KRATHWOHL
taksonomi
belajar
mengajar
dan
asesmen.
Taksonomi
tersebut
direpresentasikan dalam dua dimensi yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan. Dimensi kognitif meliputi: (1) mengingat, (2) memahami, (3)
menerapkan, (4) menganalisis, (5) mengevaluasi, (6) mencipta. Dimensi pengetahuan
meliputi: (1) pengetahuan faktual, (2) pengetahuan konseptual, (3) pengetahuan
prosedural, (4) pengetahuan metakognisi.
Kata Kunci:Tabel taksonomi Bloom, dimensi kognitif, dimensi pengetahuan
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelum mengenal revisi taksonomi Bloom, marilah kita mengenang Ki
Hadjar Dewantoro sebagai Platform pendidikan karakter bangsa Indonesia yang lahir
pada 02 Mei 1899. Salah satu ajarannya tertuang dalam tiga kalimat, yaitu: Ing ngarsa
sung tuladha. Ing madya mbangun karsa. Tut wuri handayani. Sehingga tanggal 02
Mei dijadikan sebagai hari Pendidikan Nasional untuk menghormati beliau sebagai
pelopor pendidikan Indonesia. Ing ngarsa sung tuladha, artinya ketika berada di depan
dapat memberikan teladan, contoh, dan panutan. Ing madya mbangun karsa, artinya
ketika berada di tengah, hendaknya bisa menjadi penyatu tujuan dan cita-cita peserta
didiknya. Seorang guru senantiasa berkonsolidasi memberikan bimbingan dan
mengambil keputusan dengan musyawarah dan mufakat yang mengutamakan
kepentingan peserta didik di masa depannya. Tut wuri handayani, artinya ketika
berada di belakang, hendaknya bisa memberikan dorongan dan motivasi, sehingga
peserta didik memiliki semangat dan daya juang dalam mengembangkan potensi
dirinya.
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein berarti untuk mengklasifikasi
dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarkhi dari sesuatu
atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Suatu contoh taksonomi hewan, taksonomi
tumbuhan dan yang akan dibahas dalam makalah ini taksonomi belajar mengajar dan
menilai.
Dalam kaitan dengan taksonomi Bloom ini, Ki Hadjar Dewantoro pada tahun
1936 telah mengembangkan Cipta, Rasa dan Karsa. 20 tahun kemudian Benyamin
S. Bloom dkk. mengembangkan tujuan pendidikan dalam tiga ranah: Kognitif, afektif
dan psikomotor, yang dipublikasikan pada tahun 1956 dengan judul TAXONOMY
OF EDUCATIONAL OBJECTIVES: The Classification of Educational Goals.
Cukup lama kita mengenal Taksonomi Tujuan Pendidikan (Educational Objective
Taxonomy) dari Bloom, yang biasa dikenal dengan Taksonomi Bloom. Taksonomi itu
menunjukkan adanya 6 buah tingkatan knowledge, comprehension, application,
analysis, synthesis, dan evaluation yang sudah biasa kita simbulkan dengan C 1, C2,
C3, C4, C5, dan C6. Taksonomi itu menjadi sering digunakan untuk membuat kisi-kisi
tes, baik tes formatif maupun tes sumatif. Tidak jarang juga digunakan untuk
merancang tes objektif tertentu.
Dengan semakin berkembangnya aspek-aspek psikologi termasuk psikologi
belajar, melalui banyak diskusi berbagai kelompok, muncullah pemikiran-pemikiran
yang semakin cermat. Dalam psikologi belajar jelas ada komponen penting yang
perlu mendapat perhatian tinggi juga disamping aspek kognitif, khususnya proses
kognitif. Aspek atau komponen penting itu adalah komponen pengetahuan atau
ilmu yang dipelajari. Masing-masing
penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajarinya. Mungkin saja ada ciri-ciri
yang sama dalam dua ilmu yang berbeda, meski tidak semua cirinya sama. Dalam
matematika misalnya, jelas bahwa objek kajian langsungnya adalah abstrak dan
menggunakan pemikiran deduktif. Hasil revisi taksonomi Bloom (taxonomi tujuan
pendidikan) menjadi taksonomi belajar, mengajar dan asesmen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. HASIL PERUBAHAN TAKSONOMI BLOOM MENJADI TAKSONOMI
BELAJAR, MENGAJAR DAN MENILAI.
Bila diperhatikan pada dimensi proses kognitif maka tetap, terdapat 6
tingkatan yang serupa dengan 6 tingkatan dari Bloom, tetapi ada perubahan pada
tingkatan pertama (C1) yang pecah menjadi dua dan memunculkan dimensi
pengetahuan, dan aspek kata kerja. Selain itu, terjadi perubahan pada C5 dan C6,
yakni
atau
1)Menginga
(Understan
asikan
alisis
valuasi
(Remember)
d)
(Apply)
(Analyze)
(Evaluat
6)Mencipta
n (Create)
e)
1.
Pengetahuan
Faktual
K1,P1
(Factual
Knowledge)
2.
Pengetahuan
Konseptual
K3.P2
(Conceptual
Knowledge)
3.
Pengetahuan
K6,P4
Prosedural
(Procedural
Knowledge)
4.
Pengetahuan
Metakognitif
(Metacognitiv
e Knowledge)
Mengenal simbol: , ,
2.
6.
Menemukan
kriteria
tertentu
1)Mengi
ngat
(Remem
ber)
2)Meng
ikasikan
analisis
luasi
akan
(Unders
(Apply)
(Analyz
(Evaluate)
(Create)
tand)
Pengetahua
Ind-1
Akt-1a
(Factual
Asm-1a
Knowledge)
6.
Ind-1
Pengetahua
n
6)Mencipt
erti
5.
Faktual
Akt-2b,c
Asm-
e)
Konseptual
(Conceptual
2b,c
Knowledge)
7.
Pengetahua
Ind-2, ind-
3, ind-4
Prosedural
Akt-2,3,4
(Procedural
Asm-2,3,4
Knowledge)
8.
Pengetahua
n
Metakogniti
f
(Metacogniti
ve
Knowledge)
Indikator
1.
2.
3.
4.
1a. Siswa diberi sekumpulan bilangan bulat positif, diminta mengurutkan dari
kecil ke besar, dan sebaliknya.
1b. Siswa diberi sekumpulan bilangan bulat negatif, diminta mengurutkan dari
kecil ke besar dan sebaliknya.
1c. Siswa diberi sekumpulan bilangan negatif dan positif serta nol, diminta
mengurutkannya dari kecil ke besar dan juga sebaliknya.
2a. Siswa diminta menjumlah dua bilangan bulat positif.
2b. Siswa diminta menjumlah satu bilangan positif dengan satu bilangan
negatif.
2c. Siswa diminta menjumlah dua bilangan negatif
3a. Siswa diminta mengurangkan bilangan bilangan positif dari bilangan bulat
positif yang lebih kecil.
3b. Siswa diminta mengurangkan bilangan bulat negatif dari bilangan bulat
positif
3c. Siswa diminta mengurangkan bilangan bulat negatif dari bilangan bulat
negatif
4a. Siswa diminta mengerjakan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Misalnya beberapa soal seperti : 30 24 + 15 (- 7)
Asesmen
1.a. Urutkanlah dari kecil kebesar tujuh bilangan bulat positif ini. 6, 4, 8, 2,
12, 18, 20
(atau yang lain, misalnya bilangan ganjil) kemudian urutkan dari besar ke
kecil.
1.b. Seperti 1.a. untuk - 2, - 4, - 10, - 16, - 8, - 6, 14.
1.c. seperti 1a. untuk
0, -10, - 8, 8, - 6, 12, 4, - 14
2.a. Siswa diminta mengerjakan soal-soal seperti bila Siti telah memiliki 13
kelereng dan ibunya membelikan lagi 35 kelereng lagi berapakah kini
banyaknya kelereng Siti
2.b. Hitunglah 24 + (- 12 ) atau yang srupa itu.
2.c. Hitunglah - 13 + (- 7) atau yang serupa itu
3.a. Hitunglah 29 - 47 dan yang serupa itu
3.b. Hitunglah 42 (- 12) dan yang srupa itu
3.c. Hitunglah - 45 (- 15) dan yang serupa itu
4..a. Hitunglah 35 + (- 15) + 8 (- 22) + (- 40) dan soal yang serupa.
BAB II
PENUTUP
Demikian telah dibahas sekelumit tentang perubahan taksonomi tujuan
pendidikan Bloom versi 1956 menjadi taksonomi belajar, mengajar dan asesmen
pembelajaran. Perubahan tersebut diawali oleh riset bertahun-tahun yang dilakukan
Anderson (2001) dan kawan-kawan. Yang diantaranya terjadi perubahan mendasar
dari klasifikasi tujuan pendidikan untuk proses kognitif menjadi dua dimensi yaitu
dimensi
a. proses kognitif dan dimensi pengetahuan.
Dimensi kognitif meliputi:
(1) mengingat.
(2) mengerti.
(3) menerapkan.
(4) menganalisis.
(5) mengevaluasi.
(6) mencipta.
b. Dimensi pengetahuan meliputi:
(1) pengetahuan faktual.
(2) pengetahuan konseptual.
(3) pengetahuan prosedural.
DAFTAR PUSTAKA
Bloom, B.S., Englehart, M.B., Furst, E.J., Hill, W.H., & Krathwohl, D.L.(1956).
Taxonomy of educational objectives. The classifications of educational goals.
Handbook I.
Loren W. Anderson and David R. Krathwohl, 2001, Taxonomy Learning,
Teaching, and Assessing, Longman, New York
Masriyah. 2012. Pengembangan Pedoman Guru SMP/MTs untuk Mengembangkan
Asesmen Autentik dengan Memanfaatkan Hasil Revisi Taksonomi Bloom
untuk Pembelajaran Matematika. Makalah hasil penelitian. PPs Unesa
Surabaya.
Soedjadi, R. 2006. Mengenal Revisi Taxonomy Bloom. Surabaya: PPs Unesa.
Widodo, Suryo, Penilaian Hasil Belajar Matematika berdasarkan Kriteria Senk,
Jurnal Ilmiah CAKRAWALA PENDIDIKAN ISSN :1410-9883 Vol. 5 April
2003 Hal 74-87
Widodo, Suryo. 2003, Beberapa Catatan Evaluasi Pembelajaran, Diktat, FPMIPA
IKIP PGRI.