Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur
hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat, dan yang paling nampak adalah unsur-unsur
dari Negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur Negara adalah rakyat,
rakyat yang tinggal di suatu Negara tersebut merupakan penduduk dari Negara yang
bersangkutan.
Warga Negara adalah bagian dari penduduk suatu Negaranya. Tetapi seperti kita ketahui
tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga Negara bisa tinggal di suatu Negara lain yang
bukan merupakan Negaranya. suatu Negara pasti mempunyai suatu undang-undang atau
peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan tersebut memuat tentang siapa saja
kah yang bisa dianggap sebagai warga Negara. Di Indonesia juga salah satu Negara yang
mempunyai peraturan tentang kewarganegaraan tersebut. Maka dari itu dalam makalah ini akan
coba dijelaskan secara rinci.
Dalam konteks Indonesia ini yang merupakan suatu Negara yang demokratis tentunya
elemen masyarakat disini sangat berperan dalam pembangunan suatu Negara. Setiap warga
Negara mempunyai hak dan kewajiban. Seperti apakah hak dan kewajiban tersebut yang
seharusnya dipertanggungjawabkan oleh setiap warga negara. Dalam tulisan makalah ini akan
mencoba menulis tentang hak dan kewajiban warga Negara terhadap negaranya? Dan siapakah
yang berhak menjadi warga Negara Indonesia?.

RUMUSAN MASALAH
o

Apa pengertian Hak dan Kewajiban?

Siapakah yang berhak menjadi warga Negara Indonesia?

Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia?

Apa makna Konstitusi?

Hak Dan Kewajiban Warga Negara


Prinsip
utama
dalam

penentuan hak

dan

kewajiban

warga

negara adalah terlibatnya warga negara baik secara langsung maupun


perwakilan dalam setiap perumusan hak dan kewajiban tersebut sehingga
warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban tersebut sebagai bagian
dari kesepakatan mereka.
Dalam konteks Indonesia, hak warga negara terhadap negaranya telah
diatur dalam Undang-undang dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya
yang merupakan hak-hak umum yang digariskan dalam UUD 1945. 1[4]
1. Hak dan kewajiban pokok warga negara
A. Hak Warga Negara Indonesia :
1) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
(pasal 27 ayat 2).
2) Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: Setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal
28A).
3) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
4) Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan Berkembang
5) Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya

dan

berhak

mendapat

pendidikan,

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi


kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
6) Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C
ayat 2).
7) Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
8) Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan
1

hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I
ayat 1).
1)

B. Kewajiban Warga Negara Indonesia :


Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan

2)

tidak ada kecualinya.


Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD
1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam

3)

upaya pembelaan negara.


Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1

mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
4) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal

28J

ayat

kebebasannya,setiap
ditetapkan

dengan

menyatakan
orang

wajib

undang-undang

Dalam

tunduk
dengan

menjalankan

kepada

hak

pembatasan

maksud

untuk

dan
yang

menjamin

pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama,

keamanan,

dan

ketertiban

umum

dalam

suatu

masyarakat

demokratis.
5) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat (1) UUD 1945. menyatakan: tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
B.
1.
a.
b.
c.
d.
e.

Contoh contoh hak dan kewajiban warga negara adalah:


Hak warga negara
Hak atas pengakuan
Hak Jaminan
Hak Perlindungan
Hak Kepastian hukum yang adil
Hak bekerja dan mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak

dalam hubungan kerja.


f. Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerimtahan

g.

Hak atas status kewaganegaraan(pasal 28F) dan hak asasi lain yang

tertuang dalam pasal tersebut


2. Kewajiban warga negara
a. Kewajiban membayar pajak sebagai kontrak utama antara warga dengan
negara
b. Kewajiban membela tanah air
c. Kewajiban membela keamanan dan ketahanan negara
d. Menghomati hak asai orang lain
Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara
adalah

terlibatnya

warga

(langsung

atau

perwakilan)

dalam

setiap

perumusan hak dan kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menggap
hak dan kewajiban tersebut sebagai bagian dari kesepakatan mereka yang
dibuat sendiri.2[5]
D.

Makna Konstitusi
Konstitusi secara literal berasal dari istilah dalam bahasa Prancis, yaitu
constituer yang berarti membentuk. Penggunaan istilah konstitusi secara
ketatanegaraan memiliki arti pembentukan suatu negara atau menyusun
dan menyatakan suatu negara. Dalam bahasa Belanda, istilah konstitusi
dikenal dengan sebutan gronwet yang berarti undang undang dasar.3[6]
Istilah konstitusi secara umum menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara, yaitu berupa kumpulan peraturan yang
membentuk

mengatur

atau

memerintah

negara,

peraturan-peraturan

tersebut ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis.


Dari berbagai pengertian konstitusi diatas dapat dikatakan bahwa yang
di maksud dengan konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan
ketentuan-ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan
struktur lembaga pemerintahhan termasuk dasar hubungan kerjasama antar
negara dan masyarakat (rakyat) dalam konteks kehidupan berbangsa dan
bernegara.4[7]

2
3

Dalam perkembangannya Konstitusi memiliki dua artian yaitu:5[8]


a. Dalam pengartian luas (dikemukakan oleh Bolingbrike) konstitusi berarti
keseluruan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar. Seperti hukum
pada umumnya, hukum dasar juga tidak selalu dokumen tertulis. Hukum
dasar dapat terdiri dari unsur-unsur tertulis atau tidak tertulis atau dapat
juga campuran dari kedua unsur tersebet.
b. Dalam arti sempit/terbatas (dikemukakan oleh Lord Bryce) Konstitusi berarti
Piagam dasar atau UUD. Yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturanperaturan dasar negara. UUD 1945, Konstitusi Amerika Serikat 1787,
Konstitusi Prancis 1789, Konstitusi Swiss 1848 merupakan contohnya.
Jadi Konstitusi dalam Arti sempit berarti sebagian dari hukum dasar yang
merupakan suatu dokumen tertulis yang lengkap.
Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, Konstitusi atau Undang-undang Dasar 1945 yang
diberlakukan di Indonesia, telah mengalami perubahan-perubahan dan masa berlakunya di
Indonesia, yakni dengan rincian sebagai berikut:6[9]
1. Undang-undang dasar 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949);
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus 1950);
3. Undang-undang Dasar Semntara Rrepublik Indonesia 1950 (17 Agustus 1950-5Juli 1959);
4. Undang-undang Dasar 1945 (5 Juli 1959-19 Oktober 1999);
5. Undang-undang Dasar 1945 dan Perubahan I (19 Oktober 1999-18 Agustus 2000);
6. Undang-undang Dasar 1945 dan Perubahan I dan II (18 Agustus 2000-9 Nopember 2001);
7. Undang-undang Dasar 1945 dan peereubahan I, II, dan III (9 Nopember 2001-10 Agustus 2002);
8. Undang-undang Dasar 1945 dan perubahan I,II, III dan IV (10 Agustus 2002).

E. Konstitusi Menurut Para Ahli


1. Konstitusi menurut Carl Schmitt:7[10]

4
5
6

a.

Konstitusi dalam arti absolut mencakup seluruh keadaan dan truktur dalam
negara, hal ini didasar negara adalah ikatan manusia yang mengoganisasi
dirinya dalam suatu wilayah tertentu. Konstitusi menentukan segala bentuk
kerja sama dalam organisasi negara, sehingga konstitusi menentukan segala

bentuk norma
b. Konstitusi dalam arti relatif naskah konstitusi merupakan naskah penting
yang sulit untuk dirubah dan dengan sendirinya menjamin kepastian hukum.
Konstitusi memuat hal-hal yang fundamental saja sehingga tidak absolut.
c. Konstitusi dalam arti positif, merupakan suatu putusan tertinggi dari pada
rakyat atau orang yang tergabung dalam suatu organisasi yang disebut
Negara
d. Konstitusi dalam arti ideal, segala wadah yang mampu menampung segala
ide yang dicantumkan satu persatu sebagai konstitusi sebagai mana disebut
dalam konstitusi dalam arti relatif
2. Sovernin Lohman8[11]
Sovernin Lohman mengatakan makna konstitusi di dalamnya terdapat tiga
a.

unsur yang sangat menonjol;


Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak
sosial).

Artinya,

konstitusi

merupakan

hasil

kerja

dari

kesepakatan

masyarakat untuk membina negara dan pemerintahan yang akan mengatur


mereka.
b. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan warga
negara sekaligus menentukan batas-batas hak dan kewajiban warga negara
c.

dan alat-alat pemerintahannya.


Konstitusi sebagai forma

regimenis,

yaitu

kerangka

bangunan

pemerintahan. Berdasarkan pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan


bahwa konstitusi atau undang-undang dasar adalah suatu kerangka kerja
suatu negara yang menjelaskan tujuan pemerintahan negara tersebut
3.

diorganisir dan dijalankan.


Herman heller,

7
8

konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya bersifat
yuridis tetapi juga sosiologis dan politis, Herman Heller membagi pengertian
a.

konstitusi menjadi 3 bagian, yaitu :


Die politische verfassunglas gesellschaftlich wirklichkeit, yang artinya
bahwa konstitusi adalah cerminan kehidupan politik di dalam masyarakat

b.

sebagi suatu kenyataan ( mengandung pengertian politis dan sosiologis )


Die verselbstandigte rechtsverfassung, yang artinya bahwa konstitusi
merupakan

c.

suatu

kesatuan

kaidah

yang

hidup

dalam

masyarakat

(mengandung pengertian yuridis )


Die geshereiben verfassung, yang artinya bahwa konstitusi yang ditulis
dalam suatu naskah sebagai undang undang yang tertinggi yang berlaku
dalam suatu Negara.
Fungsi dan sifat Konstitusi

F.

Berbicara mengenai konstitusi, maka kita tak akan lepas dari fungsi
konstitusi itu sendiri, Dan di antara fungsi konstitusi adalah:
1.

menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi

konstitusionalisme;
2. memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah;
3. sebagai instrumnen untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang
kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam sistem
monarki) kepada organ-organ kekuasaan negara;
Sifat pokok Konstitusi negara adalah fleksibel (luwes),atau juga rigid (kaku)
konstitusi di katakan fleksibel jika konstitusi itu memungkinkan perubahan
sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan masyarakat.contoh konstitusi
fleksibel inggris dan selandia baru sedangkan konstitusi di katakan rigid
apabila konstitusi itu sulit di rubah.contoh amerika,kanada,jerman dan
indonesia.
Fungsi pokok konstitusi atau Undang-undang adalah membatasi kekuasaan
pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan tidak bersifat
sewenang-wenang.
Dengan memperhatikan sifat dan fungsi konstitusi atau Undang-undang
Dasar,setiap Undang-undang Dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:

a. Organisasi negara,misalnya pembagian kekuasaan antara badan


legislatif,eksekutif,dan yudikatif
b. Hak-hak manusia,kalau berbentuk naskah tersendiri.
c. Prosedur mengubah undang-undang dasar.
d. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari
Undang-undang dasar.
G.

Tujuan Konstitusi
Tujuan konstitusi

adalah

membatasi

tindakan

sewenang-wanang

pemerintah dan menjamin hak-hak rakyat yang diperintah, dan menetapkan


pelaksanaan kekuasan yang berdaulat. Menurut Bagir Manan, hakekat dari
konstitusi

merupakan

perwujudan

paham

tentang

konstitusi

atau

konstitusionalisme, yaitu pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah di


satu pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga negara maupun setiap
penduduk di pihak lain.
Sedangkan, menurut

Sri

Soemantri,

dengan

mengutip

pendapat

Steenbeck, menyatakan bahwa terdapat tiga materi muatan pokok dalam


konstitusi, yaitu9[12]
1. Jaminan hak-hak manusia;
2. Susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar;
3. Pembagian dan pembatasan kekuasaan.
Dalam paham konstitusi demokratis dijelaskan bahwa isi konstitusi
1.
2.
3.
4.

meliputi:
Anatomi kekuasaan (kekuasaan politik) tunduk pada hukum.
Jaminan dan perlindungan hak-hak asasi manusia.
peradilan yang bebas dan mandiri.
pertanggungjawaban kepada rakyat (akuntabilitas publik) sebagai sendi
utama dari asas kedaulatan rakyat.
Keempat cakupan isi konstitusi di atas merupakan dasar utama dari
suatu pemerintah yang konstitusional. Namun demikian, indikator suatu
negara atau pemerintah disebut demokratis tidaklah tergantung pada
konstitusinya. Sekalipun konstitusinya telah menetapkan aturan dan prinsipprinsip diatas, jika tidak diimplementasikan dalam praktik penyelenggaraan
9

tata

pemerintahan,

ia

belum

bisa

dikatakan

sebagai

negara

yang

konstitusional atau menganut paham konstitusi demokrasi.


Tujuan-tujuan

adanya

konstitusi

tersebut,

secara

ringkas

dapat

diklasifikasikan menjadi tiga tujuan, yaitu :


1.

Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan pembatasan sekaligus

2.

pengawasan terhadap kekuasaan politik.


Konstitusi bertujuan untuk melepaskan control kekuasaan dari penguasa

sendiri.
3.
Konstitusi berjuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para
penguasa dalam menjalankan kekuasaannya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaanya tergantung kepada kita
sendiri. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung
jawab.
Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan kepada sisi kelahiran dikenal dua asas yaitu asas
ius soli dan ius sanguinis . Ius artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari kata solum yang artinya
negari atau tanah. Sanguinis berasal dari kata sanguis yang artinya darah.

Anda mungkin juga menyukai