Anda di halaman 1dari 3

5.

mol merupakan satuan jumlah zat yang dipergunakan dalam perhitungan


kimia. Satu mol adalah banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel yang
sama dengan jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram atom C-12. Jumlah atom
dalam C-12 = 6,02 x 1023. Bilangan 6,02 x 1023 ini disebut tetapan avogadro dan
dinyatakan dengan lambang L.

7.

hubugan jumlah pertikel dengan jumlah mol dapat dinyatakan sebagu berikut:
Jumlah partikel = Jumlah mol x 6,02 x 1023
Jumlah mol =

Jumlah mol =

Jumlah partikel
6,02 x 1023
massa
massa molar

8.

kadar zat (unsur) dalam senyawa menyatakan persentase unsur yang


terkandung dalam suatu senyawa.
% unsur A dalam AxBy =

x ( Ar A)
x 100
Mr AxBy

% unsur B dalam AxBy =

x ( Ar B)
x 100
Mr AxBy

9.

di dalam larutan dapat terjadi perhitungan yang melibatkan mol. Perhitungan ini
berhubungan dengan konsentrasi larutan terutama molaritas (M). molaritas adalah
jumlah mol zat yang dapat larut dalam tiap liter larutan.
M=

mol
volume larutan

Contoh :
Tentukan jumlah mol zat yang dapat larut dalam 250 mL larutan NaOH 0,1 M!
Pembahasan :
Volume larutan = 250 mL

250
liter
1000

= 0,25 liter

n
V

M=

maka n = M x V

n = 0,1 x 0,25 = 0,025 mol

11.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.


Larutan ini terbagi lagi menjadi 2, yaitu: elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
1. Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang
kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah
menjadi ion-ion (alpha = 1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH,
KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.
2.Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan
harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.
Yang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
2. LARUTAN NON-ELEKTROLIT
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik,
karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak
mengion).
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
a. Larutan urea (CO(NH2)2)
b. Larutan sukrosa
c. Larutan gula (C12H22O11)

d. Larutan glukosa (C6H12O6)


e. Larutan alkohol (C2H5OH)

PERBANDINGAN SIFAT-SIFAT LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT


Larutan Elektrolit

Larutan Non Elektrolit

1. Dapat menghantarkan listrik


2. Terjadi proses ionisasi (terurai
menjadi ion-ion)
3. Lampu dapat menyala terang atau
redup
4. Terdapat gelembung gas

1. Tidak dapat menghantarkan listrik


2. Tidak terjadi proses ionisasi
3. Lampu tidak menyala
4. Pada umunya tidak terdapat
gelembung gas

14.

Reaksi penetralan merupakan reaksi antara asam dengan basa. Reaksi asam-basa
dalam medium air dan garam, yang merupan senyawa ionic yang yang terbentuk dari suatu
kation selain H+ dan suatu anion selain OH- atau O2-. Contoh :

H2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2H2O


2H+ SO42- + 2Na+ 2OH- 2Na+ SO42- + 2H2O
2H+ + 2OH- 2H2O atau H+ + OH- H2O

Anda mungkin juga menyukai