Anda di halaman 1dari 14

50

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Uraian Pendahuluan1
1.

Latar Belakang

Pengembangan POLTEKPEL Surabaya didorong


komitmen

untuk

mewujudkan

pemerataan

pendidikan kepelautan dan peningkatan kualitas


penyelenggaraan
bagian

pendidikan

integral

POLTEKPEL

dari

Surabaya,

pelayaran.

Sebagai

pengembangan

kampus

pembangunan

Gudang

lantai 1 ini tidak terlepas dari komitmen pihak


manajemen instutusi pendidikan kepelautan ini untuk
berpartisipasi dalam upaya mewujudkan pemerataan
pendidikan pelayaran dengan penambahan daya
tampung, dan komitmen meningkatkan kualitas
penyelenggaraan

pendidikan

pelayaran

guna

menunjang masuknya Indonesia ke dalam White List


yang

dikeluarkan

oleh

International

Maritime

Organisation (IMO). Rekomendasi IMO ini begitu


penting bagi keberadaan pendidikan pelayaran,
bukan

hanya

untuk

POLTEKPEL

Surabaya,

melainkan juga untuk institusi pendidikan pelayaran


di seluruh Indonesia. Untuk menunjang komitmen
pemerataan pendidikan pelayaran dan peningkatan
kualitas penyelenggaraannya memerlukan dukungan
sarana dan prasarana pendidikan pelayaran yang
benar-benar representatif.
Sesuai dengan pasal 9 ayat (3) PP No. 7 tahun 2000
tentang Kepelautan, bahwa kepemilikan sarana dan
prasarana merupakan salah satu persyaratan yang
menentukan dikeluarkannya ijin penyelenggaraan
1

Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.

51

pendidikan

pelayaran.

Persyaratan

sarana

dan

prasarana ini tidak hanya harus memenuhi standar


pendidikan nasional (UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 35 ayat 1 dan 2),
melainkan

juga

standar

internasional.

Standar

nasional pendidikan tersebut merupakan ketentuan


standar penyelenggaraan pendidikan yang berlaku
umum untuk semua jenis dan jenjang pendidikan
formal, termasuk untuk pendidikan kepelautan.
Standar Internasional pendidikan dan pelatihan ilmu
pelayaran mengacu referensi pendidikan kepelautan
dari IMO. Standar internasional ini mencakup
Konvensi Internasional STCW 1978, Amandemen
STCW 1995, Amandemen STCW 2010, dan
ketentuan lain yang dikeluarkan oleh IMO. Dalam
penjaminan mutu, proses diklat pelayaran harus
benar-benar

mengimplementasikan

"the

Quality

Standard System (QSS)" secara konsisten.


Upaya meningkatkan mutu penyelenggaraan Diklat
Politeknik Pelayaran Surabaya sesuai dengan standar
nasional dan internasional guna menyongsong era
global, berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan
fasilitas fisik/sarana dan prasarana berupa bangunan
gedung dan bukan gedung, termasuk gedung ruang
kelas yang lebih representatif.
Pada prinsipnya

setiap

proses

pelaksanaan

pembangunan fisik akan memerlukan pengawasan,


agar pelaksanaan konstruksi oleh kontraktor benarbenar sesuai dengan rencana teknis yang dibuat oleh
konsultan perencana. Konsultan Pengawas akan
melakukan proses pengawasan terhadap seluruh

52

rangkaian

pelaksanaan

pekerjaan

fisik

yang

dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi (kontraktor)


yang menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya. Di
samping

itu,

konsultan

pengawas

juga

turut

bertanggungjawab atas semua kegiatan teknik yang


dikerjakan oleh kontraktor selama pelaksanaan.
Dalam

pelaksanaan

kegiatan

konstruksi

pembangunan Gudang lantai 1 tersebut, dalam waktu


yang

bersamaan,

pengawasan

dari

dibutuhkan

jasa

konsultansi

penyedia

jasa

profesional

(perusahaan) yang berbadan hukum. Penunjukan


perusahaan penyedia jasa konsultansi ini tentu harus
melalui mekanisme dan prosedur seleksi yang
diatur/ditetapkan

dalam

peraturan

perundang-

undangan yang berlaku


2.

Maksud dan
Tujuan

a.

Maksud dan tujuan penerbitan KAK adalah


adanya keseragaman format dan kisi-kisi isi
usulan teknis yang dibuat oleh konsultan peserta
seleksi pekerjaan Pengawasan Pembangunan
Gudang lantai 1 POLTEKPEL Surabaya Tahun
Anggaran

2016,

dan

untuk

mewujudkan

dokumen yang bisa dijadikan pedoman bagi


konsultan peserta seleksi dalam menyusun
usulan teknis untuk disertakan dalam proses
seleksi dan menyusun konsep implemntasinya di
lapangan.
b.

Maksud

dan

tujuan

kegiatan

pengawasan

Pembangunan Gudang Lantai 1 POLTEKPEL


Surabaya adalah untuk mewujudkan bangunan
gedung yang sesuai dengan rencana teknis.

53

3.

Sasaran

a.

Mutu hasil pembangunan Gudang Lantai 1


melalui kegiatan pengawasan terhadap unsurunsur pelaksanaan konstruksi sebagai berikut.
1) Mutu bahan/material yang digunakan oleh
kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi.
2) Ketepatan metode yang digunakan dalam
proses pelaksanaan pelaksanaan konstruksi
3) Waktu pelaksanaan pembangunan gedung
kelas, jadwal (kurva S) dapat digunakan
sebagai patokan untuk membandingkan
rencanba pelaksanaan dengan kemajuan
hasil pelaksanaan yang dicapai.
4) Kelengkapan dan kelayakan peralatan yang
digunakan untuk melaksanakan konstruksi.
5) Jumlah
pekerjaan

tenaga
agar

yang

melaksanakan

mampu

menyelesaikan

pekerjaan sesuai jadwal dengan mutu sesuai


standar.
6) Unsur pelaksanaan lainya yang menunjang
terwujudnya mutu pembangunan gedung
sesuai dengan rencana teknis

4.

Lokasi Pekerjaan

Politeknik Pelayaran Surabaya

5.

Sumber
Pendanaan

Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:


APBN melalui DIPA POLTEKPEL Surabaya, dengan
pagu anggaran sebesar Rp 100.520.000,- (Seratus
Sepuluh Juta Rupiah).

6.

Nama dan
Organisasi Pejabat
Pembuat
Komitmen

Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Sigit Purwanto


Satuan Kerja: Politeknik Pelayaran Surabaya

54

Data Penunjang2
7.

Data
Data Dasar

a.

Rencana lokasi dan luas tapak pembangunan


gedung kelas POLTEKPEL Surabaya .

b.

Kondisi lahan eksisting Gudang bangunan


bawah (Pondasi dan Plat Lantai)

8.

Standar Teknis

a.

Gambar layout POLTEKPEL Surabaya.

b.

Gambar-gambar disain arsitektur Gudang lantai


1 POLTEKPEL Surabaya.

c.

Gambar-gambar disain struktur Gudang lantai 1


POLTEKPEL Surabaya.

d.

Gambar-gambar disain mekanikal dan elektrikal


Gudang lantai 1 POLTEKPEL Surabaya.

e.

Rencana
Pekerjaan

Kerja

dan

Syarat-syarat

Pembangunan

Gudang

(RKS)
lantai

POLTEKPEL Surabaya.
f.

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan


Pembangunan Gudang lantai 1 POLTEKPEL
Surabaya.

g.

Bill of Quality (BQ) Pekerjaan Pembangunan


Gudang lantai 1 POLTEKPEL Surabaya

9.

StudiStudi-Studi
Terdahulu

a.

Studi Kelayakan Pengembangan POLTEKPEL


Surabaya Tahun 2008

b.

Studi Master Plan Pengembangan POLTEKPEL


Surabaya Tahun 2008

c.

Review

Master

Plan

Pengembangan

POLTEKPEL Surabaya Tahun 2014

Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

55

10. Referensi Hukum

a.

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional.

b.

Undang Undang Nomor 36 Tahun 2002 tentang


Bangunan Gedung.

c.

Undang Undang Nomor 18 tahun 1999 tentang


Jasa Konstruksi.

d.

Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005


tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.

e.

Peraturan

Pemerintah

Republik

Indonesia

Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan


Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
f.

Peraturan

Pemerintah

Nomor

29

Republik

Indonesla

2000

Tentang

Tahun

Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Peraturan


Pemerintah Nmor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
g.

Kepmen PU Nomor 486/KPTS/1998, tanggal 3


Desember 1998 tentang Persyaratan Teknis
Aksesibilitas

pada

Bangunan

Umum

dan

Lingkungan.
h.

Keppres

Nomor 54

Tahun 2010 tentang

Pengadaan Barang dan Jasa.


i.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor


45/PRT/M/2007

tentang

Pedoman

Teknis

Pembangunan Bangunan Gedung Negara.


j.

Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum


Nomor 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan.

56

k.

Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum


Nomor

30/PRT/M/2006

Teknis

Aksesibilitas

tentang

dan

Pedoman

Fasilitas

pada

Pembangunan Bangunan dan Lingkungan.


l.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor


61/Kpts/1981

Tentang

Prosedur

Pokok

Pengadaan Bangunan Gedung Negara


m. Standar Nasional
Bangunan Gedung.

Indonesia (SNI) Bidang

57

Ruang Lingkup
11. Lingkup Pekerjaan

a.

Menyelenggarakan rapat kickoff


meeting pada tahap persiapan.

b.

Mempelajari dokumen kontrak


yang

mendasari

pelaksanaan

pekerjaan.
c.

Mempelajari
shop

dan

memeriksa

drawing

dilaksanakan)

(sebelum

dan

asbuilt

drawing (setelah dilaksanakan).


d.

Menyelenggarakan rapat rutin di


lapangan

yang

melibatkan

pelaksana, pengguna jasa, dan


pengawas di lokasi proyek, dan
meibatkan

perencana

jika

dipandang perlu.
e.

Menyusun

prosesur

administrasai

menyangkut

hubungan antar pengguna jasa,


konsultan

pengawas,

dan

pelaksana/kontraktor.
f.

Mengawasi

pelasanaan

pekerjaan
konstruksi

pelaksanaan
lahan

dengan

melakukan inspeksi, evaluasi,


dan koreksi.
g.

Menginventarisi
perubahan
pelaksanaan

dan

segala
penyesuaian

pekerjaan

terjadi di lapangan.

yang

58

h.

Menyusun

Berita

Acara

Kemajuan Hasil Pelaksanaan


Pekerjaan

pelaksanaan

konstruksi.
i.

Mendokumentasikan
pelaksanaan

kegiatan

pelaksanaan

konstruksi

yang

dipandang

perlu.
j.

Memahami hak dan kewajiban


sebagaimana

isi

dokumen

kontrak.
k.

Kesesuaian
diajukan

gambar

yang

kontraktor

(shop

drawing) dengan gambar disain


yang dibuat perencana.
l.

Menyelenggarakan rapat rutin di


lapangan serta mendokumentasi
catatan hasil rapat

m. Memahami sistem dan prosesur


administrasai

mengenai

hubungan antar pengguna jasa,


konsultan

pengawas,

dan

pelaksana
12. Keluaran3

a.

Terlaksananya
pengawasan

kegiatan
konstruksi

pembangunan Gudang lantai 1


POLTEKPEL Surabaya melalui
kegiatan inspeksi, evaluasi, dan
koreksi dengan baik, sehingga
3

Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.

59

metode

pelaksanaan

pelaksanaan konstruksi, mutu


bahan-bahan,

alat-alat

digunakan,

dan

yang
hasil

pelaksanaan konstruksi benarbenar sesuai dengan dengan


standar teknis.
b.

Catatan

yang

didokumenter

mengenai segala perubahan dan


penyesuaian
pekerjaan

pelaksanaan
yang

terjadi

di

lapangan.
c.

Berita Acara Kemajuan Hasil


Pelaksanaan

Pekerjaan

konstruksi.
d.

Dokumentasi
pelaksanaan

(foto)

kegiatan

konstruksi

yang

dipandang perlu
13. Peralatan,
Material, Personil
dan Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen
14. Peralatan dan
Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi
Konsultansi

Peralatan Kantor yang menunjang


Pekerjaan Pengawasan.

15. Lingkup
Kewenangan
Penyedia Jasa
16. Jangka Waktu
Penyelesaian
Pekerjaan

120 (Seratus Dua Puluh) Hari


Kalender

60

17. Personil

Jenis
Tenaga Inti

Jumlah

Pendidikan

Pengala
man

Keahlian

Team
Leader

S1 Sipil /
Arsitektur

8 Tahun

Ahli Sipil

S1 Sipil

5 Tahun

Ahli
Mekanikal
Elektrikal

S1 Mesin /
Elektro

5 Tahun

Inspector

S1 Sipil

3 Tahun

Ahli
Madya
Bangunan
Gedung /
Ahli
Madya
Arsitektur
Ahli Muda
Bangunan
Gedung
Ahli Muda
Teknik
Tenaga
Listrik
Ahli Muda
Bangunan
Gedung

18. Jadwal Tahapan


Pelaksanaan
Pekerjaan

19. Laporan
Pendahuluan

Laporan
Laporan Mingguan memuat uraian
singkat mengenai latar belakang
laporan mingguan, tujuan, lingkup
pekerjaan yang dilaporkan, aktivitas
kontraktor,

aktivitas

kemajuan

pekerjaan

pengawas,
selama

seminggu dan komulatif hingga


minggu

yang

dilaporkan,

lampiran

yang

dipandang

perlu

tenaga

kerja,

misalnya
peralatan,

data
bahan,

dan

rekapitulasi

laporan (catatan) harian, dan data


lainnya yang dipandang perlu.

61

Laporan Mingguan Minggu ke-1


diserahkan selambat-lambatnya

(tujuh) hari sejak Surat Perintah


Mulai Kerja (SPMK), sedangkan
Laporan

Minggu

ke-2

dan

seterusnya diserahkan setiap hari


Selasa, diterbitkan sebanyak 5 (lima)
buku laporan.
20. Laporan Bulanan

Laporan

Bulanan

singkat

tentang:

tujuan

dan

Berisi
latar

uraian

belakang;

kegunaan;

lingkup

pekerjaan

pengawasan;

sistematika

laporan,

Konsultan

Pengawas,

dan

Organisasi
metode,

pelaksanaan kegiatan, masalah dan


pemecahannya,

hasil pengawasan,

lampiran yang dipandang perlu,


seperti: foto lapangan, rekapitulasi
progres bulan bersangkutan, laporan
cuaca, monitoring shop drawing,
approval material, master schedule,
risalah rapat koordinasi proyek bulan
bersangkuan,

foto

pelaksanaan

pekerjaan bulan bersangkutan.


Laporan

Bulanan

selambat-lambatnya

diserahkan
tanggal

(lima) bulan berikutnya, diterbitkan


sebanyak 5 (lima) buku laporan

62

HalHal-Hal Lain
23. Produksi dalam
Negeri

24. Persyaratan
Kerjasama

Semua kegiatan jasa konsultansi


berdasarkan
KAK
ini
harus
dilakukan di dalam wilayah Negara
Republik
Indonesia
kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.
Jika kerjasama dengan penyedia jasa
konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan
kegiatan
jasa
konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:

25. Pedoman
Pengumpulan
Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus


memenuhi persyaratan berikut:

26. Alih Pengetahuan

Jika diperlukan, Penyedia Jasa


Konsultansi berkewajiban untuk

63

menyelenggarakan pertemuan dan


pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan
kerja Pejabat Pembuat Komitmen
berikut:

Anda mungkin juga menyukai