Anda di halaman 1dari 15

I.

JUDUL PERCOBAAN

MODULASI 16QAM DAN BPSK MELEWATI KANAL AWGN SERTA SINR


PADA SUATU CELL

II. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui modulasi bpsk pada kanal awgn.
2. Mengetahui modulasi 16-QAM pada kanal awgn.
3. Megetahui cara kerja SINR pada cell.

III. TEORI DASAR

Pada PSK (Phase Shift Keying), fasa modulasi sinyal digital dari sinusoidal carrier.
Terdapat banyak skema modulasi phase shift keying, salah satunya adalah BPSK.
[1]

3.1 Binary Phase Shift Keying (BPSK)


Pada binary phase shift keying (BPSK), modulasi sinyal digital biner fasa dari
sinusoidal carrier. Logika “0” direpresentasikan dengan carrier yang memiliki
derajat phase shift 0°, maka sinyal yang ditransmisikan adalah 𝐴𝑐 cos⁡(𝜔𝑐 𝑡).
Sedangkan,⁡ logika⁡ “1”⁡ direpresentasikan⁡ dengan⁡ carrier⁡ yang⁡ mempunyai⁡
phase shift 180°, maka sinyal yang ditransmisikan adalah 𝐴𝑐 cos(𝜔𝑐 𝑡 + 𝜋) =
−𝐴𝑐 cos⁡(𝜔𝑐 𝑡).

Modulasi sinyal s(t) bisa dibangkitkan dari sinyal modulasi bipolar m(t) dari
gambar 1. Karenanya, sinyal modulasi BPSK s(t) diberijan dengan:
𝑠(𝑡) = 𝑚(𝑡)𝐴𝑐 cos⁡(𝜔𝑐 𝑡)
Dimana,
1⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘⁡𝑙𝑜𝑔𝑖𝑘𝑎⁡0
𝑚(𝑡) = {
−1⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘⁡𝑙𝑜𝑔𝑖𝑘𝑎⁡1
Karenanya,
𝐴𝑐 cos(𝜔𝑐 𝑡) ⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘⁡𝑙𝑜𝑔𝑖𝑘𝑎⁡0
𝑠(𝑡) = {
−𝐴𝑐 cos(𝜔𝑐 𝑡) ⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘⁡𝑙𝑜𝑔𝑖𝑘𝑎⁡1
Densitas spectral daya dari sinyal modulasi BPSK dapat diturunkan dari sinyal
baseband bipolar dan dapat ditemukan dengan:
2 2
𝑃𝑐 𝑇𝑏 sin⁡(𝜋𝑇𝑏 (𝑓 − 𝑓𝑐 )) 𝑃𝑐 𝑇𝑏 sin⁡(𝜋𝑇𝑏 (𝑓 − 𝑓𝑐 ))
𝐺𝐵𝑃𝑆𝐾𝐾 (𝑓) = [ ] + [ ]
2 𝜋𝑇𝑏 (𝑓 − 𝑓𝑐 ) 2 𝜋𝑇𝑏 (𝑓 − 𝑓𝑐 )
Tb adalah durasibit, 𝑓𝑐 adalah frekuensi carrier dan 𝑃𝑐 adalah daya carrier, dimana
𝐴𝑐 2
berhubungan dengan amplitude 𝐴𝑐 dari persamaan 𝑃𝑐 = 2

Gambar 1 menunjukan densitar pektral daya dari modulasi sinyal BPSK. Densitas
spectral daya ditunjukkan untuk frekuensi positif saja. Itu bisa dilihat dari gambar
1 yang bandwidth null to null untuk sinyal modulasi BPSK adalah 2R. densitas
spectral daya dari BPSK sama dengan OOK dengan pengecualian yang tidak
terdapat komponen spectral diskret pada frekuensi carrier, ±𝑓𝑐 . Kehadiran dari
komponen spectral diskret pada OOK
Gambar 1. Bentuk gelombang BPSK

Sinyal modulasi berhubungan dengan fakta bahwa sinyal modulasi untuk on-off
keying adalah sinyal unipolar yang mempunyai komponen DC. Komponen DC rata
rata yang meningkatkan komponen spectral dari frekuensi carrier.

Sinyal ini dipergunakan untuk menyampaikan digit biner 0 dan 1 secara


berurutan. Diagram untuk sinyal BPSK seperti pada Gambar 2

-sin c sin c

Logika 0 Logika 1
Gambar2.2.Diagram sinyal BPSK
Gambar

Sinyal BPSK disebut juga sinyal antipodal , karena S1(t) = -S2(t). Bentuk
gelombang dari PSK dapat dilihat pada gambar 1. Pada gambar tersebut dapat
dilihat, bahwa bentuk gelombang yang dimodulasi PSK akan mengalami
perubahan phasa sebesar  radian atau 180 0, ketika sinyal masukan berubah
polaritasnya dari 1 ke 0 atau 0 ke 1. Blok diagram pembangkitan sinyal BPSK
dapat dilihat pada Gambar 3. Dari gambar 3 sakelar on, apabila berlogika1. Pada
modulator terdiri atas sebuah oscilator dan sebuah rangkaian penggeser phasa
(). Apabila dikirim digit biner 1 pada masukan, maka sakelar tanda akan on
(sakelar spasi off), dengan demikian sinyal yang dikirim adalah A cos ct,
sedangkan apabila dikirim digit biner 0 pada masukan, dengan adanya rangkaian
pembalik maka sakelar spasi akan on (sakelar tanda off), dengan demikian sinyal
yang dikirim digeser fasanya sebesar  (180 0), yaitu A cos (ct + ).
Gambar 3. Pembangkitan sinyal BPSK

Analisis kinerja untuk 16QAM adalah digambarkar konstelasinya pada gambar 4,


dimana kita sudah memilih skala koefisien untuk konstelasi. Sekarang
menjumlahkan perkiraan nilai terdekat, dimana bertepatan dengan ikatan cerdas
terikat, sejak region keputusan ML adalah ditekadkan denngan nilai terdekat. [3]

Gambar 4 ML decision region untuk 16QAM dengan skala yang dipilih untuk
memudahkan pada perhitungan efisien daya
Sejak data masukan dibagi menjadi 4 kaknal, laju bit pada kanal I, I’, Q, dan Q’
dikeluarkan secara serentak dan paralel, converter mengalami perubahan pada
masukan dan keluaran pada laju data seperempat data masukan (fb /4)

Dari gambar di atas terlihat, frekuensi fundamental tertinggi pada kanal I, I’, Q, atau
Q’ adalah seperdelapan dari laju bit data masukan biner ( 1 siklus di kanal I, I’, Q,
atau Q’ sama dengan 8 masukan ). Begitu juga untuk frekuensi fundamental
tertinggi untuk sinyal PAM sebesar fb /8. Dengan QAM 16 keadaan, terdapat satu
perubahan amplitudo atau pun sinyal output unutk setiap 4 bit data masukan.
Akibatnya baud di dapat sebesar fb /4 sama dengan bandwidth minimum.
Keluaran dari modulator adalah :

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 = (𝑥𝑠𝑖𝑛𝜔𝑐 𝑡)(𝑠𝑖𝑛𝜔𝑐 𝑡)


Dimana,
2𝜋𝑓𝑏
𝜔𝑐 𝑡 = ⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡(𝑓𝑎𝑠𝑎⁡𝑝𝑒𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖)
8𝑡
𝑥 = ±0.22⁡𝑎𝑡𝑎𝑢 ± 0,821
Jadi,
𝑥𝑠𝑖𝑛2𝜋𝑓𝑏
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 = ( )
8𝑡
𝑓𝑏
= 𝑋⁄2 𝑐𝑜𝑠2𝜋 (𝑓𝑐 − ) 𝑡⁡𝑐𝑜𝑠2𝜋(𝑓𝑐 − 𝑓𝑏 ⁄8)𝑡
8
Spectrum frekuensi keluaran membentang dari 𝑓𝑐 − 𝑓𝑏 ⁄8𝑡 sampai 𝑓𝑐 + 𝑓𝑏 ⁄8 𝑡 dan
bandwidth minimum (𝑓𝑁 ):
(𝑓𝑐 + 𝑓𝑏 ⁄8 𝑡) − (𝑓𝑐 − 𝑓𝑏 ⁄8 𝑡) = 2(𝑓𝑏 ⁄8) = 𝑓𝑏 ⁄4
Dalam teori informasi dan teknik telekomunikasi, rasio signal-to-interference-plus-
noise (SINR [6]) (juga dikenal sebagai signal-to-noise-plus-interference ratio
(SNIR [4]) adalah kuantitas yang digunakan untuk memberikan batas teoritis atas
kapasitas saluran (atau tingkat transfer informasi) dalam sistem komunikasi
nirkabel seperti jaringan. Analog dengan SNR yang sering digunakan dalam sistem
komunikasi kabel, SINR didefinisikan sebagai kekuatan sinyal kepentingan tertentu
dibagi dengan jumlah daya interferensi (dari semua sinyal gangguan lainnya) dan
kekuatan beberapa kebisingan latar belakang. Jika kekuatan istilah noise nol, maka
SINR mengurangi rasio signal-to-interference (SIR). Sebaliknya, interferensi nol
mengurangi SINR ke rasio signal-to-noise (SNR), yang jarang digunakan saat
mengembangkan model matematis jaringan nirkabel seperti jaringan seluler..[2]

Kompleksitas dan keacakan jenis jaringan nirkabel dan perambatan sinyal tertentu
telah memotivasi penggunaan model geometri stokastik untuk model SINR,
terutama untuk jaringan seluler atau telepon seluler..[5]

Definisi SINR biasanya didefinisikan untuk penerima tertentu (atau pengguna).


Secara khusus, untuk receiver yang terletak di beberapa titik x di ruang angkasa
(biasanya, di pesawat), maka SINR yang sesuai diberikan oleh

𝑃
𝑆𝐼𝑁𝑅(𝑥)
𝐼+𝑁

Di mana P adalah kekuatan sinyal minat yang masuk, saya adalah kekuatan
interferensi sinyal (interfering) lainnya di jaringan, dan N adalah istilah kebisingan,
yang mungkin konstan atau acak. Seperti rasio lain dalam rekayasa elektronik dan
bidang terkait, SINR sering dinyatakan dalam desibel atau dB.
IV. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
1. Laptop
2. MATLAB 2013

V. SOURCE CODE MATLAB

Adapun source code MATLAB pada percobaan ini adalah:


5.1 BPSK
Gambar 5.1 Source code BPSK

5.2 16QAM

Gambar 5.2 source code 16QAM


5.3 SINR
VI. PROSEDUR PERCOBAAN
VII. DATA HASIL PERCOBAAN

Adapun data hasil percobaan adalah sebagai berikut:


7.1 BPSK
7.2 16-QAM

Gambar 1. Hasil scatter plot pada 16 QAM


Gambar 2. Scatter plot dengan awgn

Gambar 3. Random symbol yang telah diubah dari bit ke desimal


7.3 SINR

VIII. PEMBAHASAN

Pada BPSK terdapat source code yang ditampilkan pada gambar 5.1.

Pada 16-QAM terdapat source code yang ditampilkan pada gambar 5.2. pada source
n adalah jumlah bit yaitu 10^3 = 1000. M adalah jenis QAM. No_of_rows adalah
jumlah dari baris atau urutan bit yang akan diubah ke decimal dalam sumbu y.
No_of_bits_in_symbol merupakan 16-qam mempunyai number of bits in symbol
sebanyak 4. Data_in merupakan data random integer atau data integer acak.
Data_instp membentuk kembali (data_in, no_of_rows, no_of_bits_in_symbol)
mengembalikan matriks no_of_rows dengan no_of_bits_in_symbol yang elemen-
elemennya diambil secara kolom dari data_in. Hasil kesalahan jika data_in tidak
memiliki elemen no_of_rows * no_of_bits_in_symbol. Data_in mengubah nilai bit
ke decimal. Urutan bit di stem kemudian di coding dari coding terlihat dia berada
di angka berapa (lihat gambar 7.3). mod_data adalah memulai modulasi 16-QAM
hasilnya terlihat pada gambar 7.1. gambar 7.2 adalah hasil gambar dari scatter plot
16-QAM setelah dimodulasi dengan awgn .

8.3 SINR
IX. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

[1] Farad, Emad N. dan Mohamed I Elmasry. 2002. Mixed Signal VLSI Wireless
Design: Circuit and Systems. New York: Kluwer Academic Publishers
[2] J. G. Andrews, R. K. Ganti, M. Haenggi, N. Jindal, and S. Weber. 2010. A
primer on spatial modeling and analysis in wireless networks.
Communications Magazine, IEEE.

[3] Madhow, Upamanyu. 2008. Fundamentals of Digital Communication. United


States: Cambridge University Press
[4] M. Franceschetti and R. Meester. 2007. Random networks for communication:
from statistical physics to information systems, volume 24. Cambridge
University Press.

[5] M. Haenggi. 2012.Stochastic geometry for wireless networks. Cambridge


University Press.

[6] M. Haenggi, J. Andrews, F. Baccelli, O. Dousse, and M. Franceschetti. 2009.


Stochastic geometry and random graphs for the analysis and design of
wireless networks. IEEE JSAC.

Anda mungkin juga menyukai