PERSONAL DATA
Nama : Imelda Sakti Asih.,SST
Tempat/Tanggal Lahir : Kab.Semarang, 30 September 1973
Alamat : Jl. Sinar Asih V/964 E,
Perum.Sinar Waluyo ,Semarang
Email : imeldasakti@gmail.com
EDUCATION
Diploma III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi PAM RR Depkes Semarang
th 1996
Diploma IV Teknik Radiologi Poltekkes Semarang th 2008
WORK EXPERIENCES
1. As Radiographer in Radiology Department of Panti Rahayu Hospital Purwodadi,
November 1996 until Desember 1997
2. As Radiographer in Radiology Department of St.Elisabeth Hospital Semarang,
Januari 1998 until December 2016
3. As Radiographer in Radiology Department (Unit Radiotherapy)of Ken Saras
Hospital Ungaran, Januari 2017 until Now
MOTTO HIDUP : Berdoa,Bekerja dan Bersyukur
PERAN CT SCAN TERHADAP
PENANGANAN CA CERVIC
PERKEMBANGAN MSCT
GENERASI I Hounfield dan Ambrose 1970
“pencil beam”
GENERASI II 1972 “partial fan beam”
PENGERTIAN:
• Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang
berasal dari metaplasia epitel di daerah
skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan
mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis.
• Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada
serviks atau leher rahim, suatu daerah pada organ
reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke
arah rahim,letaknya antara rahim(uterus) dan vagina.
TANDA DAN GEJALA
Pada umumnya,lesi prakanker belum memberikan
gejala.
Bila telah menjadi kanker invasif, gejala yang
paling umum adalah flek/perdarahan tidak
normal dari vagina (contact bleeding,di luar masa
menstruasi/setelah menopause)dan keputihan.
Pada stadium lanjut, gejala yang dapat
berkembang menjadi nyeri pinggang atau rasa
sakit pada perut bagian bawah karena desakan
tumor di daerah pelvik kearah lateral sampai
obstruksi ureter bahkan sampai anuria.
Gejala lanjutan bisa terjadi sesuai dengan infiltrasi
tumor ke organ yang terkena,misalnya: fistula
vesikovaginal,fistula rektovaginal,edema tungkai
DIAGNOSIS DITEGAKKAN BERDASARKAN GEJALA
DAN HASIL PEMERIKSAAN :
• Pap test
•
INDIKASI PEMERIKSAAN
•Tumor Staging :
- Lokal ekstensi
- Regional dan
juxtaregional
lymphonodes
metastasis.
- Metastasis jauh ke
hepar ,paru dan
tulang.
• Follow Up Setelah
Operasi.
• Tumor Reccurent .
KONTRA INDIKASI
Posisi Obyek:
- Atur Mid Sagital Plane pada pertengahan meja pemeriksaan
- Letakkan lengan pasien di atas kepala
- Ganjal daerah lutut sehingga dalam keadaan flexi
CONT’
Protocol pemeriksaan dimulai dari pembuatan
topogram/scout/scanogram,dengan parameter:
- KV : 120
- mA: 10
- scout plane: 0 (AP) dan 90(Lat)
Jika menginginkan perubahan protokol dapat dilakukan
sebelum pemeriksaan dimulai.
Misal: merubah ketebalan slice,dll
Pemeriksaan siap dilakukan
Klik tombol confirm.
Tekan tombol move to scan dan start pada control
table,muncul tampilan scout/topogram pada monitor
sebelah kiri dengan batas atas pada superior SIAS dan
batas bawah pada simpisis pubis harus tercakup.
CONT’
Klik Next Series maka akan muncul tampilan series
deskription: Pre Contrast, atur localizer (area scan)dengan
batas atas pada superior SIAS dan batas bawah pada
simpisis pubis.
Klik confirm,move to scan dan start pada control table,
maka proses scanning akan berlangsung dan akan muncul
tampilan gambaran axial pre contrast.
Klik Next Series, perhatikan tampilan series description
pilih menu Contrast.
Atur prorokol menu terlebih dahulu sebelum penyuntikan
media kontras dilakukan dengan start location dan end
location agar slicenya sama seperti scanning pre contrast.
CONT’
Siapkan media kontras pada injektor dengan parameter:
- Volume : 80-100 ml
- Flowrate : 3 ml/second
- Delay : 60 detik post injeksi kontras(fase vena)
Meja pemeriksaan boleh dikeluarkan tetapi tidak boleh
diturunkan,beritahu pasien bahwa akan dilakukan
penyuntikan media kontras melalui vena.
Klik confirm,move to scan,start dan tombol injektor secara
bersamaan .
Tekan end examination jika pemeriksaan telah selesai
Kembali ke pasien,abocath dilepas dan observasi keadaan
pasien.
PROTOKOL PEMERIKSAAN
• Scan Type : Helical
• Rotation time :1
• Pitch :1
• Thickness : 5 mm
• Gantry : 0 (tidak menggunakan penyudutan)
• SFOV : Large
• KV : 120
• mA : 160 (auto mA) atau mengikuti
standar alat yang digunakan.
• Filter : standard
• Window W/C : W 350 C 50
• Kontras : 3cc/dtk 80-100 ml
• Area scan : batas atas pada superior SIAS dan batas
bawah pada simpisis pubis
POST PROCESSING
Filming from 3 D rekonstruksi:
- Mengolah data menjadi gambaran Axial window
abdomen.
- Mengolah data menjadi gambaran Sagital window
abdomen.
- Mengolah data menjadi gambaran Coronal window
abdomen.
R L R L
R L
R L
KETERANGAN GAMBAR: Seorang wanita berusia 61 tahun yang memiliki riwayat carcinoma cell
squamousa residif stadium IV pada cervic
A.MDCT menunjukkan kelenjar getah bening yang membesar di daerah para aorta kiri(panah hitam), yang
kemungkinan sekunder akibat metastasis.
B. Lebih ke caudal kelenjar getah bening para iliaka (panah) juga menunjukkan penyebaran tumor.Ureter
kiri(panah putih) menebal dan infiltrasi dengan tumor.Stent ureter kanan terlihat.
KESIMPULAN
CT Scan Abdomen/Pelvis digunakan untuk menilai penyebaran lokal dari tumor dan atau
kelenjar getah bening regional.
Meskipun CT Scan sampai saat ini belum secara resmi disetujui oleh FIGO, CT Scan
merupakan metode pencitraan yang memainkan peran penting dalam perencanaan terapi
dan tindakan selanjutnya.
Perkembangan MSCT yang terjadi adalah bertujuan untuk mendapatkan nilai radiografi
yang optimal dari organ yang diperiksa.
Kombinasi antara optimalisasi pesawat MSCT, pengetahuan dan ketrampilan yang baik dari
Radiografer dan teknik pemeriksaannya akan menghasilkan nilai radiografi yang optimal
yang sangat berguna untuk penegakan hasil diagnose yang tepat.
Walaupun hampir semua pemeriksaan MSCT Scan Abdomen /Pelvis menggunakan protocol
yang sama, akan tetapi yang terpenting adalah teknik yang tepat agar nilai radiografi yang
tercapai dapat optimum, peran utama Radiografer sangat diperlukan.