Anda di halaman 1dari 40

CURRICULUM VITAE: IMELDA SAKTI ASIH

PERSONAL DATA
Nama : Imelda Sakti Asih.,SST
Tempat/Tanggal Lahir : Kab.Semarang, 30 September 1973
Alamat : Jl. Sinar Asih V/964 E,
Perum.Sinar Waluyo ,Semarang
Email : imeldasakti@gmail.com

EDUCATION
Diploma III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi PAM RR Depkes Semarang
th 1996
Diploma IV Teknik Radiologi Poltekkes Semarang th 2008
WORK EXPERIENCES
1. As Radiographer in Radiology Department of Panti Rahayu Hospital Purwodadi,
November 1996 until Desember 1997
2. As Radiographer in Radiology Department of St.Elisabeth Hospital Semarang,
Januari 1998 until December 2016
3. As Radiographer in Radiology Department (Unit Radiotherapy)of Ken Saras
Hospital Ungaran, Januari 2017 until Now
MOTTO HIDUP : Berdoa,Bekerja dan Bersyukur
PERAN CT SCAN TERHADAP
PENANGANAN CA CERVIC
PERKEMBANGAN MSCT
 GENERASI I  Hounfield dan Ambrose 1970
“pencil beam”
 GENERASI II  1972 “partial fan beam”

 GENERASI III  detector > 300 “slip ring”


 GENERASI IV  detektor melingkar 360º, statis,
tube berputar depan detector.
 MSCT  detector + tube berputar bersama( 2-
SLICE, 4-SLICE, 6-SLICE, 8-SLICE, 16-SLICE, 40-
SLICE, 64-SLICE, 128-SLICE, 256-SLICE, 320-SLICE )
HASIL RADIOGRAFI DITENTUKAN

 OPTIMALISASI KEMAMPUAN PESAWAT MSCT

 KEMAMPUAN DAN PENGETAHUAN RADIOGRAFER


YANG BAIK ( EXPERT )

 TEKNIK PEMERIKSAAN YANG TEPAT


( PROTOKOL CT SCAN )
TUGAS RADIOGRAFER
• APA YG AKAN KITA PERIKSA  HARUS TAHU
UNTUK MENENTUKAN PROTOKOL DAN
PROSEDUR PEMERIKSAAN, APA
PERSIAPANNYA, SESUAIKAN DGN KLINIS

• APA YG AKAN KITA LAKUKAN  SEBELUM,


SAAT, SESUDAH PEMERIKSAAN
ANATOMI CERVIC NORMAL
DEFINISI KANKER SERVIKS

PENGERTIAN:
• Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang
berasal dari metaplasia epitel di daerah
skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan
mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis.
• Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada
serviks atau leher rahim, suatu daerah pada organ
reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke
arah rahim,letaknya antara rahim(uterus) dan vagina.
TANDA DAN GEJALA
 Pada umumnya,lesi prakanker belum memberikan
gejala.
 Bila telah menjadi kanker invasif, gejala yang
paling umum adalah flek/perdarahan tidak
normal dari vagina (contact bleeding,di luar masa
menstruasi/setelah menopause)dan keputihan.
 Pada stadium lanjut, gejala yang dapat
berkembang menjadi nyeri pinggang atau rasa
sakit pada perut bagian bawah karena desakan
tumor di daerah pelvik kearah lateral sampai
obstruksi ureter bahkan sampai anuria.
 Gejala lanjutan bisa terjadi sesuai dengan infiltrasi
tumor ke organ yang terkena,misalnya: fistula
vesikovaginal,fistula rektovaginal,edema tungkai
DIAGNOSIS DITEGAKKAN BERDASARKAN GEJALA
DAN HASIL PEMERIKSAAN :
• Pap test

• HPV DNA test


• Cone Biopsy
• Colposcopy


INDIKASI PEMERIKSAAN
•Tumor Staging :
- Lokal ekstensi
- Regional dan
juxtaregional
lymphonodes
metastasis.
- Metastasis jauh ke
hepar ,paru dan
tulang.
• Follow Up Setelah
Operasi.
• Tumor Reccurent .
KONTRA INDIKASI

 Alergi Kontras Media


 Riwayat alergi berat terhadap berbagai
zat(kontra indikasi relatif)
 Pasien dengan fungsi ginjal menurun
sesuai dengan penghitungan kadar
Gromerulus Filtration Rate(GFR)
PERSIAPAN PASIEN

 Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin


darah(ureum 20-40 mg/dl, kreatinin 0,5 –
1,5 mg/dl).
 Puasa 4-5 jam sebelum pemeriksaan
 Oral kontras: menggunakan bahan kontras
water soluble 10 cc dicampur air mineral
hingga 500 ml.
ALERGI
• sEBELUM PEMERIKSAAN  TEST ALERGI SEBELUM INJECT
KONTRAS IV ( ± 1 cc  TUNGGU REAKSI )
• BILA TERJADI ALERGI  PASANG 3 WAY SAAT SCANNING
 MUAL/MUNTAH/PERASAAN TIDAK ENAK  tenangkan pasien
karena ini hanya reaksi ringan saja
 MUNTAH BERAT /BENTOL2 MERAH PD BADAN  Ipadril IV atau
IM
 BRADYCHARDIA  Atropin IV
 TACHICARDIA  INFUS DOPAMINE
 KEJANG  Diazepam ( Valium ) IV  opname
 Bila perbaikan minimal lakukan observasi  bila perlu ulang obat 
bawa ke UGD
 Pemberian atas persetujuan dan sepengetahuan dokter
CONT’
 Konfirmasi riwayat alergi(obat-obatan
dan makanan laut), asma,penyakit lain
yang pernah diderita dan kemungkinan
kelainan ginjal.
 Penjelasan prosedur pemeriksaan.
 Surat persetujuan tindakan medik.
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
 Pesawat Computed Tomography(CT Scan)
 Automatic Injektor .
 Kontras Media Non Ionik.
 Abocath/IV line No. 22 atau 20 G
 Tampon vagina
 Kapas alkohol/Alkohol Swab
 Micropor/plester
 Tourniquet(Stuwing)
 NaCl 0,9 %
 Obat emergency(kalmetason,decadril)
 Oksigen
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
PERSIAPAN KONTRAS MEDIA
 Pasang Injektor Syringe:
- Kontras Media Iodine 80-100 cc
- Saline(NaCl) 25 cc
 Atur Flow Rate 2-3 cc/s
 Atur Presure/tekanan syringe : 275 psi
 Pasang IV line dengan abocath No.
22/20G
PERSIAPAN SESAAT PEMERIKSAAN
 Pastikan pasien bebas dari benda-benda yang
menyebabkan artefact, dengan menggunakan
baju ganti pasien yang telah disediakan.
 Menjelaskan mengenai jalannya pemeriksaan.
 Instruksi yang harus diikuti oleh pasien: Tarik
Nafas-Keluarkan-Tahan-Nafas biasa kembali.
 Sensasi Kontras Media yang akan dirasakan
oleh Pasien: Nyeri-Dingin-Hangat ke seluruh
tubuh.
TEKNIK PEMERIKSAAN
• Isi data pasien dengan Klik
New Patient:
- Muncul kotak Patient
Registration
- Isi data-data pasien dengan
lengkap
- Tanggal lahir ,jika tidak
diketahui,maka cukup isi
umur pasien di kolom age.
- Pilih Study pemeriksaan
yang diinginkan dengan
mengarahkan cursor di
bagian anatomi tubuh
yang ada
CONT’
 Posisi pasien: tidur terlentang(supine) di atas
meja pemeriksaan dengan kaki dekat gantry(feet
first),kedua tangan diletakkan di atas kepala.
 Posisi obyek:
- Atur batas awal sinar pada ketinggian di atas
SIAS dan batas bawah pada simpisis pubis.
- Sedangkan sinar horisontal pada ketinggian
pertengahan obyek(Mid Axillary Line).
 Berikan selimut untuk mengurangi rasa dingin
dalam ruang pemeriksaan.
 Fiksasi tubuh pasien dengan pengikat(strap)
ILUSTRASI POSISI PASIEN

Posisi Obyek:
- Atur Mid Sagital Plane pada pertengahan meja pemeriksaan
- Letakkan lengan pasien di atas kepala
- Ganjal daerah lutut sehingga dalam keadaan flexi
CONT’
 Protocol pemeriksaan dimulai dari pembuatan
topogram/scout/scanogram,dengan parameter:
- KV : 120
- mA: 10
- scout plane: 0 (AP) dan 90(Lat)
 Jika menginginkan perubahan protokol dapat dilakukan
sebelum pemeriksaan dimulai.
Misal: merubah ketebalan slice,dll
 Pemeriksaan siap dilakukan
 Klik tombol confirm.
 Tekan tombol move to scan dan start pada control
table,muncul tampilan scout/topogram pada monitor
sebelah kiri dengan batas atas pada superior SIAS dan
batas bawah pada simpisis pubis harus tercakup.
CONT’
 Klik Next Series maka akan muncul tampilan series
deskription: Pre Contrast, atur localizer (area scan)dengan
batas atas pada superior SIAS dan batas bawah pada
simpisis pubis.
 Klik confirm,move to scan dan start pada control table,
maka proses scanning akan berlangsung dan akan muncul
tampilan gambaran axial pre contrast.
 Klik Next Series, perhatikan tampilan series description
pilih menu Contrast.
 Atur prorokol menu terlebih dahulu sebelum penyuntikan
media kontras dilakukan dengan start location dan end
location agar slicenya sama seperti scanning pre contrast.
CONT’
 Siapkan media kontras pada injektor dengan parameter:
- Volume : 80-100 ml
- Flowrate : 3 ml/second
- Delay : 60 detik post injeksi kontras(fase vena)
 Meja pemeriksaan boleh dikeluarkan tetapi tidak boleh
diturunkan,beritahu pasien bahwa akan dilakukan
penyuntikan media kontras melalui vena.
 Klik confirm,move to scan,start dan tombol injektor secara
bersamaan .
 Tekan end examination jika pemeriksaan telah selesai
 Kembali ke pasien,abocath dilepas dan observasi keadaan
pasien.
PROTOKOL PEMERIKSAAN
• Scan Type : Helical
• Rotation time :1
• Pitch :1
• Thickness : 5 mm
• Gantry : 0 (tidak menggunakan penyudutan)
• SFOV : Large
• KV : 120
• mA : 160 (auto mA) atau mengikuti
standar alat yang digunakan.
• Filter : standard
• Window W/C : W 350 C 50
• Kontras : 3cc/dtk 80-100 ml
• Area scan : batas atas pada superior SIAS dan batas
bawah pada simpisis pubis
POST PROCESSING
 Filming from 3 D rekonstruksi:
- Mengolah data menjadi gambaran Axial window
abdomen.
- Mengolah data menjadi gambaran Sagital window
abdomen.
- Mengolah data menjadi gambaran Coronal window
abdomen.
R L R L

Gambar Axial relevan untuk mendeteksi invasi parametrium dan dinding


panggul,ureter dan keterlibatan kelenjar getah bening
A P R L

Gambar Coronal, dalam hubungannya dengan Sagital dan Axial, berguna


dalam evaluasi parametrium dan terutama diperlukan untuk pengukuran
volume tumor
R L A P

Gambar Sagital berguna untuk menunjukkan hubungan antara tumor dan


cervic,vagina dan organ yang berdekatan seperti kandung kemih dan
rektum
STAGE I CA CERVIC

R L

IMAGE CA CERVIX STAGE IB: gambar menunjukkan massa dengan


atenuasi sedikit heterogen, serviks membesar dan dikellilingi oleh tepi tipis
stroma. Margin serviks halus,terdefinisi dengan baik dan utuh. Jaringan lunak
parametrial atau massa kurang dan lemak periureteral dipertahankan.
STAGE II CA CERVIC

R L

IMAGE CA CERVIC STADIUM II B: gambar ini menunjukkan tumor


hypoattenuating yang menempati seluruh serviks posterior dan tepi kanan
cervic.Temuan ini konsisten dengan invasi stroma.Udara minim di tengah
berkaitan dengan biopsi.Tampon vagina tampak di sebelah kanan serviks.
STAGE III CA CERVIC

IMAGE CA CERVIC STADIUM III B: Seorang wanita berusia 67 tahun yang


didiagnosis menderita ca cervic stadium III B.Tampak gambaran massa yang
tidak beraturan dan heterogen dari posterior serviks yang membesar dan menuju
ke ruang parametrial.Massa membungkus ureter kanan distal(panah ganda)yang
melebar dibandingkan dengan ureter kiri(panah tunggal).Ditandai dengan
Hidronefrosis kanan (panah ganda).
STAGE IV CA CERVIC

KETERANGAN GAMBAR: Seorang wanita berusia 61 tahun yang memiliki riwayat carcinoma cell
squamousa residif stadium IV pada cervic
A.MDCT menunjukkan kelenjar getah bening yang membesar di daerah para aorta kiri(panah hitam), yang
kemungkinan sekunder akibat metastasis.
B. Lebih ke caudal kelenjar getah bening para iliaka (panah) juga menunjukkan penyebaran tumor.Ureter
kiri(panah putih) menebal dan infiltrasi dengan tumor.Stent ureter kanan terlihat.
KESIMPULAN
 CT Scan Abdomen/Pelvis digunakan untuk menilai penyebaran lokal dari tumor dan atau
kelenjar getah bening regional.

 Meskipun CT Scan sampai saat ini belum secara resmi disetujui oleh FIGO, CT Scan
merupakan metode pencitraan yang memainkan peran penting dalam perencanaan terapi
dan tindakan selanjutnya.

 Perkembangan MSCT yang terjadi adalah bertujuan untuk mendapatkan nilai radiografi
yang optimal dari organ yang diperiksa.

 Kombinasi antara optimalisasi pesawat MSCT, pengetahuan dan ketrampilan yang baik dari
Radiografer dan teknik pemeriksaannya akan menghasilkan nilai radiografi yang optimal
yang sangat berguna untuk penegakan hasil diagnose yang tepat.

 Walaupun hampir semua pemeriksaan MSCT Scan Abdomen /Pelvis menggunakan protocol
yang sama, akan tetapi yang terpenting adalah teknik yang tepat agar nilai radiografi yang
tercapai dapat optimum, peran utama Radiografer sangat diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai