

segala

ditandai

oleh

adanya

manifestasinya.2

Gejala-gejala

lebih tinggi dibandingkan di Eropa. Di

yang timbul akan sesuai dengan jenis sel-

China insiden diperkirakan 7 kasus per

sel darah yang mengalami penurunan.

1.000.000

Jika eritrosit yang menurun maka akan

diperkirakan 4 kasus per 1.000.000 orang.

menimbulkan gejala anemia dari ringan

Frekwensi tertinggi terjadi pada usia 15

sampai berat, antara lain lemah, letih,

dan 25 tahun, puncak tertinggi kedua

lesu,

pada usia 65 dan 69 tahun.1,5

pucat,

pusing,

sesak

nafas,

orang

dan

di

Thailand

penurunan nafsu makan dan palpitasi.


Bila terjadi leukositopenia maka terjadi
peningkatan resiko infeksi, penampakan
3

sumsum tulang dan karena kerusakan

Etiologi
Penyebab

anemia

sendiri

pada microenvironment. Gangguan pada

sebagian besar (50-70%) tidak diketahui

sel induk pluripoten ini menjadi penyebab

atau bersifat idiopatik disebabkan karena

utama terjadinya anemia aplastik. Sel

proses

induk

penyakit

aplastik

yang

berlangsung

pluripoten

yang

mengalami

perlahan-lahan.2 anemia aplastik biasanya

gangguan

disebabkan oleh dua faktor penyebab

berkembang menjadi sel-sel darah yang

yaitu faktor primer dan sekunder.3 Untuk

baru. Umumnya hal ini dikarenakan

faktor

kurangnya jumlah sel induk pluripoten

primer

kongenital

disebabkan

(Fanconi,

kelainan

nonFaconi

gagal

membentuk

atau

dan

ataupun karena fungsinya yang menurun.

dyskeratosis congenital) dan idiopatik.

Penanganan yang tepat untuk individu

Faktor sekunder yang berasal dari luar

anemia aplastik yang disebabkan oleh

tubuh, bisa diakibatkan oleh paparan

gangguan pada sel induk adalah terapi

radiasi bahan kimia dan obat, ataupun

transplantasi sumsum tulang.1,5

oleh karena penyebab lain seperti infeksi

Kerusakan

pada

microenvironment,

virus (hepatitis, HIV, dengue), radiasi,

ditemukan gangguan pada mikrovaskuler,

dan akibat kehamilan.1,3

faktor humoral (misalkan eritropoetin)

Patofisiologi

maupun bahan penghambat pertumbuhan

Patofisiologi dari anemia aplastik bisa

sel. Hal ini mengakibatkan gagalnya

disebabkan oleh dua hal yaitu kerusakan

jaringan

pada sel induk pluripoten yaitu sel yang

berkembang.

mampu berproliferasi dan berdiferensiasi

microenvironment

menjadi sel-sel darah yang terletak di

lingkungan sekitar sel induk pluripoten

sumsum

tulang

Gangguan
berupa

untuk
pada
kerusakan

sehingga

menyebabkan

kemampuan

sel

kehilangan

tersebut

untuk

Dari anamnesis bisa kita dapatkan


keluhan

pasien

mengenai

gejala-

berdiferensiasi menjadi sel-sel darah.

gejala seputar anemia seperti lemah,

Selain itu pada beberapa penderita anemia

letih, lesu, pucat, pusing, penglihatan

aplastik ditemukan sel inhibitor atau

terganggu, nafsu makan menurun,

penghambat pertumbuhan sel. Hal ini

sesak

dapat dibuktikan dengan adanya limfosit

berdebar. Selain gejala anemia bisa

T yang menghambat pertumbuhan sel-sel

kita temukan keluhan seputar infeksi

sumsum tulang. 1,5

seperti demam, nyeri badan ataupun

DIAGNOSIS ANEMIA APLASTIK

nafas

serta

jantung

yang

adanya riwayat terjadinya perdarahan

Untuk menegakkan diagnosis anemia

pada gusi, hidung, dan dibawah kulit.

aplastik dan menyingkirkan berbagai

Kita juga bisa menanyakan apakah

kemungkinan

penyebab

anggota keluarga lain mengeluhkan

pansitopenia sehingga tidak meragukan

gejala seperti ini atau apakah gejala

hasil

dapat

ini sudah terlihat sejak masih kecil

melakukan

atau tidak? Dimana nantinya akan

penyakit

diagnosisnya,

memulainya

kita

dengan

anamnesis seputar keluhan dari pasien,

dapat

kemudian melakukan pemeriksaan fisik

anemia aplastik ini sendiri. Apakah

dan

karena

pemeriksaan

pemeriksaan
radiologis.
1. Anamnesis

penunjang

laboratorium

baik
ataupun

mengetahui

bawaan

penyebab

(kongenital)

dari

atau

karena didapat.3,4,6
2. Pemeriksaan fisik
Kita akan menegaskan kembali apa
yang sudah dikeluhkan oleh pasien
5

dengan melakukan pemeriksaan fisik

biasanya

dimana nantinya akan kita dapatkan

penyakit, pansitopenia tidak selalu

tanda-tanda

anemia

ditemukan. Anemia dihubungkan

misalkan konjunctiva, mukosa serta

dengan indeks retikulosit yang

ekstrimitas

Adanya

rendah, biasanya kurang dari 1%

perdarahan pada gusi, retina, hidung,

dan kemungkinan nol walaupun

kulit,

eritropoetinnya tinggi.

dari

yang

gejala

pucat.

melena dan hematemesis

pada

stadium

awal

Jumlah

(muntah darah). Dan juga tanda-tanda

retikulosit absolut kurang dari

peradangan.3,4,6

40.000/L

3. Pemeriksaan laboratorium

monosit

(40x109/L).
dan

netrofil

Jumlah
rendah.

Pada pemeriksaan laboratorium, bisa

Jumlah netrofil absolut kurang

kita melakukan beberapa tes. Antara

dari 500/L (0,5x109/L) serta

lain :

jumlah trombosit yang kurang dari

a. Pemeriksaan darah lengkap

30.000/L(30x109/L)

Pada pemeriksaan darah lengkap

mengindikasikan derajat anemia

kita dapat mengetahui jumlah

yang berat dan jumlah netrofil

masing-masing sel darah baik

dibawah

eritrosit,

leukosit

maupun

menunjukkan

trombosit.

Apakah

mengalami

penurunan

atau

pansitopenia.

200/L

(0,2x109/L)

derajat

penyakit

yang sangat berat.5 Jenis anemia


aplastik

adalah

anemia

Pasien dengan anemia aplastik

normokrom normositer. Adanya

mempunyai

eritrosit muda atau leukosit muda

derajat

bermacam-macam

pansitopenia.

Tetapi

dalam darah tepi menandakan


6

bukan anemia aplastik. Persentase

sumsum tulang adalah tulang

retikulosit umumnya normal atau

pelvis, sekitar 2 inchi disebelah

rendah.

tulang

Ini

dapat

dibedakan

belakang.

Pasien

akan

dengan anemia hemolitik dimana

diberikan lokal anastesi untuk

dijumpai sel eritrosit muda yang

menghilangkan

ukurannya lebih besar dari yang

Kemudian akan dilakukan sayatan

tua dan persentase retikulosit yang

kecil pada kulit, sekitar 1/8 inchi

meningkat.3,6

untuk

nyerinya.

memudahkan

masuknya

jarum. Untuk aspirasi digunakan


jarung yang ukuran besar untuk
mengambil sedikit cairan sumsum
tulang (sekitar 1 teaspoon). Untuk
biopsi, akan diambil potongan
kecil

berbentuk

bulat

dengan

diameter kurang lebih 1/16 inchi


dan panjangnya 1/3 inchi dengan
Gambar 1. Hapusan darah tepi pada
anemia aplastik3

menggunakan

jarum.

Kedua

sampel ini diambil di tempat yang

b. Pemeriksaan Sumsum tulang

sama, di belakang dari tulang

Pada pemeriksaan sumsum tulang

pelvis dan pada prosedur yang

dilakukan pemeriksaan biopsi dan

sama.7 Tujuan dari pemeriksaan

aspirasi.

ini untuk menyingkirkan faktor

Bagian

yang

akan

dilakukan biopsi dan aspirasi dari

lain

yang

menyebabkan
7

pansitopenia seperti leukemia atau

lemak.1

myelodisplastic syndrome (MDS).

keganasan

Pemeriksaan sumsum tulang akan

menyebabkan penurunan jumlah

menunjukkan

sel-sel hematopoetik namun dapat

secara tepat jenis

pada

leukemia
lainnya

dengan

atau
juga

dan jumlah sel dari sumsum

dibedakan

tulang yang sudah ditandai, level

aplastik.

dari sel-sel muda pada sumsum

keganasan lainnya terdapat sel-sel

tulang (sel darah putih yang

leukemia atau sel-sel kanker.8

Pada

anemia

leukemia

atau

imatur) dan kerusakan kromosom


(DNA) pada sel-sel dari sumsum
tulang yang biasa disebut kelainan
sitogenik.4

Pada

anaplastik

didapat, tidak ditemukan adanya


kromosom.6

kelainan

Pada

sumsum tulang yang normal, 4060% dari ruang sumsum secara


khas

diisi

dengan

sel-sel

hematopoetik (tergantung umur


dari pasien). Pada pasien anemia

Gambar 2 Gambaran sumsum

aplastik secara khas akan terlihat

tulang normal (kiri) dan

hanya

ada

beberapa

sel

hematopoetik dan lebih banyak

sumsum tulang pada pasien


anemia aplastik (kanan)5

diisi oleh sel-sel stroma dan


8

c. Pemeriksaan Flow cytometry dan

virus

hepatitis

diketahui.

Hybridization)

aplastik terjadi 2-3 bulan setelah

Kedua pemeriksaan ini merupakan

episode

pemeriksaan

Pada

kebanyakan sering pada anak laki-

pemeriksaan Flow cytometry, sel-

laki. Darah harus di tes antibodi

sel

dari

hepatitis A, antibodi hepatitis C,

sumsum tulang, tujuannya untuk

antigen permukaan hepatitis B,

mengetahui jumlah dan jenis sel-

dan virus Epstein-Barr (EBV).

sel yang terdapat di sumsum

Sitomegalovirus dan tes serologi

tulang. Pada pemeriksaan FISH,

virus lainnya harus dinilai jika

secara langsung akan disinari oleh

mempertimbangkan dilakukannya

cahaya pada bagian yang spesifik

BMT

dari

Transplantasion).

darah

akan

kromosom

tujuannya

untuk

diambil

atau

gen.

akut

(Bone

dari

telah

FISH (Fluorescence In Situ

spesifik.

Onset

yang

anemia

hepatitis

dan

Marrow
Parvovirus

mengetahui

menyebabkan aplasia sel darah

apakah terdapat kelainan genetic

merah namun bukan merupakan

atau tidak.4

anemia aplastik.8

d. Tes fungsi hati dan virus

e. Level vitamin B-12 dan Folat

Tes fungsi hati harus dilakukan

Level vitamin B-12 dan Folat

untuk mendeteksi hepatitis, tetapi

harus diukur untuk menyingkirkan

pada pemeriksaan serologi anemia

anemia megaloblastik yang mana

aplastik post hepatitis kebanyakan

ketika dalam kondisi berat dapat

sering negative untuk semua jenis

menyebabkan pansitopenia.8
9

4. Pemeriksaan Radiologis
a. Pemeriksaan

tulang berlemak dan sumsum

X-ray rutin

tulang berselular.6

dari

tulang radius untuk menganalisa


kromosom

darah

menyingkirkan

tepi

d. Radionucleide

untuk

diagnosis

dari

anemia fanconi.8

Bone

Marrow

Imaging

(Bone

marrow

Scanning).

Luasnya

kelainan

sumsum tulang dapat ditentukan

b. USG abdominal untuk mencari

oleh

scanning

tubuh

setelah

pembesaran dari limpa dan/ atau

disuntikkan

pembesaran kelenjar limfa yang

radioaktif technetium sulfur yang

meningkatkan

akan

adanya

kemungkinan

penyakit

keganasan

terikat

sumsum

dengan

pada

tulang

koloid

makrofag

atau

iodine

hematologi sebagai penyebab dari

chloride yang akan terikat pada

pansitopenia. Pada pasien yang

transferin. Dengan bantuan scan

muda, letak dari ginjal yang salah

sumsum tulang dapat ditentukan

atau

daerah hemopoesis aktif untuk

abnormal

penampakan

merupakan

dari

anemia

memperoleh

Fanconi.8
c. Nuclear

sel-sel

guna

oemeriksaan sitogenik atau kultur


Magnetic

imaging

sel-sek induk.6

Resonance

merupakan

cara

Setelah

melakukan

semua

pemeriksaan yang terbaik untuk

pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis

mengetahui

dan

luas

perlemakan

karena dapat membuat pemisahan


tegas

antara

daerah

menyingkirkan

diagnosis

pembandingnya, maka hasil penemuan

sumsum
10

bisa

kita

masukkan

dalam

kriteria

a. Penurunan

selularitas

dengan

diagnosis untuk anemia aplastik. Kriteria

hilangnya atau menurunnya semua

diagnosis

sel hemopoetik atau selularitas

anemia

International

aplastik

menurut

Agranulocytosis

and

normal oleh hyperplasia eritroid

Aplastic Anemia Study Group (IAASG)

fokal dengan deplesi seri granulosit

adalah :2,4

dan megakariosit.

1. Satu dari tiga sebagai berikut:


a. Hemoglobin kurang dari 10 g/dL
atau hematokrit kurang dari 30%
(hemoglobin normalnya 13,8

b. Tidak

adanya

fibrosis

yang

bermakna atau infiltrasi neoplastik


4. Pansitopenia karena obat sitostatika
atau radiasi terapeutik harus dieklusi.

17,2 g/dL pada laki-laki dan 1215,6 g/dL pada perempuan dan

Setelah diagnosis ditegakkan, maka

hematokrit pada laki-laki 41-50%,

kita akan menentukan tingkat kaparahan

pada perempuan 35-46%. Berbeda

dari anemia aplastik. Untuk klasifikasi

tiap klinik atau rumah sakit).

derajat keparahan dari anemia aplastik

b. Trombosit kurang dari 50x109/L


(normalnya 150-450x109/L)
c. Leukosit kurang dari 3,5x109/L
(normalnya 4,5-10x109/L)

dapat dibagi menjadi 3 tingkatan sebagai


berikut :6
1. Anemia aplastik tidak berat dimana
sumsum

tulang

tidak

hiposeluler

2. Dengan retikolosit < 30x109/L (<1%)

namun sitopenia atau pansitopenia

3. Dengan gambaran sumsum tulang

tidak memenuhi kriteria berat.

(harus ada specimen yang adekuat):

2. Anemia

aplastik

berat

dimana

selulitas sumsum tulang < 25%,


11

sitopenia sedikitnya dua dari tiga seri

asimptomatik

sel darah yaitu hitung neutrofilnya

memiliki terapi spesifik lain, maka batas

<500/L,

<

kadar Hb yang lebih rendah dapat

retikulosit

diterima. Pada kasus anemia aplastik

hitung

20.000/L,

trombosit

hitung

absolute< 60.000/L

dengan

penyakitnya

berat dan sangat berat dengan jumlah

3. Anemia aplastik sangat berat, sama


seperti

dan/atau

kriteria

platelet <10.000/L (atau <20.000/L

anemia

dengan gejala demam) dianjurkan untuk

aplastik berat kecuali neutrofilnya <

memberikan tranfusi darah, tujuannya

200/L

untuk menjaga jumlah darah agar tetap

TRANFUSI DARAH PADA ANEMIA

dalam kadar normal.6,8 Ada 2 jenis

APLASTIK

transfusi darah yang sering diberikan

Tranfusi

darah

adalah

proses

pada

anemia

aplastik

yaitu

berupa

pemindahan darah atau komponen darah

transfusi sel darah merah dan trombosit.

dari seseorang (donor) ke orang lain

Transfusi leukosit tidak dianjurkan karena

(resipien). Dimana transfusi darah ini bisa

siklus hidupnya lebih singkat dan juga

berupa

efek samping yang ditimbulkannya lebih

darah

lengkap

komponen-komponen

atau
darah

hanya
yang

besar

dibandingkan

manfaatnya.4

dibutuhkan saja misalkan preparat sel

Sebelum melakukan tranfusi darah baik

darah

transfusi

merah

atau

trombosit.

Pada

sel

darah

merah

maupun

transfusi sel darah merah hampir selalu

trombosit, darah pasien akan di tes untuk

diindikasikan pada kadar Hemoglobin

melihat

(Hb) <7 g/dl, terutama pada anemia akut.

pendonor biasanya berlangsung selama 1

Transfusi dapat ditunda jika pasien

jam. Kemudian darah donor akan di

kecocokan

dengan

darah

12

saring dan di iridiasi untuk memindahkan


dan

menonaktifkan

sel,

disertai oleh pansitopenia pada darah tepi

resiko

yang disebabkan kelainan primer pada

buruk

sumsum tulang dalam bentuk aplasia atau

terhadap darah. Setelah itu diberikan

hipoplasia tanpa adanya infiltrasi, supresi

Tylenol dan Benadryl sebelum transfusi

atau

untuk mencegah demam, dan reaksi

Pansitopenia sendiri adalah suatu keadaan

alergi.

yang

fungsinya

untuk

terjadinya

respon

Dan

beberapa

Anemia aplastik adalah Anemia yang

menurunkan
imun

darah

pun

yag

siap

untuk

pendesakan

ditandai

sumsum

oleh

adanya

tulang.

anemia,

ditransfusi. Sedangkan untuk transfusi

leukopenia, dan trombositopenia dengan

trombosit

trombosit

segala manifestasinya. Penyebab anemia

<20.000/L dimana meningkatkan resiko

aplastik disebabkan oleh faktor primer

terjadinya pendarahan. Pada mulanya

dan sekunder, faktor primer disebabkan

diberikan trombosit donor acak. Tranfusi

kelainan kongenital (Fanconi, nonFaconi

trombosit

dan

diberikan

konsentrat

menyebabkan

bila

berulang
zat

dyskeratosis

congenital)

dan

anti

idiopatik. Faktor sekunder yang berasal

terhadap trombosit donor. Bila terjadi

dari luar tubuh, bisa diakibatkan oleh

sensitisasi, donor diganti dengan HLA-

paparan radiasi bahan kimia dan obat,

nya (orang tua atau saudara kandung atau

ataupun oleh karena penyebab lain seperti

pemberian gammaglobulin dosis terapi.

infeksi virus (hepatitis, HIV, dengue),

Timbulnya sensitisasi dapat diperlambat

radiasi,

dengan menggunakan donor tunggal.4,6

Penegakkan

RINGKASAN

pembentukan

dapat

anamnesis,

dan

akibat

kehamilan.

diagnosis

berdasarkan

pemeriksaan

fisik,

pemeriksaan penunjang baik laboratorium


13

maupun

radiologis.

Salah

satu

anemia

aplastik

yaitu

penanganan

3. Sembiring,

Samuel

Aplastik.

PK.

Anemia

Available

at

http:/www.morphostlab.com
transfusi darah dimana untuk menjaga
agar sel-sel darah tetap berada di level
yang aman. Pada anemia aplastik, darah

on: 11th of January

(Downloaded
2011)

4. Paquette, Ronald L. Your Guide to


Understanding

yang biasa didonorkan adalah sel darah


merah dan trombosit. Sel darah putih
tidak didonorkan karena efek sampingnya

Aplastic

Available

Anemia.

at

http://www.aamds.org/aplastic/files/d
ms/AplasticAnemiaGuide.pdf
(Downloaded on: 11th of January

lebih

besar

dari

manfaatnya.Indikasi

diberikan transfusi darah pada pasien


anemia

aplastik

bila

kadar

2011)
5. Segel, Goerge B and Marshall A.
Lichtman.

Aplastic

Anemia

Acquired and Inherited. P. 463-483.


hemoglobinnya kurang dari 7 g/dl dan
trombosit

kurang

dari

20.000/L.

Pemberian trombosit tidak berfungsi bila

Avalaible

at

http://www.mhprofessional.com/dow
nloads/products/0071621512/kaus_03
4-%280463-0484%29.fm.pdf

diberikan jangka lama karena akan

(Downloaded on : 11th of January

menimbulkan respon imun yang buruk.

2011)

DAFTAR PUSTAKA
1. Alkhouri, Nabiel and Solveig G
Ericson. Aplastic Anemia : Review of
Etiology and Treatment. Hospital
Physician ; 1999. P;46-52.
2. Bakta, I Made Prof,dr. Hematologi
Klinis Ringkas. Jakarta : EGC ; 2006 :
97-107.

6. Departemen Ilmu Penyakit Dalam.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam

Edisi IV. Jilid II. Jakarta : Pusat


Penerbitan

Ilmu

Penyakit

Dalam

FKUI ; 2006 : 627 633


7. Anonim. Aplastic Anemia. American
Cancer

Society.

Avalaible

www.cancer.org. (Downloaded

at

:
on:

11th of January 2011)


14

8. Marsh Judith CW, Sarah E. Ball,


Jamie Cavenagh, Phil Darbyshire,
Inderjeet Dokal, Edward C. Gordonsmith, et all. Guidelines for the
diagnosis and management of aplastic
anemia. England : British Journal of
Haematology ; 2009. 147 : 43-70

15

Anda mungkin juga menyukai