Anda di halaman 1dari 27

TUGAS TERSTRUKTUR

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN


MINGGU KE-2
Disusun oleh :
Nama
NIM
Kelas

: ERNA APRILLIA
: 145040201111078
:G

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

1. Ada beberapa istilah dalam kuliah ini, dalam kuliah minggu 1 dan 2 ada
beberapa istilah yang perlu pemahaman, berikan penjelasan (definisi dan
penjelasannya), misalnya:
1) Peta Tanah
Peta yang dibuat untuk memperlihatkan distribusi taksa tanah, dalam
hubungnnya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi.
2) Skala peta
Perbandingan antara jarak di lapangan dengan jarak di peta.
Skala Peta sendiri, dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Skala Angka/Skala Pecahan (Numerical Scale).
Skala ini sering disebut skala numeric yaitu skala yang dinyatakan
dalam bentuk perbandingan angka.
Contoh:
Skala 1 : 100.000, skala 1 : 2.000.000 dan sebagainya
b. Skala Verbal yaitu skala yang dinyatakan dengan kalimat atau
kata-kata.
Skala ini disebut juga skala inci dibanding mil yang dalam bahasa
Inggris disebut Inch Mile Scale.
Contoh:
Skala dalam suatu peta dinyatakan dalam 1 inch to 5 miles, ini berarti
jarak 1 inci di peta menggambarkan jarak 5 mil di lapangan atau jarak
sebenarnya.
c. Skala Garis (Line Scale)/Skala Grafik (Graphical Scale) / Skala
Batang (Bar Scale)/ Skala Jalan (Road Scale)
Untuk skala ini dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi
dalam beberapa bagian yang sama panjangnya. Pada garis tersebut
harus dicantumkan ukuran jarak yang sesungguhnya di lapangan,
misalnya dalam meter, kilometer, feet atau mil.
3) Delineasi batas tanah (Soil delineation)
Batasan-batasan tanah atau gars-garis batah tanah yang ada di lapangan.
4) Poligon
Poligon berasal dari kata polygon yang berarti poly : banyak dan
gon(gone) : titik. Yang kita maksud disini adalah poligon yang digunakan
sebagai kerangka dasar pemetaan yang memiliki titik titik dimana titik
tersebut mempunyai sebuah koordinat X dan Y koordinat dan proyeksi

peta yang tidak terlepas akan pengukuran dan penghitungan poligon.


Berikut merupakan jenis poligon:
a. Poligon tertutup
b. Poligon tertutup (koordinat lokal)
c. Poligon terbuka tidak terikat / lepas (koordinat lokal)
d. Poligon terbuka tidak terikat sempurna
e. Poligon terbuka terikat sempurna
5) Satuan Peta (Map unit)
Satuan lahan yang sistem fisiogafi/bentuk-lahannya sama, yang dibedakan
satu sama lain di lapangan oleh batas-batas alami, dan dapat digunakan
sebagai satuan evaluasi lahan.
6) Satuan Peta Tanah
yaitu dimana kelompok lahan atau tanah yang memiliki karakteristik yang
sama.
7) Legenda
Penjelasan simbol-simbol yang terdapat pada sebuah peta.
8) Foto udara
Dimana pengambilan gambar atau foto melalui udara atau angkasa dengan
menggunakan alat satelit.
9) Stereoskop
Alat untuk mengamati peta tanah secara tiga dimensi atas foto udara yang
bertampalan.
10) Pedon
Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi dimensi lateral, Pedon
biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon
horizon terputus atau siklik.
2. Buat halaman yang berisi resume bahan kajian kuliah minggu pertama, yang
berisi penjelasan (definisi dan penjelasannya) .
Pada pertemuan pertama matakuliah STELA, diisi dengan pengenalan dan
pembahasan kontrak kuliah dan sedikit mengenai materi survei tanah dan
evaluasi lahan. Kuliah ini adalah kegiatan survei di lapang yang nantinya akan
dikemas dalam 3 fieldtrip yang mempunyai tujuan yang berbeda. Selain itu,
berbagai tugas yang akan diberikan oleh dosen kuliah, dosen praktikum dan
asisten juga dijelaskan pada pertemuan ini.
Berikut ini definisi dari istilah-istilah yang muncul pada materi pertama ini ,
yaitu :
1) Survei tanah adalah penelitian tanah di lapangan dan di laboratorium, yang
di lakukan secara sistematis dengan metode-metode tertentu terhadap suatu

daerah (areal) tertentu, yang ditunjang oleh informasi dari sumber-sumber


lain yang relevan.
2) Evaluasi lahan adalah proses pengukuran, pencatatan, dan pengumpulan
keterangan mengenai suatu areal tanah untuk mengevaluasi kegunaannya.
3) Satuan peta tanah yaitu dimana kelompok lahan atau tanah yang memiliki
karakteristik yang sama.
4) Legenda peta merupakan pengidentifikasian satuan peta serta memberikan
informasi tentang satuan-satuan yang terdapat dalam suatu peta tanah
dimana yang dilambangka dengan berbagai macam bentuk symbol.
5) Pemetaan tanah/penentuan batas satuan peta tanah adalah penggambaran
bentuk satuan geografis pada suatu peta dasar (peta topografi/ mosaikfoto). Tiap SPT ditandai dengan symbol, yang dijelaskan dalam legenda
peta.
6) Foto udara yaitu dimana pengambilan gambar atau foto melalui udara atau
angkasa dengan menggunakan alat satelit.
7) Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran
taksa tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari
permukaan bumi. Setiap peta tanah digambarkan garis-garis batas tanahtanah yang dijumpai di lapangan. Dalam setiap peta tanah selalu berisikan
lebih dari satu satuan peta tanah.
8) Skala Peta adalah dimana menunjukkan perbandingan jarak antara dua
tempat titik pada peta, dengan jarak sebenarnya di lapangan.
9) Delineasi batas tanah yaitu dimana merupakan batasan-batasan tanah atau
gars-garis batah tanah yang ada di lapangan.
10) Sifat tanah dipengaruhi oleh 5 faktor pembentuk tanah : bahan induk,
topografi, iklim, waktu dan organisme.
11) Lithosekuens adalah tanah yang memiliki factor pembentuk dari bahan
induk berbeda tetapi keempat faktor pembentuk lainnya sama.
Lithosekuens = f (BI) + C1+C2+C4+C4
Toposekuens =f (Topografi) + C1+C2+C4+C4
Klimosekuens = f (Climate) + C1+C2+C4+C4
Biosekuens = f (Organisme) + C1+C2+C4+C4
Kronosekuens = f (Waktu) + C1+C2+C4+C4
3. Setiap minggu akan muncul istilah-istilah baru dari bahan kajian yang
diberikan, tambahkan pada halaman tersebut.
1) Grid adalah penetuan titik yang diterapkan pada survei tanah dengan
memperhatikan kedetailan tertentu.

2) Glay adalah warna tanah yang keabuan karena tergenang air yang sangat
lama.
3) Redoxymorphyl adalah suatu bentuk tanah yang disebabkan proses reduksi
dan oksidasi contohnya di daerah Lamongan.
4) Kontur adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang
mempunyai ketinggian yang sama diatas atau dibawah permukaan laut.
5) Monolit adalah merupakan contoh tanah tidak terganggu yang diawetkan
dan sengaja dibuat sebagai alat bantu visual untuk pengajatan tentang sifatsifat dan jenis tanah

TUGAS TERSTRUKTUR
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
MINGGU KE-3
Disusun oleh :
Nama
NIM
Kelas

: ERNA APRILLIA
: 145040201111078
:G

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

Koleksi peta
1. meneruskan pengayaan bahan kajian seperti yang dituliskan pada minggu
kedua
Grid, Grid adalah penetuan titik yang diterapkan pada survei tanah

dengan memperhatikan kedetailan tertentu


Glay, Warna tanah yang keabuan karena tergenang air yang sangat

lama
Tanah karatan, Terjadi reduksi dan oksidasi atau bisa dikatakan

terkadang tergenang air terkadang tidak


Redoxymorphyl, Suatu bentuk tanah yang disebabkan proses reduksi

dan oksidasi contohnya di daerah Lamongan


Kontur, Kontur adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik
yang mempunyai ketinggian yang sama diatas atau dibawah

permukaan laut
2. Koleksi peta rupa bumi/topografi, geologi, peta tanah, dan peta
penggunaan lahan masing-masing asal daerah anda.
Kondisi Geografis Kabupaten Sidoarjo

Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu penyangga Ibukota Propinsi Jawa


Timur merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat. Keberhasilan ini
dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan
perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan
baik dan terarah.. Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber
daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya Kabupaten Sidoarjo
mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian

regional. Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112 5 dan 112 9 Bujur Timur dan
antara 7 3 dan 7 5 Lintang Selatan. Batas sebelah utara adalah Kotamadya
Surabaya dan Kabupaten Gresik, sebelah selatan adalah Kabupaten Pasuruan,
sebelah timur adalah Selat Madura dan sebelah barat adalah Kabupaten
Mojokerto.
Topografi

Dataran Delta dengan ketinggian antar 0 s/d 25 m,


ketinggian

0-3m

dengan

luas

19.006

Ha,

meliputi 29,99%, merupakan daerah pertambakkan yang


berada di wilayah bagian timur

Wilayah Bagian Tengah yang berair tawar dengan


ketinggian

3-10

merupakan daerah

meter

dari

pemukiman,

permukaan

laut

perdagangan

dan

pemerintahan. Meliputi 40,81 %.

Wilayah Bagian Barat dengan ketinggian 10-25 meter


dari permukaan laut merupakan daerah pertanian.

Hidrogeolog

Meliputi 29,20%
: Daerah air tanah, payau, dan air asin mencapai luas

16.312.69 Ha. Kedalaman air tanah rata-rata 0-5 m dari

Hidrologi

permukaan tanah.
: Kabupaten Sidoarjo terletak diantara dua aliran sungai yaitu
Kali Surabaya dan Kali Porong yang merupakan cabang dari
Kali Brantas yang berhulu di kabupaten Malang.

Klimatologi

:
Beriklim topis dengan dua musim, musim kemarau pada
bulan Juni sampai Bulan Oktober dan musim hujan pada
bulan Nopember sampai bulan Mei.

Struktur Tanah :

Alluvial kelabu seluas 6.236,37 Ha

Assosiasi Alluvial kelabu dan Alluvial Coklat seluas 4.970,23 Ha

Alluvial Hidromart seluas 29.346,95 Ha

Gromosal kelabu Tua Seluas 870,70 Ha


Peta Rupa Bumi / Topografi Kabupaten Sidoarjo

Sumber:

http://www.sidoarjokab.go.id/main.php?content=selayang/peta-

adm.html
o Judul

: Peta Administrasi Kabupaten Sidoarjo

o Tahun Penerbitan

:-

o Pembuat Peta

:-

o Skala

:-

o Sistem Proyeksi

:-

o Lokasi Peta

: Sidoarjo, Jawa Timur

Peta Geologi Kabupaten Sidoarjo

Sumber

http://pag.bgl.esdm.go.id/database-peta/content/peta-geologi-teknik-

lembar-sedati-surabaya-jawa-timur
o Judul

: Peta Geologi Teknik Lembar Sedati Surabaya,

Jawa Timur
o Skala

: 1 : 100.000

o Pengarang

: Agoes Darso Atmodjo dan Alwin Darmawan

o Penerbit

: Direktorat Geologi Tata Lingkungan

o Tahun

: 1993

o Batas Barat

: 112.5 Bujur Timur

o Batas Timur

: 112.83 Bujur Timur

o Batas Utara

: -7.16 Lintang Selatan(-) / Lintang Utara (+)

o Batas Selatan : -7.5 Lintang Selatan(-) / Lintang Utara (+)


o Lokasi Peta

: Sidoarjo, Jawa Timur


Peta Tanah

Judul

: Peta Tekstur Tanah Kabupaten Sidoarjo

Tahun Penerbitan

:-

Pembuat Peta

:-

Skala

:-

Sistem Proyeksi

: Cylindric

Lokasi Peta

: Sidoarjo, Jawa Timur

Peta Penggunaan Lahan

Judul

: Peta Klasifikasi Tutupan Lahan Kabupaten Sidoarjo

Tahun Penerbitan

:-

Pembuat Peta

:-

Skala

:-

Sistem Proyeksi

: Cylindric

Lokasi Peta

: Sidoarjo, Jawa Timur

TUGAS TERSTRUKTUR
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
MINGGU KE-4
Disusun oleh :
Nama
NIM
Kelas

: ERNA APRILLIA
: 145040201111078
:G

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

1. Meneruskan pengayaan bahan kajian seperti yang dituliskan pada minggu


kedua.
o Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan
sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran
berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit
mungkin.
o Rona adalah tingkat kecerahan/kegelapan suatu obyek yang terdapat pada
citra.
o Situs adalah tempat kedudukan suatu obyek dengan obyek lain di
sekitarnya. Situs bukan merupakan ciri obyek secara langsung tetapi dalam
kaitannya dengan lingkungan sekitar.
o Mozaik foto udara adalah susunan foto udara yg telah disambung satu dan
lain sedemikian rupa sehingga membentuk gambaran yg mencakup suatu
daerah tertentu.
o Transek merupakan

daerah

pewakilan

sederhana

dalam

bentuk

jalur/rintisan, yang mencakup satuan landform, sebanyak mungkin.


o Pendekatan Sintetik adalah metode pembuatan peta dimana hal pertama
yang dilakukan adalah mengamati, mendeskripsi dan mengklasifikasikan
tanah yang kemudian membuat batas-batas mana jenis tanah yang sama
dan mana yang berbeda.
o Pendekatan Analitik adalah metode pembuatan peta dengan menggunakan
foto udara, yang kemudian memberi batas-batas pada foto tersebut dilihat
dari fisiografis suatu wilayah.
o Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah, dsb.) adalah peta dalam
bentuk cetakan/hard print.

o Ortofoto adalah foto udara yang diambil dari pesawat terbang kemudian
di-proyeksikan dalam bidang datar.
2. Kerjakan bahan diskusi pada slide no 4 di bahan kuliah minggu 3
1.

Mengapa perlu ditentukan luasan SPT terkecil 0.4 cm2?


Penentuan luasan SPT terkecil 0,4 cm2 digunakan untuk mempermudah

perhi-tungan dan memperkirakan perbesaran dalam keadaan yang sebenarnya


dilapang yang telah di bandingkan dengan skala peta. SPT 0,4 cm2 merupakan
satuan terkecil yang telah ditentukan, apabila nilainya lebih kecil dari 0,4 cm2
maka peta sulit untuk didelineasi.Dan karena penentuan luasan SPT terkecil
tersebut bertujuan untuk mendapatkan kompleks tanah, yang mana bila
komponen tanah yang berasosiasi secara geografis, tetapi tidak dapat
dipisahkan kecuali pada tingkat amat detil, sehingga perlu dilakukan luasan
SPT terkecil 0.4cm2. Apabila tidak dibatasi dengan ukuran seperti yang
disebutkan, peta lahan yang akan dibuat nantinya menjadi sangat rumit karena
terlalu banyak SPT terkecil dimunculkan dalam peta sehingga pembacaan peta
juga akan menjadi sangat sulit. Oleh karena itulah perlu dibuat batasan
tersebut. SPT yang berukuran lebih kecil dari 0.4 cm 2 akan menjadi inklusi
dalam peta.
2.

Apakah dibenarkan kita membesarkan peta analog (misalnya peta tanah

cetak) dgn scanner/foto copy skala 1 : 250.000 menjadi 1 : 50.000?


JELASKAN
Ya, apabila kita ingin membesarkan peta analog dengan scanner/fotocopy dari
skala 1 : 250.000 menjadi 1:50.000 maka dibenarkan. Karena dengan skala
yang kecil kenampakan-kenampakan bumi yang terlihat sedikit dan luasannya
kecil. Dengan melakukan perbesaran maka kita dapat mengamati lebih banyak
kenampakan-kenampakan bumi dengan luasan daerah yang semakin luas. Peta
analog dapat dikonversi menjadi peta digital dengan proses digitasi atau scan.
Digitasi akan menghasilkan data vector sedangkan scan akan menghasilkan

data berupa raster. Jika ingin mengubah peta analog maka perlu melalui proses
scanning atau menggunakan digitizer.
3.

Skala peta
1. Berapa luas di lapangan untuk suatu SPT berukuran 0.8 cm2 pd peta
berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?

Eksplorasi (1:1000.000) Luas dilapangan = 0,8 cm 2 x (1000.000)2 =


8000 ha

Tinjau (1: 250.000) Luas dilapangan = 0,8 cm2 x (250.000)2 = 500 ha

Semi detil (1:50.000) Luas dilapangan = 0,8 cm2 x (50.000)2 = 20 ha

Detil (1:25.000) Luas dilapangan = 0,8 cm2 x (25.000)2 = 5 ha

Sangat Detil (1:5 000) Luas dilapangan = 0,8 cm2 x (5.000)2 = 0,2 ha

2. Berapa intensitas pengamatan untuk peta berbagai skala seperti pada


butir-butir di bawah?

Eksplorasi (1: 1000.000)

Peta tanah eksplorasi menyajikan keterangan tentang keadaan tanah dari suatu
daerah. Survey yang dilakukan untuk membuat peta ini dengan cara
menggunakan helikopter atau dilakukan sepanjang jalan, serta dengan bantuan
interpretasi foto udara atau citra satelit. Intensitas pengamatan sangat rendah
dengan skala bervariasi dari 1:500.000 hingga 1:1.000.000.

Tinjau (1:250.000)

Peta tanah tinjau biasanya dibuat dengan skala 1:250.000. Satuan peta
didasarkan atas satuan tanah-bentuk lahan atau sistem lahan yang didelineasi

melalui interpretasi foto udara dan atau citra satelit. Pengamatan di lapangan
kurang lebih 1 untuk 12,5 km2.

Semi detil (1:50.000)

Peta ini dibuat dengan skala 1:50.000, dengan intensitas pengamatan sekitar 1
untuk setiap 50 hektar, tergantung dari kerumitan bentang la-han. Biasanya
dilakukan dengan sistem grid yang dibantu oleh hasil in-terpretasi foto udara
dan citra satelit.

Detil (1:25.000)

Peta detil dibuat dengan skala 1:25.000 dan 1:10.000, digunakan untuk
menyiapkan pelaksanaan suatu proyek termasuk proyek konservasi tanah
sehingga informasi sifat dan ciri tanah diuraikan sedetil mungkin. Jumlah
pengamatan untuk tanah adalah sekitar 1 untuk setiap 2 ha sampai 12,5 ha.

Sangat Detil (1:5 000)

Peta tanah sangat detil mempunyai skala > 1:10.000. Pengamatannya 2 atau
lebih untuk setiap hektarnya. Peta ini ditujukan untuk penelitian khusus,
misalnya untuk petak percobaan pertanian guna mempelajari variabilitas
respons tanaman terhadap pemupukan atau perlakuan terten-tu dan lain-lain.

TUGAS TERSTRUKTUR
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
MINGGU KE-5
Disusun oleh :
Nama
NIM
Kelas

: ERNA APRILLIA
: 145040201111078
:G

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

1. Metode survei tanah menggunakan dua pendekatan utama, yaitu pendekatan


sintetik dan analitik. Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua pendekatan
tersebut!
Dalam menggunakan pendekatan sintetik untuk membagi permukaan tanah
sebagai suatu satuan peta tanah adalah dengan cara mengamati,
mendeskripsikan dan mengklasifikasikan profil-profil tanah sesuai dengan
taksonomi yang digunakan sebagai acuan untuk memberi batas pada peta
tanah yang ada, batas tersebut dapat digunakan untuk menggabungkan daerah
sekitar pengamatan yang memiliki profil serupa atau yang berbeda dengan
yang lain seusai denga klasifikasi taksonomi yang digunakan. Jadi dapat
dikatakan bahwa perbedaan dan persamaan pendekatan sintetik dan analitik
adalah :

Contoh pendekatan sintetik :


Metode survei tanah yang berdasarkan prinsip pendekatan sintetik adalah
metode survei grid. Hal pertama pada metode grid, yaitu pengamatan dilakukan
dengan pola teratur (interval titik pengamatan berjarak sama pada arah
vertikal dan

horisontal

Kemudian

diestimasi

variabilitas

tanah

dan

dikelompokkan. Survei grid cocok dilakukan pada daerah yang mempunyai pola

tanah yang kompleks dimana pola detail hanya dapat dipetakan pada skala besar
yang kurang praktis.

Contoh pendekatan analitik :


Metode survei tanah yang berdasarkan prinsip pendekatan analitik adalah
metode survei fisiografi dengan bantuan interpretasi foro udara. Survei ini dimulai
dengan interpretasi foto udara (IFU) untuk mendelineasi landform yang terdapat
di daerah yang disurvei, diikuti dengan pengecekan atau pengamatan di lapangan
terhadap komposisi suatu peta, biasanya hanya di daerah perwakilan, tidak semua
delineasi dikunjungi.

Contoh pendekatan analitik dan sintetik :

2. Dalam menyiapkan survei tanah dengan menggunakan pendekatan analitik,


apa saja yang harus dilakukan?
Pendekatan analitik (analytical approach), membagi kontinum atas
persil-persil atau satuan-satuan berdasarkan dalam pengamatan perubahan
dalam sifat-sifat tanah eksternal (sifat bentang lahan), melalui interpretasi
foto

udara,

yang

diteruskan

dengan

melakukan

pengamatan

dan

pengklasifikasian tanah untuk masing-masing satuan yang dibuat tersebut.


Teknik pelaksanaannya menggunakan metode fisiografi. Survei ini diawali
dengan melakukan interpretasi foto udara (IFU) untuk mendelineasi landform
yang terdapat di daerah survei, diikuti dengan pengecekan lapangan terhadap
komposisi satuan peta, biasanya hanya di daerah pewakil. Survei ini
umumnya diterapkan skala 1:50.000 1:200.000. Metode ini hanya dapat

diterapkan jika tersedia foto udara yang berkualitas tinggi. Batas satuan peta
sebagian besar atau seluruhnya didelineasi dari hasil IFU
3.

Lihat

pada

peta

Gambaran reliefwilayah

landform

Pujon

dan

sekitanya

di

bawah.

tersebut disajikan pada peta di bawahnya (peta

relief)
a. Diskusikan apakah pendekatan yang akan dipakai, jelaskan alasannya.
Dengan menggunakan pendekatan analitik, karena belum bisa menentukan
komponen atau titik pada peta dengan baik. Oleh karena itu untuk membatu
perlu dilakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap wilayah yang akan
diamati.
b. Jika akan melakukan survei tanah pada skala 1:25.000 plot pengamatan
Saudara jika:
a) Menggunakan grid kaku.
Dalam metode grid kaku, jarak pengamatan dibuat secara
teratur pada jarak tertentu untuk menghasilkan jalur segiempat seluruh
daerah survey. Pengamatan tanah dilakukan dengan pola teratur, jarak
pengamatan tergantung dari skala peta. Pada peta semi detail ( 1 :
25.000 ) dengan luas lahan 4.600 ha dan jumlah titik yang ideal adalah
184 titik, maka luas tiap 1 cm2 pada peta mewakili 25 ha di lahan
sebenarnya.

b) Menggunakan grid bebas


Dalam metode grid bebas, jarak pengamatan tidak perlu
samadalam dua arah, namun tergantung pada fisiografi daerah survey.
Jika terjadi perubahan fisiografi yang menyolok dalam jarak dekat,
perlu pengamatan lebih rapat,sedangkan landform relatif seragam
makajarak pengamatan dapat dilakukan berjauhan, dengan demikian
dapat disimpulkan

Kerapatan pengmatan disesuaikan dengan

kebutuhan skala survei serta tingkat kerumitan pola tanah di lapangan.

Metode ini biasanya dilaksanakan pada skala 1:12.500 sampai dengan


1: 25.000.Pelaksanaan survei ini diiawali dengan analisis fisiografi
melalaui interpretasi foto udara secara detail.

Menggunakan pendekatan fisiografis dengan menggunakan key area dan transek.

NB:

Assalamualaikum Wr. Wb.


Mohon maaf pak sebelumnya untuk tugas mingguan Survei Tanah dan Evaluasi
Lahan yang Tugas M-01 tentang Pembuatan Blog Mahasiswa UB dan Tugas M10 sampai M-13 belum bisa saya kerjakan dikarenakan untuk Tugas M-01, saya
sudah membuat blog dengan menggunakan NIM akan tetapi setelah membuat
tidak bisa untuk dibuka dan perlu aktivasi untuk mengaktifkan blog. Untuk Tugas
M-10 sampai M-13, itu tugasnya bersifat kelompok dan digunakan untuk
presentasi akan tetapi saya belum bisa mengerjakannya tanpa berdiskusi terlebih
dahulu karena kesalahan saya mendadak dalam mengerjakan tugas ini. Sekali lagi
mohon maaf pak atas kelancangan saya. Atas perhatian dan pemaklumannya
saya ucapkan terima kasih pak.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai