Pancaran
Energi
dalam
gelombang atau partikel
Klasifikasi Radiasi:
1. Radiasi Non Pengion
2. Radiasi Pengion
bentuk
Radiasi
Non Pengion
Tidak dapat mengionisasi materi karena
memiliki energi yang rendah sehingga
tidak mampu menghasilkan ion-ion
disepanjang lintasannya
Contoh: Gelombang suara, gelombang
radio, cahaya tampak, sinar infra merah
dan UV(100nm)
Radiasi
Pengion :
Dapat mengionisasi materi yang dilaluinnya
baik secara langsung maupun tidak
langsung karena memiliki energi yang
tinggi sehingga menghasilkan ion-ion
disepanjang lintasannya
Contoh:
Sinar kosmik, sinar-X, radiasi yang
dipancarkan bahan radioaktif (, , ,
neutron, dsb) serta UV (<100nm)
Tubuh manusia
Sistem organ
(Beberapa organ dan jaringan yang membentuk suatu system
terintegrasi)
Organ
(kumpalan beberapa jaringan)
Jaringan
(kumpulan jenis sel yang sama)
Sel
(unit fungsional terkecil)
Gambar : Bagan dimensi system biologik
Kerusakan
Inti Sel
Sitoplasma
Membran
Interaksi
Tahap
Fisik
Tahap
Fisikokima
Kerusakan : seluler,
jaringan, organ
Tahap Biologik
MATI
Bagan tahapan interaksi radiasi dengan materi
biologi
11
1. Tahap fisik
berupa absorbsi energi radiasi pengion yang
menyebabkan terjadinya eksitasi dan ionisasi
pada molekul atau atom penyusun bahan biologi.
Pada proses ini terjadi cepat sekali 10-16 detik.
yang
tereksitasi
atau
HOH +
HOH -
-------> H + + OH*
-------> OH - + H*
Hasil dari radiolisis terbantuk pasangan ion H +
dan OH- dan dua radikal bebas , H* dan OH*.
Ion dapat bereaksi kembali dengan sel yang
sebelumnya tidak terjadi kerusakan bilogik.
3.
Tahap kimia
berlangsung dalam beberapa detik dan ditandai
dengan terjadinya reaksi antara radikal bebas
ini
akan
menyebabkan
terjadinya
20
1.
3/31/2016
21
Pr
lama.
Keparahan nya tidak tergantung pada dosis
radiasi.
Tidak ada penyembuhan spontan.
Contoh: Kanker, Leukimia (efek somatik) dan
penyakit keturunan (efek genetik).
3/31/2016
22
Tingkat
keparahan
Somatik.
Memiliki dosis ambang.
Timbul beberapa saat setelah
D
DA
terkena
radiasi.
Keparahan nya tergantung pada dosis
radiasi.
Contoh: luka bakar, sterilitas (kemandulan),
katarak, kelainan kongenital (setelah iradiasi
dalam rahim).
3/31/2016
23
No Sistem/Organ/
Jaringan
Efek
1. Darah dan
sumsum tulang
merah
3/31/2016
24
No Sistem/Organ/
Jaringan
2. Saluran
pencernaan
makanan
3. Organ
Reproduksi
Efek
a. Kerusakan saluran pencernaan
makanan (gejala; mual,
muntah,gangguan pencernaan, diare)
b. Kematian (dehidrasi parah)
c. Stokastik : kanker pada epitel saluran
pencernaan.
a. Somatik nonstokastik : sterilitas.
b. Genetis stokastik
3/31/2016
25
No Sistem/Organ/
Jaringan
4. Sistem syaraf
Efek
a. Tahan radiasi
b. Kematian karena kerusakan sistem
syaraf ( dosis puluhan Sv)
5. Mata
6. Kulit
26
No Sistem/Organ/
Jaringan
7. Tulang
8. Kel. gondok
9. Paru-paru
10 Hati & ginjal
.
Efek
a. Sumsum tulang & selaput dalam/luar
tulang peka terhadap radiasi.
b. Somatik stokastik : kanker sel epitel
selaput tulang.
Mudah rusak akibat kontaminasi internal I
radioaktif
- Rusak akibat gas uap, partikel, aerosol
radioaktif.
Relatif tahan terhadap radiasi
3/31/2016
27
1. Radiodermatitis
- peradangan kulit akibat penyinaran
lokal dosis tinggi (diatas 3 Sv)
-kemerahan pada kulit, masa
tenang~3mg
2. Katarak
-kerusakan mata, dosis diatas 1,5 Sv
-masa tenang 5~10th
3/31/2016
28
3. Sterilitas
- penyinaran pada kel.kelamin (0,15 sV)
- pengurangan kesuburan~kemandulan
4. Sindroma radiasi akut
-penyinaran seluruh tubuh ( lebih 1Gy)
sekaligus, laju dosis cukup tinggi, daya
tembus besar.
-mual, muntah, demam, rasa lelah, sakit
kepala, diare - diikuti masa tenang 2~3mg.
-nyeri perut, diare, pendarahan, anemi,
infeksi
~kematian.
3/31/2016
29
Seluruh Tubuh
30
Usia janin
< 15 hari : kematian janin
15-50 hari : kelainan bawaan/ cacat
> 50 hari : gangguan pertumbuhan
3/31/2016
31
Langsung
Tidak Langsung
Proses Fisika
Ionisasi/eksitasi molekul
Ionisasi/eksitasi air
Proses Kimia
Kerusakan primer
Proses Biologi
Radikal
Kerusakan DNA
Kematian
3/31/2016
32
3/31/2016
33
3/31/2016
34
3/31/2016
35