Anda di halaman 1dari 31

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
PUTUSAN
NOMOR : 58 / Pdt.G / 1999 / PN. Bpp.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Balikpapan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata
pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
A G U N G, bertempat tinggal di Komplek V & W di jalan PU II RT. 035 / RW. 012 NO.
30, Kelurahan Perapatan, Kecamatan Balikpapan Timur, Kodya Balikpapan, telah
memberi kuasa serta memilih tempat kedudukan Hukum di Kantor Kuasanya
UFUK TJIPTO WIBOWO, S.H. dan ADJIS GUNAWAN WIBOWO, S.H.
Advokad / Pengacara berkantor di Jembatan Merah Plaza 6 A 10 Surabaya
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 19 Agustus 1999 yang terdaftar di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balikpapan tanggal 19 Agustus 1999 yang
selanjutnya disebut sebgai PELAWAN ;
MELAWAN :
1.

PT.

PELAYARAN

NASIONAL

INDONESIA

PELNI

CABANG

BALIKPAPAN, berkedudukan di Jalan Yos Sudarsi No. 1 Balikpapan, selaku


TERLAWAN I ;
2.

ELSYS SUMOLANG RAWUNG (Ahli Waris H. SUMOLANG ) beralamat di


Jalan Sukarno Hatta KM. 5,5 RT. 33 / RW. 08 Kelurahan Batu Ampar, Kec.
Balikpapan Utara, Kodya Balikpapan, selaku TERLAWAN II ;

3.

KOESNADI KOHARSOEBROTO, beralamat di Jalan Milono No. 23 Kotamadya


Balikpapan, selaku TERLAWAN III ;

4.

BADAN PERTANAHAN NASIONAL KODYA BALIKPAPAN, beralamat di


Jalan

Marsma

R.

Iswahyudi

Kotamadya

Balikpapan,

selaku

TURUT

TERLAWAN ;
Pengadilan Negeri tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara ;
Setelah mendengar pihak-pihak yang berperkara dan saksi-saksi ;
Setelah membaca dan meneliti bukti-butki surat ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Menimbang, bahwa Pelawan telah mengajukan gugatan perlawanannya tertanggal 19
Agustus 1999 yang telah terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balikpapan pada
tanggal 19 Agustus 1999 dibawah register Nomor : 58/Pdt.G/1999/PN. Bpp. Telah mengajukan
gugatan perlawanan pada para Terlawan I, II, III, dan Turut Terlawan ;
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan yaitu tanggal 13 September
1999, Pelawan hadir kuasanya Drs. POKDJO S. SAYID, SH. Berdasarkan Surat Kuasa Subtitusi
tertanggal 31 Agustus 1999, sedangkan Terlawan I hadir kuasanya SUHONO, SH. Dan
Terlawan II datang menghadap sendiri Ny. ELSYS SUMORANG RAWU, SH. Dan Terlawan III

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
hadir Kuasa Subtitusinya FRIDA IMELDA, SH. Berdasarkan Surat Kuasa Subtitusi tanggal 31
Agustus 1999, sedangkan pihak Turut Terlawan hadir kuasanya SUFAAT, SH.;
Menimbang, bahwa pada sidang tersebut diatas oleh karena upaya perdamaian tidak berhasil,
maka sidang diteruskan membacakan gugatan perlawanan yang selengkapnya sebagai berikut :
1

Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli PPAT No. 339/JB/JT/II/III/1996 tanggal 14 April
1996 dihadapan PPAT Bambang Soemito, SH. Dan Sertifikat Hak Milik No. 1 tanggal 23
Desember 1974, Pelawan adalah satu-satunya pemilik uang sah yang hingga kini tanah /
bangunan yang setempat dikenal Komplek V dan W jalan PU II RT. 35/ RW. 012 No. 30
Kel. Prapatan, Kec. Balikpapan Timur, Kotamadya Balikpapan, tetap dikuasai dan
dimiliki oleh Pelawan ;

Bahwa status tanah tersebut, asalnya milik Ex. Pemerintah Kolonial Belanda N.V.
Koniklijke Paketvaart Maataccappij. Oleh karenanya, berdasarkan Undang Undang No. 5
tahun 1960 (UUPA) Diktum kedua pasal 1. III dan V menentukan : Bahwa hak-hak atas
tanah asal konversi Hak Barat berakhir masa berlakunya selambat-lambatnya pada
tanggal 24 September 1980 dan karenanya sejak saat itu menjadi tanah yang langsung
dikuasai oleh Negara R.I. Cq. Badan Pertanahan Nasional / Kantor Agraria dan bukan
hak milik Penggugat / Terlawan I ;
Sehingga amar putusan Pengadilan Negeri Balikpapan Nomor : 16/Pdt.G/1998/PN. Bpp.
Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur Nomor : 17/Pdt.G/1999/PT.KT.Smda,
yang memberikan hak atas tanah Negara kepada Penggugat/Terlawan I dengan amar
putusan yang menetapkan/ menyatakan tanah/ bangunan tersebut sah milik Penggugat/
Terlawan I. Nyata-nyata adalah suatu keputusan yang melebihi kewenangan, cacat
hukum, keliru dan salah penerapan hukum, yang berakibat putusan tersebut sejak minute
diucapkan telah batal demi hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum ;

3 Bahwa undang-undang telah memeberikan kewenangan kepada Badan Pertanahan


Nasional/ Kantor Agraria untuk memberikan hak atas tanah Ex. Kolonial Belanda kepada
warganegara Indonesia yang memenuhi persyaratan undang-undang. Oleh karenanya,
pada tahun 1973 Badan Pernahan Nasional / Kantor Agraria yang memberikan hak pakai
kepada Terlawan II selanjutnya pada tanggal 13 Januari 1974 ditingkatkan dengan
Pemberian Hak Milik kepada Terlawan II kemudian atas nama Terlawan III (Koesnadi
Koharsoebroto) dan terakhir kepada Pelawan. Menurut hukum hak itu diberikan oleh
Negara R.I. secara sah dan sudah lebih dari 20 tahun lamanya tidak ada yang keberatan,
sehingga hak atas tanah tersebut tidak bisa diganggu gugat lagi sebagaimana dimaksud ;
a

Kitab Undang-undang Hukum Perdata (B.W.) Pasal :


1958 = Untuk memenuhi waktu yang dipperlukan untuk daluarsa, dapatlah seorang
menambahkan kepada waktu selama ia berkuasa, dari siapa ia memperoleh
bendanya, tak peduli dengan cara bagaimana ia menggantikan orang itu,
baik dengan alas hak umum maupun dengan alas hak khusus, baik dengan
cuma-cuma maupun atas beban ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id
1960 = Mereka yang disebutkan dalam Pasal yang lalu dapat memperoleh Hak

Milik dengan jalan daluarsa, jika alas hak penguasa mereka telah berganti,
baik karena suatu sebab yang berasalah dari seorang pihak ketiga, maupun
karena pembantahan yang mereka lakukan terhadap haknya si Pemilik ;
1963 = Siapa yang dengan itikad baik, dan berdasarkan suatu alas hak yang sah,
memperoleh suatu benda tak bergerak, suatu bunga, atau suatu piutang lain
yang tidak harus dibayar atas tunjuk, memperoleh hak milik atasnya, dengan
jalan daluarsa, dengan suatu penguasaan selama 20 tahun ;
Siapa dengan itikad baik menguasainya selama 30 tahun, memperoleh hak
milik, dengan tidak dapat dipaksa untuk mempertunjukan atas haknya ;
1965 = Itikad baik selamanya harus dianggap ada, sedangkan siapa yang menunjuk
kepada suatu itikad buruk diwajibkan membuktikannya ;
b Peraturan Pemerintah R.I. No. 24 tahun 1997 Pasal 32 ayat 2 Dalam hal atas suatu
bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan
hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata
menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak
dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut, apabila dalam waktu 5 (lima) tahun
sejak diterbitkannya sertifikat itu telah tidak mengajukan keberatan secara tertulis
kepadadan pemegang sertifikat dan kepala kantor Pertanahan yang bersangkutan
ataupun tidak mengajukan gugatan kepada pengadilan mengenai penguasaan tanah
atau penerbitan sertifikan tersebut ;
4

Berdasarkan Peraturan Pemerintah R.I. No. 24 Tahun 1997 Pasal 32 ayat 2 tersebut di
atas, maka Sertifikat Hak Milik No. 1 tanggal 23 Desember 1974 atas nama H.
SUMOLANG/ Terlawan II menurut hukum sudah sah dan hak kepemilikannya tidak bisa
diganggu gugat lahi oleh siapapun juga sekalipun merasa lebih dahulu mempunyai hak
atas tanah tersebut, karena sudah lewat 5 (lima) tahun sejak terbitnya sertifikat dimaksud
tidak ada keberatan dari Terlawan I, sehingga jual beli yang dilakukan atas tanah
sertifikat hak milik No. 1 tersebut dari H. Sumolang/ Terlawan II kepada Koesnadi
Koharsoebroto/ Terlawan III dan selanjutnya dijual lagi kepada Agung/ Pelawan,
menurut hukum jual beli tersebut adalah sah dan tidak bisa diganggu gugat lagi ;

5 Bahwa berdasarkan hal yang diuraikan tersebut, maka amar putusan Pengadilan Negeri
Balikpapan No : 16/Pdt.G/1998/PN.Bpp. tanggal 30 Juni 1998 jo amar putusan
Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur No. 17/Pdt/1999/PT.KT.Smda tanggal 8 April
1999 yang berbunyi :

DALAM POKOK PERKARA :


-

Menyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum Sertifikat Hak Milik No. 1 tanggal 23
Desember 1974 atas nama H. Sumolang yang telah dibalik namakan tanggal 28 Agustus
1975 menjadi a/n Tergugat III (Koesnadi Koharsoebroto);

Menyatakan Batal Demi Hukum ;


a

Gambar situasi tanggal 17 Desember 1971 No : 311/1971

b Akta Jual Beli yang diterbitkan Camat Balikpapan Timur Sayid Muhamad Yahya, BA.
Tanggal 10 Maret 1975 No. 340/CBT/1975 ;
-

Memerintahkan kepada Tergugat II maupun orang lain/ sisapa saja yang memeperoleh
hak atau kuasa dari Para Tergugat, tanpa syarat apapun juga untuk mengosongkan
kemudian menyerahkan kepada Penggugat, bilamana perlu dengan bantuan alat negara
atau kepolisian, yaitu berupa tanah perwatasan dan bangunan diatasnya beserta semua
surat-surat bukti haknya, yang terletak di Jalan V & W

atau jalan PU. II Komplek

Kelurahan Prapatan, Kec. Balikpapan Timur, Kodya Balikpapan dengan ukuran lebar
masing-masing sisi 20,25 meter dan 18,20 meter dan panjang sisi masing-masing 33,90
meter dan 33,40 meter serta luas 625 M2, dengan batas-batas disebelah :

Utara dengan perwatasan tanah negara ;

Timur dengan parkir ;

Selatan dengan jalan P.U. II Komplek ;

Barat dengan perwatasan tanah negara ;

Memerintahkan kepada Tergugat III untuk mengadakan pencatatan atau pendaftaran


atas pembatalan semua surat-surat bukti hak sehubungan dengan perwatasan beserta
bangunan diatasnya tersebut, khususnya yang berupa :

Gambar situasi tanggal 17 Desember 1971 No. 311/1971 ;

b Sertifikat Hak Milik No. 1 tanggal 23 Desember 1974 a/n M. Sumoolang setelah
dibalik namakan tanggal 28 Agustus 1975 menjadi a/n Tergugat II ;
c Akta jual beli yang diterbitkan Camat Balikpapan Timur Sayid Muhammad Yahya,
BA. Tanggal 10 Maret 1975 Nomor :340/CBT/1975 ;
Adalah suatu amar putusan yang melebihi kewenangan dan keliru serta salah penerapan
hukum yang bertentangan dengan Peraturan Pemerintah R.I. No. 24 tahun 1997 Pasal 32
ayat 2 dan B.W. Pasal 1958, 1960, 1963 dan Pasal 1965, sehingga patut kiranya keputusan
tersebut dinyatakan Batal Demi Hukum atau dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum ;
Berdasarkan hal yang diuraikan tersebut diatas, mohon kiranya Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Balikpapan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi ;
I. DALAM PROMISI :

Menyatakan menangguhkan eksekusi atas Putusan Pengadilan Negeri Balikpapan No.


16/Pdt.G/1998/PN.Bpp. tanggal 30 Juni 1998 jo. Putusan Pengadilan Tinggi
Kalimantan Timur Nomor : 17/Pdt.G/1999/PT.KT.Smda tanggal 8 April 1999,
sampai putusan perlawanan ini mempunyai kekuatan hukum pasti.

II. DALAM POKOK PERKARA :

Mengabulkan gugatan perlawanan dari Pelawan untuk seluruhnya ;

Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang baik dan benar ;

Menyatakan bahwa Pelawan adalah pemilik sah atas tanah/ bangunan Sertifikat Hak
Milik No. 1 seluas 625 M 2, Kel. Prapatan, Kec. Balikpapan Timur, Kotamadya
Balikpapan setempat dikenal Komplek V & W Jalan P.U. II RT. 35/ RW. 012 No. 30
Kotamadya Balikpapan ;

Menyatakan gambar situasi tanggal 17 Desember 1971 Nomor : 311/ 1971 dan Akta
Jual Beli yang diterbitkan Camat Balikpapan Timur Sayid Muhamad Yahya, BA.
Tanggal 10 Maret 1975 No. 340/CBT/1975 dan sertifikat Hak Milik No. 1 Kel.
Prapatan, Kec. Balikpapan Timur, Kotamadya Balikpapan, adalah sah menurut
hukum ;

Menyatakan putusan Pengadilan Negeri Balikpapan No. 16/Pdt.G/1998/PN.Bpp.


tanggal 30 Juni 1998 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur Nomor : 17/
Pdt.G/1999/PT.KT.Smda tanggal 8 April 1999 Batal Demi Hukum atau Tidak
Mempunyai Kekuatan Hukum ;

Menyatakan Terlawan I tidak mempunyai hak atas bangunan / Tanah Sertifikat Hak
Milik No. 1 seluas 625 M2, Kel. Prapatan, Kec. Balikpapan Timur, Kotamadya
Balikpapan setempat dikenal Komplek V & W Jalan P.U. II RT. 35/ RW. 012 No. 30
Kotamadya Balikpapan ;

Menghukum Terlawan I, II dan III untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam
perkara ini ;

Atau Pengadilan Negeri Balikpapan menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya ;


Menimbang, bahwa atas gugatan perlawanan yang telah dibacakan tersebut, Kuasa
Pelawan menyatakan tetap pada gugatan perlawanannya ;
Menimbang, bahwa pada sidanga tersebut diatan setelah dibacakan gugatan perlawanan,
Terlawan I, III dan Turut Terlawan sudah siap dengan jawabannya, sedangkan Terlawan II
belum siap dan mohon waktu ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan perlawanan dari Pelawan tersebut Terlawan I, II,
III dan Turut Terlawan, telah mengajukan jawabannya yang masing-masing selengkapnya
sebagai berikut :
DALAM KONVENSI :
A. DALAM PROVISI :
1

Bahwa Permohonan Provisionil (Provisionale Kis) atau Putusan Sela yang diajukan oleh
Pelawan harus ditolak karena tidak relevan serta kurang memenuhi unsur urgensi serta
tidak memuat hal-hal yang sifatnya sangat istimewa untuk menangguhkan pelaksanaan
eksekusi ;

2 Bahwa Permohonan Provisi jelas-jelas sudah berhubungan langsung dengan hukum


pembuktian yang nota bane terkait erat dengan beban pembuktian dalam pokok perkara.
Sehingga permohonana provisi tidak beralasan serta tidak ada relevansinya untuk
diberikan penghargaan dengan putusan sela, sebab harus terlebih dahulu ada penelitian

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id
tentang kebenaran material gugatan perlawan yang diajukan oleh Pelawan, jangan-jangan

Pelawan hanya menggunakan suatu upaya hukum asal jadi dan tidak berdasar hukum,
Pelawan harus dinyatakan sebagai Pelawan yang tidak jujur atau tidak benar ;
3 Bahwa apabila dipenuhi permohonan provisi dari Pelawan tanpa terlebih dahulu
melakukan pengujian dan penelitian tentang hukum pembuktian pokok perkara, maka
akan berakibat timbulnya kerugian pada diri Terlawan I sebagai Pemohon Eksekusi.
Dimana Terlawan I telah dinyatakan oleh suatu Putusan Hakim yang telah berkekuatan
hukum tetap (pasti) sebagai pemilik yang sah atas tanah sengketa tidak dapat
menikmati dan memanfaatkan hasil kemenangan perkara tersebut, sehingga sebgai
konsekwensi logis dapatkan Pelawan bertanggung jawab atas segala akibat hukum
berupa bentuk kerugian yang diderti Terlawan I tersebut.
4 Bahwa Pasal 297 (3) H.I.R. menegaskan bahwa Perlawanan tidak menangguhkan
pelaksanaan eksekusi ;
5

Berdasarkan hal-hal sebagaimana terurai diatas, maka Permohonan Provisi dari Pelawan
harus dinyatakan ditolak ;

B. DALAM POKOK PERKARA :


6.

Bahwa sebelum Terlawan I menyampaikan uraian bantahan atas perlawanan Pelawan,


maka dirasa perlu disampaikan fakta-fakta hukum yang telah terungkap dalam
persidangan pokok perkara putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balikpapan
tanggal 30 Juni 1998 Nomor : 16/Pdt.G/1998/PN.Bpp. tanggal 30 Juni 1998 jo. Putusan
Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur Nomor : 17/Pdt/1999/PT.KT.Smda tanggal 8 April
1999, sebagai berikut :

FAKTA HUKUM :
a

Bahwa Penguasaan Resmi (beheer) oleh PT. Pelni ( Terlawan I) atas tanah sengketa
adalah berdasarkan Surat Perintah Menteri Perhubungan tanggal 16 Januari 1958
Nomor : PH.3/I/9 yang pada pokoknya memerintahkan dan menyatakan bahwa
semua harta kekayaan baik bergerak maupun barang tetap milik N.V. Koniklijke
Paketvaart Maatsccappij (NV. KPM) menjadi hak milik PT. PELNI. Sehingga dengan
demikian terhitung sejak tanggal 16 Januari 1958 semua aset kekayaan NV. KPM
secara legal menjadi harta kekayaan sah milik PT. Pelni (Terlawan I), yang dalam hal
ini termasuk tanah dan rumah yang menjadi obyek sengketa ;

b Bahwa oleh karena suasana perang jaman PERMESTA tahun 1958 maka tanah dan
rumah sengketa dipinjam oleh Komandan Pangkalan Angkatan Udara R.I. di
Balikpapan untuk ditempati oleh Sersan AURI LEWAKABESI, kemudian ditempati
lagi oleh Anggota AURI bernama ISWARDI HADIPRAKOSO hingga tahun 1965 ;
Bahwa kemudian ISWARDI HADIPRAKOSO memberi kuasa kepada M.
SUMOLANG (Anggota Polisi Militer) atau CPM tanggal 18 Maret 1965 dan surat
ganti rugi perbaikan bangunan dan perlengkapan rumah yaitu :

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id
c Kamar mandi/WC, papan teras muka/pagar, papan kamar tamu bagian muka, lantai

rumah, lantai dapur dan atap dapur ;


d Tidak ada ganti rugi atas tanah, melainkan hanya terbatas pada ganti rugi perbaikan
rumah ;
e.

Bahwa asal usul pemilikan NV. KPM sendiri adalah berdasarkan karena membeli
tanah dari Kerajaan Kutai yang diwakili oleh Parikesit dengan harga sebesar 2500
golden tahun 1947 ;

d.

Bahwa PT. PELNI melalui Surabaya tanggal 15 September 1958 dan surat tanggal
8-11-1958, tanggal 20-11-1958 sudah pernah meminta pengembalian rumah dinas
tersebut kepada Penguasa Perang AURI di Balikpapan, dan berdasarkan surat dari
Komandan Angkatan Udara Balikpapan Letnan Udara I. Bernama S.C. HALIL
tanggal 19 April 1966 Nomor : BPP/P/096/04.66/Soer, Perihal : Permohonan
kembali rumah milik instansi P.N. Pelni ditegaskan bahwa rumah milik PELNI
masih digunakan untuk kepentingan dinas, karena kepentingan operasional maupun
Pangkalan pihak AURI masih kekurangan perumahan ;

e.

Keterangan saksi ahli dari Kantor Badan Pertanahan Kodya Balikpapan bernama
PURWARTO Bin PARYO menegaskan bahwa : seharusnya permohonan sertifikat
oleh H. SUMOLANG harus ditolak sebab tidak ada surat asal usul tanah dan
permohonan hanya didasarkan pada surat fotocopy tanpa tanda tangan, selain itu
dasar pemilikan tanah tidak ada, yang ada hanya bukti surata kuasa dan ganti rugi
penggantian bagian rumah yang rusak dari ISWANDI HADIPRAKOSO kepada H.
SUMOLANG ;
Penerbitan sertifikat cacat hukum karena gambar situasi tanah sama tanggalnya
dengan tanggal terbitnya sertifikat, padahal gambar situasi tanah harus diterbitkan
lebih dahulu, baru menunggu surat keputusan dari Kanwil Pertanahan atas nama
Gubernur Kepala Daerah TK. I Kaltim yang memakan waktu relatif lama, shingga
kejanggalan itu menimbulkan kesan penerbitan sertifikat hak atas nama H. Sumolang
diragukan kebenarannya ;

f.

Hasil pemeriksaan Majelis Hakim di lokasi obyek sengketa, ternyata rumah obyek
sengketa masih rumah lama peninggalan NV. KPM dan luas tanah juga demikian,
hanya ada tambahan garasi dan pagar besi dimuka rumah ;

g. Bahwa fakta hukum tersebut di atas telah diakui dan tidak dibantah kebenarannya
oleh para pihak yang berperkara dalam pokok perkara, sehingga kebenarannya tidak
perlu diragukan ;
7.

Bahwa atas dasar fakta hukum tersebut, maka Terlawan I secara tegas menyatakan
menolak seluruh dalil-dalil perlawanan dari Pelawan, oleh karena selain tidak berdasar
dan beralaskan hukum juga alasan-alasannya dipandang sebagai tidak mampu
melumpuhkan unsur kepastian hukum terhadap putusan perkara yang telah berkekuatan
hukum tetap tersebut, yang dalam putusan termaksud baik Majelis Hakim Peradilan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id
Pertama maupun Hakim Banding, telah nyata secara teliti, cermat dan seksama telah

memperhatikan semua fakta hukum dan bukti-bukti baik surat maupun saksi, telah
menerapkan hukum secara benar dan dengan sistematis mempertimbangkan fakta hukum
dan peraturan-peraturan yang berlaku, sehingga putusan yang telah berkekuatan hukum
tetap atau pasti tersebut, telah mengandung titel hukum yang sempurna, dimana akurasi
dari putusannya kokoh dan tidak ada celah apapun dan atau dengan cara apapun untuk
membatalkan putusan termaksud ;
8.

Bahwa dalil Pelawan dalam perlawanannya point x yang menyatakan Bahwa Pelawan
adalah pemilik satu-satunya yang sah atas obyek sengketa harus ditolak sebab
Sertifikat Hak Milik No. 1 tanggal 23 Desember 1974 tersebut telah dinyatakan tidak
berkekuatan hukum oleh Hakim, oleh karena salah satu dasar pertimbangannya bahwa
penerbitan Sertifikat an. M. Sumolang cacat hukum, dimana tidak ada surat jual beli
tanah dan tidak ada surat keterangan asal usul pemilikan tanah, yang ada hanyalah surat
kuasa dan ganti rugi pebaikan rumah dari Iswardi Hadiprakoso anggota AURI yang
meminjam bangunan rumah milik PT. PELNI ;
Demikian juga jual beli antara Koesnadi Koharsoebroto dengan Agung (Pelawan)
melalui Notaris Bambang Soemito, SH. Tanggal 14 Maret 1996 Nomor : 339/JB/BT/II/
III/1996 haruslah dinyatakan Batal Demi Hukum atau tidak berkekuatan hukum untuk
mengikat ;

9.

Bahwa perlawanan point (2) dan Pelawan yang mengenai ketentuan UUPA tentang hakhak atas tanah asal konversi hak barat terakhir tanggal 24 September 1980 Diktum kedua
Pasal I, III, dan V, adalah harus dikesampingkan, sebab dasar hukum pemilikan PT.
PELNI telah ada yaitu sejak tahun 1958 sebelum lahirnya UUPA No. 5 tahun 1960
tersebut, dimana sejak tahun 1958 PT. PELNI (Terlawan I) telah menjadi pemilik yang
sah atas tanah obyek sengketa, hanya saja Terlawan I belum dapat menguasai fisik
bangunan rumah karena sesuai fakta hukum, tanah dan rumah obyek sengketa dipinjam
oleh tentara AURI dan dan diduduki terakhir oleh M. Sumolang yang juga anggota
Tentara Polisi Militer ;
Oleh karena penghuni M. Sumolang telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan
cara memohonkan sertifikat atas tanah obyek sengketa padahal sesungguhnya secara
jujur dan mengerti, bahwa tanah dan bagunan yang ditempatinya bukan miliknya,
sehingga telah melakukan suatu tindakan Onreachmatigo daad atas hak milik orang lain,
oleh karena itu baik Koesnadi Koharsoebroto maupun Agung (Pelawan) harus dianggap
sebagai pembeli yang tidak jujur (Tekwade Troaw) karena telah memperoleh hak dari
pada orang yang tidak berhak, atau telah membeli dari orang (H. Sumolang) yang tidak
bertitel sebagai pemilik yang sah, dalam arti H. Sumolang telah berbuat curang dan
menggelapkan harta milik yang sah PT. PELNI ;
Bahwa putusan Hakim yang menyatakan bahwa tanah dan rumah obyek sengketa adalah
sah milik PT. PELNI sudah tepat dan benar, berdasarkan suatu pertimbangan yang benar

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id
dan sesuai dengan bukti-bukti maupun fakta hukum, sehingga karenanya putusan hakim

termaksud sudah tepat dan telah menerapkan hukum secara benar, karena itu tidak dapat
dikwalifisir atau ditafsirkan telah bertindak sebagai melebihi kewenangan ;
10.

Bahwa alasan daluarsa yang dikemukakan oleh Pelawan dalam perlawanan Point (3),
juga harus ditolak dan dikesampingkan, sebab

alasan terebut sudah basi dan tidak

berharga, untuk itu Terlawan I perlu membeberkan kaidah-kaidah hukum tentang


daluarsa sebagai berikut :

TENTANG DALUARSA HAK ATAS TANAH :


A.

Berdasarkan Surat Menteri Pertanian dan Agraria tanggal 26 Pebruari 1964 Nomor :
Uada 10/3/259, perihal : Tidak berlakunya lagi Pasal 610, 621, 622, 523, 1955 dan Pasal
1963 KUHPerdata , menjelaskan bahwa :
-

Kadaluarsa sebagai sebagai upaya memperoleh hak atas tanah diatur dalam Pasal
610, 1955 dan 1963 KUHPerdata, Pasal 610 KUHPerdata menetapkan bahwa :
-

Seorang Benitter dapat dapat memperoleh hak kigendom atas suatu


benda karena verjaring (kadaluarsa), sedang Pasal 1955 dan 1963
menurut syarat-syarat dan pada hakekatnya merupakan pelaksanaan dari
Pasal 610 tersebut ;

UUAP menentukan bahwa sejak tanggal 24-09-1960 buku II BW


sepanjang mengenai bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dicabut kecuali ketentuan-ketentuan hipotik yang masih
berlaku ;

Pasal-pasal tersebut tidak berlaku lagi karena :


a.

Mengatur perubahan Benit menjadi Elgendom dua lembaga yang tidak


dikenal lagi dalam hukum Agraria Nasional kita sekarang ini (Pasal 16 UUPA);

b.

Pengatur Verjaring sebagai upaya untuk memperoleh Elgendom atas tanah


(Aquisitive Verjaring) suatu lembaga yang juga tidak dikenal di dalam hukum
Adat, yaitu hukum yang menjadi dasar Hukum Agraria Nasional yang berlaku
sekarang ini (Pasal 5 UUPA);

c.

Tidak pula dapat diperguanakan ketentuan peralihan di dalam Pasal 58 UUPA,


karena Pasal ini hanya menunjukkan pada soal-soal yang memerlukan peraturan
pelaksanaan, sedang UUPA tidak memuat suatu ketentuan Benit menjadi
Elgendom atas dasar Verjaring sebagai yang dimaksudkan dalam Pasal 610,
1963 tersebut diatas (Pasal 22 UUPA);

B.

Yurisprodensi tetap Putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 31 Maret 1971 Nomor : 620
K/SIP/1979 tentang DALUARSA kaidah hukumnya adalah :
a.

Karena menurut UUPA No. 5 Tehun 1960 (LN. 1960 Nomor : 104) yang berlaku
sejak tanggal 24 September 1960 semua peraturan tentang hak kebendaan di
dalam Buku II BW (kecuali tentang hipotik) dicabut, maka peraturan mengenai

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
pemmilikan tanah berdasarkan Verjaring (Pasala-Pasal 1946 sampai dengan
Pasal 1966 BW) juga dicabut ;
Karena tidak seorangpun akan dapat memperoleh hak milik atas tanah
berdasarkan lewat waktu (Verjaring) sehingga bilamana timbul sengketa
mengenai tanah berdasarkan verjaring janka waktu penguasaan tanah berdasarkan
Verjaring jangka waktu penguasaan tanah haruslah ditinjau sampai saat terakhir
sebelum UUPA ;
b.

Pasal 1946 s/d Pasal 1966 BW jo UPA No. 5/1960; Seorang dapat dianggap
sebagai pemmilik tanah elgendom berdasarkan verjaring, bilamana ia pada waktu
UUPA diundangkan (lahir ) telah menempati dan menguasai tanah tersebut sesuai
dengan tenggng waktu yang ditentukan oleh Pasal 1946 s/d 1966 BW tersebut ;

c.

Yurisprodensi tetap Putusan Mahkamah Agung R.I. Nomor : 3114 K/SIP/


Pdt/1991 tanggal 28 Nopember 1992, kaidah hukumnya adalah :
-

Bahwa menggugat sesuatu hak atas tanah menurut hukum adalah hak, dan
hak itu bisa dipergunakan kepada dikehendaki, dan hak menggugat tanah
menurut hukum adat tidak mengenal batas jangka waktu dan tidak
mengenal daluarsa sekalipun tanah sengketa telah dikuasai selama 33
tahun ;

d.

Yurisprodensi tetap Putusan Mahkamah Agun R.I. Nomor : 916 K/SIP/1973


tanggal 19 Desember 1973, kaidah hukumnya adalah :
Bahwa dalam hukum adat dengan lewatnya waktu saja hak milik atas tanah tidak
hapus ;
Bahwa kemudian alsan Pelawan yang menggunakan dan menafsirkan ketentuan
Peraturan Pemerintah R.I. Nomor : 24 Tahun 1997 Pasal 32 ayat (2), adalah harus
dikesampingkan dan tidak relevan sebab yurisprodensi tetap Mahkamah Agung
R.I. sendiri menegaskan bahwa sertifikat hak atas tanah bukan bukti mutlak
tentang hak milik atas tanah ;
Sebab sertifikat dan pendaftaran hak atas tanah hanyalah bersifat administrasi
belaka, sepanjang dapat diuktikan lain bahwa lahirnya sertifikat hak atas tanah
diperoleh karena kecurangan atau cacat hukum, maka pengadilan atau hakim
wajib menyatakan batal demi hukum, yang mana sertifikat hak atas tanah tersebut
wajib didaftar dalam buku penghapusan karenea batal dan tidak berkekuatan
hukum ;
Bahwa secara implicite ketentuan Peraturan Pemerintah R.I. No. 24 Tahun 1997,
harus ditafsirkan sebagai adanya unsur pengecualian mengenai gugatan sesuatu
hak atas tanah hak milik, dimana dalam norma-norma Hukum adat tidak
mengenal adanya daluarsa, apalagi status hukum kepemilikan (Keheer) PT.
PELNI sudah ada sebelum lahirnya Undang undang Pokok Agraria No. 5 Tahun
1960 tersebut; bahwa sebagai fakta hukum yang tak terbantahkan lagi, bahwa

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id
enam (6) bidang tanah dimiliki oleh PT. PELNI Cabang Balikpapan sudah

disertifikatkan sebanyak 5 bidang tanah, tinggal satu ( 1) bidang tanah yang belum
yaitu yang menjadi obyek sengketa, sebab sejak antara tahun 1965 sampai dengan
tahun 1977 Pimpinan cabang PT. PELNI Balikpapan telah mendapat instruksi
dari Kantor Pusat PT. PELNI Jakarta, bahwa semua Aset Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) diproses sertifikatnya, hanya saja tanah obyek sengketa belum
dapat diproses sebab dikuasai dan dihalangi oleh H. Sumolang, yang kemudian
ternyata secara melawan hak telah mengkalaim tanah itu sebagai miliknya dengan
cara melawan hukum.
11.

Bahwa juga perlu dipertanyakan dan patut diragukan status pemilikan oleh Agung
(Pelawan) atas tanah obyek sengketa dengan dalih memperoleh karena membeli dari
Koesnadi Koharsoebroto, sebab pada akhir tahun 1997 tepatnya tanggal 16 Desember
1996 Pihak Koesnadi Koharsoebroto masih mengklaim tanah itu miliknya, namun
dipihak lain Pelawan menyatakan sudah membeli sejak tanggal 14 Maret 1997. Hal itu
dipertegas oleh surat dari Komando Operasi TNI Angkatan Udara II tanggal 24 April
1997 Nomor : B/104/IV/1997 ;

12.

Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan diatas, maka perlawanan Pelawan


dianggap tidak mampu melumpuhkan titel hukum dan akurasi putusan Pengadilan Negeri
Balikpapan tanggal 30 Juni 1998 Nomor : 16/Pdt.G/1998/PN. Bpp.- Jo. Putusan
Pengadilan Tinggi Kaltim No : 1/Pdt./1999/PT.KT.Smda tanggal 8 April 1999,
karenanya beralasan menurut hukum bahwa perlawanan Pelawan harus dinyatakan
sebagai hukum :
-

Menolak perlawanan dari Pelawan;

Menyatakan menurut hukum, bahwa pelawan adalah pelawan tidak benar;

Menghukum Pelawan untuk membayar semua biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini;

DALAM REKONVENSI :
13.

Bahwa apa yang terurai di atas mohon dianggap sebagai termuat kembali secara
sempurna dalam rekonvensi ini (Mutatis Mutantis) ;

14.

Bahwa Dalam Rekonpensi ini semula Terlawan I disebut Terlawan I Konvensi/ Tergugat
Rekonpensi dan semula Pelawan disebut sebagai Pelawan Konvensi/ Tergugat
Rekonvensi ;

15.

Bahwa perbuatan Pelawan (Pelawan Konvensi) yang tidak jujur haruslah dipandang
sebagai tindakan hukum yang melawan hak atas milik Penggugat Rekonvensi, oleh
karenanya perbuatan tersebut patut dikwalifisir sebagai perbuatan melawan hukum
(Onrechtnatige daad) dengan menanggung segala akibat hukum dari padanya eks. Pasal
1365 BW ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

16.

putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa perbuatan melawan hukum dari Tergugat Rekonvensi adalah karena secara
implicite dianggap telah mengetahui bahwa tanah obyek sengketa ada bermasalah dengan
pihak lain, sehingga seharusnya Tergugat Rekonvensi mengurungkan niatnya untuk
membeli tanah sengketa ;
Selain itu justru ada dugaan kuat bahwa dalam pengakuan Pelawan sebagai pemilik
hanyalah suatu persekongkolan atau sandiwara dalam penyelundupan hukum jual beli
yang pura-pura atau formalitas alias simulation belaka ;
Hal mana dapat dibuktikan lagi bahwa, Pelawan mengajukan gugatan perlawanan dengan
melalui dasar apa dan apakah pengetahuannya karena adanya penyitaan atau karena ada
tindakan eksekusi, sehingga pelawan mengetahui bahwa adanya putusan yang telah
berkekuatan tetap, hal ini perlu dipertanyakan lantas darimana Pelawan mula-mula
mengetahui hal tersebut sedangkan jurusita sebagai pelaksana eksekusi belum melakukan
tindakan penyitaan apapun atau Anmaning kepada Pelawan, mengapa serta merta
Pelawan mengajukan perlawanan dengan sengaja mengahadang pelaksanaan eksekusi ? ;

17.

Bahwa tindakan perlawanan dari Pelawan (Tergugat Rekonvensi) telah menimbulkan


bentuk kerugian pada Penggugat Rekonpensi (Terlawan I) yang mana secara materil akan
mengeluarkan biaya biaya Riil dan juga telah menderita kerugian Immateriil sebagai
akibat menghadapi perlawanan dari Pelawan, yang apabila diperhitungkan berjumlah :
a.

Kerugian Materiil sebesar

Rp. 50.000.000,-

b.

Kerugian Immateriil sebesar

Rp. 300.000.000,-

kerugian-kerugian tersebut harus dipertanggung jawabkan kepada Tergugat Rekonpensi


dengan segala akibat hukum dari padanaya ;
18.

Bahwa sebagai jaminan atas tuntutan uang ganti kerugian tersebut, maka beralasanlah
kiranya agar supaya harta kekayaan Tergugat Rekonpensi diletakkan sita jaminan
(Conservatoir Beslag) baik bergerak maupun benda tetap yang berada di Balikpapan atau
di daerah lain dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia ;

19.

Bahwa oleh karena sertifikat Hak Milik No. 1 tanggal 23 Desember 1974 masih berada
ditangan Pelawan (Tergugat Rekonpensi), sedangkan sertifikat tersebut sudah diputuskan
hakim dan dinyatakan batal demi hukum serta tidak berkekuatan hukum, maka Tergugat
Rekonpensi harus diperintahkan untuk menyerahkan Sertifikat Hak Milik No. 1 Tahun
1974 tersebut kepada Penggugat Rekonpensi, dan diperintahkan pula kepada siapa saja
yang menguasai atau menyimpan sertifikat tersebut atau orang lain atau pihak ketiga
supaya menyerahkan secara sukarela, bilamana perlu dengan uang paksa ;

20.

Bahwa apabila Tergugat Rekonpensi lalai, maka patut dan beralasan supaya dihukum
untuk membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
untuk setiap hari lalai tidak melaksanakan keputusan dalam perkara ini ;

21.

Bahwa oleh karena dasar dan alasan hukum gugatan rekonpesi ini telah didasarkan pada
bukti authentik, maka menurut ketentuan dan syarat dalam Leembaga Uitvoerbaar bij
vooraad, Penggugat Rekonpensi telah memenuhi elemen-elemennya. Oleh karenanya

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id
beralasanlah supaya keputusan dalam perkara ini dinyatakan dapat dijalankan lebih

dahulu meskipun ada upaya hukum banding atau kasasi ;

MAKA:
Berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan di atas, maka bersama ini Penggugat
Rekonpensi memohon kepada Majelis Hakim yang tengah mengadili perkara ini agar sependapat
dengan Penggugat Rekonpensi dan memberikan keputusan sebagai hukum :
1.

Mengabulkan gugatan Rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi / Terlawan I Konvensi


seluruhnya ;

2.

Menyatakan menurut hukum, bahwa Pelawan Konvensi Tergugat Rekonpensi telah


melakukan perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige daad) dengan segala akibat
hukum daripadanya;

3.

Menghukum Pelawan Konvensi untuk membayar uang tunai sekaligus kepada Terlawan
I Konvensi sebesar :
a.

Ganti kerugian materiel

Rp.

b.

Ganti kerugian Immateriel

Rp. 300.000.000,-

Jumlah seluruhnya

50.000.000,-

Rp. 350.000.000,-

(Tiga ratus lima puluh juta rupiah)


4.

Memerintahkan kepada Pelawan Konvensi atau siapa saja atau orang lain yang
menguasai atau menyimpan buku Sertifikat Hak Milik No. 1 Tanggal 23 Desember 1974
untuk menyerahkan kepada Terlawan I Konvensi/ Penggugat Konpensi, bila perlu
dengan uang paksa;

5.

Menghukum Pelawan Konvensi untuk membayar uang paksa tunai sekaligus kepada
Terlawan I Konvensi/ Penggugat Rekonpensi sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu
rupiah) untuk setiap hari lalai tidak melaksanakan keputusan dalam perkara ini;

6.

Menyatakan menurut hukum, bahwa sita jaminan (Conservatoir Benlag) yang dilakukan
oleh Jurusita Pengadilan atas harta kekayaan Tergugat Rekonpensi adalah sah dan
berharga;

7.

Menyatakan menurut hukum, bahwa keputusan dalam perkara ini dinyatakan dapat
dijadikan lebih dahulu (Vitwoerbaar bij voowraad) meskipun ada upaya hukum banding
atau kasasi;

8.

Menghukum Pelawan Konvensi / Penggugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara;

ATAU:
Apabila berpendapat lain mohon memberikan putusan lain yang adil dan menurut
hukum;

Jawaban Terlawan II adalah sebagai berikut :

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa kami klaye Sumolang Rawung Terlawan II bersama suami saya H. Sumolang
(alm) telah menempati lokasi yakni perkara No:58/Pdt.G. semenjak tahun 1964 sampai
dengan tahun 1975, yang sudah mendapat bukti kepemilikan yang sah dari pihak yang
berwenang, dalam tahun tersebut diatas kami tidak pernah mendapat gugatan atas
keberatan dari pihak manapun atas keberadaan kami di lokasi tersebut;

Namun 34 tahun kemudian, yakni sejak tahun 1964 sampai tahun 1998, kami Terlawan II
mendapat gugatan dari PT. PELNI yang menyatakan bahwa lokasi perkara No. 58/Pdt.
tersebut adalah miliknya, atau 23 tahun kemudian setelah lokasi tersebut dijual oleh
suami saya H. Sumolang (alm) yakni tahun 1975 sampai dengan tahun 1998;

Sebagaimana diketahui lokasi No. 58/Pdt sudah dijual oleh suami saya H. Sumolang
(alm) yang sejak 28 Agustus 1975 telah dibalik nama menjadi atas nama Koesnadi
Koharsoebroto;

Dengan demikian segala hak dan kewajiban kami sudah berakhir dengan sendirinya dan
segala hak dan kewajiban maupun tindakan selanjutnya sehubungan dengan lokasi
perkara No : 58/Pdt tersebut, bukan lagi menjadi tanggunga jawab kami Terlawan II;

Sehubungan dengan hal hal yang kami Terlawan II sebutkan diatas maka melalui
jawaban ini, maka kami Terlawan II menegaskan bahwa segala sesuatu yang timbul
kemudian hingga saat ini sama sekali sudah diluar pengetahuan kami;

Oleh karena itu pula kami Terlawan II tidak perlu disangkut pautkan dengan
permasalahan yang ada saat ini maupun selanjutnya ;

Jawaban Terlawan III sebagai berikut :


1.

Bahwa benar berdasarkan Akta Jual Beli PPAT No. 034/C.B.T/1975 tanggal 10 Maret
1975. Terlawan III telah membeli dari Almarhum H. Sumolang sebuah bangunan/ tanah
Sertifikat Hak Milik No. 1 Desa Kampung Prapatan, Kecamatan Balikpapan Timur
Kotamadya Balikapapan, sesuai surat ukur/ G.S. No. 456/1974 tanggal 23 Desember
1974 seluas 652 M 2 setempat dikenal dengan Komplek V & W jalan P.U. II RT. 35/ RW.
012 No. 30 Kotamdya Balikpapan dan berdasarkan Akta Jual beli PPAT No. 309/JB/11/
III/1996 tangal 14 Maret 1996 oleh Terlawan III dijual lagi kepada Pelawan dan kini
sudah terbit Sertifikat No. 1 atas nama Pelawan, dengan demikian jual beli yang
dilakukan oleh Terlawan III terbukti menurut hukum adalah sah;

2.

Bahwa oleh karena jual beli telah terjadi semasa almarhum H. Sumolang masih hidup
dan sertifikat sudah dibalik atas nama Terlawan III, maka menurut hukum tidak ada
hubungan lagi dan bukan tanggung jawab para Ahli Waris almarhum H. Sumolang. Oleh
karenanya, gugatan terhadap ahli waris almarhum H. Sumolang dalam amar Putusan No.
16 Pdt.G/1998/PN. Bpp jo No. 17/Pdt/1999/PT. KT. Smda, adalah cacat hukum, tidak
sah dan salah penerapan hukum;

3.

Bahwa menurut Undang-undang No. 5 tahun 1960, tentang Peraturan Dasar Pokok
Agraria Pasal 20 ayat 1 Hak milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
dapat dipunyai orang atas tanah dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 6 ayat 2 hak
milik dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain; Oleh karenanya, Terlawan III yang
membeli dari almarhum H. Sumolang atas bangunan / tanah dengan dasar Sertifikat No.
1 adalah sah menurut hukum ;
22 ayat 1 = Terjadinya hak milik menurut hukum adat istiadat dengan Peraturan
Pemerintah ;
22 ayat 2 = Selain menurut cara sebagai yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini hak milik
terjadi karena :
a.

Penetapan Pemerintah, menurut cara dan syarat-syarat yang ditetapkan dengan


Peraturan Pemerintah (Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1973);

b.

Ketentuan Undang-undang;
-

Mengingat Sertifikat Hak Milik yang diberikan kepada almarhum H.


Sumolang didasarkan pada SK. Gubernur KDM. Provinsi Kalimantan
Timur No. K.37/HM.Bpp/36/1974 tanggal 4-3-1974 dan SK. Kepala
Kantor Wilayah Agraria Dati I Kalimantan Timur, maka tanah Hak Milik
yang diperoleh almarhum H. Sumolang menurut hukum adalah sah dan
oleh karenanya peralihan Hak dengan jual beli dihadapan PPAT dari
Almarhum H. Sumolang kepada Terlawan III juga sah.

23 ayat 1 = Hak milik, demikian pula setiap peralihan, hapusnya dan pembebanannya
dengan hak hak lain harus didaftarkan menurut ketentuan ketentuan yang dimaksud
dalam Pasal 19 ayat 2
23 ayat 2 = Pendaftaran termaksud dalam ayat 1 merupakan alat pembuktian yang kuat
mengenai hapusnya hak milik serta sahnya peralihan dan pembebanan hak tersebut;
== oleh karena peralihan hak milik dari almarhum H. Sumolang kepada Terlawan III
dengan akta jual beli dihadapan PPAT berdasarkan Sertifikat Hak Milik yang sah sesuai
dengan Pasal 19 ayat 2, maka Akta Jual Beli tersebut merupakan alat pembuktian yang
kuat dan sah mengenai hapusnya Hak Milik serta hak milik serta sahnya peralihan hak
milik kepada Terlawan III, sehingga peralihan Hak Milik dari Terlawan III kepada
Pelawan juga sah, terbukti sertifikat tealh dibalik atas nama Pelawan ;
= Hak Milik hapus apabila :
a.

Tanahnya jatuh kepada Negara ;


1.

Karena pencabutan hak berdasarkan Pasal 18 ( untuk kepentingan umum,


termasuk kepentingan bangsa dan negara . . . . 0;

2.

Karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya;

3.

Karena ditelantarkan ;

4.

Karena ketentuan Pasal 21 ayat 3 (orang asing yang sesudah berlakunya


Undang Undang ini memperoleh hak milik . . . );

b.

Tanahnya Muanah ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id
berdasarkan bunyi pasal pasal tersebut di atas maka Amar Putusan Pengadilan Negeri

Balikpapan No : 16/Pdt.G/19998/PN. Bpp. Tanggal 30 Juni 1998 Jo Putusan Pengadilan


Tinggi Kalimantan Timur No. 17/Pdt.G/1999/PT.KT.Smda tanggal 18 April 1999 yang
berbunyi :
-

Menyatakan menurut hukum Para Tergugat/ Terlawan III telah melakukan


perbuatan melawan hukum dengan segala akibat huku dari padanya ;

Menyatakan menurut hukum bahwa batal demi hukum semua surat bukti hak
maupun surat-surat apa saja sehubungan dengan tanah perwatasan dan bangunan
diatasnya tersebut diatas yang dimiliki, diperoleh dan diterbitkan oleh Para
Tergugat, atau setidak-tidaknya dinyatakan batal menurut hukum khususnya atas
surat yang berupa :
a.

Gambar situasi tanggal 17 Desember 1971 Nomor : 311/1971 ;

b.

Akta jual beli yang diterbitkan Camat Balikpapan Timur Sayid Mohamad

Yahya, BA. Tanggal 10 Maret 1975 Nomor : 340/CBT/1975 ;


Memerintahkan kepada Tergugat II (Terlawan III) maupun orang lain/ siapa saja yang
memperoleh hak atau kuasa dari Para Tergugat dengan tanpa syarat apapun juga untuk
mengosongkan kemudian menyerahkan kepada Penggugat, bilamana perlu dengan bantuan alat
negara atau kepolisian, ;
Yaitu berupa tanah perwatasan dan bangunan diatasnya beserta semua surat surat bukti haknya,
yang terletak di jalan V & W atau jalan PU. II Komplek Kelurahan Prapatan, Kecamatan
Balikpapan Timur Kodya Balikpapan dengan ukuran lebar masing-masing sisi 20,25 M dan
18,20 M dan panjang masing-masing sisi 33,90 M dan 33,40M serta luas 652 M 2 dengan batasbatasnya di sebelah :
-

Utara dengan perwatasan tanah Negara ;

Timur dengan parit ;

Selatan dengan jalan PU. II Komplek ;

Darat dengan perwatasan tanah negara ;


Memerintahkan kepada Tergugat III untuk mengadakan pencatatan atas pendaftaran atas

pembatalan semua surat-surat bukti hak sehubungan dengan tanah perwatasan beserta bangunan
diatasnya tersebut khususnya yang berupa :
a.

Gambar situasi tanggal 17 Desember 1971 No. 311 tahun 1971 ;

b.

Sertifikat Hak Milik No. 1 tanggal 23 Desember 1974 Atas nama : H. Sumolang setelah
dibalik namakan tanggal 26 Agustus 1975 menjadi atas nama Tergugat II ;

c.

Akta Jual Beli yang diterbitkan Camat Balikpapan Timur Sayid Mohamad Yahya, BA.
Tanggal 10 Maret 1975 No. 340/CBT/1975 ;

Adalah suatu amar putusan yang keliru, cacat hukum, tidak sah dan salah penerapan hukum yang
berakibat batal demi hukum sejak minute diucapkan ;
4.

Bahwa demikian pula amar putusan yang berbunyi :

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
Menyatakan menurut hukum, bahwa Penggugat (Terlawan I), adalah pemilik sah atas
tanah beserta bangunan diatasnya yang merupakan bagian tak terpisahkan dari harta yang berasal
dari penyerahan asset NV. Koniklijke Pakevaart Maatechappij (NV. KPM) terletak di jalan PU.
II Komplek Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Timur Kodya Balikpapan dengan
ukuran lebar masing-maisng sisi 20,25 M dan 18,20 M dan panjang masing-masing sisi 33,90 M
dan 33,40 M, serta luas 652 M2, dengan batas-batas sebelah :
-

Utara dengan perwatsan tanah negara;

Timur dengan parit ;

Selatan dengan jalan PU. II Komplek ;

Barat dengan perwatasan tanah negara ;

Adalah suatu amar putusan yang keliru, cacat hukum dan tidak sah, karena berdasarkan Undangundang No. 5 tahun 1960Diktum kedua Pasal I, III, V jo Permendagri No. 3 tahun 1979 Bab I
Pasal 1 yang antara lain berbunyi bahwa tanah Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak
Pakai asal konversi hak karat berakhir masa berlakunya selambat-lambatnya pada tanggal 24
September 1980 dan menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh Negara untuk diselesaikan
menurut ketentuan Kepres No. 32 Tahun 1979 ;
----

Bahwa berdasarkan pasal-pasal tersebut diatas :

a.

Secara hukum tanah yang disengketakan sudah tidak terdaftar atas nama NV. Koniklijke
Paketvaar Maataccappij dan bahkan tidak pernah tercatat atas nama PT. Pelayaran
Nasional Indonesia (Penggugat/ Terlawan I), akibatnya amar putusan No. 16/Pdt.G/1998/
PN. Bpp. Jo. No. 17/Pdt/1999/PT.KT.Smda, merupakan suatu putusan yang keliru, cacat
hukum, tidak sah dan salah penerapan hukum yang patut dinyatakan batal demi hukum ;

b.

Bahwa Terlawan III menurut hukum adalah pembeli yang sah dan beretikad baik yang
dilindungi oleh hukum, oleh karenanya, peralihan hak kepada Pelawan dengan Akta Jual
Beli dihadapan PPAT, menuut hukum adalah sah, sehingga tidak ada alasan Pelawan
Penggugat Terlawan III.

----

Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut diatas, mohon kiranya Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Balikpapan berkenan menjatuhkan putusan yang berbunyi :


1.

Menyatakan menolak gugatan Pelawn terhadap Terlawan III ;

2.

Menyatakan jual beli PPAT No. 339/JB/PT/11/III/1996 tanggal 14 Maret 1996 antara
Terlawan III dengan Pelawan atas bangunan / tanah Sertifikat Hak Milik No. 1 Desa/
Kampung Prapatan, Kecamatan Balikpapan Timur setempat dikenal dengan Komplek V
& W jalan PU. II NO. 30 Kotamadya Balikpapan adalah sah menurut hukum ;

3.

Membebankan biaya perkara kepada Pelawan ;

Jawaban Turut Terlawan sebagai berikut :


1.

Dalam Eksepsi : Bahwa Badan Pertanahan Nasional Cq. Kantor Pertanahan Kotamadya
Balikpapan seharusnya sebagai saksi ahli, bukan sebagai Pihak Turut Terlawan ;

2.

Dalam Pokok Perkara :

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id
a.
Bahwa Turut Terlawan mohon agar jawaban dalam eksepsi tersebut dianggap

termuat kembali dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan pokok
perkara ini ;
b.

Bahwa Turut Terlawan justru dalam jawaban dan duplik perkara perdata Nomor :
16/Pdt.G/1998/PN. Bpp, antara PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PT. PELNI)
melawan Ny. Elaye Sumolang Rawung, Dkk, termasuk Turut Terlawan sebagai
Tergugat III saat itu, antara lain menyatakan obyek perkara oleh Terlawan I yang
mengakui sebagai milikny telah melalaikan kewajiban untuk merawat dan
mendaftarkan haknya (kewajiban administratif) sesuai Keputusan Menteri
Pertanian dan Agraria No : SE. 8/Ka/1963 jo Peraturan Pemerintah Nomor : 33
tahun 1960 Jo Undang-undang No. 86 tahun 1958, sehingga status tanah tersebut
menjadi tanah dikuasai langsung oleh negara dan pemerintah dalam hal ini Badan
Pertanahan Nasional Propinsi Cq. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Propinsi Kalimantan Timur Cq. Kantor Pertanahan Kotamadya Balikpapan
berhak untuk mengukur mengenai hubungan hukum antara orang-orang dan
perbuatan-perbuatan hukum mengenai tanah ;

c.

Bahwa turut Terlawan justru dalam jawaban dan duplik perkara perdata Nomor :
16/Pdt.G/1998/PN. Bpp jo Memori banding Jo. Memori Kasasi, antara lain
menyatakan obyek perkara semula diterbitkan sertifikat hak pakai Nomor : 4/
Kelurahan Prapatan atas nama Terlawan II, tanggal 14 Juli 1975, kemudian
dimohonkan peningkatan hak milik, tanggal 23 Desember 1974, sehingga
penerbitan Sertifikat Hak Pakai dan Hak Milik Nomor tersebut telah sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 6 tahun 1972 jo. Peraturan
Pemerintah Nomor : 24 Tahun 1997 (Pengganti Peraturan Pemerintah Nomor : 5
Tahun 1960 (UUPA), karena permohonan dimaksud telah dilengkapi dengan
surat bukti kepemilikan/ penggunaan tanah, sehingga memenuhi data yuridis dan
pada saat dilakukan pemeriksaan tanah maupun pengukuran, tidak ada pihak lain
yang berkeberatan termasuk Terlawan I, sehingga memenuhi persyaratan untuk
diterbitkan sertifikatnya ;

d.

Bahwa Turut Terlawan justru dalam duplik perkara perdata Nomor : 16/
Pdt.G/1998/PN. Bpp tersebut, antara lain menyatakan obyek perkara oleh
Terlawan I yang mengakui sebagai miliknya telah diberikan perpanjangan
pendaftaran hak sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria No. SK/
KA/1964, namun tidak juga dilakukan oleh Terlawan I, secara Yuridis Terlawan
sudah tidak mempunyai hubungan hukum lagi dengan obyek perkara ;

----

Berdasarkan uraian tersebut, maka Turut Terlawan mohon kepada Majelis dan Anggota

Hakim yang memeriksa dan menadili perkara ini berkenan memberikan putusan yang amarnya
sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :

Menyatakan menerima Eksepsi Turut Terlawan ;

DALAM POKOK PERKARA :


1.

Menyatakan bahwa penerbitan sertifikat hak milik Nomor 1/ Kelurahan Prapatan atas
nama Terlawan II yang dilakukan oleh Turut Terlawan, yang dialihkan (balik nama )
kepada Terlawan III kemudian kepada Pelawan sesuai dengan ketentuan, karenanya sah
menurut hukum;

2.

Menghukum Terlawan I, Terlawan II dan Terlawan III untuk membayar semua biaya yang
timbul akibat perkara ini ;

----

Menimbang, bahwa selanjutnya terjadilah replik dan duplik dalam perkara ini yang

diajukan secara tertulis dan dibacakan dan diserahkan dipersidangan : Replik Pelawan pada
sidang tanggal 27 September 1999, Duplik Terlawan II dan Turut Terlawan masing-masing pada
sidang tanggal 18 Oktober 1999, Terlawan I dan Terlawan III masing-masing pada sidang
tanggal 26 Oktober 1999 ;
----

Menimbang, bahwa Pelawan untuk menguatkan dalil gugatan perlawanannya dalam

perkara ini mengajukan bukti-bukti surat, antara lain berupa : P.1. s/d P.7. :
1.

Fotocopy Akta Jual Beli Nomor : 339/JB/BT/11/III/1996 tertanggal 14 Maret 1996 yang
dikeluarkan oleh Bambang Soenito, SH., yang sudah dilihat dan disesuaikan dengan
tindasannya dipersidangan ternyata sesuai serta telah diberi materai cukup, diber kode
bukt : P.1. ;

2.

Fotocopy Sertifikat Hak Milik No. 1 yang sudah dilihat dan disesuaikan dengan aslinya
dipersidangan ternyata sesuai serta telah diberi materai cukup, diberi kode bukti P.2. ;

3.

Fotocopy Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinvi Kalimantan Timur No : 5


K/GP.Bpp/1973 dan lampirannya, yang sudah dilihat dan disesuaikan dengan
fotocopynya dipersidangan ternyata sesuai serta diberi materai cukup, diberi kode bukti
P.3. ;

4.

Fotocopy Undang-undang No. 5/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria dan
lampirannya, yang sudah dilihat dan dicocokkan dengan fotocopynya dipersidangan
ternyata sesuai, serta diberi materai cukukp, diberi kode bukti P.4. ;

5.

Fotocopy Cuplikan Kitab Undang-undang Hukum Perdata/ HW, yang sudah dilihat dan
dicocokkan dengan fotocopynya dipersidangan ternyata sesuai diberi materai cukup,
diberi kode bukti P.3. ;

6.

Fotocopy PP. No. 24/1997, yang sudah dilihat dan disesuaikan dengan fotocopynya
dipersidangan ternyata sesuai serta telah diberi materai cukup, diberi kode bukti P.6. ;

7.

Fotocopy Gambar situasi nomor : 311/1971 tertanggal 17 September 1971, yang sudah
dilihat dan disesuaikan dengan fotocopynya dipersidangan ternyata sesuai diberi materai
cukup, diberi kode bukti P.7. ;

----

Menimbang, bahwa selain dari bukti-bukti surat tersebut diatas, Pelawan mengajukan

pula saksi-saksi dengan yang antara lain bernama :

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

1.

putusan.mahkamahagung.go.id
SUPARDI, yang didengar keterangannya dibawah sumpah menurut agamanya dengan
menerangkan sesuai keAHLIANNYA pada pokoknya sebagai berikut :
-

Bahwa Saksi mengetahui tentang tanah yang disengketakan, yaitu Tanah Hak
Milik ;

Bahwa menjadi Hak Milik sejak tanggal 4 Maret 1974 Nomor SK. 37.HM.36 ;

Bahwa asal usulnya dari Hak Pakai yang ditingkatkan menjadi Hak Milik ;

Bahwa Hak Pakainya berakhir 26 Januari 1983 dan terbitnya Hak Milik 26
Desember 1974 ;

Bahwa Hak Milik atas nama Sumolang berakhir dengan adanya transaksi jual beli
dimana Sumolang melepaskan hak ;

Bahwa Koesnadi, hak miliknya berakhir setelah melepaskan haknya kepada


Agung, tanggal 14 Maret 1996 ;

Bahwa terdaftarnya tanggal 30 September 1996 sudah tercatat di Badan


Pertanahan Nasional pemiliknya adalah AGUNG ;

Bahwa pada tanggal 16 Juni 1997 ada keberatan dari PELNI berupa surat yang
diterima bagian Tata Usaha ;

Bahwa bukti TT.7. ditulis dengan pensiil karena ada permasalahan ;

Bahwa yang digugat tanah hak milik No. 01 ;

Bahwa jual beli tidak bisa ditulis dibuku tanah mundur/ belakangan karena harus
ada akta hibah dan itu tak mungkin ;

Bahwa tulisan dalam buku tanah/ sertifikat tahun 1996 adalah benar dan dicatat
sebelum ada gugatan PELNI ;

Bahwa saksi melihat akta jual belinya dan tidak ada yang mencurigakan dan tidak
ada alasan untuk ditolak ;

Bahwa menurut pengetahuan Saksi yang pegang sertifikat asli adalah AGUNG ;

Bahwa baik Koesnadi maupun Sumolang tak mungkin pegang sertifikatnya yang
asli ;

Bahwa kalau data buku tanah ada dari saksi ;

Bahwa nama pemegang hak terakhir adalah AGUNG ;

Bahwa pertama kali kepunyaan Sumolang Hak Pakai No. 04 dan ditingkatkan
menjadi Hak Milik No. 01 dan dari Sumolang dijual ke Koesnadi pada tanggal 10
Maret 1976 dan yang ketiga dari Koesnadi dijual kepada AGUNG tanggal 14
Maret 1996 ;

Bahwa berdasarkan akta jual beli rumah dan tanah adalah kepunyaan AGUNG ;

Bahwa tanah yang ada di Komplek V & W tidak tercatat sebagai bekas Hak
Barat;

Bahwa tanah tersebut dalam catatan Hak Pakai 1971 dicabut Tanah Negara Bebas
dan sebelumnya tidak terdaftar ;

Bahwa pemilik sah adalah AGUNG ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
2.

Saksi SOPIANINGSIH, yang didengar keterangannya dibawah sumpah menurut


agamanya dengan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut ;
-

Bahwa Saksi bekerja di Notaris / PPAT BAMBANG SOEMITO, SH. Sudah 11


tahun ;

Bahwa Saksi yang memperoses jual beli dan membuatkan Akte jual belinya ;

Bahwa Saksi yang menyiapkan surat-suratnya dan jual beli tersebut antara
Koesnadi dan Agung ;

Bahwa jual belinya tanggal 14 Maret 1996 ;

Bahwa formulir akta jual beli diisi setelah ada jual beli ;
Dan tiap bulan bukunya ditutup dan dibuat laporan bulanan ;

----

Bahwa kenyataannya jual belinya bulan maret tidak dilakukan mundur / disulap ;

Bahwa jual beli sudah dipenuhi syarat-syaratnya ;

Menimbang, bahwa atas bukti-bukti surat yang diajukan Pelawan tersebut di atas,

Terlawan I untuk menguatkan dalil sangkalannya juga mengajukan bukti surat kepersidangan
sebanyak 38 macam surat yang antara lain sebagai berikut : TLW.1.1 s/d TLW.26 ;
1.

Fotocopy sesuai dengan aslinya berupa kwitansi / Surat Kuasa Untuk Membayar
(SKUM) tertanggal 31 Juli 1999 Nomor :16/Pdt.G/1998/PN. Bpp. Yang diberi tanda
dengan TLW.I.1.a. ;

2.

Fotocopy sesuai dengan tindasannya berupa surat tertanggal 30 Juli 1999 dari Herry
Tombeng, SH. Dan rekan yang ditujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri Balikpapan
Perihal Permohonan Eksekusi dan Aanmaning Putusan Pengadilan Tinggi Kaltim No :
17/Pdt/1999/PT.KT.Smda jo No. 16/Pdt.G/1998/PN. Bpp. Yang diberi tanda dengan
TLW.I.1.b. ;

3.

Fotocopy dari fotocopy berupa Relaas Panggilan Teguran kepada Termohon Eksekusi
tertanggal 6 Agustus 1999, yang diberi tanda dengan TLW.I.1.c. ;

4.

Fotocopy dari fotocopy berupa Relaas Panggilan Terguran Kepada Pemohon Eksekusi I
tertanggal 16 Agustus 1999, yang diberi tanda dengan TLW.I.1.d. ;

5.

Fotocopy dari fotocopy berupa Relaas Panggilan Teguran kepada Termohon Eksekusi III
tertanggal 6 Agustus 1999, yang diberi tanda dengan TLW,I.1.e. ;

6.

Fotocopy dari fotocopy berupa berita acara Peneguran Aanmaning tertanggal 14 Agustus
1999, yang diberi tanda dengan TLW.I.1.f. ;

7.

Fotocopy dari fotocopy berupa berita acara peneguran Aanmaning tertanggal 10Agustus
1999, yang diberi tanda dengan TLW.I.1.g. ;

8.

Fotocopy sesuai salinannya berupa Putusan Pengadilan Negeri Balikpapan Nomor : 16/
Pdt.G/1998/PN. Bpp., tertanggal 30 Juni 1998, yang diberi tanda tangan TLW.I.1.h. ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

9.

putusan.mahkamahagung.go.id
Fotocopy dari fotocopy berupa Putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur Samarinda
tertanggal 8 April 1999 Nomor : 17/Pdt/1999/PT.KT.Smda., yang diberi tanda dengan
TLW.I.1.i. ;

10.

Fotocopy sesuai dengan tindasannya berupa Huisvesting tertanggal 29 Oktober 1954


Nomor : 643.252.2 (08) Dd.22.10.54 yang diberi tanda dengan TLW1.2.a ;

11.

Fotocopy dari fotocopy berupa : Memori penyerahan tertanggal 24 Januari 1958, yang
diberi tanda tangan TLW 1.2 ;

12

Fotocopy sesuai aslinya berupa : surat perintah tertanggal 25 Februari 1958, yang diber
tanda dengan TWL 1.3 ;

13.

Fotocopy dari fotocopy berupa Memori penyerahan tertanggal 31 Juli 1958 yang diber
tanda tangan dengan TLW 1.4 ;

14.

Fotocopy dari fotocopy berupa naskah timbang terima yang diberi tanda dengan

TLW1.5;
15.

Fotocopy dari fotocopy berupa surat dari PELNI yang ditujukan kepada Bapak Penguasa
Perang daerah Kal. Timur tertanggal 15 September 1950 yang diberi tanda TWL 1.5 B ;

16.

Fotocopy dari fotocopy berupa daftar bangunan-bangunan PT PELNI Balikpapan


tertanggal 31 Desember 1958 yang diberi tanda TWL 1.5 B ;

17.

Fotocopy dari fotocopy berupa Gebrakan per tanggal 31 Juli 1958, yang diberi tanda
dengan TWL 1.5 C ;

18

Fotocopy sesuai dengan salinannya berupa surat kuasa tertanggal 3 oktober 1958 yang
diberi tanda dengan TWL 1.6 ;

19

Fotocopy sesuai dengan salinannya berupa surat dari PELNI yang ditujukan kepada
Komandan AURI di Balikpapan tertanggal 8 November !958 hal : Rumah counset yang
diberi tanda dengan TWL 1.7 ;

20.

Fotocopy dari foto copy berupa surat dari PT Pelni Balikpapan yang ditujukan Kepada
bapak penguasa Perang Daerah Kal. Timur tertanggal 20 November 1958 yang diber
tanda dengan TWL 1.8 ;

21.

Foto copy dari foto copy berupa memori penyerahan tertanggal 31 Desember 1958 yang
diber tanda dengan TWL 1.9 ;

22.

Foto copy dari foto copy berupa Naskah timbang terima yang diberi tanda tangan dengan
TWL 1.8 ;

23.

Foto copy dari foto copy berupa surat yang ditujukan kepada Ketua Panitia Perwakilan di
Jakarta tertanggal 14 oktober tahun tidak terbaca yang diberi tanda TWL I.11 ;

24.

Foto copy dari foto copy berupa gambar situasi yang diberi tanda TWL I.12 ;

25.

Foto copy sesuai dengan aslinya berupa Surat Angkatan Udara Republik Indonesia yang
ditujukan kepada PN Pelayaran Nasional Indonesia di Balikpapan tertanggal 19 April
1966, Nomor Bpp/P/096/04.66/Beer yang diberi tanda tangan dengan TWL I.14 ;

26.

Foto copy dari foto copy berupa gambar situasi nomor 311/1971 yang diber tanda TWL
I.15 ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

27.

putusan.mahkamahagung.go.id
Foto copy dari foto copy berupa sertifikat hak milik Nomor : 1 yang diberi tanda tangan
dengan TWL I.15 ;

28.

Foto copy dari foto copy berupa akta jual beli nomor : 034/CBT/1975 tertanggal 10 maret
1975 yang diberi tanda TWL I 16 ;

29.

Foto copy dari foto copy berupa surat keterangan Nomor 050/PT KP/BT/II/1986
tertanggal 31 Desember 1985 yang diberi tanda TWL I.17 ;

30.

Foto copy dari foto copy berupa faxsimile Transmision yang diberi tanda TWI.18 ;

31.

Foto copy dari foto copy berupa fax Transmision yang diberi tanda dengan dengan TWL
I.19 ;

32.

Foto copy dari foto copy berupa surat dari PELNI yang ditujukan kepada Kepala
Kejaksaan Negeri Balikpapan tanggal 10 September 1996 Nomor 147/A.III/Bpp/VIII/96
yang diberi tanda dengan TWL I.21 ;

33.

Foto copy dari foto copy berupa Surat dari PELNI yang ditujukan kepada Sdr Kusnadi
tertanggal 3 Desember 1996 Nomor 193/A.III/BPP/XII/96, yang diberi tanda TWL I.21 ;

34.

Foto copy dari foto copy berupa surat dari Koesnadi yang ditujukan kepada PT PELNI
Balikpapan tertanggal 16 Desember 1996, yang diberi tanda dengan TLW.1.22. ;

35.

Fotocopy dari fotocopy berupa surat dari PT. Pelni yang ditujukan kepada Komandan
Pangkalan TNI AU Balikpapan tertanggal 19 Desember 1996, Nomor : 208/A.III/BPP/
XII/96, yang diberi tanda dengan TLW.I.23. ;

36.

Fotocopy dari fotocopy berupa surat dari PT. Pelni yang ditujukan kepada Yth. Kepala
Kantor Badan Pertanahan Nasional di Balikpapan tertanggal 3 Desember 1996 Nomor
194/A.III/BPP/XII/96 yang diberi tanda dengan TWL I.24 ;

37.

Foto copy dari foto copy berupa surat dari Kepala Kantor Pertanahan Nasional
Balikpapan yang diyujukan kepada Kepala Cabang

PT PELNI Balikpapan Nomor

500/1050/BPN 16.2/1996 perihal Pengurusan Pemilikan Hak Tanah Negara yang diberi
tanda dengan TWL I.25 ;
38.

Foto copy dari foto copy berupa Surat dari komandan Pangkalan AU Balikpapan yang
ditujukan kepada kacab PT PELNI Cabang Balikpapan di Balikpapan tertanggal 24 April
1997 Nomor B/104/IV/1997, perihal tanggapan masalah tanah / Rumah di komplek PU
jalan V & W Balikpapan yang diberi tanda dengan TWL I.26 ;

----

Menimbang, bahwa terlawan III untuk menguatkan dalilnya juga mengajukan surat-surat

bukti yang berupa T.III.1 s/d T.III.2 sebagai berikut :


1 Foto copy akta jual beli Nomor: 339/JE/ET/II/III/1996 tertanggal 14 Maret 1996,
yang sudah dilhat dan disesuaikan dengan foto copynya dipersidangan ternyata sesuai
dan diberi materai cukup, diberi kode bukti T.III.1 ;
2 Foto copy bersetifikat Hak Milik No 1 tertanggal 23 Desember 1974 dan gambar
situasinya Nomor : 456/1974 beserta lampirannya yang sudah dilihat dan disesuaikan
dengan foto copynya dipersidanagn ternyata sesuai serta telah diberi materai
cukup,diberi kode bukti T.III.2

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
---- Menimbang, bahwa turut terlawan untuk menguatkan dalilnya telah pula mengajukan buktibukti surat berupa : TT.1. s/d TT.7. :
1

Foto copy sesuai dengan aslinya berupa surat perjanjian ganti rugi yang diberi tanda
TT 1;

2 Foto copy sesuai dengan aslinya berupa surat kuasa tertanggal 18 Maret 1965 yang di
beri tanda dengan TT.2 ;
3

Foto copy sesuai dengan aslinya berupa risalah pemeriksaan tanah tertanggal 11
Desember 1971 yang diberi tanda TT.3 ;

Foto copy sesuai dengan aslinya berupa gambar situasi Nomor : 311/1971 tertanggal
17 Desember 1971 yang diberi tanda dengan TT.4 ;

5 Foto copy sesuai dengan aslinya berupa buku tanah tertanggal 14 Juli 1973 yang
diberi tanda TT.5 ;
6 Foto copy sesuai dengan aslinya berupa risalah pemeriksaan tanah, yang diberi tanda
dengan TT.6 ;
7 Foto copy sesuai dengan aslinya berupa Buku Tanah tertanggal 23 Desember 1974
yang diberi tanda dengan TT.7 ;
---- Menimbang bahwa terlawan I disamping bukti surat juga menghadapkan saksi-saksi
kepersidangan yang masing-masing bernama :
1 Barisar : yang di dengar keterangannya dipersidangan dibawah sumpah menurut
agamanya, dengan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :

Bahwa /saksi pernah menjadi saksi dalam perkara yang dulu ;

Bahwa perkara yang dulu antara PELNI dengan Ibu Molang ;

Bahwa keterangan saksi Barisah dalam bukti TLW.1.H. Putusan Pengadilan Negeri
Balikpapan Nomor 16/Pdt.G/1999/PN BPP dengan keterangan dalam perkara ini
adalah sah ;

Bahwa saksi pernah tinggal di rumah dinas PELNI sejak tahun 1953 s/d 1955 ;

Bahwa saksi tidak tahu caranya tinggal disana, tapi tinggal +- 2 tahun dan pindah
karena beli pondok ;

Bahwa selang tinggal dirumah tersebut tidak dipungut uang sewa karena ditanggung
perusahaan ;

Bahwa suami saksi pensiun tahun 1986 dan meninggal pada tahun 1988 ;

Bahwa rumah dinas tersebut ada kamar tidur 2 buah, ruang makan 1 dan ruang tamu ;

Bahwa saksi tidak tahu luasnya akan tetapi masih bisa ditunjukkan ujung-ujungnya/
batas-batasnya ;

Bahwa rumah lengkung ada 2 buah, 1 buah dihuni Pak Haramoy dan satunya lagi
adalah saksi ;

Dan untuk lengkapnya menunjuk pada berita acara persidangan dalam perkara ini ;
2

Saksi H. Padaidi Sukoharjo :

Bahwa saksi sejak 1964 s/d 1997 kerja di PELNI ;

Bahwa sejak kerja, perusahaan tersebut sudah bernama PELNI ;

Bahwa dalam riwayat dulunya adalah namanya KPN ;

Bahwa saksi diperintah dari Dirut untuk mengurus surat-surat tersebut ;

Bahwa saksi mengurus tahun 1986 s/d tahun 1987 semuanya tidak ada masalah ;

Bahwa kalau rumah yang satu ini kata orang agrarian susah ;

Bahwa waktu mengurus rumah yang di prapatan ada dua dan yang mengurus yang
jadi hanya satu ;

Bahwa rumah yang satunya lagi tidak bias diurus ;

Bahwa sertifikat yang terbit bunyinya asal-usul persil tanah Negara ;

Bahwa rumah yang satu lagi sudah atas nama orang lain yaitu Pak Sumolang ;

Bahwa Pak Sumolang diberi hak untuk merawat rumah tersebut dari Adi Prakoso ;

Bahwa tanah tersebut oleh pemiliknya dijual ke CV. Sepinggan dan CV. Sepinggan
minta ganti rugi ke PELNI senilai Rp. 150.000.000,- ;

----

Menimbang, bahwa Majelis telah melakukan pemeriksaan setempat di lokasi tanah

sengketa di Komplek V & W jalan PU. II RT. 035 /RW. 012 No. 50 Kel. Prapatan yang dihadiri
para pihak yang hasilnya termuat dalam berita acara sidang tanggal 28 Desember 1999;
----

Menimbang, bahwa hasil pemeriksaan setempat tersebut pada pokoknya sebagai berikut :

Bahwa yang menghuni rumah ini sekarang Pak Agung ;

Bahwa rumah dan tanah sudah dipagar keliling;

Bahwa tidak ada selain Pak Agung yang menempati;

Bahwa batas depan dengan jalan ;

Bahwa batas samping kanan dengan parit ;

Bahwa batas samping kiri dengan Pak Karamoy ;

Bahwa batas belakang dengan rumah / dinding ;

Bahwa selama Pak Agung tinggal tidak pernah ada yang keberatan ;

Bahwa pada saat pemeriksaan setempat untuk perkara yang lain (No. 16/Pdt.G/1998/
PNN.Bpp.) sudah ditempati Pak Agung, tidak ditanya siapa yang tinggal disana dan
dijawab yang tinggal disana adalah Pak Agung ;

----

Menimbang, bahwa Pelawan dan Terlawan I, III dan Turut Terlawan telah mengajukan

kesimpulan dan tanggapan bukti masing-masing tersebut dalam berita acara pemeriksaan ;
----

Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai segala sesuatu yang terjadi di persidangan

didalam pemeriksaan ini maupun dalam pemeriksaan setempat, untuk singkatnya ditujukan pada
berita acara yang bersangkutan dan dapat dianggap tercantum pula dalam pertimbangan putusan
ini ;

----

Menimbang, bahwa kedua belah pihak tidak mengajukan apa apa lagi dan mohon

putusan dalam perkara ini ;


TENTANG HUKUMNYA :
DALAM EKSEPSI :
----

Menimbang, bahwa Turut Terlawan mengajukan Eksepsi pada pokoknya berpendapat

bahwa badan Pertanahan Nasional Cq. Kantor Pertanahan Kotamadya Balikpapan sahursnya
sebagai saksi ahli, bukan sebagai Turut Terlawan ;
----

Menimbang, bahwa terhadap hal tersebut Majelis berpendapat bahwa Pelawanlah yang

mempunyai kebebasan untuk menentukan subyek-subyek hokum siapa saja yang ditempatkan
sebagai pihak-pihak Terlawan maupun Turut Terlawan, sehingga dengan demikian maka
Eksepsi Turut Terlawan tidak beralasan menurut hokum karenanya harus ditolak;
DALAM PROVISI :
----

Menimbang, bahwa tuntutan Provisionil dari Pelawan, oleh karena tuntutan tersebut tidak

didasarkan pada suatu alasan yang karena sifatnya memerlukan tindakan-tindakan sementara
atau tindakan-tindakan pendahuluan dari Majelis baik untuk kepentingan salah satu pihak
maupun kedua belah pihak, yang menurut sipatnya harus segara diambil tindakan, makaMajelis
Hakim berpendapat bahwa tuntutan penangguhan eksekusi atas putusan Pengadilan Negeri
Balikpapan No.16/Pdt.G/1998/PN.Bpp. tersebut berkaitan erat dengan apakah pelawan sebagai
pelawan yang baik dan apakah pelawan sebagai pemilik,sehingga dengan demikian tuntutan
penangguhan eksekusi tersebut sudah memasuki pokok perkara ;
----

Menimbang, Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka Majelis akan

mempertimbangkan tuntutan penangguhan eksekusi bersama sama dengan pokok perkara,


karenanya terhadap tuntutan provisi pelawan tersebut harus ditolak ;
DALAM POKOK PERKARA
DALAM KONVENSI
----

Menimbang, bahwa maksud dan isi gugatan perlawanan tersebut adalah seperti diuraikan

diatas ;
----

Menimbang, bahwa

setelah Pengadilan Negeri meneliti dengan seksama gugatan

perlawanan dari pelawan tersebut pada pokoknya Melawan putusan Pengadilan Negeri
Balikpapan No.16/Pdt.G/1998/PN.Bpp. jo putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur No.17/
Pdt/1999/PT.KT.Smda. karena pelawan adalah sebagai pemikik objek wsengketa dalam perkara
tersebut;
----

Menimbang, bahwa Terlawan I mengajukan jawaban pada pokoknya berpendapat bahwa

sejak tanggal 16 Januari 1958 semua asset kekayaan CV.KPM secara legal menjadi kekayaan
sah milik PT.Pelni yang dalam hal ini termasuk tanah dan rumah yang menjadi objek sengketa ;
----

Menimbang, bahwa Terlawan I mengajukan jawaban pada pokoknya menyatakan bahwa

obyek sengketa sudah dijual suami Terlawan II H. Sumolang sejak tanggal 28 Agustus 1975 dan
telah dibaliknamakan menjadi atas nama Koesnadi Koharsoebroto ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

----

putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa Terlawan III dalam jawabannya pada pokoknya mengakui bahwa

Terlawan III tanggal 10 Maret 1975 telah membeli dari Almarhum H. Sumolang sebuah
bangunan/ tanah Hak Milik No. 1 di Desa Prapatan Kecamatan Balikpapan Timur Kodya
Balikpapan di Komplek V & W Jalan PU. II RT. 35 / RW. 012 No. 30, kemudian tanggal 14
Maret 1996 oleh Terlawan III telah dijual lagi kepada Pelawan dan kini sudah terbit Sertifikat
No. 1 atas nama Pelawan ;
----

Menimbang, bahwa Turut Terlawan dalam jawabannya pada pokoknya mengakui bahwa

penerbitan sertifikat Hak Milik No. 1 / Kelurahan Prapatan atas nama Terlawan II yang
kemudian dialihkan (balik nama) kepada Terlawan III kemudian kepada Pelawan sesuai dengan
ketentuan karenanya sah menurut hukum;
----

Menimbang, bahwa karena hanya terlawan I yang menolak dalil-dalil perlawanan

Pelawan, maka Pelawan dibebani pembuktian terhadap dalil perlawanannya, sedangkan


Terlawan I harus pula membuktikan dalil sangkalannya;
----

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil perlawanannya Pelawan mengajukan surat

bukti yang dalam perkara ini diberi Kode P.1. s/d P.7., sedang Terlawan I mengajukan surat
bukti sebanyak 38 macam surat yang dalam perkara ini diberi kode bukti TLW.I.1. s/d
TLW.I.26.;
----

Menimbang, bahwa Terlawan III mengajukan bukti surat T.III.1. dan T.III.2. sedang

Turut Terlawan mengajukan surat bukti TT.1. s/d TT.7. ;


----

Menimbang, bahwa gugatan perlawanan Pelawan pada pokoknya adalah perlawanan

terhadap proses eksekusi atas Putusan Pengadilan Negeri Balikpapan No. 16/Pdt.G/1998/PN.
Bpp., jo Putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur No. 17/Pdt.G/1999/PT.KT.Smda. ;
----

Menimbang, bahwa perlawanan yang demikian tersebut diatas hanya dimungkinkan

dilakukan oleh Pihak Ketiga atas dasar Hak Milik atau Pelawan adalah pemilik atas barang /
obyej sengketa dalam perkara No. 16/Pdt.G/1998/PN.Bpp., sedangkan ia bukanlah pihak ;
----

Menimbang, bahwa perlawanan terhadap pelaksanaan putusan yang telah mempunyai

kekuatan hukum yang tetap diatur dalam Pasal 206 (6) NEG/ Hukum Acara Perdata Daerah
seeberang yang memungkinkan perlawanan dari Pihak Ketiga berdasarkan dalil tentang adanya
Hak Milik ;
----

Menimbang, bahwa apakah Pelawan benar sebagai pihak Ketiga yang memiliki tanah in

casu ;
----

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1. yang sama dengan bukti T.III.1 yang

merupakan akta Jual Beli antara Terlawan III dengan Pelawan tertanggal 14 Maret 1996 yang
telah pula dibalik nama berdasar bukti P.2. yang sama dengan T.T.7, yaitu sertifikat Tanah Hak
Milik No. 1 Kelurahan Prapatan dimana pemegang hak terakhir sejak tanggal 14 Maret 1996
adalah Agung / Pelawan ;
----

Menimbang, bahwa disamping pertimbangan tersebut diatas juga dikuatkan dengan saksi

saksi Pelawan yaitu Supianingsih dan Saksi Ahli Supardi yang masing-masing menerangkan
sebagai berikut ;

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
SAKSI SUPIANINGSIH :
-

Bahwa Saksi yang menyiapkan jual beli antara Koesnadi Koharsoebroto dengan Agung

Bahwa jual belinya tanggal 14 Maret 1996 ;

Bahwa formulir akta jual beli tidak bisa dibin mundur karena tiap bulan bukunya ditutup
dan dibuat laporan;

SAKSI AHLI , SUPARDI :


-

Bahwa Keosnadi Hak miliknya berakhir setelah melepaskan haknya kepada Agung
tertanggal 14 Maret 1996;

Bahwa di Badan Pertanahan Nasional terdaftar tanggal 30 September 1996 sudah tercatat
pemiliknya Agung;

Bahwa Saksi melihat akta jual belinya dan tidak ada yang mencurigakan dan tidak ada
alasan ditolak;

----

Menimbang, bahwa dari pemeriksaan setempat bahwa obyek sengketa yang menempati

Agung sampai sekarang dan tidak ada orang lain yang menempati;
----

Menimbang, bahwa berdasarkan semua pertimbangan diatas maka menurut hemat

Majelis, Pelawan telah dapat membuktikan bahwa ia sebagai pemilik atas tanah yang menjadi
obyek sengketa dari Perkara No. 16/Pdt.G/1998/PN.Bpp.,;
-------

Menimbang, bahwa apakah benar Pelawan bukan pihak atau Pihak Ketiga ;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti TLW.I.1. yang merupakan salinan resmi Putusan

Perkara Perdata No. 16/Pdt.G/1998/PN.Bpp., ternyata bahwa dalam pokok tersebut Pelawan
dalam hal ini Agung bukanlah pihak dalam perkara tersebut, dengan demikian maka
pembantah/Pelawan adalah Pihak Ketiga yang memiliki tanah dan bangunan yang menjadi
sengketa dalam Perkara No. 16/Pdr.G/1998/PN.Bpp.
----

Menimbang, bahwa Terlawan I menyatakan bahwa sejak 16 Januari 1958 semua aset

kekayaan NV. KPM, secara legal menjadi kekayaan sah milik PT. PELNI yang dalam hal ini
termasuk tanah dan rumah yang menjadi obyek sengketa;
----

Menimbang, bahwa Terlawan I mengajukan bukti surat sebanyak 38 macam surat yang

sebagian besar merupakan copy dari copy atau tidak ada aslinya yang dapat ditunjukkan
dipersidangan, sehingga Majelis menilai bukti-bukti tersebut tidak mempunyai kekuatan
pembuktian dan harus dikesampingkan (lihat Pasal 1888 BW);
----

Menimbang, bahwa bukti-bukti dari Terlawan I yang dapat ditunjukkan aslinya disidang

antara lain TLW.I.1.a, 1.b, 1.h, 2, 3, 6, 7, 13 yang kesemuanya tidak mendukung dalil jawaban/
sangkalan dari Terlawan I dan bahkan khusus untuk bukti TLW.2.a., merupakan surat bukti
berbahasa Belanda yang tidak diterjemahkan secara resmi;
----

Menimbang, bahwa berdasarkan semua pertimbangan tersebut di atas oleh karena

Pelawan telah dapat membuktikan dirinya sebagai Pemilik dan sebagai Pihak Ketiga, sedangkan
Terlawan I tidak dapat membuktikan dalil sangkalannya, maka menurut hemat Majelis Pelawan
adalah Pelawan yang baik dan benar. Dan Pelawan adalah pemilik sah atas tanah/bangunan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
Sertifikat Hak Milik No. 1 seluas 625 M 2, Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Timur
Kotamadya Balikpapan, setempat dikenal Komplek V& W Jalan PU. II RT. 35/RW. 12 No. 30
Kotamadya Balikpapan;
----

Menimbang, bahwa oleh karena Pelawan terbukti sebagai pemilik atas obyek sengketa

dan Pihak Ketiga dari perkara No. 16/Pdt.G/1998/PN.Bpp., yang tidak terikat terhadap putusan
tersebut;
-----

Menimbang, bahwa Putusan Perkara Perdata bersifat Partay Akte yang hanya mengikat

kedua belah pihak yang berperkara atau tidak mengikat pihak Ketiga dengan demikian maka
menurut rasa keadilan dan kepatutan tidak dapat apabila Pelawan sebagai Pemilik harus
menanggung rugi akibat adanya Eksekusi atas Putusan Perkara No. 16/Pdt.G/1998/PN.Bpp.,
tersebut, sehingga Majelis berpendapat terhadap eksekusi atas Putusan Pengadilan Negeri
Balikpapan No. 16/Pdt.G/1998/PN.Bpp., jo Putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur No.
17/Pdt.G/1999/PT.KT.Smda haruslah ditangguhkan;
----

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan, agar Majelis menyatakan sah menurut hukum atas

65 tanggal 17 Desember 1971 No. 311/1971 dan Akta Jual beli tanggal 10 Maret 1975 Nomor :
340/CBT/1975 dan Sertifikat Hak Milik No. 1 Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan
Timur Kodya Balikpapan menurut hemat Majelis adalah berlebihan (Over Boedig) karena hal
tersebut sudah dinyatakan dan dipertimbangkan pada petitum sebelumnya dan Pelawan sebagai
pemilik atas tanah dengan sertifikat No. 1 Prapatan;
----

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka petitum tersebut

haruslah ditolak;
----

Menimbang, bahwa terhadap petitum agar Majelis menyatakan batal demi hukum atau

tidak mempunyai kekuatan hukum atas Putusan Pengadilan Negeri Balikpapan Nomor: 16/
Pdt.G/1998/PN.Bpp., jo Putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur No : 17/Pdt.G/1999/
PT.KT.Smda, menurut Majelis tidak berlasan menurut hukum sehingga harus pula ditolak,
demikian pula terhadap petitum lainnya karen tidak cukup alasan maka Pengadilan menolaknya;
----

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas karena tuntutan Pelawan

dikabulkan sebagian dan ditolak selebihnya maka Terlawan I, II, III dan Turut Terlawan
dinyatakan pihak yang kalah yang harus dihukum membayar biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini;
----

Mengingat undang-undang yang bersangkutan;

DALAM REKONPENSI :
----

Menimbang, bahwa maksud gugatan Rekonpensi Terlawan I adalah sebagaimana

diuraikan diatas;
----

Menimbang, bahwa pokok gugatan Rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi adalah

perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat Rekonpensi sebesar Rp. 350.000.000,-;
----

Menimbang, bahwa Majelis tidak sependapat dengan Penggugat Rekonpensi bahwa

pengajuan gugatan perlawanan yang diajukan Pelawan merupakan suatu perbuatan melawan
hukum, karena pada prinsipnya pengajuan gugatan perlawanan terhadap subyek hukum

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

putusan.mahkamahagung.go.id
merupakan hak setiap individu yang dilindungi oleh hukum dan dibenarkan oleh hukum dalam
rangka mempertahankan haknya;
----

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas karena Penggugat Rekonpensi

tidak dapat membuktikan dalil-dalil gugatannya baik tertulis maupun saksi yang saksi-saksi yang
secara khusus menyebut kerugian Penggugat Rekonpensi maka gugatan Rekonpensi dari
Penggugat Rekonpensi haruslah ditolak;
----

Menimbang, bahwa disamping pertimbangan diatan karena gugatan asal Penggugat

adalah pada pokoknya perlawanan terhadap eksekusi atas perselisihan menjalankan putusan,
maka gugatan Rekonpensi yang diajukan Penggugat Rekonpensi kepada Penggugat asal/Pelawan
tidak dibenarkan /dilarang oleh undang-undang, sehingga karenanya harus ditolak (lihat Pasal
157 HBG);
----

Menimbang, bahwa karena gugatan Rekonpensi ditolak maka Penggugat Rekonpensi

pihak yang kalah dan harus dibebani membayar biaya perkara, akan tetapi karena secara Riil
biaya tersebut tidak ada yang dikeluarkan maka Penggugat Rekonpensi dihukum membayar
biaya perkara yang besarnya nihil;
----

Mengingat undang-undang yang bersangkutan;


MENGADILI

DALAM EKSEPSI :
---

Menolak eksepsi turut Terlawan ;

DALAM PROVISI :
---

Menolak tuntutan Provisi dari Pelawan ;

DALAM POKOK PERKARA :


DALAM KOKPENSI :
---

Mengabulkan gugatan Perlawanan Pelawan untuk sebagian ;

---

Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang baik dan benar ;

---

Menyatakan bahwa Pelawan adalah pemilik yang sah atas tanah / bangunan sertifikat hak
milik No.1 seluas 625 M2, Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Timur,
Kotamadya Balikpapan seetempat dikenal Komplek V & W Jalan PU.II RT.35/RW.012
No.30 Kotamaya Balikpapan ;

---

Menyatakan menangguhkan eksekusi atas putusan Pengadilan Negeri Balikpapan No. 16/
Pdt.G/1998/PN.Bpp., tanggal 30 Juni 1998 jo Putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan
Timur No. 17/Pdt/1999/PT.KT.Smda., tanggal 8 April 1999 sampai putusan perlawanan
ini mempunyai kekuatan hukum pasti ;
Menolak Perlawanan Pelawan untuk selain dan selebihnya;

---

Menghukum Terlawan I, II, III dan Turut Terlawan untuk membayar biaya perkara yang
timbul dalam perkara ini secara tenggang rentang yang hingga kini dianggarkan sebesar
Rp. 187.000,- (sertus delapan puluh tujuh ribu rupiah);

DALAM REKONPENSI :

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

---

putusan.mahkamahagung.go.id
Menolak gugatan Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya ;

---

Menghukum Penggugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara sebesar nihil;

---

Demikian diputuskan dalam Rapat Mejelis Hakim pada hari RABU, tanggal 15 Maret

2000 yang diketahui oleh SUHARTO, SH. sebagai Hakim Ketua Majelis, dengan didampingi
oleh Hakim-hakim Anggota masing-masing : SUTARDJO, SH. dan M. YUSUF, SH. putusan
mana telah dibacakan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari RABU, tanggal 15
Maret 2000 oleh Majelis Hakim yang sama dengan dihadiri oleh KURSIAH selaku Panitera
Pengganti dan dihadiri juga oleh Kuasa Pelawan, Terlawan II, Kuasa Terlawan III dan tanpa
hadirnya Kuasa Terlawan I dan Turut Terlawan;
MAJELIS HAKIM TERSEBUT

K E T U A,

SUHARTO, SH.

Hakim Anggota I

Hakim Anggota II

SUTARDJO, SH.

M. YUSUF, SH.

Panitera Pengganti,

KURSIAH

Perincian Biaya :
-

Biaya Administrasi

Rp. 30.000,-

Biaya Panggilan

Rp. 152.000,-

Redaksi Putusan

Rp.

3.000,-

Materai Putusan

Rp.

2.000,-

Jumlah
(Seratus delapan puluh tujuh ribu rupiah);

Rp. 187.000,-

Anda mungkin juga menyukai