KONSEP DASAR PENILAIAN

Kelompok 3

Rahmad Riefky Rizqianto

115030401111036
Sofia Dwi Yuliani 115030400111067
Resty Mada Pertiwi 115030407111045
Melisa LD. Sadiq 115030407111065

Konsep Dasar Penilaian

Praktik penilaian berkisar pada seperangkat prinsip-prinsip
yang sama dengan aksioma-aksioma penggunaan
matematika. Prinsip-prinsip penilaian tersebut dapat
ditinjau dari segi ilmu hukum, fisik-geografis, sosial,
maupun ekonomi.

Atribut-atribut yang melekat pada tanah

yang menjadi dasar nilai real estate, yaitu:

Setiap bidang tanah adalah unik, baik

dari segi komposisi fisik maupun lokasi.
Tanah secara fisik tidak dapat
dipindahkan
Tanah merupakan benda yang tahan
lama
Persediaan tanah terbatas
Tanah berguna untuk manusia

Harga, Nilai dan Biaya

Dalam bidang penilaian, harga, biaya dan nilai merupakan
tiga hal yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga sering
dan mudah sekali tertukar dalam wujud pengungkapannya.

Harga

Sejumlah uang yang disepakati

karena
suatu
transaksi
atau
pertukaran suatu barang yang
terjadi dalam pasar, dimana penjual
dan
pembeli
mempunyai
pengetahuan yang layak mengenai
fakta-fakta yang relevan dan lepas
sama sekali dari paksaan

Biaya

Nilai

Sejumlah uang yang dikeluarkan

dalam
pembuatan
atau
pembangunan suatu properti, yang
meliputi
biaya
material,
biaya
perijinan,
upah
pembuat/pekerja/tukang/buruh, dan
biaya tidak langsung lainnya
Klaim dalam bentuk uang terhadap
semua hak atas harapan keuntungan
yang akan datang, baik yang
berwujud
maupun
yang
tidak
berwujud
yang
timbul
karena
pemilikan suatu properti

Jenis-Jenis Nilai

Nilai Investasi
Nilai Guna
Nilai Taksiran
Nilai Asuransi
Nilai Pasar Wajar
Nilai Sisa
Nilai Sewa
Nilai Wajar
Nilai Tukar
Nilai Perusahaan
Goodwill

Ciri-ciri nilai
Ciri-ciri nilai, antara lain:

Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil

interaksi antarwarga masyarakat.

Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan

lahir).

Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)

Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan

dan kepuasan sosial manusia.

Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan

kebudayaan yang lain.

Dapat memengaruhi pengembangan diri sosial

Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga

masyarakat.

Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk

Properti dan Real Estate

Dalam dunia penilaian, properti dapat dibagi dalam :
1. Properti riil (real property), diketahui dalam bentuk
tanah, bangunan dan sarana pelengkapnya, atau lebih
dikenal dengan real estate, properti ini juga dikenal
dengan realty.
2. Properti personal (personal property), terdiri dari :
. Berwujud (tangible), merupakan semua properti berwujud
selain tanah, bangunan dan sarana pelengkapnya.
Contohnya mesin jahit, kendaraan bermotor, perhiasan,
dll.
. Tidak berwujud (intangible). Properti ini dapat ditemui
dalam bentuk saham, uang, merk dagang, goodwill dan
sejenisnya.

Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Nilai
Nilai suatu properti tidak terbentuk dengan
sendirinya. Suatu properti akan memiliki nilai
apabila memiliki empat faktor yang dapat
menunjang terciptanya nilai properti yaitu
keinginan (desire), kegunaan (utility),
kelangkaan (scarcity), dapat dipindahtangankan
dan daya beli yang efektif (transferability and
effective purchasing power). Secara matematis
dapat diformulasikan sebagai V=f(D,U,S,T)
dimana D untuk demand and desire, U untuk
utility, S untuk scarcity, T untuk transferability

Penjelasan keempat faktor tersebut yakni sebagai berikut :

a) Permintaaan (Demand): suatu obyek member kontribusi nilai
disebabkan oleh adanya kebutuhan untuk memiliki/mendapatkannya.
Hal ini berarti bahwa nilai adalah suatu sifat yang terkandung dalam
obyek itu sendiri.
b) Kegunaan (utility): kemampuan untuk memuaskan suatu kebutuhan
atau keinginan manusia, kegunaan umumnya tergantung pada
penggunaan obyek tetapi kegunaan mencakup lebih dari
penggunaannya saja. Suatu obyek yang berguna (pada saat yang
sama) mungkin tidak mempunyai kegunaan, tergantung dari
keinginan individu yang berbeda.
c) Kelangkaan (scarcity): terbatasnya jumlah atau persediaan suatu
barang. Suatu obyek akan mempunyai nilai jika pada tingkat tertentu
obyek tersebut mempunyai kegunaan dan kelangkaan. Tidak ada
suatu obyek yang dapat mempunyai nilai, kecuali pada tingkat
tertentu obyek itu mempunyai kegunaan dan kelangkaan.
d) Dapat dipindahtangankan (transferability): kemampuan keuangan dari
pembeli untuk mendapatkan/memperoleh suatu barang. Daya beli
atau kemampuan untuk berpartisipasi dalam pasar memungkinkan
seseorang untuk memuaskan keinginannya dalam memperoleh
sesuatu, dan karenanya dapat dipindahtangankan.

Investasi Pesaing dan Pengganti

Properti
Jenis pesaing dalam properti tersebut nantinya dapat kita golongkan menjadi 4 macam
antara lain :
1. Spekulan.
Disebut spekulan, karena mereka dalam keputusan membeli properti hanya berdasarkan
informasi bahwa harga properti akan mengalami kenaikan karena akan ada
pengembangan wilayah, misal akan dibangun pusat perkantoran, mall dll.
2. Pedagang
Pedagang adalah orang yang melakukan jual beli properti. Pedagang dalam mengambil
keputusan membeli properti ketika harga yang ditawarkan jauh dibawah harga pasar,
sehingga mempunyai kemungkinan keuntungan yang maksimal.
3. Developer (pengembang).
Developer adalah golongan yang melakukan jual beli properti dengan cara membebaskan
lahan yang luas dan mereka memberi nilai tambah diatas lahan tersebut dengan
bangunan yang mempunyai nilai jual yang tinggi, sehingga mereka bisa mendapatkan
keuntungan yang maksimal.
4. Investor.
Investor yaitu orang yang membeli properti dengan dasar keputusan jangka panjang. Para
investor tidak akan menjual investasi propertinya, walaupun disaat harga properti tersebut
mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dilakukan karena seorang investor
sudah tahu pasti dari awal, bahwa properti yang dibelinya akan menghasilkan pendapatan
yang cukup bagus, sehingga setiap bulannya mereka akan menghasilkan pendapatan yang
signifikan tanpa pemiliknya terlibat didalamnya, sehingga para investor tahu bahwa
properti mereka akan selalu bekerja untuk mereka (Passive Income).

SEKIAN DAN TERIMA KASIH