Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM IBD

PEMERIKSAAN CT-SCAN, EEG, EMG

Nama: Nabilah Azizah Rahmah

NIM: 30902100148

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2022
PEMERIKSAAN CT-SCAN

I. PENDAHULUAN
CT-Scan merupakan perpaduan antara teknologi sinar-x computer dan televisi
sehingga mampu menampilkan gambar anatomi manusia dalam bentuk irisan. Prinsip
kerja CT-Scan menggunakan sinar-x sebagai sumber radiasi. Sinar-x berasal dari tabung
yang terletak berhadapan dengan sejumlah detector, dimana keduanya bergerak secara
sinkron memutari pasien sebagai objek yang di tempatkan. Pemeriksaan CT-Scan
merupakan cara terbaik untuk memperlihatkan sifat dan sumber masalah pada komplikasi
sinus paranasal.
Sinus paranasal adalah rongga berisi udara yang dilapisi oleh membran mukosa
yang berada di sekitar rongga hidung. Sinus paranasal di bagi menjadi empat kelompok
menurut letak tulang, yaitu sinus frontal, sinus maksila, sinus ethmoid, sinus spenoid.
Sinus ethmoid dan sinus spenoid dimasukkan ke dalam golongan tulang cranium.
Gambar CT-Scan yang baik tergantung pada kualitas gambar yang di hasilkan,
sehingga aspek klinis gambar tersebut dapat di manfaatkan untuk menegakkan diagnosa.
Kualitas gambar pada CT-Scan dinilai dari berbagai komponen dan masing-masing
dipengaruhi oleh beberapa Teknik parameter, komponen yang memepengaruhi
kualitasgambar pada CT scan antara lain spasial resolusi, kontras resolusi, image noise,
dan artefak. Kualitas gambar yang baik berpengeruh terhadap informasi antomi pada
suatu gambar radiograf, sedangkan didalamnya meliputi factor exposi, selice thicknes,
matrik, gray secal dll.
Sebelum melakukan pemeriksaaan akan dilakukan edukasi kepasien seperti
pemberian penjelasan tentang jalannya pemeriksaan, instruksi yang akan dilakukan oleh
pasien: Tarik nafas-keluarkan-tahan-nafas biasa Kembali, sensasi kontras media yang
akan dirasakan oleh pasien: nyeri awal-dingin-hangat keseluruh badan, minta pasien
untuk memeberitahukan pada petugas apabila terjadi reaksi alergi. Dan khusus Wanita
hamil yang akan melakukan pemeriksaan CT-Scan di anjurkan laporn kepada petugas
supaya nantinya akan di sikapi lebih baik ataupun lebih khusus.
Saat ini pemanfaatan CT-Scan digunanakan di berbagai aplikasi klinis, misalnya di
bidang neurologi digunakan dalam pemeriksaan intra krinal, dibidang onkologi
dimanfaatkan untuk diagnostic, staging dan treatment planning di bidang radioterapi.
Selain itu, CT-Scan juga di manfaatkan untuk keperluan kardiologi,angiografi,
virtualdoscopy dan sebagai image guidance pada prosedur intervensional.

II. TUJUAN PRAKTIKUM


1. Untuk memperoleh informasi tentang tata cara dilakukannya pemeriksaan CT-
Scan.
2. Suapaya mengetahui alat dan bahan yang akan digunakan dalam pemeriksaan CT-
Scan
3. Dapat menegetahui edukasi-eduakasi apa saja yang di beriakan kepada pasien
sebelum melakukan CT-Scan.

III. METODE PEMERIKSAAN


A. Alat dan Bahan
• MS Computed Tomography (MSCT)
• Peralatan Automatic Injektor
• Double I Single Syringe
• Kontras Media Non Ionik
• Panflon 22 atau 20 G / 3-W
• Kapas alcohol
• Plester
• Tourniquet (stuwing)
• NaCL 0,9%
• Obat emergency
• Oksigen
B. Cara Kerja
• Menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
• Menyiapkan ruangan yang akan digunakan untuk melakukan CT-Scan.
• Persiapan pasien sebelum melakukan pemeriksaan CT-Scan.
1. Pasien diinstruksikan untuk memeriksakan kadar ureum dan
keratinin darah.
2. Perhitungan GFR (Glomerulaf Filtration Rate)
3. Barium sulfat oral 75 ml+425 ml Air minum= 500 ml diminum
habis
4. Alternatif lain,bisa juga menggunakan bahan kontras water soluble
10 cc di campur air mineral hingga 500 ml.
5. Pasien dinstruksikan untuk puasa selama 4-5 jam.
6. Pasien mengisi informed konsen.
7. Anamnesa pasien akan adanya Riwayat asma, penyakit lain yang
pernah diderita, alergi terhadap obat-obatan yang diminum atau
makanan laut.
• Persiapan pasien sesaat sebelum melakukan pemeriksaan CT-Scan.
a. Instruksi pasien untuk mengganti pakaian yang telah disispakan.
b. Tanggalkan seluruh pakaian kecualai celana dalm.
c. Lepas seluruh benda logam yang melekat pada tubuh pasien.
d. Berikan air minum +/-100 ml.
e. Marker lambung.
• Petugas melakukan edukasi-edukasi ke pasien sebelum melakukan
pemeriksaan
a) Berikan penjelasan tentang jalannya pemeriksaan.
b) Instruksi yang akan dilakukan oleh pasien: Tarik nafas-keluarkan-
tahan-nafas biasa Kembali.
c) Sensasi kontras media yang akan dirasakan oleh pasien: nyeri
awal- dingin- hangat ke seluruh badan.
d) Minta pasien untuk memberitahukan pada petugas apabila terjadi
reaksi alergi.

IV. PEMBAHASAN
1. Pengertian CT-Scan
Menurut Bontrager (2010), CT-Scan adalah suatu modalitas imagin diagnostic
yang menggunakan gabungan dari sinar-x dan computer untuk mendapatkan citra
atau gambar berupa variasi irisan tubuh manusia. CT-Scan dapat digunakan untuk
mendiagnosa kelainan pada oran tubuh mulai dari kepala, leher, rongga dada,
rongga perut, tulang belakang, dan anggota tubuh lainnya. Computed tomography
(CT) merupakan bentuk khusus dari tomografi dimana computer digunakan untuk
memebuat rekontruksi magtematika dari pesawat tomografi atau slice. (Thayalan
2014).
2. Prinsip kerja CT-Scan
Ketika sinar-x melewati pasien, sinar-x mengalami perlemahan dan selanjutnya
diukur oleh detector. Detector mengkonversi foto sinar-x menjadi sinyal elektrik
atau sinyal analog yang harus menjadi data digital untuk memasukkan ke dalam
computer. Computer lalu melakukan proses rekonstruksi. Gambar direkonstruksi
dalam bentuk neumeric dan harus diubah menjadi sinyal listrik untuk dapat dilihat
pada monitor. Gambaran data terkait kemudian dikirim ke PACS, dimana ahli
radiologi dapat mengambil dan mengintepretasikannya. Setelah itu gambar dapat
disimpan pada kaset magnetic (seeram,2008).
❖ Komponen utama CT-Scan

3. Komponen system CT-Scan


System instaalasi CT-Scan biasanya menggunakan tipe instalasi tetap. Ada jenis
CT-Scan mobile namun tidak umum di gunakan. Aplikasi dari Ct-Scan mobile.
CT system terdiri dari 3 komponen utama yaitu, gantry,computer dan operator
console. System ini termasuk system yang sangat kompleks.
• Gantry

Gantry terdiri dari tabung sinar-x, detector, dan kolimator. Gantry biasanya
dapat di sudutkan hingga 300 disetiap arah seperti yang diperlukan untuk CT-
Scan kepala atau tulang belakang.-

• Tabung sinar-x
Tabung sinar-x yang digunakan serupa denan pesawat sinar-x
konvensional dalam hal kontruksi dan operasinya. Namun terdapat
modfikasi desain untuk memastikan bahwa tabung mampu menahan
kapasitas panas tambahan karena kenaikan waktu paparan.

• Detektor
Mentransmisikan sinar-x menjadi cahaya lalu di konversi menjadi energy
listrik dan kedalam sinyal digital.
• Kolimator
Kolimator digunakan untuk mengurangi dosis pasien, dan meningkatkan
kualitas gambar. CT-Scan menggunaka dua kolimator prpatien kolimator
(di tabung sinar-x) dan postpasien (di detector) dengan bentuk dan
pancaran prepatien ketebalan irisan.
4. Terbentuknya citra
Lankah-lanhkah terbentuknya citra dari computet tomograf (CT) Scabn
melibatkan tiga proses yaitu, akuisisi data; dan dispay gambar, manipulasi,
penyimpanan, perekaman (seeram,2008)

❖ Akuisisi Data
Istilah akuisi data mengacu pada pengukuran kumpulan dari transmisi
sinar-x yang diterima pasien. Setelah sinar-x melewati pasien, sinar-x
masuk ke detector elektronok khusus yang mengukur nilai transmisi, atau
nilai atenuasi. Data yang didapat dari pengukuran transmisi dicatat untuk
memenuhi syarat pada proses rekonstruksi. CT-Scan otak pertama
menggunakan skema akuisi data dimana tabung sinar-x dan detector
bergerak pada garis lurus atau translasi pada kepala pasien, untuk
mengumpulkan sejumlah pengukuran transmisi saat bergerak dari kiri ke
kanan. Setelah itu tabung sinar-x dan detector berputar 1 derajat dan
memulai lagi bergerak pada kepala pasien dari kiri ke kanan. Proses ini
disebut dengan scanning, yang diulang hingga 180 derajat.
Akuisi data juga melibatkan konversi sinyal elektrik yang diubah
Dari detector elektronik yang diubah ke data digital yang dapat diproses
Oleh computer menjadi gambar.
Metode akuisi data CT-Scan ada dua, yaitu:
a. Metode konvensional slice by slice metode aksial. Prinsipnya,
tabung sinar-x dan detector bergerak mengelilingi pasien dan
mengumpulkan data proyeksi pasien. Saat pengambilan data
proyeksi, posisi meja berhenti. Kemudian meja pasien bergerak
untuk menuju posisis kedua dan dilakaukan proses scanning
berikutnya. Demikian seterusnya.
b. Metode spiral atau helical. Pada metode ini tabung sinar-x
bergerak mengelilingi pasien yang juga bergerak. Pada metode ini,
berkas sinar-x membentuk pola spiral atau helical. Data untuk
rekonstruksi citra pada setiap slice diperoleh dengan interpolasi.
Teknik ini memiliki kelebihan dalam waktu yang relative cepat.
❖ Rekonstruksi Gambar
Setelah pengukuran dan transmisi yang dikumpulkan oleh detector,
data tersebut akan dikirim ke computer untuk pengolahan. Computer
tersebut menggunakan Teknik matematika special untuk merekonstruksi
gambar CT kedalam jumlah terbatas dari step yang disebut dengan
rekonstruktion algorithms.
Secara umum computer merupakan pusat dari proses CT-Scan, hal ini
melibatkan minicomputer dan terkait mikroprosesor untuk melakukan
fungsi tertentu. Pada beberapa CT-Scan, array prosesor melakukan
perhitungan kecepatan tinggi dan mikroposesor melakukan pelaksanannan
gambar.
❖ Display gambar, manipulasi penyimpanan, dan perekan.
Setelah pada computer telah melakukan proses reknstruksi citra, hasil
rekonstruksi dapat ditampilkan dan direkam untuk melihat berikutnya dan
disimpan untuk analisis ulang. Tampilan monitor yang dipasang di meja
kontrol memungkinkan teknologi dan radiologist untuk memanipulasi,
menyimpan dan merekam gambar.
Manipulasi gambar atau pengolahan citra digital telah menjadi
popular di CT dan bnyak paket perangkat lunak computer sekarang
tersedia. Gambar dapat diubah melalui manipulasi gambar untuk membuat
lebih mudah dibaca oleh radiologi. Misalnya, gambaran transversal axial
dapat diformat ulang menjadi bagian koronal,sagittal, dan paraksial.
Selian itu, gambar juga bisa dikenakan operasi pengolahan gambar
lainnya seperti penghalusan gambar lainya seperti penghalusan
gambar,enchancement edge, manipulasi skala abu-abu dan proses gambar
3D.
Gambar dapat di rekam kemudian disimpan dalam beberapa bentuk
arsip. Gambar biasanya direkam pada film karena keabuannya yang luas.
Gambar CT-Scan dapat disimpan pada tabe magnetic.

V. KESIMPULAN
CT-Scan alat yang dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memonitor beragam
kondisi Kesehatan, prinsip kerja CT-Scan menggunakan sinar-x sebagai sumber radiasi,
CT-Scan juga daapat membentuk anatomi manusia dalam bentuk irisan.
Kelebihan dari CT-Scan juga lebih dari konvensional radiografi termasuk eliminasi
struktur yang saling superposisi, pencitraan pada kepadatan struktur anatomi dan
kelainan, dan kualitas gambar yang lebih baik sebab reduksi scatter yang besar.

VI. DAFTAR PUSTAKA


https://www.youtube.com/watch?v=0QLkcGmw
of Radiagrapich poisoning and Ralated Anatomy Seventh Edition
http://scholar.unand.ac.id
seeram, Euclid. 2009. Computed
Tomography,phsycal, principles, clinial
http://repository.poltekkes-smg.ac.id
PEMERIKSAAN EEG (Elektroensefalogram)

I. PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi semakin maju dan pemanfaatan
computer sebagai alat bantu di bidang kedokteran semakin banyak. Salah satu penggunaan
computer pada alat kedokteran adalah Electroencephalography (EEG). Pemanfaatan EEG di
bidang Neurologi telah berkembang dengan cukup pesat (Hirsch dan Brenner, 2010). Akan
tetapi di bidang psikiatri pemanfaatan EEG masih sangat minimal.
EEG adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur aktivitas elektrik di otak
yang digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan di otak. Alat EEG akhir-akhir ini telah
dilengkapi dengan tampilan peta otak atau Brain Mapping (BM), yaitu dengan
mentransformasikan gelombang aktivitas elektro magnetic sel-sel neuron regio otak tersebut
ke dalam bentuk warna dari biru tua, biru laut, biru muda, putih, hijau tua, hijau muda,
kuning muda, kuning tua, jingga, merah muda, merah tua, sampai dengan ungu. Warna-
warna tersebut mencerminkan dominasi aktivitas elektro magnetic sel neuron tersebut.
Dengan demikian pembacaan BM menjadi lebih cepat dan mudah hanya dengan melihat
warna regio-regio tertentu otak tersebut.
Pemeriksaan ini menggunakan sensor khusus yaitu elektroda yang di pasang dikepala
dan dihubungkan di computer. Dan Tindakan EEG ini dilakukan apabila terdapat epilepsi,
kelainan mental, gangguan tumbuh kembang pada anak, gangguan kognitif, pasien dengan
penurunan kesadaran.
Salah satu cara panggilan informasi yang dapat dilakukan pada data EEG adalah proses
klasifikasi. Proses ini merupakan proses menentukan kelas dari kondisi tertentu
menggunakan kelas yang sudah ada. Pengolahan data yang melibatkan unsur waktu dapat
dilakukan dengan temporal data mining. Klasifikasi pada temporal data mining akan
memperhatikan unsur waktu yang ada pada data guna menemukan karakter data pada waktu
tertentu. Klasifikasi menjadi sangat penting posisisnya karena menjadi dasar untuk dapat
mengadopsi kemampuan EEG dalam menentukan kondisi seseorang melalui otak.
Dengan menggunakan prinsip kerja EEG, Pengontrolan ninterfaceperangkat elektronik
dimungkinkan untuk dilakukan dari pikiran manusia. System kontrol berbasis Brain
Computer Interface telah menginspirasi banyak ilmuan untuk melakukan penelitian lebih
jauh dan telah menghasilkan beberapa proyek penelitian seperti brain drive, swarm extrem,
Rc Mind Control, ddl.
System ini sering disebut brain computer interface yaitu metode pengukuran gelombang
listrik pada kulit manusia sebagai acuan untuk mengendalikan suatu perangkat berdasarkan
sinyal EEG.

II. TUJUAN
1.Untuk mengetahui informasi bagaimana persiapan untuk melakukan pemerikasaan
dengan (EEG).
2.Untuk mengetahui cara kerja pemerikasaan (EEG).
3.Untuk mengetahui manfaat dilakukakannya pemeriksaan (EEG)
4.Untuk mengetahui pengertian-pengertian (EEG).
5.Untuk mengetahui alat dan bahan yang akan di gunakan untuk melakukan
pemerikasaan (EEG)

III. METODE PEMERIKSAAN


A. Alat dan bahan
• Mesin EEG
• Electrode
• Kabel
• Junction box
• Gel/pasta Elektrode
• Tabung oksigen digunakan Ketika terjadi kejang
B. CARA KERJA
• Hal-hal yang diperhatikan pasien sebelum Tindakan EEG adalah:
1. Keramas dengan menggunakan shampoo sebelum Tindakan EEG
pasien wajib menggunakan shampoo kemudian mengeringkannya
2. Tidak memakai gel rambut, haispray, conditioner, ataupun minyak
rambut. Pemakain produk-produk tersebut dapat membuat rambut
menjadi kaku, lepek, sehingga akan menghambat proses
perekaman EEG.
3. Tidak mengkonsumsi kopi selama 8 jam sebelum tindaka saya
yaitu tin dakan EEG.
4. Sarapan pagi sebelum Tindakan EEG untuk memberikan
kenyamanan pada pasien itu sendiri
5. Tidur lebih malam, tidur dan bangun lebih awal dikurangi ja+m
dari waktu tidur biasannya, dari waktu tidur biasanya ini ur
dimaksudkan agar pasien mudah untuk tertidur ketkika proses
perekaman EEG berlangsung.

• Persiapan pasien
Sedapat-dapatnya jangan diberikan sedative bila diperlukan
premedikasi harus dicatat dalam keterangan informasi pasien, pasien dalam
kondisi tidak lapar. Kita usahakan pasien rileks tidak gugup atau gelisah.
Pastikan electrode terpasang dengan baik, anamnesa pasien, dapat dilakukan
sebelum pelaksanaan rekaman. Yang harus dianalisa antara lain: concret
kejang, kapan terakhir kejang, bentuk kejang, hal-hal yang mengikuti kejang-
kejang.saat kejang waktu kecil pernah kejang atau tidak, pernah trauma
kepala atau tidak, obat-obatan yang diminum sejak kapan ataukah masih
minum obat sampai sekarang.

IV. PEMBAHASAN
EEG adalah merekam aktivitas elektrik disepanjang kulit kepala. EEG
mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan oleh arus ion didalam neuron otak.
Dalam konteks klinis, EEG mengacu kepada perekaman aktivitas elektrik spontan
dari otak selama periode tertentu, biasanya 20-40 menit, yang direkam dari bnayk
elektroda yang dipasang di kulit kepala.
EEG adalah alat untuk merekam aktivitas listrik dari otak dengan
menggunakan pena yang menulis di atas gulungan kertas. Tes ini mampu
menunjukkan tanda penyakit alzhaimer dan epilepsy, sumber lain menjelaskan bahwa
EEG adalah sebuah pemeriksaan penunjang yang berbentuk rekaman gelombang
elektrik sel saraf yang berbeda di otak yang memiliki tujuan untuk mengetahui
adanya gangguan fisiologi fungsi otak.
Aktivitas listrik dari otak penderita direkam oleh elektroda perak yang
dipasang oleh teknisi yang terlatih pada kulit kepala. Elektroda ini dihubungkan
secara berpasang diatas bagian otak yang berdekatan sehingga arus terdeteksi oleh
satu elektroda, akan berbeda yang terdeteksi oleh elektroda pasangannya, perbedaan
voltase ini akan menggerakkan pena. Jika pada bagian otak bermuatan positif, pena
akan bergerak kebawah. Jika tidak ada arus dari kedua bagian otak dibawah elketroda
mempunyai arus yang sama, pena akan menggambar garis datar. Biasanya ada 8 pena
berurutan dan rangkaian akhir dari garis ini mengukur baik kekuatan fluktuasi
perbedaan foltase maupun frekuensi. Pemeriksaan ini berlangsung selama 45-47
menit dan menghasilkan gambar gelombang otak selama 5 menit. Jika seseorang
tegang, EEG akan menunjukkan pola pengaktifan yang tidak sinkron dan bervoltase
rendah. Meski demikian, pol aini mirip dengan pola pada orang yang tenang, yang
melakukan tugas mental seperti menghitung. Dengan demikian bila seseorang tegang
Ketika melakukan tes EEG, EEG hanya menunjukkan otak terangsang tetapim tidak
menunjukkan apa yang merangsangnya.
Tes ini mampu menunjukkan tanda penyakit Alzheimer dan epilepsy.
Sumber lain menjelaskan bahwa EEG adalah sebuah pemeriksaan penunjang yang
berbentuk rekaman gelombang elektrik sel saraf yang berada di otak yang memiliki
tujuan untuk mengetahui adanya gangguan fisiologi fungsi otak
Alat pemeriksaan EEG:
V. KESIMPULAN
Pemeriksaan EEG adalah tes yang mendeteksi aktivitas listrik di otak, dengan
menggunakan cakram logam kecil yang di letakkan pada kulit kepala. Sel-sel otak
berkomunikasi melalui impuls listrik dan aktif setiap saat, bahkan Ketika sedang tidur
atau menggunakan pena yang menulis diatas kertas. Tes ini mampu menunjukkan
tanda penyakit alzhaimer dan epilepsy.
Sumber lain menjelaskan bahwa EEG adalah sebuah pemeriksaan penunjang
yang berbentuk rekaman gelombang elektrik sel saraf yang berada di otak yang
memiliki tujuan untuk mengetahui adanya gangguan fisiologi fungsi otak.

VI. DAFTAR PUSTAKA


https://www.youtube.com/watch?v=mZsoZanUYGo
https://www.youtube.com/watch?v=aZZcP6ajTqU
(Dr. Vladimir, 1967) Dr. Vladimir, V. F. (1967). Gastronomia Ecuatoriana y Turismo
Local.,1(69), 5-24.
Hirsh dan brenner (2010)
https://eprints.uns.ac.id
https://id.scribd.com
PEMERIKSAAN EMG (Elektromiografi)

I. PENDAHULUAN
Elektromiografi (EMG) adalah Teknik untuk mengevaluasi dan rekaman aktivitas
Listrik yang dihasilkan oleh otot rangka. EMG dilakukan menggunakan alat yang disebut
Electromyograph, untuk menghasilkan rekaman yang disebut Elektromiogram. Pada
Tubuh manusia, pengetahuan mengenai gaya pada otot dan sendi merupakan nilai besar
Dalam dunia kedokteran dan terapi fisik,dan juga merupakan studi yang sangat berguna
Dalam aktivitas atletik (Giancoli, 2001).
Sebuah EMG mendeteksi potensial listrik yang dihasilkan oleh sel-sel otot Ketika
Sel- sel ini elektrik atau neurologis diaktifkan. Sinyal dapat dianalisis untuk mendeteksi
Kelainan medis, tingkat aktivitas, perintah rekrutmen atau untuk menganilisis
Biomekanik kondisi manusia atau hewan. Begitu banyak manfaat yang dapat
diaplikasikan dalam berbagai bidang (Terecia, 2005)
Sinyal bioelectrik pada otot yang terekam pada umumnya berupa sinyal yang
mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sangat rendah mempunyai karakteristik
amplitudo yaitu antara 0-10 mV dan frekuensi pada range 20-500 Hz (5). Karena sinyal
boelectrik pada otot ini mempunyai amplitudo yang sangat kecil maka diperlukan
amplifilter untuk menguatkan sinyal yang lemah tersebut dengan penguatan yang besar
dan noise yang rendah. High gain atau penguatan yang tinggi merupakan penguatan yang
dihasilkan suatu penguat dari sinyal yang awalnya lemah yang dilipatgandakan sehingga
menjadi sinyal yang lebih kuat.
EMG dulu juga tersedia dalam tipe classical neurogical EMG, dimana respon
otot terhadap stimulasi elektronik eksternal dianalisa pada keadaan statis. Sedangkan saat
ini terdapat tipe EMG terbaru yakni kinesiological EMG yang dapat digunakan untuk
menganalisis aktivitas neuromuscular yang berhubungan dengan posisi tubuh, Gerakan
fungsional, kondisi pekerjaan, serta terapi ataupun Latihan yang sedang dijalani pasien.
Kinesiologi EMG banyak digunakan untuk studi tentang fisiologi dasar dan biomekanik,
evaluasi untuk science terapan, fisioterapi ataupun rehabilitasi, training olahraga, alat
pengukurninteraksi tubuh manusia kepada produk industry, dan kondisi kerja seseorang.
Alat EMG tersedia dalam dua tipe (needle EMG) dan (surface EMG).

II. TUJUAN
1. Untuk mengetahui fungsi dilakukannya pemeriksaan EMG.
2. Untuk mengetahui pengertian dari EMG.
3. Untuk mengetahui bagaimana menganalisis sebelum melakukan pemeriksaan
EMG.
4. Untuk mengetahui hasil dari pemeriksaan EMG.

III. METODE PEMERIKSAAN


a) Alat dan Bahan
• Satu set alat EMG Cadwell
• Softwere sierra summit
• Elektroda
• Needle EMG.
• Surface EMG.
b) Cara Kerja
• Ada dua jenis EMG yang telah digunakan secara luas, yaitu Surface
Electromyography (SEMO dan intramuskular elektromiografi
(menggunakan jarum atau kawat elektroda).
• Untuk melakukan EMG intramuskular, jarum elektroda atau jarum
yang mengandung dan kawat elektroda halus dimasukkan melalui
kulit ke dalam jaringan otot.
• Seorang yang sudah terlatih atau profesional (seperti physiatrist, ahli
saraf atau terapis fisik) mengamati aktivitas listrik ketika
memasukkan elektroda ke dalam jaringan otot.
• Kegiatan inersional ini memberikan informasi berharga tentang
keadaan jaringan otot. Kegiatan inersional ini memberikan informasi
berharga tentang keadaan jaringan otot.
• Sinyal listrik akan terlihat dalam keadaan normal ketika kegiatan
inersional ini dilakukan pada otot yang dalam keadaan istriahat.
Kemudian aktivitas listrik yang ada dipelajari ketika otot dalam
keadaan diam.
• Aktivitas spontan yang kurang normal mungkin menunjukkan
beberapa saraf atau kerusakan otot. Kemudian pasien diminta untuk
melakukan gerakan yang dimaksudkan agar aktivi 4/15 otot terjadi.
Bentuk, ukuran, dan frekuensi potensi unit motor yang dihatkan telah
ditentukan. Kemudian elektroda ditarik beberapa milimeter, dan
sekali lagi kegiatan dianalisa sampai setidaknya 10- 20 unit data telah
dikumpulkan. Setiapgelombang elektroda hanya memberikan
gambaran yang sangat lokal dari aktivitas seluruh otot.
• Karena tiap otot berbeda maka elektroda harus ditempatkan pada
berbagai lokasi pada tubuh untuk mendapatkan penelitian yang
akurat.
• Intramuskular elektromiografi dapat dianggap masih terlalu invasif
(cara pengujian yang melibatkan operasi atau memasukkan suatu
peralatan ke dalam tubuh spesimen) atau tidak perlu dalam beberapa
kasus.
• Sebaliknya, surface electromiograpfy dapat digunakan untuk
memantau gambaran umum aktivitas otot. sebagai lawan kegian
hanya beberapa serat seperti yang diamati menggunakan
intramuskular elektromiografi Teknik ini digunakan dalam beberapa
jenis kegiatan medis, misalnya di klinik fisioterapi.
• Aktivitas otot dipantau menggunakan surface electromyography dan
pasien memiliki stimulus auditori atau visual yang membantu mereka
untuk mengetahui kapan mereka mengaktifkan otot (biofeedback).
IV. PEMBAHASAN
A. Pengertian elektromiografi (EMG)
Electromyography/electromyogram atau elektromiografi (EMG) adalah tes
untuk memeriksa kondisi otot dan sel-sel saraf yang mengontrolnya (neuron
motorik). Tes ini dapat membantu mendeteksi adanya gangguan pada saraf, otot,
atau masalah dengan sinyal yang dikirimkan saraf ke otot.
Sebagai informasi, neuron motorik mengirimkan sinyal listrik ke otot yang
menyebabkan otot berkontraksi atau bereaksi dengan cara tertentu. Pada tes EMG,
sinyal listrik dan respon otot terhadap rangsangan saraf inilah yang kemudian diukur
untuk membantu menemukan masalah pada saraf dan otot.
Melalui tes tersebut, perangkat kecil yang disebut elektroda digunakan untuk
menerjemahkan sinyal listrik ini menjadi grafik, suara, atau nilai numerik yang
kemudian dapat diinterpretasikan oleh tim medis. Umumnya, prosedur ini dilakukan
oleh physiatrist (dokter rehabilitasi medis) atau dokter spesialis neurologi (ahli saraf)
yang telah dilatih khusus.
B. Fungsi Elektromiografi (EMG)
Fungsi pemeriksaan elektromiogram (EMG) adalah untuk membantu
diagnosis berbagai gangguan otot dan sistem saraf. Tes ini dapat memberitahu
apakah otot Anda merespons dengan cara yang benar terhadap sinyal saraf.
Biasanya, elektromiogram dilakukan bersamaan dengan studi atau tes konduksi
saraf (nerve conduction study/NCV). Tes NCV mengukur seberapa cepat dan
seberapa baik sinyal listrik tubuh mengalir melalui saraf sebelum mencapai otot
Anda. Dengan kedua tes tersebut, dokter dapat mengetahui apakah gejala yang
Anda alami disebabkan oleh kelainan otot atau masalah saraf.

Adapun beberapa kondisi atau penyakit yang dapat didiagnosis melalui tes EMG ini
adalah:
• Kelainan otot, seperti distrofi otot (muscular dystrophy) atau polymyositis.
• Penyakit yang memengaruhi hubungan antara saraf dan otot, seperti myasthenia
gravis.
• Gangguan saraf di luar sumsum tulang belakang (saraf tepi), seperti carpal
tunnel syndrome atau neuropati perifer.
• Gangguan yang memengaruhi neuron motorik di otak atau sumsum tulang
belakang, seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau polio.
• Gangguan yang memengaruhi akar saraf, seperti herniasi diskus di tulang
belakang.
a. Gejala-gejala yang memerlukan pemeriksaan EMG
Beberapa penyakit tersebut biasanya dapat terdeteksi berdasarkan tanda-tanda atau
gejala terkait otot dan saraf yang Anda alami. Adapun beberapa gejala atau kondisi
yang biasanya direkomendasikan dokter untuk melakukan pemeriksaan
elektromiografi adalah:
• Mati rasa atau kesemutan di lengan, tangan, tungkai, kaki, dan/atau
wajah.
• Kelemahan otot.
• Kram otot, kedutan, atau nyeri otot.
• Kelumpuhan di bagian otot manapun.
• Sensasi seperti terbakar.
• Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, memakai baju,
atau memegang benda.
b. Sebelum pemeriksaan EMG

Umumnya, dokter dan tim medis akan memberitahu Anda apa saja yang harus
dilakukan sebelum prosedur tes ini dijalankan. Namun, secara umum, beberapa
persiapan sebelum pemeriksaan EMG adalah:
• Beritahu dokter mengenai obat-obatan, termasuk herbal dan suplemen,
yang sedang Anda konsumsi.
• Dokter mungkin akan meminta Anda untuk menghentikan konsumsi obat-
obatan tersebut sementara waktu sebelum prosedur dijalankan.
• Informasikan pula pada dokter bila Anda memiliki kondisi medis
tertentu, seperti menggunakan alat pacu jantung atau perangkat medis
lainnya, atau menderita hemofilia (kelainan pembekuan darah).
• Anda tidak perlu berpuasa sebelum prosedur dijalankan.
• Tidak merokok serta tidak mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi,
teh, dan minuman soda, selama 2-3 jam sebelum prosedur tes dilakukan.
• Mandi sebelum tes dilakukan untuk menghilangkan minyak di kulit
Anda.
• Jangan gunakan losion atau krim kulit pada hari saat prosedur dilakukan.
• Kenakan pakaian yang nyaman dan mudah dilepas, sehingga
memungkinkan dokter untuk menjangkau area yang akan dites dengan
mudah.
Sebelum tes dijalankan, dokter mungkin akan memberi Anda obat penenang
atau penghilang rasa sakit yang bisa memberikan efek samping tertentu. Jika
memang demikian, sebaiknya Anda meminta seseorang untuk menenami Anda
selama tes dan mengantar Anda pulang setelahnya.
c. Saat pemeriksaan EMG

EMG adalah pemeriksaan yang umum dilakukan dengan rawat jalan atau
sebagai bagian dari masa rawat inap Anda di rumah sakit. Langkah-langkah
prosedur tes dapat bervariasi, tergantung masalah kesehatan yang Anda miliki
dan praktik dari dokter.
Namun, elektromiografi biasanya dilakukan setelah melakukan tes konduksi
saraf. Adapun langkah-langkah prosedur yang umum dilakukan selama
pemeriksaan elektromiogram adalah:
• Anda akan diminta melepaskan pakaian, perhiasan, jepit rambut,
kacamata, alat bantu dengar, atau benda logam lainnya yang Anda
kenakan. Benda-benda ini dapat mengganggu jalannya pemeriksaan.
• Anda akan diminta untuk melepas pakaian dan menggantinya dengan
pakaian atau jubah khusus selama prosedur berjalan.
• Anda akan diminta untuk duduk atau berbaring di tempat yang telah
disediakan.
• Kemudian, dokter ahli saraf akan mencari area otot yang mengalami
gejala dan akan diperiksa.
• Area kulit di sekitar otot tersebut akan dibersihkan terlebih dahulu
dengan cairan antiseptik.
• Kemudian, dokter akan memasukkan jarum halus yang steril ke area otot
tersebut dan elektroda atau pelat logam akan dipasang di bawahnya,
seperti di bawah lengan atau bawah kaki.
• Dokter akan memberi instruksi untuk rileks dan kemudian melakukan
kontraksi otot. Ia pun mungkin akan meminta Anda mengubah posisi
selama pemeriksaan, tergantung pada otot dan saraf yang diperiksa.
• Aktivitas listrik dari otot Anda akan diukur dan ditampilkan di monitor.
Selama pemeriksaan ini, dokter akan menilai apakah ada aktivitas listrik
spontan saat otot sedang rileks dan tingkat aktivitas listrik saat otot
berkontraksi.
• Audio amplifier juga mungkin akan digunakan di monitor sehingga suara
dari aktivitas listrik yang diperiksa akan terdengar. Suaranya mungkin
akan terdengar seperti hujan es di atap seng saat otot Anda berkontraksi.

Perlu diketahui pula, dilansir dari Mayo Clinic, selama tes berlangsung,
elektroda yang terpasang terkadang akan mengalirkan arus listrik kecil yang
mungkin menimbulkan sedikit nyeri atau terasa seperti sentakan. Rasa yang
tidak nyaman ini bisa saja terjadi dan biasanya akan berakhir setelah jarum
dicabut.
Meski demikian, sebaiknya Anda memberitahu dokter bila rasa nyeri tersebut
cukup mengganggu. Dokter mungkin bisa memberi Anda waktu untuk
beristirahat sejenak dari tes tersebut. Pasalnya, cara kerja dan prosedur EMG
yang menyakitkan dapat mengganggu hasil tes.
d. Setelah pemeriksaan EMG
Pemeriksaan elektromiografi biasanya berlangsung selama 30-90
menit, tergantung pada kondisi masing-masing pasien dan temuan dokter
selama prosedur berlangsung. Setelah prosedur selesai, elektroda dan
jarum akan dilepas dari area otot yang diperiksa.
Seusai prosedur berlangsung, Anda mungkin akan merasakan
sedikit nyeri dan memar di area jarum dan elektroda dipasang. Namun
jangan khawatir, nyeri dan memar ini biasanya hanya sementara dan
akan hilang dalam beberapa hari. Dokter pun mungkin akan memberi
Anda obat penghilang rasa sakit dan kompres air hangat di sekitar area
tersebut untuk membantu mengatasinya.
Meski demikian, Anda sebaiknya kembali ke dokter jika rasa nyeri
tersebut terus berlanjut, terjadi bengkak dan terasa lembut, serta timbul
nanah di bekas area jarum dimasukkan. Dokter akan memberikan Anda
instruksi tambahan untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Teknik EMG atau electromyography tergantung pada tipe alat
perekam aktifitas elektrofisiologi dari unit saraf motorik. Alat EMG
dapat dengan teknik memasukkan jarum intramuskular (needle EMG /
nEMG), dan teknik noninvasive dengan elektroda yang ditempelkan
pada permukaan kulit (surface EMG / sEMG).
Teknik pemeriksaan EMG dimulai dari persiapan pasien dan peralatan
secara cermat sebelum dimulainya pemeriksaan
Persiapan Pasien
Pemberian informed consent kepada pasien sebelum pemeriksaan
merupakan hal yang sangat penting. Khusus pada pemeriksaan nEMG
harus dijelaskan bahwa pemeriksaan dapat menimbulkan rasa sakit.
Penjelasan secara terperinci mengenai tujuan, cara kerja, dan efek
samping pemeriksaan ini merupakan hal yang wajib diberikan kepada
pasien. Dibutuhkan kerjasama pasien yang baik untuk bisa mendapatkan
hasil perekaman EMG secara akurat. Pasien kemudian diminta untuk
menggunakan pakaian nyaman yang tidak menghalangi penempelan
elektroda.
Selanjutnya, pada pemeriksaan sEMG dibutuhkan persiapan
keadaan kulit pasien, hal ini penting untuk menjaga kestabilan elektroda
dan memperoleh impedansi kulit yang rendah. Baik tidaknya hasil
pemeriksaan EMG dipengaruhi oleh kelayakan kulit dan posisi
elektroda. Impedansi kulit adalah hambatan kelistrikan pada kulit, di
mana hambatan ini akan meningkat jika kulit lembab. Amplifier sEMG
didesain untuk impedansi kulit antara 5−50 kOhm, sehingga kulit kering
merupakan penghantar listrik yang baik. Persiapan kulit yang harus
dilakukan, terutama pada pemeriksaan sEMG, adalah mencukur rambut
dan mencuci kulit.
Mencukur Rambut
Mencukur rambut pada area kulit di atas otot yang akan diperiksa
merupakan langkah penting. Elektroda sEMG sebaiknya menempel pada
kulit secara sempurna tanpa penghalang rambut
Membersihkan Kulit
Kulit berwarna merah terang adalah indikasi kulit dengan
impedansi baik. Membersihkan kulit di atas otot yang akan diperiksa
dapat dilakukan melalui 3 cara, yaitu:
• Menggunakan cairan pembersih untuk menghilangkan keringat,
kotoran, dan kulit mati sehingga meningkatkan daya perekat
elektroda pada kulit.
• Menggunakan kertas amplas secara lembut, terkontrol, tidak
menekan kulit terlalu keras, dan sebaiknya disertai dengan
usapan alkohol untuk mencegah infeksi.
• Menggunakan handuk kain yang sudah diberi alcohol.

V. KESIMPULAN
Electromyography/electromyogram atau elektromiografi (EMG) adalah tes untuk
memeriksa kondisi otot dan sel-sel saraf yang mengontrolnya (neuron motorik). Tes ini
dapat membantu mendeteksi adanya gangguan pada saraf, otot, atau masalah dengan
sinyal yang dikirimkan saraf ke otot. Elektromiografi (EMG) dapat dilakukan dengan
menggunakan alat penangkap sinyal elektromiografi yang disebut elektromyograph. Ada
dua jenis EMG yang telah digunakan secara luas, yaitu Surface Electromyography
(SEMO dan intramuskular elektromiografi (menggunakan jarum atau kawat elektroda).
Pemasangan elektroda ada 2 yaitu Unipolar dan bipolar. Electromyograph merekam
aktivitas elektrik yang ditimbulkan pada suatu otot akibat terjadinya kontraksi.

VI. DAFTAR PUSTAKA


http://siat.ung.ac.id
Elektromiografi (EMG): Fungsi, dan Prosedur Pemeriksaan
Elektromiografi (EMG): Fungsi, dan Prosedur Pemeriksaan. (2021). Retrieved 23 May
2022, from
https://hellosehat.com/saraf/pemeriksaan-emg/
geancoli(2010) tericia (2005)
https://www.youtube.com/watch?v=nZqoUSSEJ98

Anda mungkin juga menyukai