PENDAHULUAH
1.1 LatarBelakang
Dewasa ini kehidupan masyarakat Indonesia tidak lepas
dari tindak politik. Oleh karena itu, politik menjadi salah satu pusat
perhatian yang tidak pernah lepas dari masyarakat Indonesia. Pentingnya
tindak politik di Indonesia memilik pengaruh besar dalam berbagai
bidang.
Politik
merupakan
suatu
wadah
atau
sarana
bagi
yang
diinginkan.
Keinginan
tersebut
didasarkan
menyangkut
atas
proses
rakyatnya.
Selain
itu
sistem
di
Indonesia
juga
perkembangannya?
Bagaimana sistem politik di Indonesia?
Apa pengertian sistem ketatanegaraan di Indonesia?
Bagaimana sistem ketatanegaraan di Indonesia?
Bagaimana kedudukan, tugas dan fungsi lembaga-lembaga negara
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Sistem Politik
2.1.1 Pengertian sistem politik di Indonesia
Sebelum memberikan suatu rumusan tentang sistem
politik indonesia, maka terlebih dahulu membahas tentang arti dari
sistem dan politik itu sendiri. Sistem adalah metode atau tata cara
dan management atau pengurusan sedangkan politik mempunyai
arti kekuasaan ataupun negara. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa sistem politik itu menurut Drs. Sukarna dalam bukunya yang
berjudul Sistem politik, ialah merupakan sekumpulan pendapat,
prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu
sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan
mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau
kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan
hubungan Negara dengan Negara.
Jadi, sistem politik Indonesia dapat dirumuskan sebagai
suatu tata cara atau metode untuk pengurusan negara indonesia
berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945 untuk mewujudkan
kelestarian dan kelangsungan hidup bangsa indonesia sesuai
dengan cita-cita proklamasi 17 agustus 1945. Sistem politik
indonesia juga dapat diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan
berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan
kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upayaupaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan
penyusunan skala prioritasnya.
sistem filsafat,
sistem
ekonomi
nasional
dan
internasional
kurang
politik
Indonesia
akan
mengalami
kemunduran
dan
budaya,
perekonomian
maupun
yang
lain
mengalami
satu
segi
pandangan
saja
seperti
dari
sistem
Kapabilitas
sistem
adalah
kemampuan
sistem
untuk
kenyataan
dan
tantangan
terhadapnya
untuk
kemampuan
sistem
politik.
Kabapilitas
ekstraktif
maka
selanjutnya
didistribusikan
masyarakat
dalam
bentuk
pemasukan
pajak
dari
barang
atau
masyarakan
kembali
jasa.
harus
kepada
Selain
itu,
didistribusikan
dikendalikan
atau
diarahkan
oleh
sistem
politik.
masyarakat
menentukan
tingkat
kemampuan
output
simbolik.
Output
simbolik
merupakan
simbolik
pemimpin
dan
ditentukan
pada
oleh
penimbaan
kreasi
terhadap
selektif
pihak
seperangkat
2.1.3
kekuasaan
Kekuasaan
legislatif,
legislatif
dipegang
eksekutif
dan
dan
yudikatif.
dilaksanakan
oleh
dan
kekuasaan
yudikatif
dipegang
oleh
oleh
presiden
melainkan
bertanggung
jawab
presiden,
dewan
pengawas
keuangan
konstituante).
c. Pasal untuk merubah UUD.
d. Hak-hak asasi manusia.
3. Pemerintahan berdasarkan hukum
Ciri
ketiga
sistem
politikdemokrasi
dan
parlementer
berlakunya
UUD
1945,
membentuk
kabinet
yang
dipimpin sendiri serta menyampaikan pidato pada tanggal 17-81959 yang dikenal dengan Manipol (Manifesto Politik) Usdek (U=
UUD 1945, S= Sosialisme Indonesia, D= Demokrasi Terpimpin,
E= Ekonomi Terpimpin dan K= Kepribadian Indonesia).
Pada waktu belakunya demokrasi terpimpin (sistem
kediktatoran) maka berlakulah prinsip-prinsip dibawah ini:
1) Pemusatan kekuasaan pada satu tangan
Pada waktu berlakunya sistem politik demokrasi
terpimpin ini kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif
berada
pada
tangan
presiden
Soekarno
walaupun
tindakannya
itu
terhadap
UUD
dan
UU
atau
(social
mengakibatkan
banyak
rakyat
yang
mengalami
sosial
dan
budaya
sangat
dibatasi
sedangkan
partisipasi orang komunis dapat berkembang sehingga bukubuku dari eropa timur mengenai ajaran komunisme dapat
beredar dengan leluasa.
5) Tidak ada pemilu
6) Partai politik dan fungsinya tidak berjalan sebagaimana mestinya
Hal ini disebabkan oleh sistem politik demokrasi terpimpin
itu
tidak
memberikan
kesempatan
pada
rakyat
yang
untuk
memperjuangkan
kepentingan
rakyat
Dalam
suatu
sistem
demokrasi,
sebenarnya
rakyat
terhadap
pemerintah.
Namun
dalam
sistem
sistem
politik
demokrasi
pancasila
yang
bersifat
konstitusional, yaitu:
1) Pancasila tidak boleh diperas menjadi Trisila atau Ekasila
10
atau
hambatan-hambatan
di
dalam
negara
masih
hukum
dari
seluruh
warga
sehari-hari
bahwa
masih
terdapat
tindakan-
atau
kelompok
yang
mengakibatkan
tidak
terlihat
adanya
penngunaan
segala
cara
untuk
memenangkan pemilu.
3) Masih ada sebagian program-program dari organisasi politik
yang belum senafas dengan jiwa pancasila dan UUD 1945.
Program organisasi politik akan diterima oleh masyarakat
Indonesia jika bahasa yang dituangkan dapat dimengerti agar
rakyat tahu dan sadar akan dibawa kemana dan untuk
mencapai apa serta untuk kepentingan siapa.
4) Hambatan dari dana yang tersedia baik dari infra-struktur
maupun supra-struktur.
nasionalyaitu
masih
banyaknya
keadilan.
Adapun
prinsip-prinsip
sistem
politik
suatu
sistem,
prinsip-prinsip
ini
saling
salah
satu
komponen
tidak
berjalan
atau
ditiadakan.
berkumpul
dan
mengemukakan
pilihannya
secara
adanya
kekuatan
yang
seimbang
dan
terjalinnya
adalah
Lembaga-Lembaga
Negara.
Lembaga-lembaga
tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD,
Presiden
dan
Konstitusi,
membuat
Wakil
Komisi
Presiden,
Yudisial.
Mahkamah
Agung,
Lembaga-lembaga
keputusan-keputusan
yang
ini
Mahkamah
yang
berkaitan
akan
dengan
kepentingan umum.
2.2Sistem Ketatanegaraan
2.2.1 Pengertian Sistem Ketatanegaraan di Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tata negara
adalah seperangkat prinsip dasar yang mencakup peraturan
susunan pemerintah, bentuk negara dan sebagainya yang menjadi
dasar peraturan suatu negara. Ketatanegaraan adalah segala
sesuatu mengenai tata negara. Menurut hukumnya, tata negara
adalah
suatu
kekuasaan
sentral
yang
mengatur
kehidupan
negara
Indonesia.
secara
Hubungan
umum
negara
dan
dan
negara
menurut
konstitusi
akan
bangsa
diuraikan
selanjutnya.
2.2.2 Sistem Ketatanegaraan Indonesia
Menurut UUD 1945, sistem ketatanegaraan Indonesia
adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Negara Kesatuan
13
Dasar
yang
berlaku
untu
semua
warga
14
bahwa
bentuk
republik
apabila
pengangkatan
kepala
negaranya
system
pemerintahan
pemerintahan
presidensiil.
parlementer
Sistem
dan
sistem
pemerintahan
disebut
mendapatkan
pengawasan
langsung
dari
badan
15
menteri
menteri
dipilih
sebagai
oleh
pemimpin
parlemen
kabinet.
untuk
Perdana
melaksanakan
menjatuhkan
parlemen
kabinet
menyampaikan
jika
mosi
mayoritas
tidak
anggota
percaya
kepada
kabinet.
e. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan.
Kepala negara adalah presiden dalam bentuk pemerintahan
republic
monarki.
atau
raja/sultan
Kepala
pemerintahan.
negara
Dia
hanya
dalam
bentuk
tidak
pemerintahan
memiliki
berperan
kekuasaan
sebagai
symbol
atas
saran
perdana
menteri
dapat
membubarkan parlemen.
Dalam
sistem
pemerintahan
presidensiil,
badan
16
seperti dalam sistem pemerintahan parlementer. Adapun cirriciri sistem pemerintahan presidensiil adalah sebagai berikut:
a. Penyelenggara negara berada di tangan presiden. Presiden
adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan
yang dipilih langsung oleh rakyat.
b. Kabinet (menteri) dibentuk oleh
presiden.
Cabinet
dan
sebagai
akan
sistem
pemerintahan
Indonesia
Republik
Indonesia
memegang
kekuasaan
untuk
17
memegang
kekuasaan
yaitu
demokrasi
di
Pancasila.
Oleh
Indonesia
adalah
karena
sistem
itu,
sistem
politik
politik
demokrasi
perundang-undangan.
Kekuasaaan
ini
biasanya
perundang-undangan
Kekuasaan
ini
yang
dilakukan
telah
oleh
dibuat
oleh
pemerintah,
baik
dan sebagai
yang
penyimpangan
mengadili
atau
siapa
melanggar
saja
yang
peraturan
Lembaga
o
1.
Negara
MPR
(1:2)
Terdiri atas anggota-anggota DPR ditambah
dengan
utusan
golongn-golongan
dari
daerah-daerah
menurut
aturan
dan
yang
2.
DPR
(20:1)
Jika satu rancangan UU tidak mendapat
persetujuan DPR, maka rancangan tadi tidak
boleh dimajukan lagi dalam persidangan
3.
Presiden
Presiden)
DPD
yang
lalu
atas
Angkatan
dan
4.
tahun
(23:1)
Menerima
(termasuk
Wakil
anggaran
hasil
pemeriksaan
Darat,
keuangan
membentuk
Angkatan
Laut
DPR
perang,
perdamaian
membuat
UU
untuk
menyatakan
dan
rehabilitasi (14)
Member gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda
kehormata (15)
Mengangkat dan memberhentikan menteri
(17)
Dapat
mengajukan
rancangan
dan
undang-
5.
MA
daerah (22D)
Ikut membahas rancangan undang-undang
Membawahi
lingkungan
peradilan
badan
peradilan
peradilan
agama,
umum,
lingkungan
dalam
lingkungan
peradilan
MK
negara.
Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersifat final untuk menguji
hasil
Pemilihan Umum
Memberi putusan
DPR
mengenai
dugaan
atas
pendapat
pelanggaraan
yang
BPK
a.
b.
dengan undang-undang
Garis-garis besar dalam bidang eksekutif yang dilaksanakan
dengan keputusan presiden.
Dengan kata lain ketetapan MPR ini juga dilaksanakan
Pengganti
Undang-
undang
Undang-undang dan peraturan pemerintah pengganti
undang-undang pada dasarnya memiliki derajat yang sama,
namun
Ada
beberapa
perbedaan
yang
mendasar
antara
perpu
ini
harus
peraturan
pemerintah,
kepres
juga
tegas berdasarkan dan bersumber pada peraturan perundangundangan yang lebih tinggi.
7. Convention (Konvensi Ketatanegaraan)
Konvensi ketatanegaraan adalah perbuatan kehidupan
ketatanegaraan yang dilakukan berulang-ulang sehingga ia
diterima dan ditaati dalam praktek ketatanegaraan. Konvensi
ketatanegaraan
mempunyai
kekuatan
hokum
yang
sama
kebiasaan
(konvensi)
ketatanegaraan
menggeser
negara
atau
lebih.
Dalam
prakteknya,
perjanjian
menjalankan
urusan
pemerintahan
dengan
seluas-
berikut:
penyelenggaraan
daerah
dan
Pemerintahan
urusan
DPRD
Daerah
pemerintahan
menurut
asas
oleh
otonomi
adalah
pemerintahan
dan
tugas
maka
yang
dimaksud
pemerintahan
unsur
penyelenggara
pemerintah
daerah
adalah
Asas desentralisasi
Asas
desentralisasi
adalah
penyerahan
wewenang
Asas dekonsentrasi
Asas
dekonsentrasi
adalah
pelimpahan
wewenang
3. Otonomi Daerah
Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 5,
mendefinisikan bahwa Otonomi Daerah adalah hak, wewenang,
dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mnegurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan.
26
BAB III
SIMPULAN
Baik
sistem
politik
maupun
sistem
ketatanegaraan,
mereka mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai dasar peraturan dan
pengurusan negara hanya saja mereka fokus pada hal yang berbeda. Sistem
ketatanegaraan berkaitan mengenai hal yang berhubungan dengan tata
negara indonesia, seperti susunan pemerintah sedangkan sistem politik
mengacu pada pancasila dan UUD 1945. Tujuan keduanya adalah samasama untuk mewujudkan kelestarian dan kelangsungan hidup bangsa negara
Indonesia serta memajukan negara Indonesia.
Berdasarkan perkembangannya, Indonesia telah melewati
3 macam sistem politik, yaitu sistem politik demokratik liberal parlementer,
sistem kediktatoran dan yang terakhir sistem politik demokrasi pancasila
yang masih dipakai hingga saat ini. Dari hal tersebut, dapat diartikan bahwa
negara Indonesia selalu mengadakan perbaikan dan memantau sistem
politik yang dijalankan untuk mengetahui kecocokannya dengan bangsa
Indonesia agar negara Indonesia menjadi lebih baik lagi.
27
Daftar Pustaka
Hamid, Abdul, dkk. 2012. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Bandung: Pustaka Setia.
Huda, Nimatul. 2005. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
____________. Pengertian, Fungsi dan Asas Pemerintahan Daerah.
http://dianchocho.blogspot.com/2013/04/pengertian-fungsi-dan-asaspemerintahan.html. diakses pada tanggal 7 Oktober 2014.
Satrio, Ilham. Sistem Pemerintahan Daerah.
http://kopiapung.blogspot.com/2013/05/sistem-pemerintahandaerah.html. diakses pada tanggal 8 Oktober 2014
Sukarna. 1990. Sistem Politik Indonesia. Bandung: Mandar Maju.
Wahyudi, Alwi. 2012. Hukum Tata Negara Indonesia dalam Pasca Reformasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan (Ed. 2).
Jakarta: Bumi Aksara.
28