KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
A.
Pendahuluan
Para pemimpin yang baik berkembang melalui sebuah proses yang tiada
henti belajar-sendiri, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman (Jago,
1982). Makalah ini dimaksudkan untuk membantu Anda melalui proses
tersebut. Agar mampu menginspirasi anggota Anda ke tingkat yang lebih
tinggi dari kerja sama tim, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui,
wujudkan dan, lakukan. Hal ini tidak datang secara alami, tetapi
diperoleh melalui kerja terus-menerus dan belajar. Para pemimpin yang
baik terus bekerja dan belajar untuk meningkatkan keterampilan
kepemimpinan mereka, mereka TIDAK beristirahat di kemenangan
mereka.
B.
Pengertian Organisasi
Sementara, definisi yang lebih sederhana dan tegas diberikan oleh Prof.
Dr. Mr Pradjudi Armosudiro bahwa organisasi merupakan struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersamasama mencapai tujuan tertentu. Definisi ini mempertegas adanya
pembagian kerja dalam kelompok yang tujuan juga mencapai tujuan
yang telah disepakati bersama.
Organisasi yang baik memiliki 5 ciri utama. Yaitu, antara lain: Pertama,
organisasi harus memiliki anggota yang jelas identitas dan kuantitasnya.
Setiap organisasi modern tentu menuntut para anggotanya memiliki KTA
(kartu tanda anggota). Maka, tidak dibenarkan istilah Romli atau
rombongan liar yang merupakan kumpulan dari Talap alias anggota
gelap dari sebuah OTB singkatan dari organisasi tanpa bentuk.
C.
Dari definisi di atas, jelas bahwa pemimpin merupakan salah satu figur
penting yang menentukan kesuksesan sebuah organisasi. Namun,
berikutnya muncul dua pertanyaan yang menjadi perdebatan mengenai
pemimpin. Pertanyaan tersebut adalah: (1) apakah seorang pemimpin
dilahirkan atau ditempa? (2) Apakah efektivitas kepemimpinan
kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alatalat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang
menghargai harkat dan martabat mereka
Lantas dari sekian banyak tipe dan gaya kepemimpinan di atas, tipe
manakah yang paling ideal diterapkan dalam sebuah organisasi (seperti
organisasi mahasiswa)? Secara umum pemimpin dan kepemimpinan
yang ideal memiliki beberapa indikator, yaitu pemimpin yang memiliki:
o Sikap yang Inkuisitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap
yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat
pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk
mencari dan menemukan hal-hal baru.
o Ketegasan
o Keberanian
D.
Pemimpin Visioner
E.
Sebagian besar kita ingin jadi pemimpin. Namun, dalam memimpin, satu
hal penting ditekankan adalah kepemimpinan tidak hanya menyangkut
organisasi, namun dimulai dari lingkup yang terkecil yaitu diri kita
sendiri. Kepemimpinan dalam diri pribadi dapat dilatih dengan memiliki
integritas yang tinggi.
Integritas bukanlah apa yang kita lakukan melainkan lebih banyak siapa
diri kita. Siapa diri kita ini bisa terus menerus diperbaiki, baik dengan
menetapkan nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai bagi diri kita
sendiri. Dan pada akhirnya siapa diri kita akan menentukan apa yang
kita lakukan.
Ketika kita menganut suatu nilai misalnya kejujuran maka kita akan
memilih untuk tetap jujur pada waktu ujian ketimbang mencoba untuk
bertanya kepada teman. Perbuatan jujur ini akan membawa keuntungan
bagi diri kita sendiri keuntungan pertama adalah kita merasa puas
dengan hasil ujian yang kita kerjakan, dan keuntungan kedua adalah
teman-teman yang lain akan percaya kepada kita. Kepercayaan
merupakan harga yang sangat mahal dan hal inilah yang membuat
seseorang menjadi seorang pemimpin.
Lebih lanjut, dalam suatu organisasi terdapat beberapa sikap yang perlu
dihindari. Sikap ini merupakan bagian perwujudan integritas pribadi
yang tidak baik yang berkembang dalam suatu organisasi. Sikap-sikap
yang perlu dihindari tersebut antara lain:
F.
EPILOG
Akhir kata penulis berharap kita semua dapat menjadi pemimpin yang
memiliki integritas yang tinggi. Jika kita bisa menjadi pemimpin dalam
lingkup yang kecil misalnya diri kita, maka kita akan bisa menjadi
pemimpin dalam lingkup yang lebih besar seperti suatu organisasi
kemahasiswaan. Jika seseorang tidak bisa memimpin hal kecil, maka
orang tersebut tidak akan bisa memimpian hal yang besar.
Daftar Pustaka