agar reksi kimia dan proses lainnya dapat dipahami secara teoritis
maupun praktikum.
Pengenalan
alat-alat
laboratorium
penting
dilakukan
untuk
dengan
prosedur
(Plummer,
1987).
Pentingnya
dilakukan
dilaksanakan
di Laboratorium Akuakultur
Gedung
praktikum
Biokimia
ini
adalah
spektrofotometer,
alat
ini
ini
fungsinya
untuk
mengukur
absorbansi
dengan
cara
akan
diserap
dan
sisanya
dilewatkan.
Nilai
absorbansi
yang
akan
sebanding
dilewatkan
konsentrasi
larutan
di
dari
akan
cahaya
dengan
dalam kuvet.
Gambar 1. Spektrofotometer
(Sumber: www.buch-holm.dk)
Inkubator
Alat kedua adalah inkubator. Fungsi dari inkubator adalah untuk
menjaga suhu ruagan agar suhu tetap konstan/stabil.Alat ini dilengkapi
dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator
produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70 oC. Prinsip kerjanya yaitu
mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan
menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan
peningkatan suhu kawat (Taiyeb 2001).
Gambar 2. Inkubator
(Sumber: www.indonetwork.co.id)
selesai
diatur,
lepaskan
tombol
suhu
set.
Inkubator
secara
otomatis
diperkenalkan
adalah
ketiga
yang
sendiri
untuk
cairan
mengaduk
merata.
menjadi
berputar
dengan
cairan
sangat
cepat
tersebut
sehingga
hingga
Bidang
dengan
satu
eletktromanet
yang
diletakkan
cairan.
dilengkapi
set
Magnetic
dengan
statis
seringkali
lempengan
pemanas
Lemari Pendingin
Alat selanjutnya adalah lemari pendingin, fungsi dari alat ini adalah
untuk menjaga media uji coba agar tidak rusak ataupun mengendalikan
aktivitas pertumbuhan mikroba pada media uji coba. Prinsip kerja dari
lemari pendingin adalah mengawetkan media uji coba dengan mengubah
energi listrik menjadi energi dingin. Suhu dalam lemari pendingin bisa di
atur sesuai yang kita inginkan. Prosedur kerja dari alat ini adalah adanya
penguapan. Untuk mendapatkan penguapan diperlukan gas (udara) yang
mencapai temperature tertentu (panas). Setelah udara tersebut panas
diubah agar kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan. Disaat
adanya penguapan, maka timbulah suhu di dalam temperature rendah
(dingin). temperatur dalam lemari pendingin bisa di atur sesuai yang kita
inginkan.
Beaker Glass
Beaker Glass
yaitu
bejana
dari
akurasi
10%.
Gelas
beaker
kebanyakan
terbuat
dari
kaca
Labu erlenmeyer
Labu Erlenmeyer, yaitu labu gelas atau tempat menampung larutan.
Erlenmeyer ada yang berskala ada juga yang tidak berskala, ada yang
bertutup dan juga tidak bertutup. Dalam volumetri labu Erlenmeyer
digunakan untuk mentitrasi larutan yang akan ditetapkan normalitasnya.
Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau
cairan.
Labu
Erlenmeyer
dapat
digunakan
untuk
meracik
dan
menyiapkan
bersih.
dengan
benda
cair
selanjutna
Isi
berskala.
Gambar 6. Labu
Erlenmeyer
(Sumber:
www.brupaks.com)
Gelas Ukur
Prinsip
kerjanya
adalah
mengukur
volume
larutan
mengamati
Buret
Buret adalah salah satu alat laboratorium kaca atau Glassware yang
berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada
bagian bawahnya. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi
sampai dengan 0,05 cm3. Buret juga dapat didefinisikan adalah alat yang
digunakan dalam kimia analitik untuk mengeluarkan variabel, jumlah
terukur dari larutan kimia. Fungsi Buret adalah meneteskan sejumlah
reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada
eksperimen titrasi. Pengukuran buret sangatlah akurat, buret kelas A
memiliki akurasi sampai dengan 0,05 cm3 lebih akurat dibandingkan
Gelas Ukur maupun pipet tetes. Oleh karena ketelitian buret yang tinggi,
kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk
menghindari kesalahan sistematik.
Gambar 8. Buret
(Sumber: www.ebay.com)
tepat
dibawah
buret,
tangan
kiri
memegang
erlenmeyer
sedangkan tangan kanan mengontrol kran buret agar aliran cairan yang
keluar dari dalam buret keluar setetes demi setetes, setelah indikator
analisa menampakkan warnanya biasanya titrasi dianggap selesai,
selanjutnya hitung berapa banyak reagen kimia yang digunakan untuk
titrasi dengan cara membaca skala yang ada pada buret.
Batang Pengaduk
Batang
pengaduk
merupakan
alat
yang
digunakan
sebagai
Berfungsi
untuk
mengaduk
larutan
atau
Bunsen
Bunsen adalah pipa logam dilengkapi dengan pengatur gas dan
udara yang digunakan untuk pembakaran dengan nyala api Bunsen. Alat
pembakar yang lebih besar dari Bunsen adalah Fisher. Alat ini berfungsi
sebagai pembakar dengan menggunakan bahan bakar spirtus atau
alkohol pada saat pemanasan untuk memanaskan media yang akan
digunakan . Prinsip kerjanya adalah pemanasan dengan api. Prosedur
penggunaan bunsen yaitu bunsen diisi biasanya dengan spirtus, kemudian
nyalakan dengan korek api dan bunsen siap digunakan untuk sterilisasi
selesai
api
dapat
penutup
dimatikan
bunsen
pada
menggunaknnya
apinya
maka
api
berisi
specimen
sedang
diuji.
Rak tabung reaksi biasanya terbuat dari kayu atau plastik, dengan jumlah
lubang dan ukuran diameter lubang tabung yang bervariasi. Secara
umum, biasanya dalam sebuah rak tabung reaksi yang berukuran besar,
terdapat 40 lubang dengan diameter lubang sekitar 16 mm.
Timbangan Analitik
Timbangan analitik atau timbangan labolatorium adalah timbangan
yang biasa di gunakan untuk menimbang di ruang Labolatorium.
Digunakan untuk menimbang sesuatu yang bersifat halus dan tidak bisa
menggunakan timbangan biasa biasanya timbangan anaitik dimulai dari
dua angka di belakang koma sampai lima angka di belakang koma. Prinsip
kerjanya adalah menimbang bahan ujincoba dengan skala tertentu.
Prosedur kerjanya adalah meletakkan bahan pada timbangan tersebut.
Melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat
dari bahan yang ditimbang.
Tabung Reaksi
Tabung
sebagai
lebih
adalah
dengan
reaksi
wadah
larutan/
untuk
mereaksikan
bahan
menyimpan
volume
berfungsi
yang
media
tidak
dua
atau
atau
larutan
diketahui
karena
Pipet Tetes
Pipet tetes dilengkapi dengan penyedot karet untuk memindahkan
larutan yang volumenya tidak perlu diperhatikan. Fungsinya alat ini sama
dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui.
Prinsip kerja dan prosedur percobaan pun sama dengan pipet ukur. Salah
satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat
mengatur pH media, penambahan reagen pada uji biokimia.
Itulah
mengenai
beberapa
pengenalan
laboratorium.
Adapun alat yang telah dijelaskan pada saat praktikum berlangsung yaitu,
Spektrofotometer, Inkubator, Hot Plate dan Lemari Pendingin. Alat-alat
tersebut merupakan alat yang aka sering digunakan pada setiap
praktikum Biokimia Perairan berlangsung.
Selain itu, menurut banyak sumber mengatakan bahwa banyak
sekali alat-alat laboratorium yang tak kalah penting dalam praktikum,
yaitu pipet tetes, gelas ukur, beaker glass, timbangan analitik, pembakar
bunsen, buret, timbangan gelas ukur, labu erlenmeyer, batang pengaduk
dan lain-lain. Alat-alat tersebut memiliki fungsi spesifik masing-masing
yang berguna untuk jalannya proses praktikum.
Setelah mengenal dan mengetahui fungsi prinsip dan prosedur kerja masing-masing
alat akan menghindarkan dari kesalahan penggunaan alat tersebut, karena apabila tidak
mengetahui cara kerja dan fungsi masing-masing alat, nantinya akan terjadi kesalahan
pengambilan data ataupun hasil praktikumnya tidak akurat. Kesalahan yang sekecil apapun
dapat merubah hasil dari praktikum yang telah dilakukan.
KESIMPULAN
Alat-alat
yang
sering
dipergunakan
dalam
praktikum
Biokimia
adalah:
spektrofotometer, hot plate, inkubator dan lemari pendingin. Adapun alat-alat tambahan yang
menunjang adalah pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung reaksi, labu erlenmeyer, gelas ukur,
bunsen, batang pengaduk dan timbangan analitik. Dari seluruh alat-alat tersebut, masingmasing memiliki fungsi yang berbeda dan satu sama lain saling membutuhkan. Dengan
mengetahui fungsi, prinsip kerja dan prosedur kerja dapat dihindari kesalahan dalam
menggunakan alat-alat praktikum tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://biosmart.dintian.com/BioSmart_Laboratory/R/Rak_Tabung_Reaksi.ht
ml. (Diakses
http://www.kenkoelectric.co.id/produk/timbangan-analitik.html
(Diakses