REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
Menimbang
Pemerin:tah
Penyusunan Rencana
Nomor
Kerja
90
Tahun
Dan
2010
Anggaran
ten
tang
Kementerian
Negara/ Lembaga, Pasal 8 ayat (2) dan Pasal 9 ayat (2) Peraturan
Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan Dan
Belanja
Negara
Tahun
Anggaran
2016,
Tata
1.
2.
Peraturan
Pemerintah
Penyusunan
Rencana
Norn.or
90
(Lembaran
Dan
Negara
-2-
3.
Negara
Tahun
Anggaran
2016
2.
Revisi
Anggaran
anggaran
adalah
perubahan
rincian
Daftar Isian
Pelal<:sanaan
Negara adalah
Kernent
erian
Kement
Anggaran
-2-
yang
selanjutnya
perangkat
Pemerintah
disebut
yang
membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan.
4.
anggaran
yang
tugas tertentu
disebut
BA BUN
adalah
Bagian
Anggaran
Kementerian
Pembantu
Pengguna
Anggaran
Bendahara
-3- .
dan bertanggung
Isian
Pelaksanaan
selanjutnya disebut
pelaksanaan
Pengguna
DIPA
anggaran
Anggaran
adalah
yang
Anggaran
yang
dokumen
disusun
Kuasa
oleh
Pengguna
Anggaran.
8. Pagu Anggaran adalah alokasi anggaran yang
ditetapkan untuk
pemerintah
mendanai
pusat
dan
atau
belanja
pembiayaan
Kerja
dan
Anggaran
Kementerian/
dokumen rencana
keuangan
tahunan
Rencana
Kerja
dan
Anggaran
Bendahara
-3- .
12.
Kerja dan
yang
dan
program
Satker-Satker
yang
dirinci ke
berdasarkan
hasil
penelaahan RKA-K/ L.
13.
Daftar
Basil
Penelaahan
Pengeluaran Bendahara
yang
selanjutnya .
Rencana
Umum
Dana
Negara
memuat
program dan
alokasi
anggaran
ditetapkan
oleh
menurut
Direktur
-4-
pejabat
lain yang
ditunjuk
oleh Direktur
Jenderal Anggaran.
14. Program adalah penjabaran dari kebijakan sesuai
yang
mencerminkan
berfungsinya
mencerminkan tugas
dan
penugasan
fungsi
tertentu
untuk
mencapai
keluaran
output)
oleh suatu
Kinerja
ditetapkan sebagai
Program
dan
adalah
acuan
rumusan
dalam
Kegiatan termasuk
yang
pelaksanaan
. sasaran
kine1ja Kegiatan.
-5-
di dalain
yang
Buku
menjadi
Rencana
tanggung
Kerja
jawab
Prioritas
Ditetapkan adalah
Keluaran
Pemerintah
Pemerintah
Program
Yang
/
Telah
Kegiatan
setelah
pada
tahun
21.
Kegiatan
Prioritas
Kernenterian
adalah Kegiatan-Kegiatan
Lembaga
selain
Kegiatan
Biaya
Operasional
adalah
dibutuhkan untuk
penyelenggaraan
anggaran
tugas
ketentuan dalam
Keuangan
mengenai
yang
sehuah
dan
Peraturan
petunjuk
Komponen
yang
Input
Komponen
adalah
selanjutnya
bagian
atau
disebut
tahapan
yang
diperoleh
setelah
kontrak
berasal
yang
tidak
dari
mengurangi
pekerjaan
volume
harus
pagu
PNBP
dari
target
yang
kembali sisa
dari PHLN /
-6-
29.
. Percepatan
Penarikan
PHLN / PHDN
adalah
pekerjaan
Anggaran
rangka
percepatan
2016,
pelaksanaq.n
Kegiatan
hibah
Ineligible
Expenditure
adalah
pengeluaran-
rincian
anggaran
dan/
atau
anggaran
serta
diketahui
sehingga kewajiban
.yang telah
-6-
subsidi
dalam
bentuk
gas
(Liquefied
cair
dan subsidi
listrik.
35. Transfer ke Daerah dan Dana Desa adalah bagian
dari Bela.nja Negara
Daerah,
Dana
lstimewa
Yogyakarta,
penyelenggaraan
dan
pemerin tahan,
7-
pembangunan,
pembinaan
kemasyarakatan,
dan P.emberdayaan
Penyertaan Modal
disingkat
PMN
adalah
dana
APBN
yang
dipisahkan
atau
penetapan
Usaha
Milik
Eselon
Program
yang
I selaku
penanggung
merniliki
alokasi
jawab
anggaran
(portofolio) pada BA K / L.
38. Aparat
Pengawasan
Intern
Pemerintah
Inspektorat
atau
bertanggung
lembaga.
39. Surat
Berharga
Syariah
Negara
Untuk
b.
c.
- 8 :.
.Revisi Anggaran
berupa
pagu
penambahan
anggaran
atau
sebagaimana
b.
luar
negeri
dan
negeri,
. termasuk Penerusan
Pinjaman/ hibah;
c.
peru.bahan
belanja
penierintah
pusat
anggaran berupa .
pengesahan
pagu
belanja
yang
untuk
sebagai akibat
parameter,
tambahan
kewajiban,
Anggaran
berupa
perubahan
nnc1an
dalam
tetap
sebagaimana
pergeseran
999.08
anggaran
Bagian
Anggaran
subbagian
anggaran
dalam
anggaran
yang
bersumber
dari
pergeseran
Satker
- 9
-
d.
pergeseran
anggaran
dalam
ra.ngka
pembayaran.
audit
Badan
dengan
Pengawasan
anggaran
untuk
memenuhi
Program
lama
restrukturisasi
Kementerian/ Lembaga;
h.
sama
dalam
rangka
memenuhi
dala:m
pergeseran
Program
anggaran
yang
sama
dalam
(satu)
rangka
utang
sebagai
dampak
dari
perubahan
- 9
pembantuan,
urusan
dekonsentrasi;
1.
pergeseran
anggaran
dalam
rangka
pem
pergeseran
anggaran
dalam
rangka
penanggulangan bencana;
n.
pergeseran
anggaran
dalam
rangka
- 10 -
o.
pergeseran
anggaran
dalam
rangka
tahun
terkait
q.
pergeseran anggaran
antar
jenis
belanja
merupakan
Sisa
Swakelola;
r.
pergeseran
anggaran
dalarn
rangka
keikutsertaan
sebagai
anggota
(4)
Satker yang
Revisi
administrasi
yang
disebabkan
oleh
dan
yang
jenis belanja;
sasaran
dalam
yang
mengakibatkan
sama,
perubahan
- 10 -
b.
c. .
satuan
Keluaran
atau
basil
- 11
-
h.
j.
k.
berfungsinya sebagian
atau
seluruh
fungsi
Revisi
administrasi
perubahan rumusan
yang
disebabkan
oleh
b.
c.
d.
perubahan
nomenklatur
bagian
anggaran,
perubahan/ penambahan
cara
penarikan
perubahan/ penambahan
cara
penarikan
RKA-K / L DIPA .
(7) Revisi
administrasi
yang
disebabkan
oleh
- 12
a.
penghapusan/perubahan / pencantuman
halaman IV DIPA; dan / atau
dimaksud
dalam
b.
c.
mengenai APBN
Perubahan.
Pasal 4
(1)
Revisi
Anggaran
dilakukan
sepanjang .
tidak
memenuhi alokasi
dan tunja.ngan yang
(komponen
003,
komponen
002,
004,
dan
d.
Rupiah
Murni
Pendamping
sepanJ ang
e.
atau
direalisasikan
dananya
sehingga
target
sebagai berikut :
kinerja
dengan
ketentuan
a.
b.
kegiatan; atau
c.
(3)
Ketentuan
Revisi
Anggaran
sebagaimana
adanya
disebabkan
Keadaan
Kahar.
Pasal 5
(1)
Dalam
hal
terdapat
anggaran, pengurangan
Keadaan Kahar,
kebijakan
pinjaman
pemotongan
proyek,
atau
terkait
Keluaran
dengan
pengurangan
dengan
(Output)
ketentuan
sebagai berikut:
a.
,usul
Nasional
pertemuantiga
pihak
Kementerian
yaitu
antara
Pembangunan
Keluaran
Kegiatan Prioritas
volume Keluaran
kepada
pimpinan
menteri/
Pengguna
ctisampaikan
Output)
Anggaran
dari
( Output)
lembaga
untuk
selaku
mendapat
persetujuan;
c.
pengurangan
volume
Keluaran
Output)
Rencana
Lembaga dan
acuan
dan
Kerja Kementerian /
Rencana
Kerja Pemerintah
2016;
d.
melampirkan
surat
pernyataan
bahwa
Dalam
hal
Revisi
Anggaran
pengurangan
volume
Keluaran
mengakibatkan
(
Output)
dari
Eselon I
Kementerian
Nasional
Badan
Perencanaan
Perencanaan
Pembangunan Nasional.
(3)
Sekretaris
Kementerian / Lembaga
mengajukan
usul
Revisi
Anggaran
kepada
dari
menteri/
pimpinan
lembaga
(3) berisi
pernyataan
yang
menyatakan
pengurangan
volume
Keluaran
(Output).
P
a
s
a
l
6
(1)
sebagaimana diatur
. dalam
Peraturan
Menteri
penyusunan.
dan
(1)
atau
dapat
yang
yang
menambah
dapat
digunakan
alokasi
oleh
kelebihan
realisasi
atas
target
dapat
PNBP
digunakan
c.
adanya
Peraturan
Pemerintah
mengenai
persetujuan
penggunaan
berdasarkan
Menteri
Keuangan
penggunaan
mengenai
sebagian
dana
PNBP;
f.
adanya penetapan
status pengelolaan
Urnum pada
penggunaan
anggaran
untuk
Satker
di
belanja
yang
atas
pagu
Badan
Layanan
alokasi
pada ayat ( lj
dapat
penurunan
atas target
PNBP fungsional
penurunan
besaran
penggunaan
sebagian
persetujuan
daria
PNBP
c.
Satker
Badan
Layanan
Umum
dengan Peraturan
Perbendaharaan.
Direktur Jenderal
Pasal
8
(1)
yang
bersumber
b.
percepatan
atau
penarikan
PHLN
PHDN, termasuk
dan /
penerusan
pinjaman / hibah;
c.
Keuangan
Lembaga
dan
rincian
dituangkan
dalam
dokumen
RKA-K / L.
(4) Tata
cara
pencatatan
dan
pelaporan
untuk
sebagaimana
pada ayat (
proyek
atau
dari
Penerusan
atau
hibah
selesai
dalam
dilaksanakan,
tercapai
negeri
target
telah
kinerjanya
telah
penyesuaian
( d isbursement plan)
proyek;
c.
terjadi
perubahan
pembiayaan
penjadwalan
pada
ayat
(5)
Penerusan
yang
telah
dapat
digunakan
direalokasi
untuk
dan
Prioritas
/atau
Keluarah (Output).
Kementerian /
menambah
volume
(8)
kegiatan
dimaksud
pada
proyek
ayat
lain
(7)
sebagaimana
diajukan
kepada
PHDN
dapat diikuti
(10)
dan/
atau
PHDN,
dapat
penerusan
pinjaman/
hibah
dalam
Undang-Undang
APBN
belum
dialokasikan
dalam
Undang-
mengenai
9
(1)
Pengajuan
usulan
lanjutan
Kegiatan
dalam
dalam bentuk
kepada
Menteri
lambat
pada
tanggal 30 Januari
2016 .
(2)
Pengajuan
lanjutan
usulan .
pelaksanaan
Revisi
Anggaran berupa
kegiatan
dalam
rangka
dimaksud
Kuasa
Pengguna
Pinjaman membuat
Kegiatan
dan
Anggaran
daftar
rincian
realisasi
Penerusan
per
anggaran
tanggal 9
Pelayanan Perbendaharaan
Negara
paling
dengan
data
realisasi
pada
berdasarkan
hasil
pencocokan,
Pelayanan Perbendaharaan
Kantor
Negara
telah
Perbendaharaan Negara,
BUN mengajukan
usul
Revisi
Anggaran
PPA
paling
(1)
penerbitan SBSN
yang tidak
terserap
dana
pada
(2) huruf
dapat berupa
lanjutan
Perubahan
anggaran
lanjutan pelaksanaan
belanja
terkait
dengan
SBSN
sebagaimana
usulan
Revisi
lanjutan pelaksanaan
Anggatan
untuk
- 20 -
Pasal 11
(1)
telah closing
luar
date sebagaimana
menjadi
rujukan
untuk penerbitan
Surat
Perintah
Pembukuan / Pengesahan
oleh
Mekanisme
revisi
DIPA
dalam
rangka
kepada
Direktur
Jenderal
Anggaran;
b. pengeluaran yang akan disahkan dituangkan
dalam RKA-K/ L dalam Keluaran (Output)
tersendiri dan diberi catatan akun "dalam
rangka pengesahan"; dan
c.
Direktur
Jenderal
Anggaran
meneliti
Perubahan
pembiayaan
anggaran
anggaran
belanja
sebagai
dan
akibat
ata,u
dari
- 20 -
perubahan
kurs,
perubahan
parameter,
dari
sumber
dananya
luar negeri;
b.
dihitung berdasarkan
nilai valuta
- 21
:..
dengan realisasi
pada
c.
saat transaksi;
tambahan
alokasi
kewajiban utang
anggaran
pembayaran
e.
pokok
utang
karena
adanya
rangka
perubahan
pagu
anggaran
penJamman Pemerintah
berupa
kewajiban
tambahan
Perubahan
anggaran
Kegiatan Kementerian /
a merupakan
atau
- 22
:..
hibah
luar
application).
(3)
Tambahan
alokasi
anggaran
Subsidi
Energi
dari
kurs
dah/ atau
perubahan
setelah
mendapat
persetujuan
parameter;
b.
diberikan
- 22 -
c.
tata
cara
pembayaran
dilaksanakan
sesuai
Subsidi
Energi
ketentuan
dalam
Perubahan pagu
anggaran
PM N
sebagaimana
penjaminan
Pemeriritah
setelah
Perwakilan
mendapat
Rakyat
dan
persetujuan
disesuaikan
Dewan
dengan
Pergeseran anggaran
Bagian
Belanja Lainnya) ke BA
Bagian
Anggaran 999.08
anggaran
Anggaran
Anggaran
tetapi
2016,
tidak
menjadi.
dasar
anggaran
tahun berikutnya .
(2)
Belanja Lainnya) ke BA
Bagian
Anggaran
anggaran
999 (BA BUN)
penghargaan dan
pengenaan
sanksi
atas
- 23 -
pelaksanaan
anggaran
belanja
Kementerian /
Lembaga.
(3) Tata cara Revisi Anggaran untuk
pergeseran
mengenai
belanja
tata
cara
dari BA BUN
ke
Pasal 14
(1)
Biaya
Operasional
dapat
dilakukan
mengurangi volume
Keluaran
sepanjang
tidak
( Output)
dalam
untuk
pergeseran
anggaran
dalam
Layanan Umum
kinerja
Satker Badan
Layanan .Umum.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Revisi
Anggaran
berupa
pergeseran
rincian
anggaran
Direktur
Pasal 16
(1) Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian s1sa
melalui
SBSN
yang
melewati
tahun
Pengawasan
Keuangan
dan Pem
bangunan.
(2)
SBSN
anggaran sebagaimana
yang
melewati
tahun
Pergeseran
pembayaran
Kegiatan
jumlah
yang
sama
dengan
sisa
sebelumnya
hasil audit
Badan
bagian anggaran
untuk
memenuhi
kebutuhan
hibah luar
negeri
dibuktikan
dokumen
dari
pernyataan
dengan
pihak-pihak
yang
berwenang .
(2)
Pergeseran
anggaran
untuk
rriemenuhi
dan/ atau
hibah
pada
ayat
Pergeseran
anggaran
untuk
memenuhi
luar
negeri sebagaimana
Pas
al
18
(1)
baru
dalam
penyelesaian
disetujui
anggaran
bagi
peru
1 (satu) .Program
restruktu.risasi
Kementerian
(3)
huruf
dapat
dilakukan
sepanjang
rangka
penyediaan
likuidasi
Satker
ayat
dan
(1)
dapat
/
atau
Pas
al
20
(1)
dalam
rangka
memenuhi
kebutuhan
merupakan
pembayaran
perwakilan di luar
Biaya
Operasional
Satker
Pergeseran
kebutuhan
akibat
selisih
kurs
- 26 .
dilakukan
dengan ketentuan
sebagai berikut:
a.
merupakan
selisih
antara
kurs
yang
b.
tersebut
terjadi
setelah
kontrak
ditandatangani;
c.
d.
kebutuhan
anggaran
untuk
memenuhi
alokasi
bersangkutan.
(3)
Un.tuk
memenuhi
selisih
kurs
kebutuhan
untuk
Biaya
anggaran
akibat
Operasional
Satker
belanja
hibah
ke
mengurangi
DIPA.
dg.pat
dilakukan
volume Keluaran
sepanjang
tidak
( Output)
dalam
- 26 .
(2)
rupiah),
harus
dilampiri
surat
. di atas Rp200.000.000,00
juta rupiah) sampai
dengan
000.000.000,00 (dua
(dua ratus
Rp2 .
/} pGw'
- 27 -
c.
miliar
hasil verifikasi
Pembangunan.
(3)
b.
c.
uang makan;
d.
e.
f.
g.
h.
tunjangan
Pegawai
tambahan
penghasilan
guru
. Negeri Sipil;
L
J.
k.
1.
pembayaran
jasa
bank
penataus3.ha
penerusan pinjaman;
m.
n.
- 27 -
sebagaimana dimaksud
alokasi anggarannya
dapat
penugasan
tagihan
yang
atas
alokasi
pekerjaan
anggara_nnya
- 28
.-
b.
dibayarkan
sampai
dengan
anggaran
pembayaran
kewajiban
pembiayaan
utang
sebagaimana
dalam
rangka
dan/ atau
efisiensi pendanaan
percepatan
pencapaian
Perubahan komposisi
-instrumen pembiayaari
sumber
dana
yang
direncanakan
sulit
untuk dipenuhi;
b.
c.
d.
(3) Tata
cara
perubahan
komposisi
instrumen
usulan
perubahan
komposisi
instrumen
- 28
.-
Menteri Keuangan
c.q
Direktur Jenderal
Pengelolaan Pembiayaan
dan
Risiko
dan
atau
- 29 -
dimaksud
dalam
Pergeseran
anggaran
sebagaimana
dimaksud
dari
Lembaga
yang
unit
eselon
memberi
mendapat
Kementerian/
penugasan
atau
pelimpahan.
Pasal
24
(1)
rangka
pembukaan
mendapat
kantor
baru
Pergeseran anggaran
dalam
rangka
pembukaan
1)
Pergeseran
anggaran
dalam
rangka
- 39 -
untuk
mendanai
Pergeseran
anggaran
penanggulangan bencana
dalam
rangka
sebagaimana
dimaksud
Pengguna Anggaran
dilengkapi
Pasa
l 26
(1)
pengadilan
yang
telah
mempunyai
kekuatan
hukum tetap (
inkracht).
(2)
penga,dilan
hukum
penyelesaian
telah
mempunyai
(inkracht)"
sebagaimana
yang
tetap
rangka
(1) merupakan
tanggung
Pergeseran anggaran
putusan
pe11.gadilan
kekuatan
hukum
dalam rangka
yang
penyelesaian
telah
mempunyai
tetap ( inkracht)
sebagaimana
sebagaimana
dimaksud
ke
tahun
berikutnya
atau
karena
kontrak
tahun
jamak
sebagaimana
terkait
kontrak
tahun
Sekretaris
Utama/
Sekretaris/
Pejabat
kepada
Menteri
Keuangan
c.q
Direktur
dengan
surat
- 31 -
pendanaan
antar
tahun
terkait
tahun
sebagaimana dimaksud
jamak
pada huruf a
kegiatan
kontrak
tahun terkait
tahun
sebagaimana dimaksud
jamak
pada huruf a
jamak
dengan
yang
kegiatan kontrak
ditunda
tidak
dapat
atas
dasar
surat
penetapan
menteri/
dalam
rangka
rekomposisi
kontrak
tahun jamak,
yang
sama
sepanjang
pergeseran
Sisa
Anggaran
Swakelola
Sisa
sebagaimana
Anggaran
Kontraktual,
dimaksud
volume
hal-hal yang
tidak
dapat
ditunda
setelah
mendapat
Hal-hal
yang
kedaruratan,
bersifat
atau
yang
prioritas,
tidak
mendesak,
dapat
ditunda
ditetapkan
dalam
rencana
kerja
yang
ditetapkan
dalam
Tahun
Anggaran 2016.
Pasal
30
(1)
Perubahan
database
rumusan
RKA-K
sasaran
/
kinerja
DIPA
dalam
sebagaimana
fungsi
tugas
Perubahan
database
Rumusan
RKA-K
sasaran
L
Kinerja
DIPA
dalam
sebagaimana
b.
perubahan
rumusan
disertai dengan
Keluaran
c.
Keluaran
perubahan
( Output)
jumlah
(3)
Perubahan
Rumusan
sasaran
Kinerja
dalam
sebagai
adanya
akibat
perubahan
rumusan
norp.enklat
ur,
perubaha
struktur
organisasi,
n tugas dan
peru.baha
fungsi
unit
organisasi /
c.
tidak
mengubah
sasaran
Kinerja
Sekretaris
Pejabat
Eselon
perubahan
rumusan
dilakukan dengan
Keluaran
menggunakan
Output)
aplikasi
input-nya
berubah,
dilakukan
Output)
Keluaran
penelaahan
oleh
hasil
perubahan
rumusan
dasar
Keluaran
untuk
atau perubahan
nomenklatur,
perumusan
antara lain
volume Keluaran (
prioritas
Kegiatan
Tata
kinerja
usulan
perubahan
perubahan jumlah
rumusan
sasarC!-n
dan
kinerja
atau
selain
Jenderal/
Sekretaris
oleh
Utama/
perubahan
rumusan
sasaran kinerja
dan
jumlah rumusan
disepakati
telah
(trilateral meeting);
c.
dan / atau
.jumlah
kinerja
rumusan
rumusan
Keluaran
sasaran
(
Output)
selain
digunakan
d.
(1)
anggaran
berupa
catatan
mendanai
suatu
Kegiatan.
(2)
Dewan Perwakilan
Rakyat;
b.
pemerintah
auditor
untuk
DIPA BUN
berupa
IV
n1PA
karena
perjanjian
perubahan
pencantuman
perubahan
catatan
dalam
harus
f.
penghapusan
perubahan/
pencantuman
IV DIPA karena
masing Satker;
g.
h.
penghapusan/perubahan
catatan
dalam
halaman
IV
DIPA
pencantuman
karena
masih
dokumen
terkait
{khusus
DIPA
BUN) .
(3) Penghapusan/ perubahan / pencantuman catatan
dalam
halaman IV DIPA sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)
D1PA,
penghapusan
DIPA
dapat
dilakukan
setelah
dilakukan
(4)
dilaksanakan
Peraturan Menteri
sesuai
ketentuan
Keuangan mengenai
anggaran
Kementerian
Lembaga
dan
pengesahan DIPA.
Pasal 32
Penggunaan dana
( 1)
Keluaran ( Output)
cadangan
dialokasikan
Periggun_aan
dana
Keluaran
( Output)
cadangan
sebagai berikut:
a.
b.
c.
sebelumnya;
d.
Kementerian / Lembaga;
e.
mendanai
Kegiatan
mendesak, kedaruratan,
yang
atau
bersifat
yang
tidak
mendanai
kebutuhan
prioritas Lembaga.
Kementerian /
(3)
Pergeseran
anggaran
dalam
rangka
penggunaan
penambahan
peqgurangan-
pagu
dan
Desa
Dana
ke
Daerah
dan
Dana
Desa
Peraturan
Menteri
(1)
Revisi
Anggaran
pada
Direktorat
Jenderal
terkait
dengan
perubahan
Revisi
Anggaran
pada
Direktorat
Jenderal
Anggaran
pada
Direktorat
Jenderal
perubahan
. anggaran
termasuk
penarikan PHLN
dan /atau
Kementerian
Keuangan
setelah
mengenai
Tahun
APBN
Anggaran
2016
alokasi
termasuk pengurangan
Penerusan
pengurangan
hibah luar
negeri
termasuk
proyek
alokasi
Pinjaman,
alokasi
dalam
pinjaman
negeri dan
hibah
luar
bersumber
dari
sisa
dana
perubahan
anggaran
Kementerian / Lembaga
Kegiatan
yang
sumber
negeri
sebagai
penyesuaian kurs;
akibat
dari
7.
tam
bahan
alokasi
anggaran
belanja
penambahan
alokasi
anggaran
10. penambahan
alokasi
anggaran
alokasi
. anggaran
pagu
anggaran
dalam
rangka PMN;
12. perubahan
kewajiban penjaminan
Pemerintah;
13. perubahan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa; dan / atau
anggaran
.1 (satu)
bagian
memenuhi
antar
Program
anggaran
kebutuhan
untuk
Ineligible
pergeseran
Anggaran
anggaran
Bagian
Pengelola
Belanja Lainnya) ke BA K/ L;
3. pergeseran
anggaran
antar
subbagian
999.08
anggaran
(BA
Bagian
BUN
Anggaran
Penge.lola
Belanja
Lainnya) ke BA K / L terkait
dengan
anggaran dalam
(satu)
Direktorat
Jenderal
dalam
(satu)
Bagian
Anggaran
yang bersumber dari rupiah murni dalam
rangka memenuhi kebutuhan Biaya
Operasional;
6. pergeseran
anggaran
penyelesaian sisa
pembayan;m
dalam
rangka
kewajiban
Kegiatan / proyek
yang
Pengawasan
Keuangan
dan
Pembarigunan;
7. pergeseran anggaran
Bagian
Anggaran
dalam 1 (satu) .
untuk
mem.enuhi
anggaran
antara
penyelesaian administrasi
sepanjang
telah
Perwakilan Rakyat;
Program
DIPA
disetujui
Dewan
- 40 -
9. pergeseran
anggaran
dalam
1 (satu)
dalam
rangka
restrukturisasi
anggaran
belanja
Kementerian
rangka
yang
memenuhi
berbeda
kebutuhan
selisih kurs;
11. pergeseran
Program dalam
Wilayah
wilayah
kerja
Direktorat
Perbendaharaan
yang
rangka penyelesaian
Kantor
Jenderal
berbeda
dalam
tunggakan
tahun
lalu;
12. pergeseran
anggaran
kewajiban utang
dari
perubahan
pembayaran
sebagai
dampak
komposisi
instrumen
pembiayaan utang;
13. . pergeseran anggaran dalam 1 (satu)
dalam
rangka
tugas
pergeseran
anggaran
antar
dalarh
dalam rangka
- 40 -
untuk Kegiatan
dalam
rangka tugas
pembantuan dan
.urusan bersama, dan/ atau dekonsentrasi;
16. pergeseran
anggaran
dalam
rangka
anggaran .
rangka
dalam
penanggulangan bencana;
18. pergeseran
anggaran
dalam
rangka
yang
- 41 -
antar
antar jenis
sepanjang pergeseran
merupakan
anggaran
Sisa
Anggaran
untuk
membiayai
kedaruratan,
atau
anggota
organisasi
internasional;
.23.
PHLN
cara
PHDN,
sasaran
kinerja
penelaahan
dan/
harus dilengkapi
dokumen terkait;
anggaran
sebagai
dari kebijakan
perubahan
atas
Kebijakan
atau
mengenai
UndangAPBN
Perubahan.
(4) Revisi Anggaran pada Direktorat Jenderal
Anggaran yang tidak memerlukan
penelaahan meliputi:
a.
perubahan
anggaran
pengesahan
belanja
pagu
belanja
yang
b.
pergeseran
anggaran
dalam
(satu)
atau
antar
(satu)
Kegiatan
penghapusan
perubahan
pencap.tuman
atau
basil
yang
tidak
oleh
terkait
dimaksud
dalam
oleh
rangka
JeQderal
menjadi kewenangan
Anggaran
sebagaimana
Lmpiran
tidak
Pasa
l 35
(1)
Mekanisme
Revisi
Anggaran
pada
Direktorat
Anggaran
Jenderal/ Sekretaris
kepada
Utama/
Sekretaris
Sekretaris/
melampirkan dokumen
sebagai berikut:
pendukung
1.
2.
'
3.
4.
5.
6.
Sisa
atau
Anggaran
Sisa
Anggaran
Swakelola ;
7.
Persetujuan
antarprogram
Operasional dan /
Sekretaris
Pejabat
Eselon
meneliti
usulan
kelengkapan
dokumen
Lembaga
Anggaran
pendukung
dan
yang
adanya hal-hal
Pasal
sebagaimana
dimaksud dalam
atau penggunaan
cadangan sebagaimana
Pasal 34
dim.aksud
dalam
Kementerian / Lembaga
Revisi
Anggaran yang
kepada
Utama/
Sekretaris
Sekretaris
menyampaikan
telah
diteliti
direviu dengan
Jenderal
Kementerian
/
/
c dituangkan
dalam surat
Hasil
Reviu;
e.
Berdasarkan
hasil
usulan Revisi
penelitian
atas
Jenderal
Kernen terian /
kepada
Anggaran
dengan
Revisi
Direktur
Jenderal
melampirkan dokumen
oleh
Pejabat
yang
Eselon I
3.
(2)
Direktorat
Anggaran
Jenderal
usulan Revisi
Anggaran
serta
. menelaah
kelengkapan
sebagaimana
Dalam
dimaksud
rangka
pada
penelaahaan
ayat
(2),
sebagaimana
Direktorat
Jnderal
sesuai
hasil
kesepakatan
antara
dalam
pembahasan
usulan
Revisi
(4)
Dalam
hal
disampaikan
usulan
Revisi
Anggaran
yang
haJ
usulan
Revisi
Anggaran
yang
{6)
(1)
huruf
Surat
Usulan
Revisi
Anggaran
sebagaimana
(1)
Mekanisme
Revisi
Jenderal Anggaran
Anggaran
yang
pada
tidak
Direktorat
memerlukan
kepada
Sekretaris
Utama/Sekretaris/
Pejabat
dengan
melampirkan
dokumen
pendukung
sebagai berikut:
1.
Surat
Usl,llan
dilampiri matriks
menjadi);
Revisi
Anggaran
perubahan
yang
(semula-
2.
3.
4.
5.
dokumen
pendukung
terkait
dalam
Anggaran
rekomposisi
dalam
pendanaan
antar
rangka
tahun
8.
Eselon
meneliti
Kementerian
usulan
kelengkapan
Revisi
dokumen
Lembaga
Anggaran
pendukung
clan
yang
Reviu
APIP
K/ L
sebagaimana
hasil
penelitian
atas
usulan
Sekretaris
Utama/
Eselon
Anggaran
Anggaran
kepada
dengan
usulan
Direktur
melampirkan
Jenderal
dokumen
Surat
Usulan
Revisi
dilampiri matriks
Anggaran
perubahan
yang
(semula-
menjadi);
2.
arsip
data
komputer
RKA-K/ L DIPA
Revisi Satker;
3.
4.
5.
dalam
rangka
rekomposisi
terkait
dengan
7.
(2) Revisi
Anggaran
persetujuan Eselon
yang
I
memerlukan
surat
( Output) ,
dalam wilayah
Kerja
Kantor
Wilayah
yang berbeda
;
c. pergeseran anggaran antar Kegiatan dan antar
Satker dalam
Direktorat
Perbendaharaan
yang
berbeda;
d. pergeseran anggaran dalam 1 (satu) lokasi yang
sama atau antar provinsi / kabupaten / kota
untuk Kegiatan dalam
bantuan
provinsi
dan
urusan
untuk
rahgka
bersama,
Kegiatan
tugas
pem
atau
antar
dalam
rangka
dekonsentrasi;
e. pergeseran anggaran antar kewenangan untuk
Kegiatan dalam
rangka
tugas
pembantuan,
penambahan
dan
atau
perubahan
.cara
penambahan
dan / atau
perubahan
h.
cara
RKA-K / L DIPA.
(3)
serta
dipersyaratkan
keler;i.gkapan
sebagaimana
dokumen
dimaksud
yang
pada
ayat
(1) huruf e.
(4)
Dalam
hal
disampaikan
usulan
Revisi
tidak
sesuai
Anggaran
dengan
yang
ketentuan
(1) huruf e,
balam
hal
usul
disampaikan dapat
/ Direktur Anggaran
menetapkan
an
Revisi
Anggaran
yang
Anggaran
III
surat
lf A
- 48 -
hari
kerja
terhitung
sejak
dokumen
Anggaran
menyampaikan
b.
c.
e.
dokumen pendukung
terkait
antara
lain
- 48 -
a.
b.
dimaksud
direviu.
c.
- 49 -
d.
Dalam
hal
usulan
sebagaimana
dimaksud
disampaikan pada
Revisi
Revisi
Anggaran
pada
huruf
Anggaran
dimaksud
tidak
perlu
BUN
menyampaikan
Jenderal
Anggaran
dengan
melampirkan
Surat
Usulan
Revisi
Anggaran
yang
3.
(3)
Dalam
Revisi
Anggaran BA
BUN
terkait
dan / atau
dalam
Anggaran
serta
dipersyaratkan
DIPA
BUN,
menelaah
kelengkapan
Direktorat
usulan Revisi
dokumen
yang
ayat
(1).
(4)
Dalam
dimaksud
rangka
pada
penelaaha
ayat
(3),
an
sebagaimana
Direktorat
Jenderal
pendukung
dengan
Direktorat
Jenderal
Anggaran
dalam
hal
disampaikan
usulan
tidak
Revisi
sesuai
Anggaran
dengan
yang
ketentuan
(4),
Direktorat
mengeluarkan
surat
Jenderal
penolakan
Anggaran
usulan
Revisi
Anggaran
yang
Anggaran.
(6) Dalam
hal
usulan
Revisi
b.
Revisi
Jenderal
Anggaran
meneliti
- 50 -
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
sejak
Jenderal
Anggaran
adalah
tidak
terpisahkan dari
ayat
(1)
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan
dari
lanjutan
pelaksanaan
Kegiatan
yang
- 51 -
c.
penggunaan
anggaran
belanja
yang
atas
pagu
di
pergeseran
anggaran
dalam
(Satu)
1 (satu)
(satu)
kerja
Kantor Wilayah
Direkorat
Jenderal Perbendaharaan;
f.
pergeseran
anggaran
dalam
(Satu)
1 (satu)
Jenderal Perbendaharaan;
I.
pergeseran
anggaran
dalam
(satu)
(satu)
wilayah
kerja
Kantor
Wilayah
ralat
.karena
kesalahan
administrasi
wilayah
kerja
Kantor
Wilayah
Rencana Kerja
Pemerintah
atau basil
kesepakatan Dewan
Perwakilan Rakyat dengan. Pemerintah.
(2)
2-
dimaksud
sebagaimana
tercantum
pada
pada
Perbendaharaan
ayat
(1)
Lampiran
adalah
I
yang
dari Peraturan
.Menteri ini.
Pasal 40
(1)
Kuasa
usulan
Pengguna
Revisi
Anggaran
menyampaikan
sebagai berikut:
b.
c.
d.
dokumen
pendukung
terkait
Revisi
Anggaran
yang
memerlukan
surat
Output)
yang
sama,
dalam
(satu)
c.
pergeseran
anggaran
antar
Kegiatan,
pergeseran
anggaran
antar
Kegiatan
dana
Kantor
Wilayah
Direktorat
Jenderal
- 53 -
ayat ( 1)'
Perbendaharaan
mengeluarkan
surat
penolakan
Dalam
hal
usulan
Revisi
Direktorat
Jenderal
Anggaran
Kepala
yang
Kantor
Perbendaharaan
Direktorat
Jenderal
tidak
Perbendaharaan
V yang merupakan
ini.
Pas
al
41
(1)
sebagaimana
dimaksud
menyampaikan usulan
kepada
Unit
Eselon
Revisi
I Kementerian/
Anggaran
Lembaga
sebagai
berikut:
a.
b.
c.
- 54 -
d.
e.
dan
memeriksa
hal
kewenangan
penyelesaian
Revisi
Eselon
Kementerian / Lembaga
menetapkan
surat
persetujuan .
Pengguna
menyampaik
an Satker
Anggaran
sebagai
lampiran
ke
Kantor
Dalam
hal
Anggaran
.kewenangan
merupakan
penyelesaian
kewenangan
Revisi
Direktorat
usulan
Jenderal
Revisi
Anggaran
Anggaran untuk
kepada
mendapat
pengesahan.
(5)
padq.
Kantor
Wilayah
Direktorat
Revisi
Anggaran
sebagaimana
mutatis
mutc;mdis
dalam
pengajuan
Revisi
Eselon
I Kementerian / Lem
tercantum
bagian
dalam
tidak
Jenderal Anggaran
tidak
mengurangi/
merelokasi
belanja mengikat;
c.
pergeseran
anggaran
komponen
input
untuk
atau
(Output)
antar
Keluaran
1 (satu) Satker.
(2)
.RKA-K
berkenaan
den$an
menyampaikan
.Pengguna
usul
Revisi
Anggaran
Anggaran
dalam
hal
Revisi
mengakibatkan perubahan
Petikan
Anggaran
tidak
DIPA
RKA
Satker
2016
melalui
mencetak
Operasional
mengenai
tata
cara Revisi
mutatis . mutandis
dalam
bagian
sebagaimana
Lampiran
tidak
VII
terpisahkan
yang
dari
B
A
B
V
I
REVISI
ANGGARA N
YANG
MEMERLUKAN
PERSETUJUAN
DEWAN
PERWAKILAN
RAKYAT
P
a
s
a
l
4
4
(1)
Revisi
Anggaran yang
memerlukan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat
meliputi:
a.
tambahan
pinjaman
dalam
APBN Tahun
Ahggaran 2016
ditetapkan;
b.
pergeseran ariggaran
ante-
fungsi/ unit
organisasi
yang
dipimpin oleh
Pejabat Eselon I
selaku
penanggung
alokasi
anggaran (portofolio)
,
dalam
(satu)
Kementerian
memenuhi
Biaya
.kebutuhan .
Operasional
pergeseran
Program
anggaran
dalam
1 (satu) Bagian
Anggaran untuk
memenuhi
kebutuhan
Ineligible
Expenditure
atas
Kegiatan
yang
dibiayai
dari
pinjaman
antar
3.
penyediaan
dana
untuk
penyelesaian
likuidasi satker
sepanJang
likuidasi Satker
sudah disetujui
oleh
Dewan
Perwakilan
Rakyat;
dan
atau
4.
penyelesaian
administrasi
DIPA
baru
dalam 1 (satu)
satke
bagi
Kementerian/
Lembaga yang mengalami
perubahan
nomenklatur
struktur
organisasi
sepanjang total
pagu
Kementerian
pagu
Program
lama
dan
baru
Program
sudh
disetujui Dewan
Perwakilan
Rakyat.
(2) Revisi
Anggaran
yang
memerlukan
persetujuan
Dewan
Perwakilan Rakyat
diajukan
Sekretaris
oleh
Jenderal/
Sekretaris Utama/
Sekretaris
Ke_menterian/
Lembaga
- 57
-
kepada
Pimpinan
Dewan Perwakilan
Rakyat
untuk mendapat
persetujuan.
(3)
Sekretaris
Jendetal
Sekretaris
Jenderal
persetujuan
kepada
Anggaran
Pimpinan
dari
arkan
Perwakil Rakyat
Dewan
an ayat
dimaksud
(2).
sebagai:rhana
pada
(4)
pada
Direktora
Jenderal
Anggaran
mutatis
mutandis
dalam
pengajuan
Revisi
REVIS!
- 58
s
a
l
4
5
(1)
untuk Tahun
tanggal
Anggaran
pada
Direktorat
Jenderal
Anggaran; dan
b.
rangka
pelaksanaan :
a.
b.
c.
negeri;
dan /atau
d.
Perwakilan
Rakyat,
hasil
audit
lambat
pada
tanggal
tanggal
15
Desember 2016.
(3) Dalam hal Revisi Anggaran 2016 dilakukan
dalam rangka pelaksanaan kegiatan
Bagian
Anggaran
Pengelolaan
anggaran
dalam
999.08
Belanja
penerimaan
penyelesaiannya
alam
pengesahan,
usul
Revisi
oleh
Anggaran ditetapkan
(BA
BUN
Lainnya) , pergeseran
untuk bencana
rangka
lingkup
dan
revisi
batas
akhir
Anggaran
Direktorat
paling
dan
Jenderal
lambat
pada
Revisi
Anggaran
secara
lengkap.
(5) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan Revisi
Anggaran pada
Direktorat
Jenderal
dibiayai dari
hibah langsung,
batas
di.tetapkan
paling
lambat
pada
Direktorat
Jenderal
40
berlaku
pengajuan
Revisi
Anggaran
sebagaimana
pengesahan
ff
/AYw' .
a.
dalarn
Anggaran
Pasal
35
sebagairnana
dan
Pasal
36,
yang
bersangkutan
Perbendaharaan c.q.
dan
Direktur
Direktur Sistern
2.
3.
4.
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
c.q.
b.
Wilayah
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
disarnpaikan kepada
dan Kepala
2.
3.
Gubernur;
4.
5.
Direktur Jenderal
Perbendaharaan
c.q. Direktur
Pasal
47
(1) Setiap Revisi Anggaran yang ditetapkan dalarn
perubahan DHP RKA-K/ L dan DIPA Petikan
sebagairnana dirnaksud dalarn Pasal 35 dan Pasal
36,
tembusannya
disainpaikan
kepada
Dewan
- 60 -
pada
ayat
1)
dilaporkan
dimaksud
kepada
Dewan
Revisi Anggaran yang dilaporkan dalam UndangUndang mengenai APBN Perubahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2)
merupakan
mengenai
Revisi
Rancangan
Pemerintah
Pusat
sebagaimana
yang dilakukan
sepanjang
Tahun
Anggaran 2016.
BAB VIII
KETENTUAN LAINLAIN
Pasal
48
Pengguna
Anggaran/
Kuasa
Pengguna
Anggaran
_Revisi
Anggaran
yang
.diajukan
kepada
Jenderal
- 60 Pasal 49
(1)
Dalam
hal
terdapat
alokasi
anggaran
yang
diajukan
Jenderal/Sekretaris
Eselon
Direktur
oleh
Sekretaris
Utama/Sekretaris / Pejabat
Kementerian/
Lembaga
kepada
lambat
Usul
penggunaan
dana
Keluaran
( Outpu
t)
- 61 -
(3)
mengenai
Perubahan Tahun
akhir
pengajuan
penetapan
APBN
penggunaan dana
pengajuan
Revisi
Anggaran
pada
Direktorat
Jenderal
Anggaran
sebagaimana
dimaksud
pengajuan
Revisi
Anggaran
sebagaimana
Anggaran
ditemukan
kesalahan
beru pa :
a.
kesalahan
pencantuman
kantor
bayar
(Kantor
Pelayanan
- 62 -
Perbendaharaan
Negara);
b.
c.
d.
e.
tidak tercanturrinya
catatan pada
halaman IV DIPA;
dan DIPA belum
direalisasikan, atas
kesalahan tersebut
dapat dilakukan
revisi secara
otomatis.
(2)
ayat (1)
dilakukan oleh unit yang
memproses usul revisi.
(3)
Mekanisme
revisi
otomatis
dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai
berikut:
a.
unit
Eselon
Pengguna
Kuasa .
Anggaran
terian
I/
Kernen
Lembaga
menyampaikan surat
pemberitahuan
kesalahan
kepada
pada
- 63 -
Direktur
Jenderal
Anggaran atau
Kepala
Wilayah
Kantor
Direktorat
Jendera:l
Perbendaharaan
dilampiri ars1p data
komputer
RKA-K/
L;
b.
berdasarkan
hasil
penelitian
Direktorat Jenderal
Anggaran/
Kantor
Wilayah Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
ditemukan
adanya
kesalahan;
c.
berdasarkan surat
pemberitahuan
dan / atau hasil
penelitian
sebagaimana
dimaksud pada
huruf a dan
huruf
b,
Direktur
Jenderal
Anggaran
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
mengunggah kembali
ADK RKA-K/ L dan
disahkan.
P
a
s
a
l
5
1
(1)
Dalam
hal
Kegiatan/
terdapat
Keluaran
yang
Output)
bersumber
dananya
dari
PHLN
telah
dilaksanakan
Tahun
2015
Anggaran
tetapi
sampai
berakhirnya
Anggaran
Tah:un
2015
dapat
belum
disahkan
pengeluarannya,
pengesahan
tersebut
diselesaikcm
transaksi
harus
melalui
DIPA
sebagaimana
dimaksud
dalam
rangka
pengesahan.
(3)
Revisi
dalam
rangka
pengesahan
sebagaimana
dimaksud
PHLN
Penerusan
atau
Pinjaman
rangka
pengesahan
dilakukan
dengan
ketentuan
sebagai berikut:
a.
unit
Eselon
mengajukan usul_an
Revisi
Anggaran
kepada
Direktur
Jenderal Anggaran;
b.
pengeluaran
akan
yang
ctisahkan
dituangkan
dalam
RKA-K/
dalam
Keluarail(
Output)
c.
Direktur
Jenderal
Anggaran
meneliti
usulan
revisi
dan
kelengkapan
dokumen.
(5) Ketentuan
Revisi
mekanisme
Anggaran
Direktorat
pada
Jenderal
Anggaran
sebagaimana . dimaksud
dalam Pasal 36 berlaku
mutandis dalam
mutatis
pengajuan
Revisi
Anggaran
sebagaimana
terkait
pembayaran
gaji dan .
2016,
tersebut
diselesaikan
pagu
harus
melalui
(2)
(3)
tidak
mencukupi,
selisih
anggaran
antar
dipenuhi
melalui
pergeseran
dalam
hal
selisih
minus
(BA
dapat
anggaran
antar
anggaran,
tidak
melalui Bagian
BUN
Pengdol.aan
Belanja Lainnya).
(4) Mekani
me
penyelesaian
pagu
minus
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
Anggaran
pada
Kantor
Wilayah
Direktorat
sebagaimana
Jenderal
Perbendaharaan
kepada Direktur
Jenderal
tata
Anggarari
cara
Jenderal
(6)
Dalam hal
terdapat:
a.
b.
c.
dari
hibah langsung;
d.
e.
untuk
subbagian
anggaran .BA
BUN,
yang diajukan setelah batas akhir penerimaan usul
Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015, usul
Revisi Anggaran dimaksud dapat diproses dan
disahkan
mengikuti
batas
akhir
penyusunan
Pengesahan
Revisi
dan
Anggaran
sebagaimana
merupakan
penyesuaian
digunakan
Laporan
sebagai
Keuangan
bahan
Kementerian/
Lembaga.
(3)
bagian
tidak
dipenuhi
antar
mencukupi,
:r:nelalui
Satker
dalam
selisih
pergeseran
1
(satu)
c.
anggaran
antar
Satker
antar Program
dalam 1 (satu)
. bagian anggaran, selisih
melalui Bagian Anggaran
minus
999 .08
dipenuhi .
(BA
BUN
sebagaimana
Perbendaharaan
sebagaimana
mmus
sebagaimana
pengajuan
Revisi
Anggaran
Anggaran
dan
Direktorat
Jenderal
yang
telah
Pasa
l 55
(1)
yang
Anggaran
dibebankan
2016,
dapat
pada
DIPA
dilaksanakan
Tahun
dengan
a.
penyediaan . alokasi
melalui
anggaran
dilakukan
batas
akhir
pengajuan
usul
Revisi
Menteri
pelaksanaan
dalam
Keuangan
anggaran
mengenai
dalam
penyelesaian pekerjaan
rangka
yang
tidak
akhir
tahun
anggaran.
(2)
anggaran
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 56
Ketentuan
teknis
yang
diperlukan
dalam
rangka
diatur dalam
Peraturan
Menteri
ini
Dl.rektur
Jenderal
Perbendaharaan
secara
2017,
sampai
dengan
ditetapkannya
.- 67 -
Pasal 58
Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
tahkan
dengan
orang
mengetahuinya,
pengundangan
penempatannya
Peraturan
dalam
memerin
Menteri
Berita
ini
Negara
Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 9 Januari
2 016
vF
I.
,'
',_ .\\
149
.- 67 -
Ttr!-
I
\\
GIAR
NIP 19
0198.
= --
"''
A' 4i
tt
'i): .
Jt
, ),'
IO I
- 68 -
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 / PMK.0:4 /
2016
TENTANG
TATA CARA REVIS!ANGGARAN TAH U N ANGGARAN 2016
DAFTAR REVIS!ANGGARAN YANG MENJADI
KEWENANGAN DIREKTORAT JENDERAL
ANGGARA N DAN KANTOR WILAYAH
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DJA
Pasal 34
No.
URAIAN REVISI
1.
'1
PNBP
yang
berasal
b adanya
kontrak / kerjasama/ nota kesepahaman.
Pasal 7 ayat (2) huruf b
dari
'1
'1
'1
'1
'1
Kanwil
DJPBN
Pasal 39.
- 69 -
'1
URAIAN
REVISI
N
o
.
DJA
Pasal
34
Kan
wil
DJPB
N
Pasal 39
penurunan
besaran persetujuan penggunaan
sebagian dana PNBP berdasarkan
Keputusan
Menteri
Keuangan
tentang
persetujuan penggunaan
sebagian dana PNBP.
Pasal 7 ayat (3) huruf b
2.
'1
.Y
c percepatan
PHD N,
.Y
- 70 -
URAIAN REVIS!
No.
DJA
asal 34
f
yang
diterushibahkan dan / atau
pinjaman
yang
diteruspinjamkan.
Pasal 8 ayat (5)
3.
4.
5.
Penggunaan
Rupiah Murni
Pendamping
untuk membiayai
kegiatan / proyek lain.
Pasal 8 ayat (6)
Lanjutan pelaksanaan kegiatan -qntuk
proyek yang dananya bersumber dari
SBSN.
Pasal 2 ayat (2) huruf c
Pasal 10
Perubahan Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat berupa pagu
untuk
pengesahan
belanja
yang bersumber dari pinjarrian/
hibah luar negeri yang telah
closing date.
Pasal 2 ayat (2) huruf d
Pasal 11
6.
Perubahan
anggaran
belanja
dan
/atau
pembiayaan
Kanwi
l
DJPB
N
P Pasal
39
- 70 -
anggaran sebagai
akibat
dari
penyesuaian
kurs
dan/
atau
perubahan
parameter.
Pasal 2 ayat (2) huruf e
Pasal 12
a
perubahan anggaran
kegiatan Kementerian
/
,/ Lembaga
yang
sumber
dananya berasal
dari pinjaman atau
hibah luar negeri.
Pasal 12 ayat (1) huruf a
Pasal 12 ayat (2)
b penambahan alokasi
anggaran belanja
pegawai ,/ berupa
penyesuaian besaran
nilai rupiah belanja
pegawai yang
ditempatkan di luar
negeri.
Pasal 12 ayat (1) huruf
b
c penam bahan
alokasi
anggaran
pem
bayaran
,/
kewajiban utang.
Pasal 12 ayat (1) huruf c
- 70 -
y
a
t
(
1
)
h
u
r
u
f
d
P
a
s
a
l
1
2
a
y
a
t
(
3
)
e penambahan
alokasi
anggaran
pembayaran
,/ cicilan
pokok utang.
Pasal 12 ayat (1) huruf e
- 70 -
- 71 -
No.
U RAIAN REVIS!
rangka
.Y
.Y
7.
DJA
Pasal 34
dalam
8.
9.
10.
11.
.Y
Kanwil
DJPBN
Pasal 39
- 72 -
12.
DJA
Pasal 34
No.
URAIAN REVIS!
13.
--./
14.
--./
15.
--./
16.
--./
--./
Kanwil
DJPBN
Pasal 39
19.
--./
No.
URAIAN REVISI
DJA
Pasal 34
20.
21.
.Y
22.
Pergeseran
anggaran
antarlokasi
dan/ atau
antarkewenangan dalam rangka tugas pembantuan,
urusan bersama, dan/ atau dekonsentrasi. *)
Pasal 2 ayat (3) huruf k
Pasal 23
*) Dengan persetujuan Es.elon I
.Y
23.
.Y
24.
.Y
25.
.Y
26.
.Y
Kanwil
DJPBN
Pasal 39
27.
URAIAN
REVISI
N
o
.
28.
DJA
Pasal
34
Kan
wil
DJP
BN
Pasal 39
29.
31.
32.
. Ralt
administrasi
penerapan
'1
DJA
URAIAN REVIS!
DJPBN
No.
Kanwil
Pasal 34
Pasal 39
ralat volume, jenis, dan satuan Keluaran (
Output)
'1 yang berbeda antara RKA-K /
L dan Rencana Kerja Pemerintah
hasil kesepakatan
atau
Dewan Perwakilan Rakyat dengan
Pemerintah.
Pasal 2 ayat (5) huruf f
rencana
h ralat
1.
cara
penarikan
'1
penerusan pinjaman.
Pasal 2 ayat (5) huruf h
ralat cara penarikan SBSN.
'1
Pasal 2 ayat (5) huruf i
J
'1
SBSN.
Pasal 2 ayat (5) huruf j
k ralat karena
kesalahan
aplikasi berupa
tidak
'1
berfungsinya
sebagian atau
seluruh
fungsi
matematis aplikasi RKA-K / L DIPA .
Pasal 2 ayat (5) huruf k
33.
register
'1
'1
d perubahan
nomenklatur
bagian
anggaran,
Program / Kegiatan, dan / atau Satker.
Pasal 2 ayat (6) huruf d
'1
'1
*)
'1
DJA
No.
URAIAN REVISI
asaf 34
g
34.
perubahan
dalam
rumusan
sasaran
..J
database RKA-K/ L DIPA. *)
Pasal 2 ayat (6) huruf g
Pasal 30
*) Dengan persetujuan Eselon I
b penggunaan
..J
Pasal 2 ayat
(7) huruf b
Pasal 32
Pasal 49
catatan
O
u
t
p
u
t
)
kinerja
Ka
nwi
l
DJ
PB
N
t
a
h
u
n
dalam
s
e
b
e
35.
36.
37.
38.
"
"
lumnya. Pasal
51
39.
Pasal
39
Program.
b. pergeseran anggarari dalam 1 (satu) Program.
40.
..J
..J
URAIAN REVIS !
No.
41.
OJA
Pasal 34
Kanwil
DJPBN
Pasal 39
--.}
--.}
--.}
--.}
--.}
--.}
'
Salin.an /s,
es.it\f. a....1-...,. e
i"g"' Kep al
B.1{ci Unitmi i
aslinya
--.}
MENTER!
KEUANGAN
REPUBLIKIN
DONESIA,
t
t
d
/I.":.
;'..{ij'J
.
"
.
BAMBANG P. S . BRODJONEGORO
..rrr-
k.;; .; ;t.,..r
.... ..
,'
GIART
O
NIP 195 Q4201984021001
I . f!!
/)
LAMP RAN II
PERATURAN MENTER! KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA NOMOR 15 /PMK. 02/
2016
TENTANG
TATA CARA REVIS! ANGGARAN TAHUN ANGGARAN
2016 FORMAT SURAT USULAN REV S!
ANGGARAN
A.
LOGO (1)
KEMENTERIAN/ LEMBAGA
................ ......... (2) UNIT ESELO N I
............................ :....................... ....... (3)
SATKER ..........................................(4)
Alamat .........................................
........ (5)
Nomor:
S Sifat
Lampira
n Hal
I
/ 20XX
: Segera
: Satu Berkas
: Usulan Revisi
Anggaran
KOP Kementerian /
Lembaga
(tanggal-bulan-20XX)
1. Dasar Hukum:
a. Peraturan Menteri .Keuangan Nomor- / PMK.02/ 2016 tentang Tata
Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016;
b. ........(8)j
........................................
(14)
NIP/ NRP...........................
(15)
NO
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Diisi dengan
alamat
Perbendaharaan.
(8)
(9)
(10)
Kantor
Kantor
Wilayah
Wilayah
Direktorat
Direktorat
Jenderal
Jenderal
( 11) Diisi
(12)
Diisi dengan jenis Revisi Anggaran, contoh antara lain: pergeseran antar
Keluaran ( Output) dalam satu kegiatan dan satu Satker dalam rangka
memenuhi kebutuhan Biaya Operasional.
(13)
(14)
- 80 -
3.
4.
Uraian
Semula
Menjadi
+/-
Program ...(2)
Kegiatan . .(3)
Keluaran
( Output) ............(4)
Volume
Rupiah
Kade Digital Stamp
aaa (5)
Rp.xxx.xxx (8)
9999.9999 :9999.9999
bbb (6)
ccc(7)
Rp.yyy.yyy (9) Rp.zzz.zzz (10)
--
NO
U RAIAN ISIAN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
volume Keluaran
( Output)
- 80 -
- 81 -
B.
LOGO (1)
KEMENTERIAN/LEMBAGA
:..................... (2) UNIT ESELO N
1.......................................................
Alamat
Nomor
Sifat
(4)
: S: Segera
(3)
J
(tanggalbulan-20XX)
/ 20XX
Lampiran
: Satu Berkas
Hal : Usulan Revisi Anggaran
Yth.Direktur Jenderal
Anggaran Di
jakarta
1. Dasar Hukum:
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor . / PMK.02/ 20 16 te!1tang
Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 20 16;
b. ........(5); .
- 81 -
.....................................
..
(11) NIP/ NRP
.......................... (12)
.- 82 -
URAIAN ISIAN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Diisi dengan jenis Revisi Anggaran, contoh antara lain: pergeseran antar
Keluaran ( Output) dalam satu kegiatan dan satu Satker dalam rangka
memenuhi kebutuhan Biaya Operasional.
dilakukan Revisi
Anggaran yang dilakukan (contoh: Surat Pernyataan Penggunaan Sisa
Anggaran Kontraktual / Sisa Anggaran Swakelola).
.- 82 -
- 83
-
Uraian
Semula
Menjadi
aaa (6)
bbb (7)
Rp.xxx.xxx (9)
Rp .yyy.yyy (10)
+/ (kode Digital
(2)
1.
Stamp)( l 2)
Program ...(3)
2.
3.
Keluaran (Output)
....(5)
Volume
ccc(8)
Rupiah
Rp,zzz .zzz( l l)
B. Satker....... (2)
l.
Program ...(3)
Kegiatn
...(4)
2.
3.
Keluaran
( Output)
....(5)
Volume
ccc(8)
Rupiah
Rp.zzz.zzz( 11)
aaa (6)
bbb (7)
Rp..xxx.xxx (9)
URAIAN ISIAN
Diisi dengan nomenklatur eselon I pengusu l Revisi Anggaran.
Diisi dengan nomenklatur Satker yang direvisi.
Diisi dengan Program yang direvisi.
Diisi dengan Kegiatan yang direvisi.
Diisi dengan Keluaran ( Output) yang direvisi (termasuk apabila terjadi
perubahan jenis Keluaran (Output)").
Diisi dengan volume Keluaran ( Output) awal sebelum. Revisi Anggaran .
Diisi dengan volume Keluaran (Output) akhir setelah Revisi Anggaran .
Diisi dengan penam bahan / pengurangan volume Keluaran (Output)
setelah Revisi Anggaran.
- 84
Diisi dengan alokasi anggar.an awal sebelum Revisi Anggar an .
(10) Diisi dengan alokasi anggaran akhir setelah Revisi Anggaran.
( 11) .Diisi dengan penamba:han/ pengurangan alokasi anggaran setelah Revisi
Anggaran.
(12) . Diisi dengan Digital Stamp semula.
(9)
C.
LOGO ( 1)
Ni<oP.PPA.BUN
!s
Nomo
r Sifat
Lampi
ran
Hal
: S-
...........................(2) }
/ 20XX
(tanggal-bulan-
20XX)
: Segera
: Satu Berkas
: Usulan Revisi Anggaran
Yth.DirektU:r
Jenderal
Anggaran Di
.
jalrnrta
1. Dasar Hukum:
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor / PMK.02/ 2016
tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2016;
b. ........(4);
(Pejabat Eselon I
Kementerian Keuangan
selaku Pemimpin PPA BUN)
:...
... (10) NIP/
NRP........... ......:...
..... ( 11)
NO
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
.Diisi dengan jenis Revisi Anggaran, .contoh antara lain: pergeseran antar
Subbagian Anggaran Bendahara Umum Negara (dari BA 999.08 ke BA
999.99).
(9)
(10)
selaku
( 11) Diisi dengan NIP/ NRP Pejabat Eselon I Kementerian Keuangan selaku
Uraian
+/ -
Semula
Meniadi
aaa (6)
bbb (7)
A. .
S
a
t
k
e
r
.
.
.
.
.
.
.
(
2
)
(
k
o
d
e
D
i
g
i
t
a
l
4.
5.
6.
S
t
a
m
o
l
(
1
2
1
Program ...(3)
Kegiatan ...(4)
Keluaran(Output) ...(5)
Volume
ccc(8)
Rupiah
Rp.zzz.zzz( l 1)
Stamol
Program ...(3)
Kegiatan ...(4)
6.
Keluaran ( Output) ...( 5)
Volume
(kode Digital
(12)
4.
5.
ccc(8)
aaa (6)
bbb (7)
Rupiah
Rp.yyy.yyy (10)
NO
( 1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
volume Keluaran
( Output)
Anggaran .
(12)
ttd.
BAMBANG P. S.
BRODJONEGORO
Salinan
.
Kepal<) J11rn tJmum .
/.'..". / u.b.
'
., .
.,,,,L.,,J
\
..... ....
'
---
GIARTo 'J
N P 19504201984021001
- 87 -
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDO NESIA NOMOR 15 / PMK.02/
2016
TENTANG
TATA CARA REVIS!ANGGARAN TAHU N
ANGGARAN 2016
ALUR MEKANISME REVIS!
ANGGARAN PADA
DIREKTORAT JENDERAL
ANGGARAN
A.
ALUR
MEKANISME
REVIS!
KEMENTERIAN /
LEMBAGA
Surat
usnlan
r cvisi;
D;ita
dan
Dokum
en .
Mereviu Surat
usulan
revisi anggaran
dan kelenglrnpan
Dokumen
pcndukung;
_ _
Pemlu
mg
_J
ANGGARAN
BAGIAN
ANGGARAN
Meneliti
Su ra t
usulan
revisi
anggaran
clan
kelengk
apa n
Dokume
n
enduk
ung;
Sur
at
pcn
o
lnlr
nn
LY_ _ _
revi
si.
pcngPsaha11
- 88 rev
isl,dil
ampi
ri
Notifi
kasi.
Penclaahan
serve
1:
RKAK/L
DIPA
Keterangan :
1.
untuk
2.
3.
4.
5.
6.
Dalam hal:
a.
b.
8.
9.
10.
akan
ALUR
MEKANISME
REVIS!
BENDAHARA UMU M
NEGARA
B.
:.
.......,.1,
,,
...
ANGGAR
AN
BAGIAN
ANGGARAN
1.
..
.;,.
........
Surat
usulan
Revisi
Anggaran
;
Data dan
dokumen
pendukung.
y
N
\f
-_I
Surat penolakan
Revisi Anggaran.
Penelaahan
-- '
<
S
u
r
a
t
peng
slsteni.
Upload ke server .
RKAK/L D !PA.
Keterangan:
1.
2.
untuk usulan
- 90 -
4d-
\,\
---
GIARTO/- c...;;._
NIP 1959.0(l-20
'\
'-.
./
'
'I J4 KO
.'\
}1001 ' 1
/;
.
. '.
...,:....._../
- 90 -
- 91 -
LAMPIRANIV
PERATURAN MENTER! KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA NOMOR 15 / PMK.02/
2016
TENTANG
TATA CARA REVIS! ANGGARAN TAHUN
ANGGARAN 2016
FORMAT SURAT HASIL' REVIU APARAT PENGAWASANINTERN
PEMERINTAH KEMENTERIAN/LEMBAGA
. LOGO (1)
INSPEKTORAT}i
Nomor
Segera
Lampiran
Hal
..
: S/
/ 20XX
(tanggal-bulan) 20XX Sifat
......... .......... )
.._ .......
(4f
- 91 -
tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor .../ PMK.02/ ... (19)
tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2O 16.
Kami menyampaikan terima kasih ata kerja sama selama proses
reviu kepada pejabat/ pegawai pada Sekretaris Jenderal/Sekretaris
Utama/Sekretaris/ Pejabat Eselon I ... (20)
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara disampaikan terima
kasih.
(24)
- 92 -
URAIAN ISIAN
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10) Diisi dengan jenis Revisi Anggaran, contoh antara lain: percepatan
penarikan PHLN dan/atau PHDN.
( 11) Diisi dengan nomin.al penambahan/ pengurangan anggaran.
(12) . Diisi dengan uraian Satker yang mengalami Revisi Anggaran .
( 13) Diisi sesuai dengan Bagian Anggaran yang dilakukan Revisi Anggaran.
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
- 92 -
..::----
i----::..
GIARTP
NIP
195fo'4201984021001
\.
'
' 1-
i
I
- 93 -
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 / PMK.02 /
2016
TENTANG
TATA CARA REVISI A NGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016
ALUR MEKANISME REVISI ANGGARAN
PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL
PERBENDAHARAAN
Surat
Persel1
1juan
Eselon
l
--
Meneliti
usulan Revisi
Anggaran dan
mene.rl.Jitkan
persetujuan
revisi angga ra
n
N
Surat Usu lan Revisi
Anggaran;
Data dan Dokumen
Pendukung
- )'-
- . -- . .---- . -- -
.
\
Upload ke server
Surat
N penol akan revisi
an
aran.
- -
Surat pengesahan
revisi, dilampiri
notifikasi sistem.
.. baru .
Keterangan:
RKA-K/LDI PA
- 94 -
1.
2.
3.
5.
6.
7.
, ./ uub
,.m
'"
U m
Kepal
'
'-.,
giai
. lo ;:.,
, .,:. ;,.,
T.U. Kcriientcrian
\
GIAR1\0
NIP 195. 4201984021001
=-
- 95 -
LAMPIRAN VI
PERATURA N MENTERI KEUANGA N REPUBLIK
INDO NESIA NOMOR
15
/ PMI<.02/ 2016
TENTA NG
TATA CARA REVIS! ANGGARAN TAH UN
ANGGARAN 2016
ALUR MEKANISME REVIS!ANGGARAN
YANG MEMERLUKAN PERSETUJUAN ESELO N I KEMENTERIAN /
LEMBAGA
f
r,
..
: ;
.- - ----J
'
-. ... l
--,,-
-. -:-
...
.
IT
.j p
..... ....-- .
,: ..
..
. .
.
,._. """""
--l
----.A.if
..
,._
..
'
-
.. ..
...... _ ,
:<C....
_.,.
....
"=
-Ion l menylapkan:
Melampirkan:
Surat usu Ian
revisi
anggaran;
Data dan
dokumen
pendukung .
r
a
t
P
e
n
o
l
a
k
a
n
[_ Ese_l,o,._n>'I' I ,_
. ,1
fe
Surat
lY
J .'
y
'
N
anwil
,>
Perse tujua n
[
----- - - 1
ct
-
. ..,. ..
JP
B ? ,..,./ .-
E s el
o nI
Keterangan:
1. Kuasa Pengguna Anggaran menyiapk an usulan Revisi
Anggaran yang menjadi kewenangan Eselon I beserta data
dan dokumen pendukung.
2.
3.
4.
MENTER!KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA ,
ttd.
BAMBANG P. S.
BRODJONEGORO
Kepala Birov um
u._ b. -................. .
Kcpala Bagim1-T,U. Kem enterian
,J.;_
I
G ARTO
NIP 19590420198402 1001
- .95 -
LAMPIRAN VII
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK
INDO NESIA NOMOR
15 / PMK.02/ 2016
TENTANG
TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN
2016
ALUR MEKANISME REVIS!
ANGGARAN PADA KUASA
PENGGU NA ANGGARAN
KPA m enyiapkan:
...- . ..
= ..J
Up
da
te A DI<
A-
RK
K /L ;
Update
Dokumen pendukung;
Cetak POK;
Menetapkan POK.
.
:!'tr.
- --]
PT) - -- ..
. - .
_..,.,...,..,,.
/ ""#
-<.:_
Satker B LU?
. .
'
_-"
,,..,.
""...._....,./
'
/"-
'-
Beru bah?
......
...""""'
.,
,.,.....,,.
'
L :. -
'N
y
/
PaguSatker
.. .,J
.t
, ' '"" .
.\
I,
Keterangan:
1. Kuasa Pengguna Anggaran melakukan Revisi Anggaran sesuai
dengan kewenangannya .
2. Kuasa Pengguna Anggaran meneliti apakah Revisi Anggaran
yang dilakukan Kuasa Pengguna Anggaran mengubah DIPA
Petikan atau tidak.
3. Dalam hal DIPA Petikan tidak berubah, Kua,sa Pengguna
Anggaran meng upd ate ADK RKA-K / L DIPA serta mencetak
dan menetapkan Petunjuk Operasional Kegiatan.
4. Dalam hal Revisi Anggaran mengakibatkan perubahan DIPA
Petikan, Kuasa Pengguna Anggaran menyiapkan usulan Revisi
Anggaran beserta dokumen pendukungnya .
5. Dalam hal Satker yang direvisi merupakan Satker Badan Layanan
Umum
dan . pagu Satker tidak berubah , Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharan akan langsung menyelesaikan revisi
RKA-K/ L DIPA.
6. Dalam hal Satker yang direvisi bukan merupakan Satker
Badan Layanan Umum dan pagu Satker berubah , revisi RKAK / L DIPA diteruskan ke Eselon I untuk diproses lebih lanjut.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA,
ttd.
BAMBANG P. S. BRODJONEGORO