Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

1
2

ASAL

MANUSIA

MENURUT

TEORI

EVOLUSI

.3
ASAL

MANUSIA

MENURUT

ILMU

PENGETAHUAN

QURAN5

PENUTUP

9
DAFTAR PUSTAKA 10

KESIMPULAN

DAN

AL-

PENDAHULUAN
Diantara sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga
kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah.
Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia. Banyak ahli ilmu
pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup
(manusia) berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan
yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia
seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah
berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus dan Meghanthropus.
Di lain puhak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi
manusia tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi
yang terdapat pada kitab suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa
Adam adalah manusia pertama. Adalah amat penting untuk memahami dengan
gamblang bagaimana asal usul manusia yang sebenarnya.

PAGE 1

LATAR BELAKANG
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah
SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi
fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan
bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah,
seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacammacam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam
proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir
sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal
dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut
hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru
sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Dalam hal ini membuat
kita beranggapan bahwa manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang
diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang
terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan
perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan
kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan
semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah
SWT. {Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi
semuanya.}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {Allah telah menundukkan bagi kalian matahari
dan bulan yang terus menerus beredar.Dia juga telah menundukkan bagi kalian
malam dan siang.}(Q. S. Ibrahim: 33). {Allah telah menundukkan bahtera bagi
kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.}(Q. S. Ibrahim: 32), dan
ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia
berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang
telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya
sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka
lakukan.Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang
diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain.
Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan
mereka di dunia.

PAGE 2

ASAL MANUSIA MENURUT TEORI EVOLUSI


Teori evolusi ini dipelopori oleh seorang ahli zoologi bernama Charles
Robert Darwin (1809-1882). Dalam teorinya ia mengatakan : "Suatu benda
(bahan)

mengalami

perubahan

dari

yang

tidak

sempurna

menuju

kepada

kesempurnaan". Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asalusul manusia.
Menurut Darwin manusia sekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari
perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-hukum mekanik seperti halnya
tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu pengertian bahwa manusia yang
ada sekarang ini merupakan hasil evolusi dari kera-kera besar (manusia kera
berjalan tegak) selama bertahun-tahun dan telah mencapai bentuk yang paling
sempurna.
Tetapi dalam hal ini Darwin sendiri kebingungan karena ada beberapa jenis
tumbuhan yang tidak mengalami evolusi dan tetap dalam keadaan seperti semula.
Hal ini diantaranya merupakan kelemahan teori yang dikemukakan oleh
Darwin.Karena Tidak ada titik temu antara teori yang ada dengan kenyataan.
Sebagai contoh, para ahli zoologi sangat akrab dengan suatu species yang
bernama panchronic yang tetap sama sepanjang masa. Juga ganggang biru yang
diperkirakan telah ada lebih dari satu milyar tahun namun hingga sekarang tetap
sama. Yang lebih jelas lagi adalah hewan sejenis biawak/komodo yang telah ada
sejak berjuta-juta tahun yang lalu dan hingga kini tetap ada serta tidak mengalami
perubahan.
Satu lagi masalah dari pandangan Darwin tentang asal-usul manusia
adalah sesuatu yang didasarkan pada begitu sedikit bukti hanya satu biji gigi,
potongan kecil tulang paha, dan hanya ada tiga atau empat kerangka yang tersedia
untuk melacak seluruh pembelajaran tentang evolusi manusia (Los Angeles
Times, ibid., hal. A18). Mengapa ia berkata, hanya ada tiga atau empat? Jika
memang hanya ada empat maka memang seharusnya ia katakan demikian. Itu
berarti bahwa paling sedikit satu dari antaranya lebih kecil dari sebuah fragmen. Ini
berarti bahwa dengan penemuan kerangka fosil baru ini, yang terbaik, hanya
empat kerangka yang lengkap. Ini adalah keseluruhan dasar untuk teori evolusi
tentang asal-usul manusia hanya ada tiga atau empat kerangka! Bagi saya ini

nampak sangat miskin bukti, bukti yang sangat lemah dan sangat sedikit untuk
suatu teori yang dipegang secara luas ini!
Di dalam teorinya Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari
perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian berkembang
menjadi hewan kera tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia. Makhluk yang
tertua yang ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah Australopithecus yang
diperkirakan umurnya antara 350.000 - 1.000.000 tahun dengan ukuran otak sekitar
450 - 1450 cm3.
Perkembangan dengan perubahan volume otak ini besar pengaruhnya bagi
kecerdasan otak manusia. Australopithecus yang mempunyai volume otak rata-rata
450 cm3 berevolusi menjadi manusia kera (Neandertal) yang mempunyai volume
otak 1450 cm3. Dari penelitian ini diperkirakan dalam waktu antara 400.000500.000

tahun

volume

otak

itu

bertambah

1000

cm 3.

Tetapi

anehnya

perkembangan dari Neandertal ke manusia modern sekarang ini selama kurang


lebih

100.000

tahun

volume

otaknya

tidak

berkembang.

Teori

ini

tidak

mengemukakan alasannya.
PAGE 3
Namun banyak juga Ahli yang mengatakan bahwa teori yang dianggap ilmiah
itu ternyata tidak mutlak karena antara teori dengan kenyataan tidak dapat
dibuktikan.

PAGE 4
ASAL MANUSIA MENURUT AL-QURAN DAN ILMU PENGETAHUAN
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang diciptakan dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. Sebagaimana dalam firman-Nya QS.At-Tin ayat 4:


Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya. Manusia juga adalah makhluk yang paling mulia dibandingkan makhlukmakhluknya yang lain, Kepada masing-masing

baik golongan ini maupun

golongan itu kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan
Ttuhanmu tidak dapat dihalangi. (Al-Isra: 20).1[3]
Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Di dalam Al Quran, dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang
kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah
sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini
ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya : "Yang membuat sesuatu yang Dia
ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah". (QS. As
Sajdah : 7)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr : 26)
Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam
keadaan

berpasang-pasangan.

Demikian

halnya

dengan

manusia,

Allah

berkehendak menciptakan lawan jenisnya untuk dijadikan kawan hidup (istri).


Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An
Nisaa ayat 1 :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat
banyak..." (QS. An Nisaa: 1)
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
"Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam" (HR.
Bukhari-Muslim)
Ayat-ayat diatas mengandung makna bahwa untuk manusia Allah
menjadikan pasangannya dari jenis yang sama sehingga dapat terjadi rasa

ketertarikan antara yang satu dengan yang lainnya untuk berkembang biak. 2
[4]Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tidak
langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah
usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat
semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah
keturunan yang akan meneruskan generasinya.
Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)
Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali
Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Quran dan Al
Hadits dapat pula ditinjau secara medis. Di dalam Al Quran proses kejadian
manusia secara biologis dijelaskan secara terperinci melalui firman-Nya diatas,
yaitu surat Al-Muminun ayat 12-14.
PAGE 5
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik" (QS.Al-Muminun 12-14)
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda : "Telah bersabda
Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang
diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim
ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh
hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari)
dijadikan
meniupkan

sepotong
ruh

daging.

kepadanya

Kemudian
(untuk

diutuslah

beberapa

menuliskan/menetapkan)

malaikat
empat

untuk
kalimat

(macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR.
Bukhari-Muslim).
Al-Ghazali mengungkapkan proses penciptaan manusia dalam teori pembentukan
(taswiyah) sebagai suatu proses yang timbul di dalam materi yang membuatnya
cocok untuk menerima ruh. Materi itu merupakan sari pati tanah liat nabi Adam a.s.
yang merupakan cikal bakal bagi keturunannya. Cikal bakal atau sel benih
(nuthfah) ini yang semula adalah tanah liat setelah melewati berbagai proses
akhirnya menjadi bentuk lain (khalq akhar) yaitu manusia dalam bentuk yang
sempurna. Tanah liat berubah menjadi makanan (melalui tanaman dan hewan),
makanan menjadi darah, kemudian menjadi sperma jantan dan indung telur. Kedua
unsur ini bersatu dalam satu wadah yaitu rahim dengan transformasi panjang yang
akhirnya menjadi tubuh harmonis (jibillah) yang cocok untuk menerima ruh.
Sampai di sini prosesnya murni bersifat materi sebagai warisan dari leluhurnya.
Kemudian setiap manusia menerima ruhnya langsung dari Allah disaat embrio
sudah siap dan cocok menerimanya. Maka dari pertemuan antara ruh dan badan,
terbentuklah makhluk baru manusia.
Ungkapan ilmiah dari Al Quran dan Hadits 15 abad silam telah menjadi
bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organorgan jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Quran dengan
2

"saripati berasal dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah
protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari
tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh
diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan
(hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum
(sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk
manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara
bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al
Quran dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat
mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr.
Keith Moore, beliau mengatakan "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan
Al Quran yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain itu beliau juga
mengatakan, "Dari ungkapan Al Quran dan hadits banyak mengilhami para
scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang
diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin
betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). 3[5]
PAGE 6
Manusia terbentuk dari dua unsur diantaranya dari tanah dan dari tiupan luhur dari
Allah SWT. Islam berpendapat bahwa bahan dasar kakek moyang manusia itu dari
tanah, sementara bahan dasar kita ini adalah sperma yang hina. Hanya saja Allah
SWT telah meniupkan roh-Nya. Di dalam diri kita, ada kehinaan dan ada pula
kemuliaan. Tidak mungkin bisa dikatakan bahwa manusia itu hewan yang kotor.
Bahkan, dia dimuliakan dengan tiupan Allah SWT.
Allah SWT telah menciptakan kakek moyang kita dengan tangan-Nya. Allah SWT
juga memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada-Nya. Hal yang lain adalah
bahwa manusia lemah karena tercipta dari tanah yang dibasahi yang kemudian
menjadi tanah liat, berbentuk, dan menjadi tanah liat yang kering. Tanah liat kering
itu dibiarkan hingga mengering dan menjadi seperti tembikar. Seandainya tidak ada
tiupan Allah SWT, tentu tembikar itu menjadi patung yang tak bernilai. 4[6]

3
4

PAGE 7
PENUTUP
Demikian makalah yang telah kami susun. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.

PAGE 8

KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang diciptakan dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. Ada banyak proses kejadian manusia mulai dari diciptakannya
Nabi Adam, Siti Hawa, hingga keturunan Adam dan Hawa yaitu manusia
sekarang. Dalam Al-Quran, banyak menyebutkan proses kejadian manusia salah
satunya QS. Al-Muminun ayat 14. Bahwa manusia diciptakan dari nuthfah
(setetes air mani),

kemudian air mani itu menjadi segumpal darah, lalu

segumpal darah itu menjadi segumpal daging, dan segumpal daging itu menjadi
tulang belulang, lalu tulang belulang itu dibungkus dengan daging. Kemudian
Allah menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain yaitu manusia yang
sempurna.
Sedangkan penciptaan manusia menurut IPTEK banyak argumen yang berbedabeda tergantung dari sudut pandang ilmu pengetahuan. Seperti pandangan
Islam tentang teori Evolusi Manusia di cetuskan oleh Charles Robert Darwin
(1809-1882) Dua inti pokok dari teori darwin yaitu spesies yang hidup di masa
sekarang berasal dari makhluk hidup yang berasal dari masa lampau kemudian
evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections). Tujuan
diciptakannya manusia itu adalah sebagai khalifah di bumi, beribadah, dan
melestarikan bumi.

PAGE 9

DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.kompasiana.com/ditarahayu/makalah-asal-usul-manusia-menurutsains-dan-islam_54f7ae10a33311641e8b4794
2. http://www.naskahdakwah.com/2015/12/kajian-islam-asal-usul-kejadianmanusia.html
3. http://taufiqandepi.blogspot.co.id/2013/09/teori-asal-mula-manusia-menurutcharles.html
4. Andriianty,
Konsep Islam tentang Proses Penciptaan Manusia,
http//Andriianty
konsep
islam
tentang
proses
penciptaan
manusia/2013/06/05.htm. diakses pada hari Rabu 10 September 2014.
5. Djuned, Daniel, Antropologi Al-Quran, Jakarta: Erlangga, 2002.
6. Fathurrohman, Muhammad, Proses Kejadian Manusia Dan Nilai-Nilai
Pendidikan Di Dalamnya, http//Proses Kejadian Manusia dan Nilai-nilai
Pendidikan di Dalamnya/2012/09/19.htm. diakses pada hari rabu 10
september 2014.
7. Hisham Thalbah, Ensiklopedia Mukjizal Al-Quran Dan Hadits, Bekasi: Sapta
Sentosa, 2008.
8. Kementerian Agama RI, Penciptaan Manusia Dalam Perspektif Al-Quran dan
Sains, Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia, 2012
9. Lanajah Pentasihan Mushaf al-Quran Kementrian Agama, Pelestarian
Lingkungan Hidup, Jakarta: Aku Bisa, 2012.
10.Tim Baitul Kilmah, Ensiklopedia Pengetahuan Al-Quran & Hadits jilid 4,
Jakarta: Kamil Pustaka, 2013.
11.Shihab, M Quraish, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran
Vol 10, Jakarta: Lentera Hati, 2002.
12.Thalbah, Hisham, Ensiklopedia Mukjizat Al-Quran dan Hadits, Bekasi: Sapta
Sentosa, 2008.

PAGE 10

MAKALAH SEJARAH
ASAL MANUSIA

DISUSUN OLEH :
1. SHOFA NUR FARA DINA
2. RINI APRIANI
KELAS X4

SMANSA KELAPA

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai