Masjid
Masjid-masjid kuno di Indonesia bentuknya masih menunjukkan gaya
Indonesia asli. Atapnya menggunakan atap tumpang yang jumlahnya tiga atau
lima susun, seperti terdapat pada Masjid Demak, Masjid Sendang Duwur,
Masjid Agung Banten, Masjid Agung Palembang, dan Masjid Baiturrahman di
Aceh. Sebagian masjid-masjid kuno di Jawa dilengkapi gapura seperti yang ada
pada keraton atau candi. Bahkan, menara Masjid Sunan Kudus yang dibangun
pada abad ke-16 bentuknya
menyerupai
Candi
demikian,
pengaruh
Hindu
pada
sebab
beberapa
kemungkinan, Pengaruh itu disengaja, agar para pemeluk Islam tingkat pemula
tidak terlalu asing dengan tempat ibadat yang baru. Karena teknik membuat
bangunan yang dikuasai hanya warisan dari ajaran Hindu. Masjid di Indonesia
biasanya dilengkapi dengan bedug dan kentongan. Kedua alat ini adalah
warisan budaya nenek moyang dari zaman prasejarah. Pada masa itu, bedug
dan kentongan digunakan sebagai alat panggil masyarakat. Misalnya, saat
kepala suku menginginkan rakyatnya berkumpul atau orang tua menginginkan
anaknya yang di sawah agar segera pulang.
Pada mulanya, masjid di Indonesia tidak dilengkapi dengan menara.
Suara adzan yang
misalnya di sawah atau di ladang. Untuk mengatasi hal itu dipakailah bedug
dan kentongan. Biasanya alat ini dibunyikan lebih dahulu, baru lalu
dikumandangka adzan.
B . Keraton
Disemangati oleh kebudayaan tradisional. Jadi, seni bangunan berupa
masjid dan keraton adalah pe rpaduan antara kebudayaan tradisional dan
kebudayaan
Islam.
adalah
pusat
mereka
juga
masih
D .Kaligrafi
Kaligrafi adalah tulisan indah dalam huruf Arab. Tulisan tersebut
biasanya diambil dari ayat-ayat
suci Al Quran. Kaligrafi digunakan
sebagai hiasan dinding masjid,
batu nisan, gapura masjid dan
gapura pemakaman. Batu nisan
pertama
yang
ditemukan
di
Kaligrafi
Lokasi
Penemuan
Pembuatan Peninggalan
Gresik, Jatim
Abad 13 M
Samudra Pasai
Abad 14 M
S. Pasai
Gresik, Jatim
Abad 15 M
Makam S. Giri
Gresik, Jatim
Abad 15 M
Cirebon, Jabar
Abad 15 M
Cirebon
Abad 15 M
Demak, Jateng
Abad 15 M
Demak
Banten
Abad 15 M
Banten
Imogiri
Abad 16 M
Mataram
10
Makam raja-raja
Mangkunegaran
Astana Giri
Abad 16 M
Mataram
Katangga
Abad 16 M
Gowa
E . ISTANA
masuk,
pembangunan
istana
tradisi
masih
Nama Istana
Ternate, Ambon
Abad 14 M
K. Ternate
Tidore, Ambon
Abad 14 M
K. Tidore
Keraton Kasepuhan
Cirebon, Jabar
Abad 15 M
K. Cirebon
Keraton Kanoman
Cirebon, Jabar
Abad 15 M
K. Cirebon
NAD
Abad 15 M
K. Aceh
Istana Sorusuan
Banten
Abad 15 M
K. Banten
Gowa, Sulsel
Abad 16 M
K. Gowa
Keraton Kasultanan
Yogyakarta
Abad 17 M
K. Mataram
Keraton Pakualaman
Yogyakarta
Abad 17 M
K. Matara
F . KITAP
Kesusastraan Islam berkembang di Jawa dan Sumatra. Peninggalan
karya sastra yang bercorak Islam adalah suluk dan hikayat. Suluk dan hikayat
ada yang ditulis dalam bahasa daerah ada juga yang ditulis dalam bahasa
Arab. Ada juga suluk yang diterjemahkan dalam bahasa Melayu. Suluk dan
hikayat dibuat untuk mempermudah masyarakat Indonesia menangkap ajaran
Islam.
Beberapa suluk terkenal adalah syair Si Burung Pingai dan syair
Perahu karya Hamzah Fansuri serta
syair Abdul Muluk dan syair gurindam
dua
belas
karya Ali
Haji.
Syair
menjadi
terhormat
dan
disegani oleh sesama manusia. Syair Abdul Muluk menceritakan Raja Abdul
Muluk.
Hikayat adalah cerita atau dongeng yang isinya diambil dari kejadian
sejarah. Di pulau Jawa, hikayat dikenal dengan nama babad. Babad tanah
Jawa menceritakan kerajaan-kerajaan yang terdapat di Jawa. Cerita tersebut
dimulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan Islam. Di Aceh ada
beberapa jilid Bustan Al-Salatin yang berisi riwayat nabi-nabi, riwayat
sultansultan Aceh, dan penjelasan penciptaan langit dan bumi. Kitab ini ditulis
oleh Nuruddi Ar-Raniri
G . PESANTREN
Sejak masuknya Islam ke Indonesia, pesantren merupakan lembaga
yang mengajarkan Islam. Pesantren pertama kali didirikan di daerah Jawa
dan Madura oleh para kiai. Pesantren pertama ini dibangun pada masa
Sunan Ampel yaitu pada masa pemerintahan Prabu Kertawijaya dari
Majapahit. Pesatren kemudian berkembang pesat dan melahirkan kelompokkelompok terpelajar. Para santri belajar bahasa Arab, kitab Kuning, fiqih,
pendalaman Al Quran, tahuhid, akhlak, dan tradisi tasawuf.
Beberapa pesantren besar yang ada di Indonesia antara lain
Pesantren Tebuireng di Jombang, Pesantren Lasem di Rembang, Pesantren
Lirboyo di Kediri, Pesantren Asembagus di Situbondo, Pesantren AsShiddiqiyyah di Jakarta, Al-Kautsar Medan.