Pendahuluan
A. Latar Belakang
Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama diberbagai
tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi
pelayanan kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah proses dari
berbagai dimensi.
Bidan sebagai praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan
praktik berdasarkan evidence based Etika adalah penerapan dan proses dan
teori filsafat moral pada situasi nyata. Etilka dibagi menjadi tiga bagian,
meliputi:
1. Metaetika (etika)
2. Etika atau teori moral;
3. Etika praktik.
Etika atau teori moral untuk memformulasikan prosedur atau
mekanisme untuk memecahkan masalah etika. Etika praktik merupakan
penerapan etika dalam praktik sehari-hari, dimana dalam situasi praktik
ketika kecelakaan terjadi keputusan harus segera dibuat.
Guna etika adalah memberi arah bagi perilaku manusa tentang: apa
yang baik atau buruk, apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral
(akhlak), apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan
oleh setiap anggota didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam
hidupnya di masyarakat.
7. Menjaga kerahasiaan
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian Etika, Etiket, Moral dan Hukum
1. Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos
dalam bentuk tunggal mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku
manusia, adat, akhlak, waktu, perasaan, sikap dan cara berfikir. Dalam
bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat kebiasaan. Menurut filsuf
Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat
moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti: ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika
berasal dari bahasa Inggris Ethics, artinya pengertian, ukuran tingkah
laku atau perilaku manusia yang baik, yakni tindakan yang tepat yagn
Indonesia
(Poerwadarminta,
1953),
Etika
artinya
ilmu
memberikan
tuntunan
bagi
anggota
dalam
melaksanakan
pengabdian profesi.
Hukum
Hukum berhubungan erat dengan moral. Hukum membutuhkan
moral. Hukum tidak mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh moralitas.
Sebaliknya moral juga berhubungan erat dengan hukum. Moral hanya
sebatas hal yang abstrak saja tanpa adanya hukum. Contoh bahwa
mencuri itu adalah moral yang tidak baik, supaya prinsip etis ini berakar
di masyarakat maka harus diatur dengan hukum.
5
(akhlak), apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Kode etik suatu profesi
adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota didalam
melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.
C. Sistematika Etika
Sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam jenis dan
ragamnya antara lain :
1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang
tingkah laku manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hal mana
yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh
masyarakat.
2. Etika normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan
manusia, yang biasanya dikelompokkan menjadi :
a. Etika Umum : yang membahas berbagai hal yang berhubungan
dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil
b.
manusia
dalam
aktivitasnya,
Etika
individu
lebih
terapan
adalah
etika
yang
diterapkan
pada
profesi
Pada tahun 2001 ditetapkan oleh MPR-RI dengan ketetapakn MPRRI No. VI/MPR/ 2001 tentang Etika Kehidupan Bangsa. Etika
kehidupan bangsa bersumber pada agama yang universal dan nilainilai luhur budaya bangsa yaitu Pancasila. Etika kehidupan
berbangsa antara lain meliputi : Etika Sosial Budaya, Etika Politik
dan Pemerintahan, Etika Ekonomi dan Bisnis, Etika Penegakkan
Sumber Etika
Pancasila adalah sumber sumber nilai, maka nilai dasar
Pancasila dapat dijadikan sebagai sumber pembentukan
norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai
moral. Oleh karena itu, nilai pancasila juga dapat diwujudkan
kedalam
norma-norma
moral
(etik).
Norma-norma
etik
atas
pelayanan
yang
diterimanya.
Hak
pasti
hak yang harus diterima oleh bidan dan kewajiban yang harus
diberikan oleh pasien.
Menempatkan kebutuhan pasen di atas kepentingan
sendiri. Melindungi hak pasen untuk memperoleh keamanan
dan
pelayanan
yang
berkualitas
dari
perawat.
Selalu
kinerja
yang
ditampilkan
guna
memperoleh
hasil
perawat
dan
bidan
;nformasi
yang
meliputi
mendapat
pendampingan
suami
atau
di
rumah
terhadap
penyakit
sakit
yang
tersebut
(second
dideritanya,
opinion)
sepengatahuan
Prognosisnya
dirinya
dan
atas
mengakhiri
tanggungjawab
pengobatan
sendiri
serta
sesuadah
berhak
menjalankan
ibadah
sesuai
12
dan
atau
penangungnya
berkewajiban
untuk
yang
selalu
disepakati/perjanjian
yang
telah
dibuatnya.
HAK BIDAN
1. Bidan
berhak
mendapat
perlindungan
hukum
dalam
berhak
memperoleh
kesempatan
13
untuk
wajib
merahasiakan
segala
sesuatu
yang
wajib
meminta
persetujuan
tertulis
14
(informed
wajib
menambah
mengikuti
ilmu
perkembangan
pengetahuannya
melalui
IPTEK
dan
pendidikan
15
yang
merupakan
bidang
pekerjaan
profesi
"suatu
pernyataan
untuk
melaksanakan
praktik
dalam
bidang
16
tinggi
martabat
dan
citra
profesi
Dalam hal ini yang dijaga adalah image dad pihak luar
atau masyarakat mencegah orang luar memandang
rendah atau remeh suatu profesi. Oleh karena itu, setiap
kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk
tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat
mencemarkan nama baik profesi di dunia luar. Dari segi
ini kode etik juga disebut kode kehormatan.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahtraan para
anggota
Yang dimaksud
material
dan
kesejahteraan
spiritual
atau
ialah
mental.
kesejahteraan
Dalam
hal
17
profesinya.
Oleh
karena
itu
kode
etik
agar
meningkatkan
profesi
mutu
selalu
profesi
berusaha
sesuai
dengan
untuk
bidang
18
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mempelajari prinsip etika dan moralitas dalam
pelayanan kebidanan, kami menyimpulkan bahwa pentingnya
etika dan kode etik yang mengatur perilaku bidan dalam
melaksanakan
praktek
dan
seluruh
aspek
pengabdian
20
B. Saran
1. Pasien diberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan
profesi bidan tanpa diskriminasi
2. Bidan berhak mematuhi peraturan rumah sakit sesuai
dengan hubungan hukum antara bidan tersebut dengan
rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia
bekerja.
3. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan
sesuai dengan standar profesi dengan menghormati hakhak pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Heni
Puji
Wahyuningsih.
2009.
Etika
Profesi
Kebidanan,
Fitramaya, Yogyakarta
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2004. Etika dan Kode Etik
Kebidanan, Jakarta.
21
22
MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Ketua
: Lia Lestari
Sekretaris
: Reni Yunita
Anggota
: Ayma Gustina
Nuning ragayu
23
Reni Yunita
Nova Sari Oktami
Rike Niate
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Pengasih Lagi Maha Penyayang, yang telah memberikan taufik
dan hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini
Salawat
dan
salam
semoga
tercurah
selalu
kepada
menyadari
bahwa
makalah
ini
masih
ada
Untuk
itu
penulis
mohon
maaf
dan
kami
24
Penulis
DAFTAR ISI
i
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................
A. Latar Belakang......................................................
B. Rumusan Masalah.................................................
1
2
25
BAB II PEMBAHASAN..........................................................
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
3
6
7
8
8
9
15
BAB IV PENUTUP.................................................................
18
A. Kesimpulan ...........................................................
B. Saran ....................................................................
18
18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................
19
ii
26