NAMA
: SRI HANDAYANI
NPM
: 05.01.0302
SEMESTER : VI B
LEMBAR PENGESAHAN
Di setujui pada :
Hari
Tanggal
Mengetahui
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik II
Penbimbing Klinik II
( Ikhsan, S.Kep
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepda kami sehingga kami dapat menyelesaikan Asuhan
keperawatan pada Kelayan M dengan diagnosa medis Hipertensi dalam
memenuhi Praktik Klinik Keperawatan Gerontik di Panti Sosial Tresna Werda
PUSPAKARMA Mataram.
Dalam menyusun asuhan keperawatan dengan diagnosa medis Hipertensi di
wisma selaparang, Atas bimbingan, masukan dan motivasi dari berbagai pihak kami
ucapkan terimakasi.
Dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa penulisan Asuhan
Keperawatan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang konsekuen demi kesempurnaan Asuhan Keperawatan Ini.
Semoga Asuhan Keperawatan Ini bias bermanfaat bagi mahasiswa STIKES khususnya
dan bagi mahasiswa pada umumnya.
Terimakasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekitar
Kontrol tekanan darah yang ketat pada kelayan diabetes berhubungan dengan
pencegahan terjadinya hipertensi yang tak terkendali.
Hipertensi merupakan segala yang paling sering ditemui pada orang lanjut usia
dan menjadi faktor resiko utama penyakit kardiovaskuler. Karenanya control
tekanan darah menjadi perawatan utama orang-orang usia lanjut. Jose Roesma,
dari
divisi
nefrologi
ilmu
penyakit
dalam
FKUI-RSUPN
dr.
Cipto
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan : Dapat melakukan asuhan keperawatan dan dapat memahami
tentang penyakit hipertensi.
Tujuan Khusus :
1. Penulis mampu mengkaji data kelayan
2. Penulis mampu menganalisa data yang diperoleh
3. Penulis dapat merumuskan diagnosa keperawatan
4. Penulis dapat memprioritaskan masalah-masalah yang terjadi dan yang
mungkin terjadi.
5. Penulis dapat menentukan tujuan tindakan keperawatan
6. Penulis dapat menerapkan pelaksanaan tindakan keperawatan
7. Penulis dapat melakukan evaluasi tindakan keperawatan.
C. Metode penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam menyusun laporan ini yaitu pendekatan
:
1. Medote deskripsi
2. Medote studi kepustakaan
3. Metode studi kasus
Tehnik pengumpulan data yang digunakan antara lain wawncara, observasi,
dan penelusuran data tertulis. Sumber data diperoleh dari kelayan itu sendiri
D. Sistimatika Penulisan
BAB I
BAB II
:Tinjauan teori, terdiri dari proses menua, konsep dasar dan konsep
dasar asuhan keperawatan.
BAB III
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN : Laporan pendahuluan, dan SAP ( satuan acara penyuluhan)
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Aging proses
1. Pengertian
Aging proses adalah suatu periode menarik diri yang tidak terhindarkan
dengan karakteristik menurunya interaksi antara lanjut usia dengan yang lain
disekitarnya. Individu yang diberi kesempatan untuk mempersilahkan dirinya
menghadapi ketidakmampuan dan bahkan kematian (Cox, 1984)
2. Teori Proses Menua
Proses penuan merupakan proses secara berangsur yang mengakibatkan
perubahan secara kumulatif dan merupakan perubahan serta berakhir dengan
kematian.
Teori biologi tentang penuaan dibagi menjadi :
b. Teori instrik
Perubahan yang berkaitan dengan usia lanjut timbul akibat penyebab
dalam diri sendiri.
c. Teori Ekstriksi
Perubahan terjadi di akibatkan pengaruh lingkungan. Perubahan yang
berkaitan dengan usia lanjut timbul dalam penyebab diri sendiri dapat
berupa :
a) Toeri Genetik Clock atau Teori Genetik dan mutasi
Teori tersebut mengatakan bahwa menua telah terprogram
secara genetic untuk spesies-spesies tertentu. Tiap spesies mempunyai
di dalam nucleus (inti sel) satu jam genetic yang telah diputar menurut
suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan akan
meghentikan replikasi sel bila tidak diputar. Jadi menurut konsep ini
bila jam kita berhenti kita akan meninggal dunia, meskipun menjadi
lemah dan sakit.
lingkungan
internal,
kelebihan
usaha
dan
stress,
Hang
Kerst
(1992)
bahwa
setiap
individu
harus
Herediter
Nutrisi
Status kesehatan
Pengalaman hidup
Lingkungan
Stress
Stress lingkungan
d. Patofisiologi
Obesitas
Arterisklerosis
Pengumpulan Lemak
Peningkatan tekanan
ketidakseimbangan suplai
Vaskuler serebral
dan kebutuhan O2
Nyeri akut
kelemasan umum
(sakit kepala)
Intolenransi aktivitas pola hidup monoton
Gangguan pola istirahat tidur
(Arif Manjoer 2000)
e. Penatalaksanaan Medis
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis
penatalaksanaan :
1.
b) Aktivitas
Klien
disarankan
untuk
berpartisipasi
pada
kegiatan
dan
takipnea.
b. Sirkulasi
Gejala
Tanda
Kenaikan
TD,
hipotensi
postural,
murnius
stenosis
j. Pembelajaran/ penyuluhan
Gejala : factor-faktor resiko keluarga: hipertensi,ateroskleris, penyakit
jantung, DM, penyakit ginjal. Faktor-faktor resiko anelik,
penggunaan pil KB atau hormon lain.(Doengoes,2000)
2. Diagnosa keperawatan
a. Resiko
tinggi
penurunan
curah
jantung
berhubungan
dengan
Tujuan
Setelah dilakukan
Intervensi
-
Obs
Rasional
Untuk mengetahu
tindakan keperawatan
tidak
Untuk mengetahui
-
Kelayan mau
berpartisipasi
Men
gobservasi warna kulit,
kelembaban, suhu.
pengisian kapiler
dalam aktivitas
berkaitan dengan
yang menurunka
vasokonstriksi.
TD dan frekuensi
jantung stabil.
Mempertahanka
n TD dalam
ketegangan yang
-
Anj
urkan klien untuk
mempengaruhi
rentang individu
membatasi aktivitas .
perjalanan penyakit
hipertensi.
Untuk menentukan
intervensi selanjutnya.
II
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
Kola
borasi dan pemberian terapi.
diharapkan intoleransi
aktivitas baik, dengan
penggunaan energi,
-
criteria hasil :
Berpartisipasi
Men
penghematan energi.
oksigen.
Memberikan bantuan
yang di inginkan.
III
hanya sebatas
Menunjukkan
penurunan dalam
dalam aktivitas
Untuk mengurangi
kebutuhan akan
-
Beri
mendorong
tanda-tanda
kemandirian dalam
intoleransi
melakukan aktivitas.
fisiologi.
Setelah dilakukan
Untuk meminimalkan
tindakan keperawatan
stimulasi/meningkatka
n relaksasi
Nyeri akut/nyeri
Anj
kepala
berkurang/tidak
mempertahankan tirah
ada
mempertahankan tirah
skala nyeri.
Untuk menurunkan
Men
gkaji intesitas nyeri
Untuk mengetahui
tekana vaskuler
serebral
memperlambat respon
simpati efektif dalam
menghilanhkan sakit.
IV
Men
Mekanisme adaptif
kelemahan umum
ketidak seimbangan
Oksigen.
Mel
Membantu
mengudentifikasi dasar
kesulitan dalam
dan diktrasi
mekanisme koping.
Untuk memperbaiki
Men
gkaji keefektifitas strategis
koping dengan
Melindungi kelayan
dalam mempengaruhi
mengobsevasi perilaku.
-
keterampilan koping.
perasan.
Dor
Liba
tkan kelayan dalam proses
pengobatan
Kaji
penggunaan mekanisme
pertahanan diri kelayan
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan keperawatan pada asuhan keperawatan dapat disesuaikan
dengan perencanaan keperawatan yang telah ditentukan sesuai dengan
diagnosa yang ada.
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan pada asuhan keperawatan yang diberikan kepada
kelayan dapat dibuat sesuai dengan perkembangan dari kelayan. Evaluasi
keperawatan disusun berdasarkan pendekatan SOAP.
DAFTAR PUSTAKA
Callahan, Barton, Schumaker. 2000. Seri Skema Diagnosis Dan Penatalaksanaan
Praktis. Binapura Aksara.: Jakarta
Doengoes Marilynn.2000.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal pengkajian : 01 juli - 2008
Nama Pengkaji
: Sri Handayani
Waktu pengkajian
: 11.00 WITA
A. Pengkajian
1.
Data Biografi.
Nama
Pendidikan terakhir
: Tidak sekolah
Golongan darah
: Tidak tahu
Status perkawinan
Peanampilan
TB/BB
: 148 cm/ 50 Kg
Alamat
: Ppq M
: Praya, 78 tahun
wisma selaparang
Alamat
: Mataram
lupa)
2.
Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: laki-laki / perempuan meninggal.
: garis perkawinan
: cerai ( cerai mati )
--------
: kelayan
: tinggal serumah.
Kelayan adalah anak keenam dari delapan bersaudara, dan menikah dengan
seorang laki-laki, kelayan mengaku mempunyai satu anak dengan suaminya
yang pertama dan suaminya sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Satu orang
anaknya sudah berkeluarga. Kelayan mengaku bertemu dengan suaminya yang
Riwayat Rerkerjaan
Pekerjaan saat ini : kelayan saat ini tidak bekerja hanya tinggal dip
anti sosiaal tresna werda puspakarma Mataram (Wisma Selaparang)
Alamat pekerjaan
Alat tranportasi
:-
Pekerjaan sebelumya
Alat tranportasi
:-
(bemo).
4.
: permanen
Jumlah kamar
Sarana diwisma
Riwayat rekreasi
Hobby / minat
Keanggotaan organisasi
Liburan perjalanan
balo / keliling.
6.
Sistem pendukung
Di Panti Social Tresna Werda Puspakarma Mataram terdapat klinik yang
melayani kesehatan lansia dengan jumlah tenaga perawat 2 orang, 1 orang
psikolog ,1 orang ahli gizi dan 1 orang psikiater yang melayani seluruh
penghuni panti dan pada tiap wisma dikoordinir oleh satu petugas dari pekerja
social.
Panti sudah menjalin kerjasama dengan puskesmas dan RSUD Mataram untuk
keperluan bila ada anggota wisma yang perlu dirujuk
7.
Diskripsi kekhususan
8.
begitu akrab, dan kelayan bertemu dengan temannya yang pulang dari panti
karena liburan dan temannya kelayan bercerita tentang panti, sehingga kelayan
berinisiatif untuk tinggal dipanti.
10.
Keluhan utama
Provokativ/palliative
Quality/quantity
Region
Severity scala
: 3 ( ringan )
Timming
Status Imunisasi
: Tidak terkaji
Tetanus
:-
Pneomovales
: Tidak terkaji
Alergi
:-
Indeks Katz
:A
Dosis
200mg x 1
2x1
Keterangan
Antihipertensi
Sakit pinggang
Oksigenasi
Makan minum
pauk yang telah ditentukan oleh bagian ahli gizi, dan 1 porsi dihabiskan
dan minum 6-7gelas perhari ( 1200cc)
Eliminasi
Aktivitas
Istrahat Tidur
Seksual
Rekreasi
Psikologis
Persepsi kelayan
apa dan kelayan mampu menyebutkan 3 kata yang disebutkan oleh perawat.
Konsep diri
temannya.
Adaptasi
Tinjauan Sistem.
GCS
Tanda-tanda vital :
RR
: 24 x mnt
SH
: 37
1. Kepala : bentuk kepala bulat, tidak lesi/benjoal, rambut tipis dan berwarna
putih, tidak ada ketombe, dan tidak ada nyeri tekan pada kepala.
2. Mata
konjutiva merah muda, pupil bereflek pada cahaya dan kararak (-) dan
tidak ada keluhan mengenai mata.
Telinga
: bentuk simetris, tidak ada serum, tidak ada nyeri tekan dan
: tidak ada cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada peradangan
mokosa hidung.
3. Leher
saat palpasi terdapat getaran dinding dada yang sama, perkusi sonor,
auskultasi vaskuler. Pada punggung tidak terdapat kiposis (bungkuk)
: sudah menopause.
Jawaban
Tanggal 01
2
3
4
5
6
7
Hari selasa
Panti
80 tahun
Tahunya saya lupa tapi pada
jaman belanda
Tidak tahu
Suharto
Nilai
5
5
Pasien
4
Pertanyaan
Tahun, Musim, Tanggal, Hari, Bulan
apa sekarang ?
Dimana kita
sekarang
(Negara,
Lantai) ?
Nama 3
mengatakan
objek
detik
untuk
masing-masing.
dan
kebenaran.
Kalkulasi
jawaban.
Mengingat
Berhenti
Bergantian
setelah
eja
5
kata
kebelakang
Minta kelayan untuk mengulang ke
tiga objek diatas. Berikan 1 point
Bahasa
30
22
Dari fungsi mental nilai total : 22 yaitu aspek kognitif dan mental dalam taraf
baik.
3. Intervensi depresi beck : untuk mengetahui tingkat depresi Lansi : nilai
yang didapatkan adalah 3 yang berarti tingkat depresi kelayan :tidak
ada/minimal.
4. Apgar keluarga
Skor
1
menyusahkan saya
Saya puas dengan cara keluarga Partnership
dengan
mengungkapkan
3
saya
masalah
dan
dengan
saya
Saya puas dengan cara keluarga Growth
saya
saya
dan
saya
Laboratorium
:-
2.
Radiologi
:-
3.
EKG
4.
Obat-obat
B. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
NO
DATA
1
DS : Kelayan megatakan
ETIOLOGI
Obesitas
nyeri kepala.
P : nyeri kepala dengan tiba
Pengumpulan lemak
tiba
Q : rsanya seperti nyut nyut
R : dibelakng kepala
Penyempitan
pembuluh darah
S:3
T : kelayan mengatakan
Aliran darah
kejantung me
hanya diwaktu-waktu
tertentu pada malam hari
dan pada saat
Peningkatan tekanan
vaskuler serebral
beraktifitas.
DO : TD : 150/110 mmHg,
RR : 24x/mnt
Nadi: 64x/mnt
SH : 37
Nyeri akut
PROBLEM
Nyeri akut
DS : Kelayan mengatakan
capek, lemah pada saat
Aliran darah
kejantung me
beraktifitas.
DO : Kelayan tampak letih
Ketidakseimbangan
suplai darah dan
kebutuhan O2
Kelemasan umum
TD : 150/110 mmHg
R : 24 x / menit
Intoleransi aktifitas
N : 64 x / menit
SH : 37
k/u lemah, pucat.
Kekuatan otot
DS : kelayan mengatakan
susah tidur pada malam hari
Obesitas
Pengumpulan lemak
Refleks
patella
positif,
Penyempitan
pembuluh darah
Aliran darah
kejantung me
Gangguan pola
istharat tidur
tidak
rambut
Peningkatan tekanan
vaskuler serebral
lesi/benjoal,
Nyeri akut
simetris,
bentuknya
tidak
terdapat
bentuk
ada
keluhan
pada
pendengaranya.
- Hidung
cuping
:
hidung,
tidak
ada
tidak
ada
: Tidak terdapat
pembesaran
bening
kelenjar getah
ataupun
kelenjar
kaku
pada
leher
bagian belakang
- Dada dan punggung :
Bentuk dada simetris, tidak
Gangguan pola
istrahat tidur
terdapat
dispepnia,
palpasi
terdapat
saat
getaran
sonor,
auskultasi
Pada
punggung
vaskuler.
tidak
sama,
terdapat
kiposis
(bungkuk)
Paru
perkusi
terdengar
sonor,
auskultasi
terdengar
vesikuler,
tidak
Jantung
jantung
perkusi
terdengar
,palpasi
tidak
ada
ada
keluhan
pinggang.
b. Rumusan Diagnosa
nyeri
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada BAB IV atau pembahasan akan diuraikan kesenjangan-kesenjangan antara
teori dan kenyataan dalam asuhan keperawatan gerontik dengan kasus Hipertensi.
Uraikan tentang pembahasan disesuaikan dengan langkah-langkah dalam proses
keperawatan yang meliputi :
1. Pengkajian
Dalam pengkajian data pada teori dengan diagnosa Hipertensi antara lain :
Identitas kelayan, data bio-psiko-sosial-spritual, aktifitas/ istirahat, integritas ego,
makanan/ cairan, nyeri, keamanan, interaksi social, riwayat hipertensi. Sedangkan
pengkajian pada kasus dimulai dari identitas kelayan, genogram, riwayat penyakit,
keluarga, riwayat lingkungan hidup, riwayat rekreasi, system pendukung,
pemeriksaan fisik (Head To Toe), status kesehatan (keluhan utama), kebutuhan
sehari-hari, mulai dari nutrisi, eliminasi, aktifitas istirahat dan tidur, personal
hygiene, neurosensoris, nyeri.
Dari pengkajian antara teori dan kasus ditemukan ada kesenjangan yaitu : Pada
tinjauan teori tidak dilakukan pengkajian tentang genogram sedangkan pada
tinjauan kasus kelayan dikaji tentang riwayat genogramnya, dimana genogram itu
perlu dikaji untuk mengetahui garis keturunan kelayan.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada diagnosa keperawatan yang ditinjau dari segi teori ditemukan 4 diagnosa
yaitu :
a. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokonstriksi
pembuluh darah
b. Intoleransi aktivitas
umum, ketidak
Sedangkan diagnosa yang ditemukan pada kasus yang ada setelah dilakukan
pengkajian ditemukan ada 3 diagnosa yaitu:
a. Nyeri akut berhubungan dengan nyeri kepala bagian belakang yang ditandai
dengan kelayan mengatakan pusing, nyeri kepala, TD : 150/110 mmHg,
kelayan tampak lemah dan meringis.
b. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen yang ditandai dengan kelayan merasa capek, lemah
saat beraktifitas dan setelah berolahraga.
c. Gangguan pola istahrat tidur berhubungan dengan nyeri akut yang ditandai
dengan kelayan mengatakan susah tidur pada malam hari.
Penulis mengambil/ mengangkat diagnosa tersebut karena pada saat
melakukan pengkajian masalah utama yang ditemukan dan perlu segera di tangani.
3. Perencanaan
Perencanaan dilakukan sesuai dengan masalah keperawatan yang ditemukan
pada kelayan dan masalah keperawatan yang ditemukan yaitu :
a. Nyeri akut
b. Gangguan intoleransi aktifitas
c. Gangguan pola istirahat tidur
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan keperawatan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori
hampir sama hanya saja pada tinjauan teori pelaksanaan terdapat kolaborasi
dengan dokter atau ahli terapi lainya namun pada tinjauan kasus penulis tidak
pernah berkolaborasi dengan dokter atau ahli terapi.
5. Evaluasi
Penulis menggunakan evaluasi jangka pendek yaitu untuk mengevaluasi
keberhasilan pelaksanaan asuhan keperawatan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan terhadap kelayan dengan diagnosa medis
hipertensi, penulis dapat menyimpulkan ;
1. Pengkajian
Dari hasil pengkajian ditemukan data bahwa kelayan memiliki 3masalah
utama yaitu nyeri akut, gangguan intoleransi aktifitas dan gangguan pola
istirahat tidur.
2. Diagnosa kperawatan
Pada tinjauan kasus diagnosa keperawatan yang diangkat adalah nyeri akut
berhubungan dengan nyeri kepala bagian belakang ditandai dengan kelayan
mengatakan pusing, nyeri kepala, TD : 150/110 mmHg, kelayan tampak lemah
dan meringis. Gangguan intoleransi aktifitas berhubungan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen yang ditandai dengan kelayan merasa
capek, lemah saat beraktifitas dan setelah berolahraga, gangguan pola istirahat
tidur berhubungan dengan nyeri akut yang ditandai dengan kelayan
mengatakan susah tidur pada malam hari dan saat beraktifitas.
3. Perencanaan
Perencanaan dibuat berdasarkan masalah utama yang ditemukan pada saat
pengkajian dan penulis berusaha untuk menyesuaikan dengan teori yang ada.
4. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan perencanaan
yang dibuat. Namun ada salah satu perencanaan yang berkolaborasi dengan
dokter.
5. Evaluasi
Penulis menggunakan evaluasi jangka pendek untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan asuhan keperawatan yang telah diberikan. Dari evaluasi
dapat diketahui semua masalah dapat teratasi.
B. Saran
1. Bagi pihak PSTW Puspakarma Mataram
2. Bagi Institusi